Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan individu, antara individu
dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok dalam berbagai bentuk seperti
kerjasama, persaingan ataupun pertikaian.
Adalah individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus kepada individu lainnya
dan sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi, tanggapan atau respon.
Secara konkret bentuk interaksi sosial antara individu dengan kelompok bisa digambarkan
seperti seorang guru yang sedang berhadapan dan mengajari siswa-siswinya didalam kelas/seorang
penceramah yang sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk interaksi semacam ini juga
menunjukkan bahwa kepentingan seseorang individu berhadapan/bisa ada saling keterkaitan
dengan kepentingan kelompok.
Bentuk interaksi antara kelompok dengan kelompok saling berhadapan dalam kepentingan,
namun bisa juga ada kepentingan individu disitu dan kepentingan dalam kelompok merupakan satu
kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.
Sistem sosial dalam masyarakat akan membentuk suatu pola hubungan sosial yang relatif
baku/tetap, apabila interaksi sosial yang terjadi berulang-ulang dalam kurun waktu relatif lama dan
diantara para pelaku yang relatif sama. Pola seperti ini dapat dijumpai dalam bentuk sistem nilai dan
norma. Sejarah pola yang melandasi interaksi sosial adalah tujuan yang jelas, kebutuhan yang jelas
dan bermanfaat, adanya kesesuaian dan berhasil guna, adanya kesesuaian dengan kaidah sosial yang
berlaku dan dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial itu memiliki karakteristik sebagai berikut :
Arah Komunikasi dalam Interaksi Sosial Menurut Gibson (1996) desain organisasi harus
memungkinkan terjadinya komunikasi 4 arah yang berbeda :
1. Komunikasi ke bawah (down ward communication) adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat
atas ke tingkat bawah dalam sebuah organisasi seperti kebijakan pimpinan, instansi/memoresmi.
2. Komunikasi keatas (up ward communication) adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat bawah
ke tingkat atas sebuah organisasi seperti kotak saran, pertemuan kelompok dan prosedur keluhan.
4. Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang bersifat melintasi fungsi
dan tingkatan dalam organisasi.
1. Faktor Internal
b. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan Dorongan untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan
keberadaan orang lain yang akan saling memerlukan, saling tergantung untuk saling melengkapi
kebutuhan hidup.
c. Dorongan untuk mempertahankan hidup Dorongan untuk mempertahankan hidup ini terutama
dalam menghadapi ancaman dari luar seperti ancaman dari kelompok atau suku bangsa lain,
ataupun dari serangan binatang buas.
d. Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama Secara naluriah, manusia memerlukan keberadaan
orang lain dalam rangka saling berkomunikasi untuk mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati
masing-masing dan secara psikologis manusia akan merasa nyaman dan tentram bila hidup bersama-
sama dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.
2. Faktor Eksternal
a. Imitasi
Imitasi dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan seseorang untuk meniru sesuatu yang
ada pada orang lain.
b. Identifikasi
Merupakan kecenderungan/keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
c. Sugesti
Merupakan cara pemberian suatu pandangan/pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan
cara tertentu sehingga seseorang tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh yang diberikan
tanpa berpikir panjang.
d. Simpati
Merupakan sikap keterkaitan terhadap orang lain. Sikap ini timbul karena adanya kesesuaian antara
nilai yang dianut oleh kedua belah pihak.
e. Empati
Merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati, hanya perbedaannya adalah bahwa
empati lebih melibatkan emosi atau lebih menjiawai dalam diri seoang yang lebih daripada simpati.
f. Motivasi
Adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang kepada orang lain sedemikian
rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan
kepadanya.
1. Kontak Sosial
Merupakan awal dari terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling berinteraksi
meskipun tidak saling bersentuhan secara fisik. Jadi kontak tidak harus selalu berkomunikasi. Dalam
kehidupan sehari-hari dikenal beberapa macam kontak sosial yaitu :
c. Menurut sifat
2. Komunikasi
Merupakan pengiriman pesan dan penerimaan pesan dengan maksud untuk dapat dipahami.
Proses komunikasi terjadi pada saat kontak sosial berlangsung.
3. Tindakan Sosial
Adalah tindakan yang mempengaruhi individu yang mempengaruhi individu lain dalam
masyarakat dan merupakan tindakan bermakna yaitu tindakan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan keberadaan orang lain. Berdasarkan cara dan tujuan yang akan dilakukan, maka
tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :
Adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan memperhitungkan kesesuaian cara
yang digunakan lalu tujuan apa yang hendak dicapai dalam tindakan itu.
c. Tindakan tradisional
Merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional. Tindakan ini
dilaksanakan karena pertimbangan adat dan kebiasaan.
d. Tindakan efektif
Tindakan efektif seringkali dilakukan tanpa suatu perencanaan matang dan kesadaran penuh.
