‘DISLOKASI’
DOSEN PENGAMPU :
Usastiawaty,S.Kep.,Ns.,M.Kes
TAHUN 2022
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Penulis
panjatkan puja dan puji syukur karena telah melimpahkan rahmat dan karunia –
Nya,sehingga penulis bisa dapat menyelesaikan makalah tentang “Dislokasi”.
2.Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan materi maupun moril
Terlepas dari semua itu,penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat ataupun bahasanya. Oleh karena itu penulis dengan tangan terbuka
menerima segala saran dan kritik agar dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “Dislokasi’ ini dapat memberikan
manfaat terhadap pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
Latar belakang ........................................................................................................4
Rumusan Masalah....................................................................................................4
Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................5
1.Anatomi Sistem Muskuloskeletal........................................................................6
2.iiDefinisi Dislokasi ...............................................................................................13
2.ii Etiologi Dislokasi..............................................................................................13
3.ii Patofisiologi Dislokasi......................................................................................14
4.iiManifestasi klinis.............................................................................................14
5.ii Pathway...........................................................................................................15
6.ii Pemeriksaan Penunjang................................................................................16
7.ii Penatalaksanaan medis..................................................................................17
8.ii Komplikasi ......................................................................................................17
9.ii Pengkajian Keperawatan................................................................................17
10.ii Diagnosa (NANDA) Keperawatan................................................................20
11.ii Indikator keberhsilan (NOC) Keperawatan................................................20
12.ii Intervensi Keperawatan (NIC).....................................................................23
13.iiEvaluasi Keperawatan....................................................................................24
14.ii Dokumentasi keperawatan............................................................................24
15.ii Discharge planning dan pendidikan kesehatan...........................................24
BAB III PENUTUP...............................................................................................29
Kesimpulan..............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungin
beberapa organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka juga
berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk
otot-otot kerangka.. Adanya penghubung tersebut memungkinkan satu pergerakan
antar tulang yang demikian fleksibel dan nyaris tanpa gesekan. Tulang dan sendi
dipakai untuk melindungi berbagai organ vital di bawahnya disamping fungsi
pergerakan (locomotor) / perpindahan makhluk hidup.
Dislokasi adalah pergeseran tulang dari permukaan yang disebabkan tertariknya
kapsul. Dislokasi adalah keluarnya kepala sendi dari mangkuknya,dislokasi
merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. Dislokasi
sendi terjadi ketika tulang bergeser dariposisi nya pada sendi.
Dislokasi sendi biasanya terjadi setelah trauma berat,yang menggangu
kemampuan ligament menahan tulang di tempatnya. Dislokasi yang sering terjadi
pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul (paha). Karena
terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet, juga
terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya
biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu Anatomi fisiologi system musculoskeletal ?
b. Bagaimana Definisi, Etiologi , Patofisiologi, pathway (WOC), Manifestasi
Klinis, Pemeriksaan penunjang / diagnostik , Penatalaksanaan Medis, Komplikasi
pada Dislokasi.
c. Apa saja Pengkajian sistem musculoskeletal ?
d. Bagaimana Pengkajian keperawatan dan pemeriksaan fisik Dislokasi?
4
e. Apa saja Diagnosa keperawatan (NANDA) Dislokasi ?
f. Apa saja Indikator keberhasilan (NOC) pada asuhan keperawatan Dislokasi
g. Bagaimana Intervensi keperawatan (NIC) pada Dislokasi ?
h. BagaimanaEvaluasi keperawatan Dislokasi ?
i. Apa saja Dokumentasi asuhan keperawatan ?
j. Apa saja Perencanaan pulang dan pendidikan kesehatan pada Dislokasi ?
C. Tujuan Penulisan
a. Dapat mengetahui Anatomi fisiologi system musculoskeletal
b. Dapat mengetahui Definisi, Etiologi , Patofisiologi, pathway (WOC),
Manifestasi Klinis, Pemeriksaan penunjang / diagnostik , Penatalaksanaan Medis,
Komplikasi pada Dislokasi.
c. Dapat mengetahui Pengkajian sistem musculoskeletal
d. Dapat mengetahui pengkajian keperawatan dan pemeriksaan fisik Dislokasi
e. Dapat mengetahui Diagnosa keperawatan (NANDA) Dislokasi
f. Dapat mengetahui Indikator keberhasilan (NOC) pada asuhan keperawatan
Dislokasi
g. Dapat mengetahui Intervensi keperawatan (NIC) pada Dislokasi
h. Dapat mengetahui Evaluasi keperawatan Dislokasi
i. Dapat mengetahui Dokumentasi asuhan keperawatan
j. Dapat mengetahui Perencanaan pulang dan pendidikan kesehatan pada
Dislokasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
Muskuloskeletal berasal dari 2 organ yaitu muskulo (Otot) dan Skeletal (Tulang) yang
berfungsi sebagai penunjang bentuk dan pergerakan tubuh .
