Anda di halaman 1dari 10

PAPER

INTERAKSI SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

KELOMPOK 2
LUSMARPI PAULINA
NASRIANI
NURHALIZAH

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS V UNM PAREPARE
2018
A. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada
aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs
kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh
interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan
syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.

Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial
secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-
cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip
salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh
interaksi sosial tidak langsung.

Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,


identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang
didasari oleh faktor meniru orang lain. Contoh anak gadis yang meniru
menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai. Sugesti adalah interaksi sosial
yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda,
dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga
dipengaruhi karena iklan.

Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu
yang mengindentikkan (menyadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh
menyamakan kebiasaan pemain sepakbola idolanya. Simpati adalah interaksi
sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain.

Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa
yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu
korban bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan
komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial
dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif. Asosiatif meliputi akomodasi, difusi,
asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi social yang baik-
baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa dll). Contoh kerja sama antara
depertemen pendidikan nasional dengan PT Telkom dalam program Jardiknas.

Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi


sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll). Contoh
Bapak memukul anaknya karena tidak mendengarkan nasihatnya. Menyuruh pergi
seorang pengemis dengan cara membentak.

II. RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah yang akan penulis utarakan dalam pembahasan

di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Pengrtian Interaksi Sosial menurut beberapa ahli

b. Macam-macam Interaksi sosial

c. Syarat terjadinya Interaksi sosial

d. Ciri-ciri Interaksi sosial

e. Faktor yang mendorong interaksi sosial

III. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah yang di atas makalah ini bertujuan untuk

mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian interksi sosial, macam-

macam interaksi sosial, syarat terjadinya interaksi sosial, ciri-ciri interaksi

sosial, dan faktor yang mendorong interaksi sosial.


II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Interaksi Sosial menurut Beberapa Ahli

a. ASTRID. S. SUSANTO
Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan
hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur
sosial. Hasil interaksi sangat ditentukan oleh nilai dan arti serta interpretasi
yang diberikan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam interaksi ini.
b. BONNER
Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih
yang saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan
individu yang lain atau sebaliknya

B. .Macam – macam Interaksi Sosial

Menurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga
macam, yaitu (p. 23) :
1. Interaksi antara individu dan individu
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif.
Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan.
Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau
keduanya (bermusuhan).
2. Interaksi antara individu dan kelompok
Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif.
Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai
situasi dan kondisinya.
3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok
Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan
bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk
membicarakan suatu proyek.

C. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial.


Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa
adanya dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
1. Kontak Sosial
Kata “kontak” (Inggris: “contact’) berasal dari bahasa Latin con atau cum
yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak
berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial
tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa
melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya
bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan
fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak.
Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut.
a. Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif
mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah
pada suatu pertentangan atau konflik.
b. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer
terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya,
kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar
tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu,
kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara.
Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara
langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat
ketua RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon.
Sementara jika Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan
kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak
sekunder tidak langsung.

2. Komunikasi
Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting
dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku
(pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang
disampaikan. Misalnya, seorang gadis dikirimi sekotak cokelat tanpa nama
pengirim. Gadis itu menerimanya dengan suka cita. Tapi ia bertanya-tanya,
siapa yang mengirimkannya, apa maksudnya, apakah sekotak cokelat itu
simbol cinta kasih atau hanya sekadar simbol persahabatan? Pertanyaan-
pertanyaan itu merupakan reaksi dan tafsiran si gadis terhadap si pemberi
cokelat.
Ada lima unsur pokok dalam komunikasi. Kelima unsur tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau
pikiran kepada pihak lain.
b. Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan,
pikiran, atau perasaan.
c. Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat
berupa informasi, instruksi, dan perasaan.
d. Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat
berupa lisan, tulisan, gambar, dan film.
e. Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah
mendapatkan pesan dari komunikator.

Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah
sebagai berikut.
1). Encoding. Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan
dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini,
komunikator harus memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang mudah
dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-
kode yang membingungkan komunikan.
2). Penyampaian. Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan
dalam bentuk kalimat dan gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa
lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.
3). Decoding. Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami
kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.

D. Ciri – Ciri Interaksi Sosial


1. jumlah pelakunya dua orang atau lebih
2. adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunaka symbol atau lambing
3. adanya suatu dimensi waktu
4. adanya tujuan yang hendak dicapai dari hasil interaksi tersebut.