Tindakan ini muncul karena dorongan perasaan atau emosi dalam diri pelaku.
Dalam proses interaksi sosial menghasilkan 2 bentuk yaitu proses sosial asosiatif dan
disosiatif.
Adalah proses sosial yang membawa ke arah persatuan dan kerja sama. Proses ini disebut juga
sebagai proses yang positif. Beberapa proses sosial yang bersifat asosiatif adalah :
a. Akulturasi (acculturation)
Merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan asing/kebudayaan lain tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
b. Asimilasi
Proses asimilasi terjadi apabila dalam masyarakat terdapat perbedaan kebudayaan diantara
kedua belah pihak, ada proses saling menyesuaikan, ada interaksi intensif antara kedua belah pihak.
Merupakan bentuk yang paling utama dalam proses interaksi sosial karena interaksi sosial
yang dilakukan oleh seorang/kelompok orang bertujuan untuk memenuhi kepentingan/kebutuhan
bersama.
d. Akomodasi
Sebagai proses usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk meredakan atau memecahkan
konflik dalam rangka mencapai kestabilan.
Merupakan interaksi sosial yang membawa ke arah perpecahan. Ada beberapa bentuk
interaksi sosial disosiatif yaitu :
a. Konflik Sosial/pertentangan
Dapat diartikan sebagai suatu proses antara dua orang atau lebih, maupun kelompok berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
b. Persaingan (competition)
Merupakan suatu proses sosial yang melibatkan mencapai keuntungan melalui bidang
kehidupan yang pada suatu saat tertentu menjadi pusat perhatian umum, tanpa
ancaman/kekerasan.
c. Kontrovensi
Merupakan suatu proses sosial yang posisinya berada diantara persaingan dan konflik.
Kontrovensi dapat berwujud sikap tidak senang, baik secara terbuka/sembunyi-sembunyi.
INTERAKSI SOSIAL : Pengertian,
Syarat, Macam Macam, Contoh
dan Gambarnya, LENGKAP!
SalamadianFebruari 19, 20180
Selain itu, proses sosial merupakan interaksi timbal balik atau disebut sebagai hubungan yang
saling mempengaruhi antara manusia yang satu dengan lainnya dan hubungan ini berlangsung
seumur hidup di masyarakat.
Menurut Shaw interaksi sosial adalah pertukaran pribadi yang dapat menunjukkan perilaku satu
sama lain. Setiap perilaku tersebut akan mempengaruhi satu sama lain. Thibut dan Kelley juga
mengatakan hal yang sama.
Mereka berpendapat bahwa interaksi sosial adalah kejadian yang mempengaruhi satu sama lain
saat dua orang hadir bersama. Intinya, jika dua orang atau lebih bertemu bersama dan dapat
menciptakan tindakan yang mempengaruhi satu sama lain, maka ini disebut sebagai interaksi
sosial karena mereka melakukan komunikasi.
Jadi dalam interaksi, setiap tindakan seseorang berguna untuk mempengaruhi individu lain.
Bonner mengatakan bahwa interaksi adalah hubungan antara dua orang atau lebih dan tindakan
individu dapat mempengaruhi atau mengubah individu lain.
Dari semua pengertian yang telah disampaikan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
Pengertian Interaksi sosial adalah “Suatu hubungan antara dua atau lebih individu
manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya”.
Interaksi sosial tidak hanya berbicara tentang tindakan namun tindakan tersebut dapat
mempengaruhi individu lain.
Ada dua syarat utama terjadinya interaksi sosial yakni social contact atau kontak sosial dan
communication atau komunikasi.
1. Kontak Sosial
Kontak diambil dari kata Latin yakni con atau cum yang artinya adalah bersama-sama dan
tangere yang artinya menyentuh. Kontak artinya secara harfiah adalah bersama-sama
menyentuh. Kontak adalah gejala sosial jika dipahami dalam ilmu sosiologis.
Seseorang bisa berhubungan dengan orang ain tanpa melakukan sentuhan fisik seperti
berkomunikasi melalui surat, telepon, dan masih banyak lagi.
Jadi kontak sosial adalah aksi kelompok atau individu yang diwujudkan dalam bentuk isyarat dan
mempunyai makna untuk penerima dan pelaku. Penerima akan membalas aksi dengan reaksi.
Kontak dapat dibedakan berdasarkan tingkat hubungan, bentuk, sifat, dan cara.
