Anda di halaman 1dari 48

interaksi sosial

pengantar
• Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik
yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada
reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu dan
individu. Individu dan kelompok. Kelompok dan
kelompok . Interaksi sosial memerlukan syarat
yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan
kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial
dapat secara langsung maupun tidak langsung
• Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi,
sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati
• Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang
lain.
• Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari oleh adanya pengaruh.
Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, atau bisa juga dipengaruhi
karena iklan.
• Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya
individu yang mengindentikkan (menyadi sama) dengan pihak yang lain
• Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik
atau kagum pada orang lain.
• Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat
merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati..
• Kemudian membuat terjadinya proses sosial.
Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan
disasosiatif
• Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi,
akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi
sosial yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis,
serasa dll).
• Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan
kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik,
penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll).
Lingkup materi 3
• pengertian interaksi sosial
• interaksi sosial sebagai faktor utama dalam
kehidupan
• yang mempengaruhi berlangsungnya proses
interaksi
• syarat interaksi sosial
• kehidupan terasing
• bentuk interaksi sosial
• pengertian Pranata sosial
pengertian interaksi sosial
• Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu
dengan individu yang lain, individu satu dapat
mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi
terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik.
Hubungan tersebut dapat antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, atau kelompok
dengan kelompok.
• Di dalam interaksi sosial ada kemungkinan
individu dapat menyesuaikan dengan yang lain,
atau sebaliknya. Pengertian penyesuaian di sini
dalam arti yang luas, yaitu bahwa individu
dapat meleburkan diri dengan keadaan di
sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat
mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
dalam diri individu, sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh individu yang bersangkutan
Ciri-ciri Interaksi Sosial
• Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu
orang. Proses interaksi sosial tidak dapat terjadi ketika
hanya terdapat satu orang. Proses interaksi baru akan
terjalin ketika terdapat individu yang berinteraksi
dengan individu lain.
• Ada komunikasi antar pelaku dengan menggunakan
simbol-simbol. Proses interaksi sosial melibatkan
komunikasi yang dijalin oleh individu/kelompok tidak
hanya secara lisan, akan tetapi komunikasi dapat
dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol
tertentu melalui gestur tubuh atau isyarat.
Lanjutan Ciri-ciri Interaksi Sosial
• Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa
mendatang) yang menentukan sifat aksi yang sedang
berlangsung. Proses interaksi sosial melibatkan dimensi waktu
yang terjadi, artinya interaksi sosial pernah terjadi di masa
lampau, interaksi sosial dapat terjadi di masa kini, dan pada
masa yang akan datang interaksi sosial juga terjadi.
• Ada tujuan-tujuan tertentu. Para pelaku memiliki tujuan dalam
menjalin interaksi sosial. Misalnya, di pasar terjadi interaksi
antara penjual dengan pembeli. Pembeli memiliki tujuan untuk
mendapatkan suatu barang yang ia butuhkan dalam berinteraksi
dengan penjual. Sementara, penjual memiliki tujuan untuk
menawarkan barang hingga terjual kepada pembeli dalam
berinteraksi.
Faktor Terjadinya Interaksi Sosial