6
semua tulang. Jaringan tulang berbentuk jala memiliki struktur seperti spon, jaringan
ini dijumpai terutama pada ujung tulang pipa, dalam tulang pendek dan sebagai
lapisan tengah antara dua lapisan kompak pada tulang pipih.
Tulang-tulang utama yang menyusun tubuh manusia disebut major bones. Major
bones dapat dikelompokkan menjadi enam bagian, yakni tulang kepala, tulang-tulang
belakang, tulang di area rusuk, tulang pelvis, tulang lengan dan bahu, dan tulang kaki.
1.2 Tulang kepala
Tengkorak terdiri dari cranium yang merupakan posisi dari delapan tulang yang
bertemu di daerah yang disebut sutures. Tengkorak dilengkapi empat belas tulang
wajah, tulang tersebut menciptakan karakteristik wajah
7
1.3 Tulang Belakang
Tulang belakang manusia berdiri tegak dan berfungsi melindungi sumsum tulang
belakang. Tubuh orang dewasa mengandung tujuh vertebra di daerah leher yang
disebut vertebra serviks. Selanjutnya dua belas vertebra toraks, diikuti oleh lima
vertebra lumbal. Sakrum adalah area leburan dari lima tulang yang ditemukan di
bawah vertebra lumbalis. Tiga sampai lima tulang tulang belakang yang terakhir
disatukan untuk membentuk tulang ekor, yang umumnya dikenal sebagai tulang
ekor.
8
1.4 Tulang Rusuk
Daerah rusuk berisi tulang rusuk dan tulang dada. Kerangka ini memiliki 12
pasang tulang rusuk yang melindungi jantung, paru-paru, perut dan organ lainnya.
Pelvis berisi dua tulang pinggul, setiap tulang pinggul berisi pubis, ischium dan
ilium, yang disatukan.
9
Tulang ini melindungi kandung kemih, organ reproduksi dan bagian usus besar.
Bahu terdiri dari tulang belikat yang disebut skapula dan tulang selangka yang
disebut klavikula. Tulang besar di lengan atas adalah humerus, sedangkan lengan
bawah terdapat dua tulang yang disebut ulna dan jari-jari.
10
Tangan berisi tulang karpal, tulang metakarpal, dan phalanges.
11
Pada kaki bagian bawah terdapat dua tulang yang dikenal sebagai tibia dan
fibula. Pergelangan kaki disebut tarsus yang terdiri dari tujuh tulang. Kaki terdiri
dari tulang metatarsal, sementara pada jari-jari kaki terdapat phalanges.
1.8 Sendi
Sendi atau artikulasio adalah pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari
kerangka. Sendi tersusun atas ligamen, kapsul sendi, cairan sinovial, tulang rawan
hialin dan bursa. Ligamen merupakan jaringan ikat fibrosa yang berfungsi
12
mencegah pergerakan sendi secara berlebihan dan membantu mengembalikan tulang pada
posisi asalnya setelah melakukan pergerakan.
2. Definisi Dislokasi
Keadaan dimana tulang yang membentuk sendi tidak saling berhubunngan secara
anatomis . Dislokasi merupakan keadaan darurat yang membutuhka pertolongan
segera.Dislokasi sendi tergesernya permukaan tulang lain. (Zuriati,2019)
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah sendi bahu dan sendi pinggul
.Karena terpeleset ,maka ligament nya akan kendur akibatnya sendi itu akan mudah
terjadi dislokasi kembali (Damayanti et al.,2019)
2.1 Etiologi
1. Cedera Olahraga
Olahraga salah satu penyebab dislokasi cntohnya sepakbola . Olahraga yang
beresiko jatuh sangat beresiko terjadinya dislokasi.
2. Trauma
Benturan keras atau terjadi kecelakaan .
3. Patologis.
Terjadinya “tear” ligament dan kapsul articuler yang merupakan komponen vital
penghubung tulang.
3. Patofisiologis
Penyebab terjadinya dislokasi sendi ada tiga hal yaitu karena
kelainancongenital yang mengakibatkan kekenduran pada ligamen sehingga
terjadi penurunan stabilitas sendi.
13
dari adanya traumatic akibat dari gerakan yang berlebih pada sendi dan dari patologik
karena adanya penyakit yang akhirnya terjadi perubahan struktur sendi. Hal tersebut,
menyebabkan dislokasi sendi. Dislokasi mengakibatkan timbulnya trauma jaringan dan
tulang, penyempitan pembuluh darah, perubahan panjang ekstremitas sehingga terjadi
perubahanstruktur. Dan yang terakhir terjadi kekakuan pada sendi. Dislokasi sendi,
perludilakukan adanya reposisi.Adanya tekanan eksternal yang berlebih menyebabkan
suatu masalah yangdisebut dengan dislokasi yang terutama terjadi pada ligamen.
Ligamen akan mengalami kerusakan serabut dari rusaknya serabut yang ringan maupun
totalligamen akan mengalami robek dan ligamen yang robek akan kehilangankemampuan
stabilitasnya. Hal tersebut akan membuat pembuluh darah akanterputus dan terjadilah
edema. Sendi mengalami nyeri dan gerakan sendi terasasangat nyeri. erajat disabilitas
dan nyeri terus meningkat selama sampai / jamsetelah cedera akibat membengkak dan
15
5. Pathways (WOC)
Trauma
Penyakit lain
Ketidaknyamanan karena
Bentuk abnormal
16
6. Pemeriksaan penunjang
1.Sinar X
Pemeriksaan X-ray pada bagian anteposterior akan memperlihatkan bayangan
yang tumpang tindih antara humerus dan fosa glenoid.
2.CT-Scan
Pemeriksaan sinar X ,pada pasien dislokasi ditemukan gambar 3 dimensisendi
tidak berada ditempatnya .
3.MRI
Pemeriksaan menggunakan gelombang magnet dan frekuensi sinar X sehingga
dapat diperoleh gambaran tubuh secara detail.
7. Penatalaksanaan Medis
1. Operasi Ortopedi
2. Reduksi terbuka
3. Pemberian obat obatan analgesik non narkotik.
8. Komplikasi
1.Kekakuan sendi bahu
2.Dislokasi berulang
3.Kelemahan Otot.
9. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Klien
Nama,jeniskelamin,umur,alamat,agama,status
perkawinan,pendidikan,pekerjaan,no RM,tanggal masuk rumah sakit dan
17
diagnosa medis.Dengan fokus meliputi:
1.Umur
pada pasien lansia terjadi pengerasan tendon tulang sehingga menyebabkan
fungsi tubuh bekerja secara kurang normal dan dislokasi cenderung terjadi
pada orang dewasa dari pada anak-anak, biasanya klien jatuh dengan keras
dalam keadaan strecth out.
2.Pekerjaan
Pada pasien dislokasi biasanya di akibatkan oleh kecelakaan
yangmengakibatkan trauma atau ruda paksa, biasaya terjadi pada klien
yangmempunyai pekrjaan buruh bangunan. Seperti terjatuh, atupun
kecelakaan di tempat kerja, kecelakaan industri dan atlit olahraga,seperti
pemain basket , sepak bola dll.
3.Jenis Kelamin
Dislokasi lebih sering di temukan pada anak laki-laki dari pada permpuan
karna cenderung dari segi aktivitas yang berbeda.
b. Keluhan utama
Pada Pasien dislokasi adalah pasien yang mengeluhkan adanya nyeri . Kaji
penyebab,kualitas,skala nyeri dan saat kapan nyeri meningkat dan saat kapan
nyeri dirasakan menurun.
c. Riwayat kesehatan Sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukann seba dislokasi yang
nanti nya akan membantu dalam membuat rencana tindakan keperawatan . Ini
berupa kronologi terjainya penyakit. Pasien mengeluhkan nyeri pada bagian
yang terjadi dislokasi,pergerakan terbatas,dan pasien melaporkan terjadinya
cidera.
d. Riwayat penyakit dahulu
Pada pengkajian in ditemukan kemungkinan penyebab dislokasi ,serta
penyakit yang pernah dialami klien.
18
10. Pemeriksaan Fisik
Pada pasien dislokasi pemeriksaan fisik yang diutamakan adalah
nyeri,deformitas,fungsiolesa. Data yang di dapatkan saat pemeriksaan fisik yaitu :
1.Tampak adanya perubahan kontur sendi pada ekstremitas yang mengalami
dislokasi
2.Tampak perubahan panjang ekstremitas pada daerah yang mengalami dislokasi.
3.Adanya nyeri tekan pada dislokasi .
5. Tampak adanya lebam pada lokasi sendi.
Pada klien dislokasi setelah di anamnesis,pemeriksaan fisik dilakukan persistem
dengan fokus :
1.Keadaan umum
klien yang yang mengalami cedera pada umumnya tidak mengalami penurunan
kesadaran, periksa adanya perubahan tanda-tanda vital yang meliputi brikardia,
hipotensi dan tanda-tanda neurogenik syok.
2.B3(Brain)
a.Tingkat kesadaran pasien pada dislokasi adalah composmentis
b. Pemeriksaan fungsi selebral :Status mental ,observasi penampilan ,tingkah laku
gaya bicara ,ekspresi wajah aktivitas dan motorik klien .
c. Pemeriksaan saraf kranial
d.Pemeriksaan refleks : pemeriksaan refleks dalam ,reflecsachiles menghilang dan
refleks patela biasanya melemah karna otothamstring melemah.