E. Faktor Yang Mendorong Interaksi Sosial


Ada 2 faktor yang mendorong adanya interaksi sosial
1. Faktor internal
a. Dorongan untuk meneruskan hidup
b. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
c. Dorongan untuk melakukan komunikasi
d. Dorongan untuk mempertahankan hidup
2. Faktor eksternal
a. Imitasi
Imitasi adalah suatu tindakan meniru orang lain. Imitasi atau perbuatan
meniru bisa dilakukan dalam bermacam-macam bentuk. Misalnya, gaya
bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan, pola pikir, serta apa saja yang
dimiliki atau dilakukan oleh seseorang.
Namun demikian, dorongan seseorang untuk meniru orang lain tidaklah
berjalan dengan sendirinya. Perlu ada sikap menerima, sikap mengagumi,
dan sikap menjunjung tinggi apa yang akan diimitasi itu. Menurut Dr.
A.M.J. Chorus, ada syarat yang harus dipenuhi dalam mengimitasi, yaitu
adanya minat atau perhatian terhadap obyek atau subyek yang akan ditiru,
serta adanya sikap menghargai, mengagumi, dan memahami sesuatu yang
akan ditiru. Contoh imitasi terdapat pada kegiatan seorang anak melihat
ayahnya menyetir mobil. Tanpa diajari, anak itu berlari-lari sambil kedua
tangannya menirukan gerakan seolah-olah tengah menyetir mobil.
Imitasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi
sosial. Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi norma-norma
dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Contohnya, seorang anak akan
meniru orang dewasa menyeberang lewat jembatan penyeberangan.
Namun demikian, imitasi juga dapat mengakibatkan sesuatu yang negatif
jika tindakan yang ditiru adalah tindakan yang menyimpang dari nilai-nilai
dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Contohnya, seorang
pemuda meniru ayahnya yang mabuk atau seorang pelajar meniru
temannya yang membolos sekolah.
b. Sugesti
Sugesti berlangsung apabila seseorang memberi pandangan atau sikap
yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya, sugesti muncul
ketika si penerima sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak
dapat berpikir rasional. Segala anjuran atau nasihat yang diberikan
langsung diterima dan diyakini kebenarannya. Pada umumnya, sugesti
berasal dari hal-hal berikut.
1. Orang yang berwibawa, karismatik, atau punya pengaruh terhadap
yang disugesti, misalnya orangtua, cendekiawan, atau ulama.
2. Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari yang disugesti,
misalnya pejabat negara atau direktur perusahaan.
3. Kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas. Misalnya dalam
suatu rapat OSIS, ada seorang yang berpendapat berbeda terhadap suatu
masalah. Tetapi karena semua teman-temannya setuju, maka ia pun
mengubah pendapatnya.
4. Reklame atau iklan di media massa. Contoh, iklan yang
menggambarkan suatu produk deterjen mampu menghilangkan noda
dalam hitungan detik dapat menggiring pendengar atau penonton untuk
membeli produk itu karena terpengaruh.
Terjadinya sugesti bukan hanya karena faktor pemberi sugesti, tapi karena
beberapa faktor yang ada di diri orang yang diberi sugesti. Faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Terhambatnya daya berpikir kritis. Makin kurang kemampuan orang
mengkritisi sesuatu atau seseorang, makin mudah orang itu menerima
sugesti dari pihak lain. Daya kritis mengalami hambatan jika individu yang
terkena stimulus sedang dalam keadaan emosional. Misalnya, orang yang
tengah marah besar pada tetangganya akan mudah terprovokasi untuk
melakukan perkelahian fisik.
2. Kemampuan berpikir terpecah belah (dissosiasi). Dissosiasi terjadi
ketika orang sedang dilanda kebingungan karena dihadapkan pada
berbagai persoalan. Jika dalam suasana yang demikian ada pandangan,
saran, atau pendapat-pendapat orang, ia akan dengan mudah menerimanya
tanpa pikir panjang.
3. Orang yang ragu-ragu dan pendapat yang searah. Orang yang dalam
keadaan ragu-ragu pada umumnya akan mudah tersugesti atau akan mudah
menerima pendapat atau saran dari pihak lain, apalagi pendapat itu searah
sehingga orang yang ragu-ragu itu tidak bisa berkomunikasi langsung
dengan pihak tersebut. Misalnya, pada kasus iklan deterjen sebenarnya kita
meragukan kebenaran iklan tersebut. Tetapi, karena kita melihat dan
mendengarnya setiap hari tanpa bisa bertanya tentang kebenarannya, kita
pun membelinya. Pada kasus tersebut, sugesti berfungsi untuk lebih
meyakinkan pendapat yang sudah ada, walaupun masih ada keraguan.
c. Identifikasi
Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan). Identifikasi
sifatnya lebih mendalam dibandingkan imitasi karena dalam proses
identifikasi, kepribadian seseorang bisa terbentuk. Orang melakukan
proses identifikasi karena seringkali memerlukan tipe ideal tertentu dalam
hidupnya. Contoh identifikasi terdapat pada seorang anak yang
mengidolakan ayahnya. la berusaha mengidentifikasi dirinya seperti
ayahnya karena sikap, perilaku, dan nilai yang dimiliki oleh ayahnya
merupakan tipe yang ideal dan dapat berguna sebagai penuntun hidupnya.
Proses identifikasi dapat berlangsung secara sengaja dan tidak sengaja.
Meskipun tanpa sengaja, orang yang mengidentifikasi tersebut benar-benar
mengenal orang yang ia identifikasi sehingga sikap atau pandangan yang
diidentifikasi benar-benar meresap ke dalam jiwanya. Contoh, biasanya
pemain bulu tangkis junior punya pemain idola. Setiap idolanya
bertanding, dia akan mengamati secara cermat bagaimana gaya dan
strategi bermain idolanya tersebut. Kemudian ia meniru dan yakin bisa
menjadi seperti idolanya.
d. Simpati
Simpati merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik
kepada pihak lain. Melalui proses simpati, orang merasa dirinya seolah-
olah berada dalam keadaan orang lain dan merasakan apa yang dialami,
dipikirkan, atau dirasakan orang lain tersebut. Dalam proses ini, perasaan
memegang peranan penting walaupun alasan utamanya adalah rasa ingin
memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Contoh, ketika ada
tetangga yang sedang tertimpa musibah, kita ikut merasakan kesedihannya
dan berusaha untuk membantunya. Pada umumnya, simpati lebih banyak
terlihat pada hubungan teman sebaya, hubungan ketetanggaan, atau
hubungan pekerjaan.