1. Faktor Internal
a. Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan. Secara naluriah, manusia
mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling tertarik dengan lawan jenis. Dorongan ini
bersifat kodrati artinya tidak usah dipelajaripun seseorang akan mengerti sendiri dan
secara sendirinya pula orang akan berpasang-pasangan untuk meneruskan keturunannya
agar tidak mengalami kepunahan.
b. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan manusia
memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling memerlukan, saling tergantung
untuk saling melengkapi kebutuhan hidup.
c. Dorongan untuk mempertahankan hidup. Dorongan untuk mempertahankan hidup ini
terutama dalam menghadapi ancaman dari luar seperti ancaman dari kelompok atau suku
bangsa lain, ataupun dari serangan binatang buas.
d. Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama. Secara naluriah, manusia memerlukan
keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi untuk mengungkapkan
keinginan yang ada dalam hati masing-masing dan secara psikologis manusia akan merasa
nyaman dan tentram bila hidup bersama-sama dan berkomunikasi dengan orang lain
dalam satu lingkungan sosial budaya.
Faktor Eksternal
a. Imitasi
G. Tarde (lih.Gerungan,1966) faktor yang mendasari interaksi adalah faktor imitasi. Imitasi
merupakan dorongan untuk meniru orang lain. Menurut Tarde imitasi ini merupakan satu-
satunya faktor yang mendasari atau yang melandasi interaksi sosial.
• Imitasi berperan dalam interaksi sosial, misalnya perkembangan bahasa. Apa yang diucapkan
oleh anak akan mengimitasi bdari keadaan sekelilingnya. Anak mengimitasi apa yang
didengarnya yang kemudian menyampaikan kepada orang lain sehingga dengan demikian
berkembanglah bahasa anak itu sebagai alat komunikasi dalam interaksi sosial. . Contoh anak
gadis yang meniru menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai.
b. Identifikasi
• Menurut Freud seorang tokoh psikologi dalam khususnya dalam psikoanalisis mengemukakan
bahwa identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik atau sama dengan orang lain.
Menurut Freud anak mempelajari norma sosial dari orang tuanya dengan dua cara
• Anak mempelajari dan menerima norma-norma sosial itu karena orang tua dengan sengaja
mendidiknya.
• kesadaran akan norma-norma sosial juga dapat diperoleh anak dengan jalan identifikasi yaitu
anak mengidentifikasikan diri pada orang tua, baik pada ibu maupun pada ayah.
• Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepakbola idolanya.
c. Sugesti
Sugesti adalah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri maupun yng datang dari orang
lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang bersangkutan.
Sugesti dibedakan menjadi dua :
1. Auto-sugesti yaitu sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri individu yang
bersangkutan.
2. Hetero-sugesti yaitu sugesti yang datang dari orang lain. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda,
dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi karena
iklan.

d. Simpati
Merupakan perasaan rasa tertarik pada orang lain. Oleh karena simpati merupakan perasaan maka
simpati timbul tidak atas dasar logis, raional, melainkan atas dasar perasaan atau emosi. Contoh :
Ucapan turut berduka, tanpa datang ke rumah duka. Jadi hanya ungkapan tanpa tindakan. Contoh
tindakan membantu korban bencana alam.
e. Empati
Merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati, hanya perbedaannya adalah bahwa
empati lebih melibatkan emosi atau lebih menjiawai dalam diri seoang yang lebih daripada simpati.
Contoh tindakan membantu korban bencana alam.
f. Motivasi
Adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang kepada orang lain sedemikian
rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan
kepadanya.
interaksi sosial sebagai faktor utama dalam
kehidupan
• Hubungan antar manusia, ataupun relasi-relasi sosial
menentukan struktur dari masyarakatnya. Hubungan
antar manusia atau relasi-relasi sosial ini di dasarkan
kepada komunikasi. Karenanya Komunikasi merupakan
dasar dari existensi suatu masyarakat. Hubungan antar
manusia atau relasi-relasi sosial, hubungan satu dengan
yang lain warga-warga suatu masyarakat, baik dalam
bentuk individu atau perorangan maupun dengan
kelompok-kelompok dan antar kelompok manusia itu
sendiri, mewujudkan segi dinamikanya perubahan dan
perkembangan masyarakat.
• Gillin & Gillin mengatakan bahwa: Proses-proses sosial adalah cara-
cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang-perorangan
dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan
sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa yang
akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan
goyanya cara-cara hidup yang telah ada.
• Dilihat dari sudut inilah, komunikasi itu dapat di Pandang sebagai
sistem dalam suatu masyarakat, maupun sebagai proses sosial.
Dalam komunikasi, manusia saling pengaruh-mempengaruhi timbal
balik sehingga terbentuklah pengalaman ataupun pengetahuan
tentang pengalaman masing-masing yang sama. Karenanya
Komunikasi menjadi dasar daripada kehidupan sosial ia, ataupun
proses sosial tersebut.
• Gillin dan Gillin mengajukan dua syarat yang
harus di penuhi agar suatu interaksi sosial itu
mungkin terjadi, yaitu:
• Adanya kontak sosial (social contact)
• Adanya komunikasi.
yang mempengaruhi berlangsungnya
proses interaksi
• Pada dasarnya, interaksi sosial merupakan
kunci dari semua kehidupan sosial. Ini karena
interaksi tersebut dapat membentuk
hubungan antar individu, antar kelompok,
dan antar individu dengan kelompok yang
mendukung terjadinya aktivitas sosial. Tanpa
interaksi sosial, aktivitas sosial tidak akan
tercipta
syarat interaksi sosial

