Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ INTERAKSI SOSIAL”
MATA KULIAH: ISBD
DOSEN PENGAMPU: Drs.Offeny,M.Si

Disusun oleh kelompok 4


1. Charolina
2. Eva Rianti Natalia
3. Fini Pebruati
4. Istikomah
5. Rista Winda
6. Winda Wilhelmina
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah karena hanya izin, dan
kuasaNya kami masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul Interaksi Sosial.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita, khususnya mengenai
interaksi sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan masih jauh dari apa yang diharapkan.

Untuk itu, kami berharap kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah
sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi.


Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu, antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan
kelompok. Guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara
individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu
kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak
primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara
langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila
tanpa melalui perantara, Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk
contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke
C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi
sosial tidak langsung.

Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi,


sugesti, identifikasi, simpati dan empati. Imitasi adalah interaksi sosial
yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Sugesti adalah interaksi
sosial yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke
yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau bisa juga dipengaruhi
karena iklan. Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh
faktor adanya individu yang mengindentikkan (menjadi sama) dengan
pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepak bola
idolanya. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor rasa
tertarik atau kagum pada orang dan Empati adalah interaksi sosial yang
disasari oleh faktor dapat rasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,
lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu korban bencana alam.
Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi
sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat
bersifat asosiatif dan disasosiatif. Asosiatif meliputi akomodasi, difusi,
asimilasi, akulturasi, kooperasi atau kerjasama (Intinya interaksi sosial
yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa, dan lain-lain).
Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi, dan kompetensi (Intinya
interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin.
bertengkar, dan lain-lain).

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?


2. Apa faktor-faktor yang mendasari terjadinya proses interaksi?

3. Apa syarat-syarat interaksi sosial?

Tujuan Penulisan

Setiap penulisan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu, dengan


demikian

juga penulisan makalah ini penulis mempunyai tujuan :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan interaksi sosial.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendasari terjadinya proses


interaksi.

3. Untuk mengetahai syarat-syarat interaksi sosial.


Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih
dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran
secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan
antara pihak-pihak yang terlibat, melainkan terjadi saling mempengaruhi.
Stimulasi dan tanggapan antara manusia

a. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli:

Pengertian Interaksi Sosial Menurut Homans (dalam Ali, 2004: 87)


mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas
yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau
hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang
menjadi pasangannya. Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini
mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang
dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi
tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.

b. Pengertian Interaksi sosial menurut Bonner

Interaksi sosial (dalam Ali, 2004) merupakan suatu hubungan antara dua
orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi,
mengubah atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.

c. Pengertian Interaksi Sosial Menurut John Lew Gillin

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang


menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau
antarkelompok.

d. Menurut Gillin, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis


berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, kelompok
dengan kelompok dan individu dengan kelompok.
[ Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri-ciri interaksi sosial, antara
lain :

a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang

b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial

c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas d. Dilaksanakan melalui


suatu pola sistem sosial tertentu

3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada beberapa faktor


berikut ini.

Sugesti

Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang


lain dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan
pengaruh tersebut tanpa berpikir panjar Sugesti biasanya dilakukan oleh
orang yang berwibawa, mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam
masyarakat. Contoh sugesti salah satunya adalah obat yang harganya
mahal yang merupakan produk impor dianggap pasti manjur
menyembuhkan penyakit. Anggapan tersebut merupakan sugesti yang
muncul akibat harga obat yang mahal dan embel-embel produk luar
negeri.

: Imitasi

Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain
sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan
oleh seseorang. Imitasi pertama kali akan terjadi dalam sosialisasi
keluarga. Misalnya, seorang anak sering meniru kebiasaan-kebiasaan
orang tuanya seperti cara berbicara dan berpakaian. Namun, imitasi
sangat dipengaruhi oleh lingkungannya terutama lingkungan di sekolah.
Karena seseorang (terutama saat seseorang sudah menginjak usia remaja)
cenderung lebih sering di sekolah dan bersosialisasi dengan temannya
dengan berbagai macam kebiasaan.

e. Identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang


untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan
terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena
identifikasi dilakukan oleh seseorang secara sadar Contoh identifikasi,
seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering mengidentifikasi dirinya
menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian, atau
gaya perilakunya dan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.
Simpati

Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang
lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau
sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus.
Contoh simpati adalah pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian,
atau pada saat mencapai suatu prestasi.

e. Empati

Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara


efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-
benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain
tersebut seperti rasa senang, sakit, susah. dan bahagia. Empati hampir
mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai
atau lebih terlihat secara emosional. Contoh empati adalah saat kita turut
merasakan empati terhadap masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban
letusan Gunung Merapi.
f.Motivasi

Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang


diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa
sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau
melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh
tanggung jawab. Contoh motivasi adalah guru yang memberikan
motivasi kepada siswanya supaya siswanya semakin giat belajar.