e. Empati
Empati merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi
kejiwaan dan fisik seseorang. Contohnya, seorang ibu akan merasa
kesepian ketika anaknya yang bersekolah di luar kota. Faktor-faktor yang
diuraikan di atas (imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati) merupakan
faktor minimal yang menjadi dasar proses interaksi sosial. Simpati, empati,
dan identifikasi lebih dalam pengaruhnya, namun prosesnya agak lambat
jika dibandingkan dengan sugesti dan imitasi. Sugesti dan imitasi
pengaruhnya kurang mendalam, namun prosesnya berlangsung cepat.
Kelima faktor tersebut, cenderung berasal dari satu pihak individu atau
bersifat psikologis
III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Arti Interaksi Sosial artinya melibatkan kedua belah pihak..
Faktor-faktor interaksi sosial antara lain

a) Imitasi : tindakan sosial meniru sikap,tindakan,tingkah laku atau penampilan


fisik seseorang secara berlebihan.
b) Sugesti : pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak
lain.
c) Identifikasi : kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan oranglain. Simpati : suatu proses dimana seseorang merasa tertarik
dengan orang lain. Syarat-syarat interaksi sosial antara lain.
1) kontak :kata kontak berasal dari con atau cum yang artinya
bersama-sama dan kata tango yang artinya menyentuh.jadi secara
harfiah kontak berarti saling menyentuh. Wujud kontak sosial
dibedakan menjadi tiga antara lain
kontak antarindividu contoh kontak antara anak dan orang
tuanya,kontak antara siswa dan siswa lainnya.
2) kontak antar kelompok contoh kontak antara dua perusahaan dalam
hubungan bisnis.
3) Kontak antara individu dan suatu kelompok contoh kontak antara
seorang calon anggota dan para anggota organisasiyang akan
dimasukinya.

Kontak sosial langsung dan tidak langsung anatar lain kontak primer yaitu
hubungan timbal balik yang terjadi secara langsung.

kontak sekunder yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketigasebagai


media untuk melakukan hubungan timbal balik.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna. kedepannya

penulisakan lebih fokus dan detail untuk saran dapat berisi kritik

terhadap penulisan juga dapat menggapi kesimpulan dari pembahasan.


DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007) . Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan
Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek

Hermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi. (2007). Perspektif Sosial Budaya. Bandung:
UPI PRESS

Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) . perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung :


UPI PRESS

Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai

Anda mungkin juga menyukai