1. Kontak Sosial
• Merupakan awal dari terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling
berinteraksi meskipun tidak saling bersentuhan secara fisik. Jadi kontak tidak
harus selalu berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal beberapa
macam kontak sosial yaitu :
a. Menurut cara yang dilakukan
Kontak langsung dan kontak tidak langsung.
b. Menurut proses terjadinya/tingkat hubungannya
Kontak primer dan kontak sekunder.
c. Menurut sifat
Kontak positif dan kontak negatif.
2. Komunikasi
Merupakan pengiriman pesan dan penerimaan pesan dengan maksud untuk
dapat dipahami. Proses komunikasi terjadi pada saat kontak sosial berlangsung.
Kehidupan terasing
• Suatu keadaan Terpisah tanpa interaksi sosial
masksimal yang di sengaja maupun tidak baik
oleh diri sendiri atau karena perbuatan orang
lain
• Kehidupan terasing dapat pula disebabkan oleh
cacat pada salah satu indranya. Misalnya,
seseorang yang sejak lahir buta dan tuli. Dari
beberapa hasil penelitian ternyata kepribadian
dari orang cacat fisik tersebut mengalami banyak
penderitaan sebagai akibat kehidupan terasing
oleh keterbatasan indranya.
• Orang cacat tersebut akan mengalami perasaan
rendah diri yang mungkin disebabkan oleh
kesempatan mengembangkan dirinya terhalang
dan bahkan tertutup sama sekali
• Kehidupan terasing dapat disebabkan oleh beberapa
faktor. Kehidupan terasing dapat dikarenakan seseorang
sengaja dikucilkan dari hubungan dengan orang lain. Hal
ini dapat memengaruhi perkembangan jiwa seseorang
karena kepribadian seseorang salah satunya disebabkan
pergaulan dengan orang lain. Misalnya, Anna seorang
anak di Pensylvania. Ia dikucilkan untuk menutupi aib
orangtuanya karena ia lahir dari hubungan gelap.
Hampir lima puluh tahun seluruh hidupnya dihabiskan
di sebuah kamar kecil di atas loteng. Anna menunjukkan
sifat-sifat tidak lazim dengan orang seusianya; ia tidak
dapat berjalan, tidak dapat berbicara, dan makan
seperti manusia pada umumnya.
kehidupan terasing
• Masyarakat terasing adalah
sekelompok masyarakat yang memiliki
kesamaan ciri fisik, budaya dan mendalami
wilayah tertentu yang terpencil sulit dijangkau
dan secara geografis terisolasi, sehingga
mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial
(budaya) dengan masyarakat diluar mereka.
• Kehidupan terasing dapat dikarenakan
seseorang sengaja dikucilkan dari hubungan
dengan orang lain. Hal ini dapat memengaruhi
perkembangan jiwa seseorang karena
kepribadian seseorang salah satunya
disebabkan pergaulan dengan orang lain.
bentuk interaksi sosial
• Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa
kerjasama (co-operation), persaingan
(competition) dan pertentangan atau
pertikaian (conflict).
• interaksi yang terjadi di dalam masyarakat bisa
menghasilkan pola-pola atau bentuk
hubungan yang dapat mempererat dan
mengubah kondisi masyarakat tersebut.
dalam kajian sosiologi, interaksi sosial dapat
terbagi ke dalam tiga macam bentuk,
yaitu asosiatif, disosiatif, dan akomodatif.
Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

• Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang


mengarah pada kesatuan. "asosiatif", yang terbayang adalah
kegiatan-kegiatan yang bersifat "baik". Bentuk interaksi sosial
asosiatif bisa berupa kerja sama, asimilasi, dan akulturasi.
• 1. Kerja Sama
• Pastinya, kamu sudah nggak asing dong sama kata "kerja sama"?
Kerja sama bukanlah suatu usaha untuk melakukan siulan-siulan
kecil, nendang kaki kursi temen di depan, dan menggunakan kode-
kode jari untuk menentukan mana jawaban "A", "B", "C", dan "D".
• Kerja sama, secara istilah berarti suatu usaha yang dilakukan
bersama antara individu atau kelompok, tujuannya untuk mencapai
satu tujuan atau beberapa tujuan bersama.
• 2. Asimilasi
• Asimilasi adalah percampuran dua atau lebih kebudayaan berbeda yang
melebur menjadi suatu kebudayaan baru. Contohnya musik dangdut.
Pernah dengar lirik lagu, "dangdut is the music of my country~"? Mungkin
di antara kamu ada yang mengira kalo musik dangdut itu adalah musik asli
Indonesia. Padahal, musik dangdut merupakan hasil asimilasi dari budaya
Melayu, Arab, dan India, lho!
• Ketiga musik tersebut bercampur menjadi satu dan membentuk genre
musik baru, yaitu musik dangdut yang menghilangkan ciri budaya lamanya.
Makanya, banyak orang menyangka kalo musik dangdut adalah musik khas
Indonesia.
• 3. Akulturasi
• Selanjutnya, akulturasi adalah perpaduan dua atau lebih budaya yang
berbeda tanpa menghilangkan ciri budaya lamanya. asimilasi itu,
perpaduannya menghasilkan budaya baru yang menghilangkan ciri budaya
lama. Sedangkan, kalo akulturasi itu, perpaduannya menghasilkan budaya
baru, tanpa menghilangkan ciri budaya lamanya. Jangan sampai tertukar,
ya!
Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

• Bentuk interaksi sosial disosiatif ini lebih mengarah kepada perpecahan, baik antar individu
maupun kelompok. Adapun bentuk-bentuk dari disosiatif meliputi, persaingan (kompetisi),
kontravensi, dan pertentangan (konflik).
• 1. Persaingan (Kompetisi)
• Wah, ini mah udah pasti tahu ya. Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau
kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tanpa
menggunakan ancaman kekerasan. Misalnya, kompetisi sepakbola pada piala dunia. Hayo, kamu
sendiri pernah punya persaingan apa dengan teman-teman? Persaingan jadi ranking 1 mungkin?
• 2. Kontravensi
• Meskipun terasa asing, tapi bisa dipastikan kamu pernah melakukan kontravensi. Kontravensi
merupakan suatu perasaan tidak suka yang disembunyikan. Nah, kalo udah tahu artinya,
sekarang ngaku deh. Ini mungkin mirip dengan "iri" atau "dengki" kali ya. Cuma... ya lebih
sosiologi aja bahasanya.
• 3. Pertentangan (Konflik)
• Konflik juga kayaknya udah sering kamu denger ya. Secara istilah, konflik adalah proses sosial
yang dilakukan individu atau kelompok dalam mencapai tujuannya disertai dengan paksaan atau
kekerasan. Pertentangan terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan antarindividu, perbedaan
kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.
Bentuk Interaksi Sosial Akomodatif
• Berbeda dengan kerja sama, bentuk interaksi
sosial akomodasi ini berawal dari perselisihan.
akomodasi adalah upaya yang dilakukan
untuk menyelesaikan suatu pertikaian atau
konflik oleh pihak-pihak yang bertikai. Untuk
apa? Ya jelas untuk meredakan pertentangan
tersebut,demi tercipta deh sebuah kestabilan.
Akomodasi sebagai proses sosial juga
memiliki bentuk-bentuk , di antaranya:
• 1. Koersi
• Koersi adalah bentuk akomodasi yang pelaksanaannya dengan
menggunakan paksaan, ancaman, tekanan, maupun kekerasan.
Kalian sering lihat pengemis atau pedagang asongan yang
digusur secara paksa oleh satpol PP dan dinas sosial? Itulah
salah satu contohnya.
• 2. Kompromi
• Kompromi adalah bentuk usaha dalam meredakan masalah
yang terjadi antara dua belah pihak melalui pengurangan
tuntutan. Misalnya, saat kalian bermain game MOBA, salah satu
di antara kalian merasa dicurangi. Pas lagi seru-serunya mau
kabur dari musuh, eh hape kesenggol lawan main, terus mati.
• Dan terjadi lah dialog berikut:
• "Eh lo sengaja ya?"
• "Sori sori, nggak sengaja gue."
• "Ya udah gak papa. Santai aja..."
• Begitu lanjut main... internet-nya disconnect.
• Bagian "santai aja" itu lah yang dimaksud
dengan kompromi
• 3. Konsiliasi
• Konsiliasi adalah usaha yang dilakukan pihak tertentu
untuk mempertemukan keinginan antara kedua belah pihak yang
berkonflik, sehingga dapat meyelesaikan masalah. Misalnya, ketika di
depan pasar ada ibu-ibu yang jambak-jambakan karena rebutan harga
kangkung paling murah. Karena gak tega ngeliat mereka ribut, si pedagang
memanggil mereka. Dicari jalan tengahnya. Kangkungnya dibagi dua.
Belinya patungan. Ibu ibu ini pun hidup berdua bahagia selamanya makan
cah kangkung.
• 4. Arbitrasi
• Arbitrasi terjadi ketika pihak ketiga membantu meredakan pertentangan
yang memiliki kedudukan lebih tinggi dan dapat memberikan
keputusan yang mengikat pihak-pihak yang berkonflik. Contohnya, guru BK
memberi hukuman kepada kedua murid yang bertengkar.
• 5. Mediasi
• Mediasi adalah bentuk akomodasi yang dilakukan oleh pihak ketiga dan
bersifat netral. Jadi, keputusan akhir tetap dikembalikan kepada kedua
pihak yang berkonflik. Contoh, pak RT memberikan nasehat kepada
tetangga yang bertengkar.
• 6. Ajudikasi
• Ajudikasi merupakan proses penyelesaian masalah melalui meja hijau
(jalur hukum). Contoh, hakim memberikan sanksi hukum kepada
koruptor.
• 7. Konsiliasi
• Konsiliasi adalah usaha yang dilakukan pihak tertentu
untuk mempertemukan keinginan antara kedua belah pihak yang
berkonflik, sehingga dapat meyelesaikan masalah. Misalnya, ketika di
depan pasar ada ibu-ibu yang jambak-jambakan karena rebutan harga
kangkung paling murah. Karena gak tega ngeliat mereka ribut, si
pedagang memanggil mereka. Dicari jalan tengahnya. Kangkungnya
dibagi dua. Belinya patungan. Ibu ibu ini pun hidup berdua bahagia
selamanya makan cah kangkung.
• 8. Arbitrasi
• Arbitrasi terjadi ketika pihak ketiga membantu meredakan pertentangan
yang memiliki kedudukan lebih tinggi dan dapat memberikan
keputusan yang mengikat pihak-pihak yang berkonflik. Contohnya, guru
BK memberi hukuman kepada kedua murid yang bertengkar.
pengertian Pranata sosial
• Pranata sosial merupakan sistem yang mengatur perilaku masyarakat
sosial.
• Sumarjan dalam buku Konstruksi Jaring Pranata Sosial (2004) oleh
Paulus Wirutomo, mendeskripsikan pranata sosial merupakan suatu
kumpulan nilai serta norma yang mengatur bidang kehidupan
masyarakat.
• Menurut Sobert Melver dan C. H. Page dalam buku Beberapa Teori
Tentang Struktur Masyarakat (1948) oleh Soerjono
Soekanto, menjelaskan pranata sosial adalah lembaga sosial sebagai
prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antara manusia yang tergabung dalam suatu kelompok
masyarakat
Fungsi pranata sosial
• Dalam buku Manusia dan Kebudayaan di Indonesia
(1979), Koentjaraningrat mengemukakan fungsi
pranata sosial, yaitu: Memberikan petunjuk pada
masyarakat berkaitan dengan bagaimana
bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
Menjaga integrasi sosial dari risiko disintegrasi
sosial Memberikan pedoman untuk melakukan
pengedalian sosial (social control
Macam-macam pranata sosial Dalam
bermasyarakat
• terdapat berbagai macam pranata sosial
dengan adanya perbedaan antara satu pranata
sosial dengan yang lainnya. J. L. Gillin dan J. P.
Gillin dalam buku Cultural Sociology (1954),
menjelaskan macam-macam dari pranata
sosial, yaitu:
• Dari sudut perkembangan Dari sudut
perkembangan, pranata sosial terbagi menjadi:
• Crescive institutions, pranata sosial ini tumbuh
secara tidak sengaja dari adat istiadat
masyarakat. Misalnya: pranata hak milik,
perkawinan ataupun agama.
• Enacted institusions, pranata sosial ini dibentuk
dengan sengaja untuk mencapai suatu tujuan.
Misalnya: pranata utang-piutang dan pendidikan.
• Dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat Dari
sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat, pranata
sosial terbagi menjadi:
• Basic institutions, pranata sosial yang penting untuk
memlihara serta mempertahankan tata tertib di
masyarakat, contohnya: keluarga, sekolah, serta negara.
• Subsidiary institutions, pranata sosial ini berkaitan dengan
sesuatu yang dianggap kurang penting oleh masyarakat,
contohnya rekreasi.
• Dari sudut penerimaan masyarakat Macam-macam
pranata sosial dari sudut penerimaan masyarakat, sebagai
berikut:
• Approved dan sanctioned institutions, ini merupakan
pranata sosial yang diterima oleh masyarakat, seperti
sekolah dan perdagangan.
• Unsantioned institutions, merupakan pranata yang ditolak
masyarakat walaupun tidak mampu memberantasnya,
seperti pemerasan ataupun kejahatan lainnya
• Dari sudut penyebaran Dari penyebarannya,
pranata sosial terbagi menjadi dua, yakni:
• General institutions, pranata sosial ini dikenal
luas di masyarakat dunia. Seperti Hak Asasi
Manusia.
• Restricted institutions, pranata ini hanya
dikenal sebagian masyarakat. Misalnya
pranata Agama Islam maupun lainnya.
• Dari sudut fungsi Jenis-jenis pranata sosial dari sudut
fungsi adalah:
• Operative institutions, merupakan pranata berfungsi
menghimpun cara-cara yang didapatkan untuk
mencapai tujuan di masyarakat yang bersangkutan.
• Regulative institutions, merupakan pranata bertujuan
memantau adat istiadat yang ada dalam masyarakat
• Koentjarningrat (1979) menyatakan bahwa
pranata sosial adalah sistem-sistem yang
menjadi wahana yang memungkinkan warga
masyarakat untuk berinteraksi menurut pola-
pola atau sistem tatakelakuan dan hubungan
yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk
memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan
khusus dalam kehidupan masyarakat..
• Terdapat tiga kata kunci dalam setiap
pembahasan tentang pranata sosial, yaitu:
• (1) nilai dan norma sosial,
• (2) pola perilaku yang dibakukan atau yang
disebut dengan prosedur umum,
• (3) sistem hubungan, yaitu jaringan peran serta
status yang menjadi wahana untuk
melaksanakan perilaku sesuai dengan prosedur
umum yang berlaku
• Pranata sosial pada dasarnya bukan merupakan sesuatu
yang kongkrit, dalam arti tidak selalu hal-hal yang ada
dalam suatu pranata sosial dapat diamati atau dapat
dilihat secara empirik (kasat mata). Tidak semua unsur
dalam suatu pranata sosial mempunyai perwujudan fisik.
Bahkan, pranata sosial lebih bersifat konsepsional,
artinya keberadaan atau eksistensinya hanya dapat
ditangkap dan difahami melalui pemikiran, atau hanya
dapat dibayangkan dalam imajinasi sebagai suatu konsep
atau konstruksi yang ada di alam pikiran. Beberapa unsur
pranata dapat diamati atau dilihat, misalnya perilaku
perilaku individu atau kelompok ketika melangsungkan
hubungan atau interaksi sosial dengan sesamanya.
• Agar lebih jelas tentang pranata sosial, berikut
disajikan tentang perbedaannya dengan
kelompok sosial atau asosiasi.
Konteks Lembaga/Pranata Sosial Asosiasi/kelompok/badan
perbandingan sosial