Syarat-syarat Interaksi Sosial:

Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa


adanya dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.

1. Kontak Sosial

Kontak sosial adalah hubungan masing-masing pihak dalam berinteraksi


orang dengan perorangan, perorangan dengan kelompok. kelompok
dengan kelompok. Kontak sosial bukan semata-mata tergantung dari
tindakan, tetapi juga tergantung terhadap sikap yang ditunjukan individu
untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kata "kontak" (contact) berasal
dari bahasa latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere
yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh.
Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui
interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial
dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon,
radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak
menjadi syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-
sifat berikut.

A. Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. • Kontak sosial positif
mengarah pada suatu kerja sama.

• Kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.


makan.

Kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu


perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung Kontak sekunder langsung
misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke
rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh
sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke
rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.

2. Kominikasi

Komunikasi adalah perilaku orang (pergerakan fisik, sikap, perasaan-


perasaan) yang ingin disampaikan oleh orang lain yang bersangkutan
kemudian memberi reaksi terhadap reaksi orang lain tersebut. Suatu
kontak tidak akan terjadi tanpa adanya komunikasi.

Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting


dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku dan
perasaan-perasaan yang disampaikan.

Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai berikut. 1)


Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau
pikiran

kepada pihak lain. 2) Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang


yang dikirimi pesan, pikiran, atau

perasaan. 3) Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator.


Pesan dapat berupa

informasi, instruksi, dan perasaan.. 4) Media, yaitu alat untuk


menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa
Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah
mendapatkan pesan dari komunikator.
Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut
adalah sebagai berikut.

a) Encoding

Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan dan
diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator
harus memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang mudah dipahami
oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-
kode yang membingungkan komunikan. b) Penyampaian

Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk
kalimat dan

gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan


gabungan dari

keduanya.

c) Decoding Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan m…


mengarah pada bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan mengarah pada
bentuk

pemisahan (proses disosiatif).

1. Proses Asosiasi

Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang


menghasilkan kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif,
antara lain sebagai berikut.
[00.11, 28/11/2021] Fini Februatie: A. Kerja sama

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri
untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut, kesadaran akan
adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi
merupakan fakta fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.

Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu:

1) Tawar-menawar adalah pelaksanaan kesepakatan mengenai pertukaran


barang atau jasa antara dua atau lebih organisasi.

2) Cooptation (kooptasi) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur


baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi
yang bersangkutan.

3) Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua


organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat
menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena
dua organisasi atau lebih tersebut mungkin mempunyai struktur yang
berbeda satu sama lain.
[00.15, 28/11/2021] Fini Februatie: 4) Join venture adalah kerja sama
dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang
akan dibagi menurut proporsi tertentu. Join venture jika diterjemahkan
akan menjadi 'usaha patungan".

b. Akomodasi (Accomodation)

Akomodasi adalah suatu proses dimana orang perorangan atau kelompok


kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling
mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.
Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut :
1) Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang atau
kelompok untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan. Individu
semacam itu disebut tolerant.

2) Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi dimana


masing-masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang
bersangkutan mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya
terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula disebut perundingan.

3) Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses


pelaksanaannya

menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu pihak menduduki


posisi kuat, sedangkan pihak lain dalam posisi lemah.

4) Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya


menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari
kedua belah pihak yang bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus
disepakati oleh dua pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga ini
bersifat mengikat.

5) Mediation (mediasi) adalah menggunakan pihak ketiga yang netral


untuk menyelesaikan kedua belah pihak yang bertikai. Berbeda dengan
arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak mengikat.

6) Concilation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang


berselisih agar tercapai persetujuan bersama. Biasanya dilakukan melalui
perundingan.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan dapat dapat


disimpulkan sebagai berikut.

1. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau
lebih dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan
peran secara aktif.
Terdapat stimulus dan tanggapan manusia.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial antara lain,


sugesti,imitasi, identifikasi, simpati, empati, motivasi.

3. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah kontak sosial dan


komunikasi.

Saran Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari
kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup
bermasyarakan harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin
sendirian. Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik
dengan berinteraksi antar individu dengan individu lain. antarindividu
dengan kelompok. bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.

[ DAFTAR PUSTAKA

Syarifudi, Mariam N. 2010. Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa


Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai