Anda di halaman 1dari 10

INTERAKSI

SOSIAL
KELOMPOK 1 : Agnes Nishita Hosan, Dea Sofiah Nargis,
Raden Fachri Arkananta Putra, Moh Alif Hafiizh, Anindya Kirana
Goenawan
INTERAKSI SOSIAL
Interaksi Sosial adalah hubungan sosial
yang dinamis, berupa hubungan antara
individu yang satu dengan individu
lainnya, antara kelompok yang satu
dengan kelompok lainnya, maupun
antara kelompok dengan individu.
CONTOH INTERAKSI SOSIAL DI
KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Individu dengan Individu dengan Kelompok dengan


individu kelompok kelompok
Syarat Interaksi
Sosial
1). Kontak Sosial
2). Komunikasi
1. Kontak Sosial
Kontak Sosial terbentuk apabila terdapat Berdasarkan proses berlangsungnya :
respon

Contoh : 1. Kontak Sosial Langsung (Primer)


- berjabat tangan - Contoh : berjabat tangan dan berbicara
- bertatap muka
- melempar senyuman 2. Kontak Sosial Tidak Langsung
(Sekunder) melalui perantara
- Contoh : melalui telpon, sms, surat, wa
dll
2. Komunikasi

Komunikasi dapat diartikan sebagai kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.

Orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator,


Orang yang menerima pesan disebut komunikan.

Contoh :
- saat siswa bertanya kepada guru dan guru menjawab pertanyaan
siswa.
Syarat Interaksi Sosial
Kontak dan Komunikasi menjadi syarat yang penting bagi terwujudnya interaksi
sosial.

Misalnya :
Kita bertemu dengan orang Inggris lalu berjabat tangan. Orang Inggris berbicara
bahasa Inggris, dan kita berbicara bahasa Indonesia. Untuk itu agar terjadi kontak
dan komunikasi yang baik, kita harus menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Ciri-ciri Interaksi Sosial
1. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang

2. Berlangsung secara timbal balik

3. Adanya komunikasi

4. Adanya tujuan
Berlangsungnya Interaksi Sosial didasarkan pada
beberapa faktor, yaitu
a. Faktor Imitasi (proses mencontoh orang lain atau kelompok)
Misalnya : seorang anak bermain masak-masakan karena melihat ibunya
pada saat memasak di dapur.
b. Faktor Sugesti (pengaruh yang dapat menggerakan hati orang)
Misalnya : seorang dokter yang memberikan saran kepada pasien, kemudian
pasien akan mengikuti saran tersebut tanpa berpikir panjang.
c. Faktor Identifikasi (kecenderungan atau keinginan untuk menjadi sama dengan
orang lain)
Misalnya : seorang anak yang mengidolakan pemain bola, sehingga semua
tingkah laku idolanya akan dilakukan.
d. Faktor Simpati (kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah merasakan
keadaan orang lain)
Misalnya : pada saat ada tetangga terkena musibah, kita ikut merasakan
kesedihannya bahkan ikut membantunya.
SEKIAN,
TERIMAKASIH !

Anda mungkin juga menyukai