Pengertian Suatu sistem norma khusus Orang-orang yang


yang menata serangkaian berkumpul
tindakan berpola untuk membentuk unit atau
keperluan khusus manusia satuan sosial:  Saling
dalam kehidupan berinteraksi 
bermasyarakat Memiliki kesadaran
(Koentjaraningrat) sebagai satuan sosial
Sistem pola sosial yang dan solidaritas 
tersusun rapi dan secara relatif Membentuk sistem
bersifat permanen, hidup bersama yang
mengandung perilaku tertentu “melakukan suatu
yang kokoh dan terpadu demi aktivitas” untuk
Konteks Lembaga/Pranata Sosial Asosiasi/kelompok/badan
perbandingan sosial

Komponen Komponen utamanya Komponen


utamanya adalah aturan-aturan utamanya adalah
(sistem norma) Memiliki orang-orang yang
pengikut, orangorang melakukan aktivitas
dalam lembaga dapat dalam bidang
datang dan pergi tanpa tertentu Memiliki
menganggu eksistensi anggota; suatu
lembaga sosial, karena kelompok akan
hanya melaksanakan bubar apabila
fungsi dari suatu status orang-orang yang
atau kedudukan menjadi anggotanya
keluar dari
kelompok
Konteks perbandingan Lembaga/Pranata Sosial Asosiasi/kelompok/badan
sosial

contoh Permainan olah raga Tim sepakbola: PSS,


sepak bola PSIM, PERSIJA, dst.

Jurnalistik PT Abdi Bangsa,


Penerbit HU
Republika
Pendidikan SMA Negeri 3
Menengah Umum Yogyakarta
Perkawinan Kantor Urusan
/keluarga Agama Kecamatan
pringsewu /Keluarga
Pak Yekti
Organisasi OSIS
Kesiswaan
Situasi sosial
• Situasi sosial adalah tiap-tiap situasi di mana
terdapat saling hubungan antara manusia
yang satu dengan yang lain. Menurut analisis
dan uraian M. Sherif , seorang ahli ilmu jiwa
yang hidup di Amerika Serikat, situasi-situasi
sosial itu dapat dibagi-bagi ke dalam dua
golongan utama, yaitu:
1. Togrthersness(situasi kebersamaan)
2. Group Situation(situasi kelompok sosial)
1. Situasi Kebersamaan
Situasi kebersamaan itu merupakan situasi dimana
berkumpul sejumlah orang yang sebelumnya tidak kenal
mengenal dan interaksi sosial yang lalu terdapat antara
mereka itu tidak mendalam.
Contoh : orang yang berkumpul dalam sebuah toko besar
atau pasar merupakan suatu situasi sosial yang harus
disebut situasi kebersamaan.
2. Situasi Kelompok Sosial
Situasi ini merupakan situasi didalam kelompok dimana
kelompok sosial tempat orang-orangnya berinteraksi itu
merupakan suatu keseluruhan.
Contoh : suatu kelas di sekolah (mempunyai tujuan atau
misi yang sama)

Anda mungkin juga menyukai