Anda di halaman 1dari 11

“Rangka Manusia”

By: Kelompok 1

Anggota Kelompok :
-Janssen Samuel Halim
-Edward Alan Christian Ntomelo
-Raden Fachri Arkananta Putra

Guru :
Ma’am Erna, M.Pd
“Daftar Isi”

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................1

1.2 Manfaat ..................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................3

2.1 Tulang .....................................................................................3

2.2 Hubungan Antartulang ...........................................................9

BAB III PENUTUP.................................................................................……………………………..23

3.1 Kesimpulan ........................................................................... 23

3.2 Saran......................................................................................23

3.3 DAFTAR PUSTAKA..................................................................25


“Kata Pengantar”

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Rangka Manusia ini dengan baik dan lancar.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi pembaca.

Palu, 31 Agustus 2022


“Bab 1 Pendahuluan”
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem gerak adalah sistem dalam tubuh yang terdiri dari persendian, otot dan
tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk memberikan
bentuk tubuh, memudahkan manusia untuk melakukan gerakan dan aktivitas,
seperti berlari, berjalan, menari.

Alat gerak pada manusia yaitu alat gerak aktif dan pasif. Pasif berupa tulang
dan aktif berpa otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena tidak dapat melakukan
pergerakannya sendiri. Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa
kimia yang membentuk aktomiosin sehingga dapat bergerak.

Maka otot memiliki sifat yang lentur untuk kontraksi dan relaksasi. Perlu
sekali pengenalan sistem gerak ini di terapkan, karena sangat berguna untuk
menambah wawasan serta pengetahuan setiap orang terhadap pentingnya
mengenali rangka manusia.

Oleh karena itu, selain dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas kami,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
rangka manusia.

1.2Manfaat
Adapun manfaat dibuatnya makalah ini adalah dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai rangka manusia.
“Bab 2 Pembahasan”
2.1 Tulang
Beberapa fungsi tulang adalah sebagai berikut;
a. Sebagai alat gerak bersama dengan otot.
b. Sebagai tempat melekatnya otot.
c. Sebagai pelindung organ lunak dan vital.
d. Tempat memproduksi sel-sel darah.
e. Tempat penyimpanan cadangan mineral, berupa kalsium dan fosfat, serta
cadangan lemak.

2.2 Klasifikasi Tulang


Tulang sangat banyak jenisnya, baik bentuk maupun penyusunnya. Berdasarkan
jaringan penyusunnya, tulang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a) Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabut kolagen, dan
matriks. Sel-sel tulang rawan dibentuk oleh bakal sel-sel tulangrawan, yaitu kondroblas.
Berdasarkan susunan serabutnya, tulang rawan dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu
sebagai berikut:
1) Tulang rawan hialin, mempunyai serabut tersebar dalam anyaman yang halus dan
rapat. Tulang rawan hialin terdapat di ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke
tulang dada.

2) Tulang rawan elastis, susunan sel dan matriksnya mirip tulang rawan hialin, tetapi
tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Tulang rawan elastis terdapat di daun
telinga, laring, dan epiglotis.

3) Tulang rawan fibrosa, matriksnya tersusun kasar dan tidak beraturan. Tulang
rawan fibrosa terdapat di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan
tulang kemaluan)
b) Tulang Keras (Osteon)

Tulang terbentuk dari tulang rawan yang mengalami penulangan (osifikasi).


Ketika tulang rawan (kartilago) terbentuk, rongga-rongga matriksnya terisi oleh
sel osteoblas. Osteoblas merupakan lapisan sel tulang muda. Osteoblas akan
menyekresikan zat interseluler seperti kolagen yang akan mengikat zat kapur.

Osteoblas yang telah dikelilingi zat kapur akan mengeras dan menjadi osteosit
(sel tulang keras). Antara sel tulang yang satu dan sel tulang yang lain
dihubungkan oleh juluran-juluran sitoplasma yang disebut kanalikuli. Setiap
satuan sel osteosit akan mengelilingi suatu sistem saraf dan pembuluh darah
sehingga membentuk sistem Havers

Matriks di sekitar sel-sel tulang memiliki senyawa protein yang dapat


mengikat kapur (CaCO3) dan fosfor (CaPO4). Kapur dan fosfor tersebut membuat
tulang menjadi keras. Berdasarkan matriksnya, bagian tulang dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu tulang kompak dan tulang spons.

Tulang kompak memiliki matriks yang padat dan rapat, sedangkan tulang
spons memiliki matriks yang berongga-rongga. Sebenarnya, kedua jenis tulang
tersebut terdapat di suatu tempat yang sama. Penamaan diambil hanya dengan
melihat bagian mana yang paling dominan.
Berdasarkan bentuknya, tulang keras dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Tulang pipa, berbentuk panjang dan berongga, seperti pipa. Contoh
tulang ini di antaranya tulang pengumpil, tulang hasta, tulang betis,
dan tulang kering. Tulang pipa terdiri atas dua bagian, yaitu diafisis
dan epifisis. Diafisis adalah bagian "badan" tulang, sedangkan
epifisis adalah bagian tepi (epi) atau bagian "kepala" tulang. Di
antara epifisis dan diafisis, dibatasi oleh bagian yang disebut
cakram epifisis. Cakram epifisis lebih lambat proses
penulangannya dibandingkan dengan daerah diafisis.