Berdasarkan Cara
Kontak dapat dibedakan dari caranya yakni kontak langsung dan tidak langsung. Kontak
langsung terjadi dari sentuhan fisik seperti bahasa isyarat, tersenyum, dan berbicara. Sedangkan
kotak tidak langsung dilakukan dengan media tertentu seperti surat, telegram, televisi radio,
telepon, dan lain sebagainya.
Berdasarkan Sifat
Ada tiga macam kontak berdasarkan sifatnya yakni kontak kelompok dengan kelompok, individu
dengan kelompok, dan antar individu. Kontak antar individu dapat dilihat saat seorang anak
sedang belajar tentang kebiasaan yang dilakukan oleh keluarganya.
Kontak kelompok dengan kelompok dapat dilihat saat pertandingan sepak bola antar siswa.
Terakhir kontak antara individu dengan kelompok dapat dilihat saat guru sedang melatih murid
sehingga murid mengikuti gerakan yang sama dengan guru mereka.
Berdasarkan Bentuk
Kontak mempunyai dua macam bentuk yakni kontak negatif dan positif. Kontak positif hanya
terjadi pada kerja sama. Hal ini dapat dilihat saat penjual melayani pembeli dengan baik. Kontak
negatif hanya terjadi pada pertentangan dan dapat memutuskan interaksi seperti perang antara
Israel dan Lebanon.
Sedangkan kontak sekunder hanya terjadi melalui media atau perantara. Media tersebut bisa
berupa alat atau orang. Kontak ini dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Misalnya saat anda berbicara melalui telepon.
2. Komunikasi
Anda juga harus berkomunikasi saat melakukan interaksi. Komunikasi adalah pembacaan
perasaan atau gerak-gerik fisik. Kemudian akan muncul ungkapan perasaan dan sikap seperti
menolak, takut, ragu, senang, dan lain sebagainya.
Ini adalah reaksi untuk pesan yang disampaikan melalui komunikasi tersebut. Jika ada aksi dan
reaksi, maka hal tersebut disebut sebagai komunikasi.
Komunikasi merupakan tindakan yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan pesan kepada
orang lain dan orang tersebut akan memberikan sinyal atau tafsiran dari pesan tersebut dengan
menunjukkan perasan atau perilaku.
Mungkin anda melihat bahwa komunikasi mirip dengan kontak namun meskipun ada kontak,
anda tidak dapat menjamin bahwa sudah terjadi komunikasi karena kegiatan ini menuntut orang
untuk memahami pesan yang disampaikan tersebut.
Komunikasi mempunyai empat unsur yang terdiri dari umpan balik, pesan, media komunikasi
Komunikator (pengirim & penerima).
ridozah.wordpress.com
Interaksi sosial mempunyai berbagai macam bentuk dan dikelompokkan berdasarkan bentuk,
cara, dan subjek.
Interaksi Kelompok dan Kelompok adalah interaksi ketika 2 kelompok yang berbeda saling
bertemu. Komunikasi yang terjalin bukan lagi berkaitan dengan hal-hal yang bersifat pribadi
melainkan kepentingan kelompok. Contohnya pertemuan antar Ormas dsb.
Macam-Macam Bentuk Interaksi Sosial
kbknews.id
Interaksi sosial memikii 2 macam bentuk yakni Asoiatif dan Disosiatif. masing masing memiliki
sub bagian bagian lain yang berbeda. Berikut penjelasannya
Asosiatif adalah hasil dari hubungan positif dan dapat menghasilkan persatuan. Berikut ini
adalah macam-macam interaksi sosial asosiatif:
Kooperasi
Ini adalah usaha bersama yang dilakukan orang-orang untuk tujuan bersama. Dalam kerja sama
tersebut, orang-orang akan saling mendukung, bersinergi, dan saling membantu. Hasil dari kerja
sama ini dapat menghasilkan kerukunan seperti gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat
desa.
Akomodasi
Apabila masyarakat mematuhi semua norma yang berlaku di wilayahnya, maka hal ini disebut
sebagai akomodasi. Bentuknya adalah eliminasi, segregasi, adjudikasi, konsiliasi, mediasi,
kompromi, dan koersi. Tujuannya adalah menyatukan pemahaman dari berbagai kelompok
tersebut sehingga tidak ada yang bertikai.
Asimilasi
Ini adalah peleburan dua kebudayaan berbeda dan menjadi satu kebudayaan baru untuk tujuan
bersama.
Akulturasi
Ini mirip dengan asimilasi namun kebudayaan asli dari kelompok tersebut masih ada. Dua
budaya berpadu dan menghasilkan budaya baru tanpa membuat budaya asli hilang.