20
Diagnosa Keperawatan NOC
Hambatan Mobilitas fisik b.d Join Movement : Active
kesulitan dalam bergerak Mobility level
Self care : ADL
Transfer performance
Kriteria Hasil :
Klien meningkat dalam aktivitas
fisik
Mengerti tujuan dari peningkatan
mobilitas
Memverbalisasikan perasaan
dalam meningkatkan kekuatan dan
kemampuan berpindah
21
13. Intervensi Keperawatan (NIC) pada Dislokasi
Diagnosa Keperawatan NIC
Nyeri akut b.d Dislokasi sendi Pain Management
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,
kualitas dan faktor prespitasi
- Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan
- Gunakan teknik komunikasi
terapeutik
- Kaji kultur yang mempengaruhi
respon nyeri
- Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau
- Bantu pasien dan keluarga mencari
dan menemukan dukungan
- Kontrol lingkungkan yang dapat
mempengaruhi nyeri
- Kaji tipe dan sumber nyeri
- Ajarkan entang teknik non
farmakologi
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
22
Diagnosa Keperawatan NIC
Hambatan mobilitas fisik b.d Exercise therapy : Ambulation
kesulitan bergerak - Monitor vital sign sebelum/sesudah
latihan
- Konsultasi dengan terapi fisik tentang
rencana ambulasi
- Bantu klien unruk berjalan
- Ajarkan klien teknik ambulasi
- Latih klien dalam pemenuhan ADL
secara mandiri sesuai kemampuan
- Dampingi/bantu pasien penuhi
kebutuhan ADL
- Beri alat bantu pasien jika diperlukan
23
14. Evaluasi Keperawatan
a. Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap pencapaian tujuan serta
perencanaan
b. Kriteria Proses:
1. Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif
dan tepat waktu
2. Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan
kearah pencapaian tujuan
3. Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan sejawat dan klien
4. Bekerjasama dengan klien,keluarga untuk memodifikasi asauhan
keperawatan
5. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan.
24
d. Anjurkan kepada pasien dan teman kerjanya untuk membawa keRumah
Sakit jika terjadi pembengkakan dan nyeri.
e. Perawatan sesudah gips diangkat
1) Angkat kulit ari yang kering / sisik dengan hati – hati, cara nya diguyur /
irigasi, jaringan digosok atau gunakan bahan pelembab seperti lotion
1) Anjurkan Istirahat
2)Physical therapy
25
d) Mencegah komplikasi karena inaktifitas
b) Menurunkan nyeri
26
meningkatkan aliran darahdan mengurangi spasme otot. Massage mempunyai
keuntungansecara mekanik, physiologi dan psikologis.Sebelum dilakukan
massage, usap / berikan lubrican atauminyak / powder untuk menjaga tidak
terjadi iritasi kulit
4) Latihan
a) Latihan isotonic
b) Latihan isometric
27
3) Cegah terjadi kecelakaan dirumah dengan cara :
Alat bantu jalan ( walkers )Perlu diperhatikan kekuatan otot triseps, biasanya
digunakan sebelum penggunaan kruk.GIPS.
28
BAB III
PENUTUP
3. Kesimpulan
Muskuloskeletal berasal dari 2 organ yaitu muskulo (Otot) dan Skeletal (Tulang)
yang berfungsi sebagai penunjang bentuk dan pergerakan tubuh .
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh danmengurus
pergerakan. Komponen utama sistem meskuloskeletal adalah jaringanikat. Sitem
ini terdiri atas tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen, dan jaringan khusus
yang menghubungkan struktur-struktur ini.Secara garis besar, tulang dibagi
menjadi enam .
Pada sistem Muskuloskeletal ini terdapat salah satu masalah kesehatan yaitu
Dislokasi. Dislokasi adalah pergeseran tulang dari permukaan yang disebabkan
tertariknya kapsul. Dislokasi adalah keluarnya kepala sendi dari
mangkuknya,dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan
pertolongan segera. Dislokasi sendi terjadi ketika tulang bergeser dariposisi nya
pada sendi.
29
DAFTAR PUSTAKA
Yazid, B., Ns, M. K., Rokhima, V., Dahlia Purba, S. K. M., & Heni Triana, S. K. M.
(2021). BUKU AJAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL. LPP Balai Insan Cendekia.
Ferdiansyah, E. R., & Chilmi, M. Z. (2022). Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Ortopedi
II (Ekstremitas Atas dan Bawah). BUKU AJAR BLOK MUSKULOSKELETAL-ASPEK
ORTOPEDI, 31.
30