2) Tulang pipih, adalah tulang-tulang yang berbentuk pipih. Tulang


pipih banyak terdapat di rangka aksial, misalnya tulang rusuk,
tulang belikat, dan tulang-tulang yang menyusun tengkorak.
Tulang pipih berfungsi sebagai pelindung suatu rongga. Misalnya,
rongga tengkorak melindungi otak dan rongga dada melindungi
jantung serta paru-paru.

3) Tulang pendek, berukuran pendek. Hanya ditemukan di daerah pangkal


telapak tangan, pangkal telapak kaki, dan tulang-tulang belakang.

4) Tulang tidak beraturan, yaitu tulang yang memiliki bentuk tidak


beraturan. Contohnya adalah tulang-tulang belakang dan tulang
penyusun wajah
2.3 Rangka Tubuh
Rangka manusia terdiri atas kurang lebih 206 tulang. Berdasarkan letak
tulang-tulang terhadap sumbu tubuh, rangka dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok. Kelompok pertama adalah rangka aksial yang berada di bagian tengah
sumbu tubuh.
Kelompok kedua, adalah rangka apendikular yang berada di bagian tepi dari
sistem rangka aksial. Rangka aksial terdiri atas tulang kepala (tengkorak), ruas-ruas
tulang belakang (vertebrae), tulang dada (sternum), dan tulang rusuk (kosta).
Rangka apendikular terdiri atas gelang bahu, anggota gerak atas (tungkai atas),
gelang panggul, dan anggota gerak bawah (tungkai bawah).
a) Rangka Aksial
Rangka aksial merupakan tulang-tulang yang berada di bagian tengah
sumbu tubuh. Tulang rangka aksial terdiri atas tulang kepala, ruas tulang
belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
1) Tulang Kepala
Tulang kepala terdiri atas tulang tempurung (kranium) dan tulang
rahang. Tulang kepala berfungsi sebagai pelindung otak, organ
pendengaran, dan organ penglihatan

2) Tulang Belakang (Columna Vertebralis)


Tulang belakang merupakan penopang tubuh utama. Terdiri atas
jejeran tulang-tulang belakang (vertebrae). Di antara tulang-tulang
vertebrae terdapat discus invertebralis merupakan tulang rawan yang
membentuk sendi yang kuat dan elastis. Discus invertebralis
memungkinkan tulang belakang bergerak ke segala arah.
Jika dilihat dari samping, tulang belakang membentuk lekukan leher
(cervix), lekukan dada (thorax), lekukan pinggul (lumbar), dan lekukan
selangkang (sacral).

3) Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Costa)


Tulang dada terdiri atas bagian hulu atau tangkai (manubrium sterni),
bagian badan (corpus sterni), dan taju pedang (processus xyphoideus).
Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang tulang rusuk, yaitu 7 pasang rusuk
sejati (costa vera), 3 pasang rusuk palsu (costa spuria), dan 2 pasang
rusuk melayang (costa fluctuantes).

Bersama lekukan thorax pada tulang belakang, tulang dada dan tulang
rusuk membentuk rongga dada (thorax) yang melindungi organorgan
penting seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah.
b. Rangka Apendikular
Rangka apendikular meliputi anggota gerak tubuh. Rangka apendikular dapat
dikelompokkan menjadi gelang bahu, tulang anggota gerak atas, gelang panggul, dan
tulang anggota gerak bawah.
1) Gelang bahu
Terdapat dua gelang bahu, yaitu kanan dan kiri. Masing-masing
gelang bahu terdiri atas tulang selangka (clavicula) dan tulang belikat
(scapula).

2) Tulang anggota gerak atas


Tulang anggota gerak atas terdiri atas dua tungkai, kanan dan kiri.
Masing-masing terdiri atas:
a) tulang lengan atas (humerus)
b) tulang hasta (ulna)
c) tulang pengumpil (radius)
d) 8 tulang pergelangan tangan (carpal)
e) 5 tulang telapak tangan (metacarpal)
f) 14 tulang jari tangan (phalanges)

3) Gelang panggul
Gelang panggul terdiri atas 2 tulang pinggul (coxae) di kanan dan kiri.
Gelang panggul sangat stabil dan berfungsi menahan berat tubuh.

4) Tulang anggota gerak bawah.


Tulang anggota gerak bawah terdiri atas dua tungkai kaki, kanan dan
kiri. Masing-masing terdiri atas:
a) tulang paha (femur)
b) tulang tempurung (patella)
c) tulang kering (tibia)
d) tulang betis (fibula)
e) 7 tulang pergelangan kaki (tarsal)
f) 5 tulang telapak kaki (metatarsal)
g) 14 tulang jari kaki (phalanges)

Anda mungkin juga menyukai