Disosiatif adalah hasil hubungan negatif dan dapat menimbulkan perpecahan. Berikut ini adalah
macam-macam interaksi sosial disosiatif:
Oposisi
Ini adalah kelompok atau individu yang menyalahkan dan menentang sesuatu yang sudah lama
dan pelakunya disebut sebagai oposan.
Kompetisi
Ini adalah usaha yang dilakukan untuk meraih prestasi dan menentukan yang terbaik.
Kontravensi
Ini berada di tengah-tengah antara kompetisi dan oposisi. Hal ini membuat individu merasa
bimbang karena ketidakpastian dari individu lain atau menyembunyikan perasaannya karena
individu lain.
Tidak semua tindakan dapat dikategorikan sebagai interaksi. Dalam interaksi harus ada orientasi
timbal-balik dari pihak-pihak yang bersangkutan. entah itu timbal balik dalam bentuk cinta atau
benci, melukai atau menolong, kesetiaan ataupun pengkhianatan.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari interaksi sosial baik itu Contoh interaksi asosiatif
ataupun Disasosiatif dengan jenis Individu dengan individu, kelompok dengan kelompok ataupun
individu dengan kelompok.
Itulah tadi penjelasan singkat mengenai pengertian interaksi sosial, gambar, ciri, jenis dan
macam macam interaksi sosial beserta dengan gambar dan contoh interaksi sosial. sekian dan
Terima Kasih.
ARTIKEL LAINNYA
√ KONFLIK SOSIAL : Pengertian,
Jenis, Penyebab, Dampak & Contoh Konflik Sosial
PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA : Pengertian, Ciri Ciri, Kelebihan dan Kekurangan
PERUBAHAN SOSIAL :
Pengertian, Teori, Ciri, Bentuk-Bentuk & Contoh Perubahan Sosial
KENAKALAN REMAJA :
Pengertian, Jenis, Penyebab dan Contoh Kenakalan Remaja
PENGERTIAN GLOBALISASI :
Penyebab, Teori, Ciri-Ciri dan Dampak Globalisasi
PENGERTIAN POLITIK : Konsep,
Tujuan, Perilaku & Macam Macam Politik
PIRAMIDA PENDUDUK
INDONESIA : Pengertian, Fungsi, Jenis dan Gambarnya
LEMBAGA SOSIAL : Pengertian,
Fungsi, Jenis dan Contoh Lembaga Sosial, TERLENGKAP!
Bagikan ini:
Klik untuk berbagi pada
Twitter(Membuka di jendela yang baru)
Klik untuk membagikan di
Facebook(Membuka di jendela yang baru)
Terkait
LEMBAGA SOSIAL : Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contoh Lembaga Sosial, TERLENGKAP!
Februari 19, 2018dalam "IPS"
KATEGORI
IPS
TAG
sosiologi
Artikel sebelumnya
192+ Daftar Jurusan Kuliah di Indonesia dan Penjelasannya (IPA, IPS & TEKNIK)
Artikel selanjutnya
LEMBAGA SOSIAL : Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contoh Lembaga Sosial, TERLENGKAP!
TINGGALKAN BALASAN
Komentar
Nama *
Email *
Situs Web
ARTIKEL LAINNYA
TOPOLOGI JARINGAN : Pengertian, Macam Macam Topologi & Kelebihan
Kekurangannya
PENGERTIAN MIKROTIK: Fungsi, Fitur, Sejarah & Jenis Jenis Mikrotik
√ PENGERTIAN PHP: Sejarah, Fungsi & Contoh Bahasa Pemrograman PHP
SISTEM OPERASI : Pengertian, Fungsi, Contoh & Macam Macam Sistem
Operasi
PENGERTIAN ANDROID: Sejarah, Kelebihan & Versi Sistem Operasi Android
PENGERTIAN EMAIL: Fungsi, Sejarah, Contoh & Cara Kerja Email
PENGERTIAN ROUTER: Fungsi, Jenis-Jenis & Cara Kerja Router
√ Microsoft Power Point: Pengertian, Sejarah, Materi & Fungsi PPT
CYBER CRIME: Pengertian, Jenis-Jenis & Contoh Kejahatan Dunia Maya
PENGERTIAN E-COMMERCE: Manfaat, Sejarah, Jenis & Contohnya
PENGERTIAN GURU: Definisi, Tugas dan Peran Guru Dalam Pendidikan
PARTAI POLITIK : Pengertian, Fungsi, Tugas & Tujuan Partai Politik di Indonesia
Privacy Policy