Anda di halaman 1dari 5

TINDAKAN SOSIAL & INTERAKSI SOSIAL

A. PENGERTIAN TINDAKAN SOSIAL

Tindakan sosial adalah suatu perbuatan atau perilaku manusia untuk mencapai tujuan subjekif
dirinya.
Misalnya: sejak kecil manusia sudah melakukan suatu tindakan sosial, antara lain yaitu membagi
makanan dengan temannya, dan memberi sesuatu kepada pengemis. Tindakan sosial manusia
didapat melalui suatu proses belajar dan proses pengalaman dari orang lain. Bila tindakan sosial
itu dianggap baik, maka manusia akan melakukan suatu tindakan yang sama. Bila tindakan sosial
itu baik dan bermanfaat bagi orang lain, makin lama tindakan sosial tersebut bisa dianggap
sebagai suatu kebisaaan yang harus dilakukan oleh seluruh anggota kelompok sosial.

JENIS ATAU TIPE TINDAKAN SOSIAL

1. Tindakan Rasional
Tindakan ini disebut juga tindakan instrumental bertujuan. Kata ”rasional” mengandung makna
implisit logis dan instrumental untuk mencapai tujuan. Artinya tindakan sosial dilakukan dengan
pertimbangan untuk mencapai tujuan yang sudah dipikirkan sebelumnya.

2. Tindakan Berorientasi Nilai


Tindakan ini dilakukan dengan pertimbangan nilai. Artinya individu yang bertindak
mengutamakan apa yang dianggap baik, lumrah, wajar atau benar dalam masyarakat di atas
tujuan individual. Apa yang dianggap baik bisa bersumber dari etika, agama, atau bentuk sumber
nilai lain.

3. Tindakan Afektif
Tipe tindakan ini didasarkan atas keterlekatan emosional. Emosional di sini harus ditegaskan
berbeda dengan rasional. Pertimbangan emosional meliputi hal-hal yang berkaitan dengan
perasaan, seperti; marah, sedih, cinta, empati, simpati, kasihan, bahagia, dan sebagainya. Perlu
digarisbawahi bahwa aspek emosional yang muncul merupakan reaksi spontan atas apa yang
dialaminya. Di sini jelas perbedaannya, apabila rasional melibatkan pertimbangan mendalam,
emosional cenderung lebih spontan.

4. Tindakan Tradisional
Tipe tindakan ini menggunakan tradisi, custom, adat atau kebiasaan masyarakat sebagai
pertimbangannya. Biasanya tindakan tradisional dilakukan tanpa perencanaan. Tujuan dan cara
melakukannya berbentuk repetitif atau mengulang apa yang biasanya dilakukan.

Keempat tipe tindakan tersebut berguna untuk menganalisis makna simbolis dari tindakan yang
dilakukan individu. Makna simbolis dapat diidentifikasi dengan cara melakukan interpretasi dan
mengklasifikasi tipe tindakan sosial apa yang dilakukan oleh individu. Tipe tindakan di atas
merupakan salah satu kontribusi penting Max Weber dalam disiplin sosiologi. Memahami teori
tindakan sosial adalah memahami masyarakat secara interpretatif. Di sinilah sosiologi bisa
memberi penjelasan kausal mengenai fenomena sosial. Menurut Weber:
”Sosiologi… adalah ilmu yang menawarkan pemahaman interpretatif terhadap tindakan sosial
yang dengannya dapat menyediakan penjelasan sebab-akibat dari fenomena sosial. Kita harus
menyebut perilaku sebagai ”tindakan” sejauh itu berkaitan dengan makna subjektif yang berikan
individu, baik yang dilakuan secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Tindakan adalah
”sosial” sejauh makna subjektifnya melibatkan perilaku dengan yang lain dan oleh karenanya,
diorientasikan untuk tindakan tersebut”.

JENIS TINDAKAN SOSIAL MENURUT MAX WEBBER


1. Rasionalitas Instrumen (Zwerk Rational)
Merupakan tindakan sosial yang dilakukan berdasarkan pertimbangan yang berhubungan dengan
tindakan dan ketersediaan alat yang akan dipakai untuk mencapai tujuan tersebut contohnya
adalah seorang anak memilih jurusan ipa karena ingin melanjutkan pendidikan ke jurusan
kedokteran.
 Tindakan Efektif (Affectual Action)
Adalah tindakan yang dilakukan dengan 
mengutamakan perasaan / emosi tanpa perencanaan yang sadar dan tanpa pertimbangan akal
budi,atau yang bersifat spontan. Contohnya adalah Sari menangis mendengar kabar bahwa
pacarnya meninggal.

B. INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial berasal dari kata interaksi artinya tindakan yang terjadi secara dua orang atau
lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Sosial
yang berarti mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama seperti halnya manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan membutuhkan orang lain.
Singkatnya Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok
untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat.

PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL MENURUT PARA AHLI:


 Gilin
Interaksi sosial dijelaskan oleh gillin sebagai hubungan sosial yang dinamis antara individu
dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antar kelompok. Hubungan ini
tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.
 Bonner
Interaksi sosial menurut Bonner adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang aksinya dari
individu dapat mempengaruhi / mengubah kehidupan individu lain.
 Walgito
Walgito berpendapat bahwa adanya hubungan timbal balik dalam interaksi sosial dapat
memberikan pengaruh terhadap individu atau kelompok lain. Interaksi sosial juga berpengaruh
terhadap kelompok dengan kelompok lain yang saling berhubungan.
 Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto berpendapat  bahwa interaksi sosial adalah proses sosial yang berkaitan
dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membangun sistem dalam
hubungan sosial.
 Murdiyatmo dan Handayani
Murdiyatmo dan Handayani menjelaskan pengertian interaksi sosial sebagai hubungan yang
dibangun seseorang dengan orang lain yang dalam proses kehidupan tersebut terbangun struktur
sosial. Pada struktur sosial tersebut juga terbangun hubungan yang saling mempengaruhi antara
satu dengan yang lainnya.
CIRI – CIRI INTERAKSI SOSIAL

Menurut Sosiologi Charles P. Loomis ciri-ciri interaksi sosial , yaitu:


1. Jumlah pelaku lebih dari seorang bahkan lebih
2. Adanya komunikasi diantara para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
3. Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidak sama dengan yang
diperkirakan oleh para pengamat.

SYARAT INTERAKSI SOSIAL


1. Kontak Sosial
Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak hanya interaksi melalui tatap muka saja namun
adapun melakukan kontak tanpa bertemu langsung seperti informasi melalui, radio, telepon
bahkan surat elektronik ini termasuk interaksi sosial yang sudah berkembang di kemajuan zaman.
Kontak sosial dibagi menjadi dua:
1. Kontak Sosial bersifat Primer: Kontak terjadi secara langsung seperti bertatap muka.
2. Kontak Sosial bersifat Sekunder: Kontak terjadi secara tidak langsung atau menggunakan
media penghubung seperti telepon, surat elektronik bahkan melalui pesan media sosial.
3. Komunikasi
Dalam interaksi sosial komunikasi merupakan hal yang sangat penting dengan maksud adanya
saling mengungkapkan perilaku entah itu dalam berbicara, sikap bahkan gesture untuk
menyampaikan pesan. Namun ada beberapa unsur pokok dalam Komunikasi yaitu:
 Komunikator adalah seorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pesan untuk
menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau keterkaitan.
 Komunikan adalah seorang atau kelompok yang menerima pesan dari komunikator.
 Pesan adalah sesuatu hal yang disampaikan oleh komunikator. Pesan biasanya berisikan
informasi, pertanyaan, bahkan pengungkapan emosi dan perasaan.
 Media adalah perantara untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa
lisan, tulisan, gambar bahkan film biasanya memberikan pesan tersurat.
 Efek adalah perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan
pesan dari komunikator.

JENIS DAN CONTOH INTERAKSI SOSIAL

1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu


Interaksi sosial individu merupakan pertemuan antara seseorang dengan individu lain yang
bertujuan untuk memberikan aksi atau respon untuk menjadi teman dan mengarah ke arah bekerja
sama jika reaksinya positif, namun jika reaksinya negatif kemungkinan akan muncul konflik atau
pertentangan

2. Interaksi sosial individu dengan kelompok


Pada salah satu bahkan lebih kelompok yang besar biasanya terdiri lebih dari 3 orang yang
dimana memberikan informasi entah itu promosi, informasi, bahkan seminar.

3. Interaksi Kelompok dengan kelompok


Merupakan pertemuan antara dua kelompok atau lebih dengan kelompok  yang berbeda, untuk
mengkomunikasikan hal yang berkaitan namun sifatnya bukan hal pribadi namun untuk
kepentingan kelompok itu sendiri. Namun untuk berkomunikasi antar kelompok terkadang
menghadapi pro dan kontra harus lebih berhati-hati, karena setiap pendapat seseorang bisa saja
menyerang kelompok lainnya.

POLA INTERAKSI SOSIAL

Pola Interaksi Sosial Interaksi sosial yang terjadi antara individu maupun kelompok yang bersifat
dinamis dan mempunyai pola tertentu, sebagaimana kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan secara
pengulangan hingga berjangka panjang maka akan bertahan terwujudnya hubungan sosial yang
baik. Pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Berdasarkan kedudukan sosial (status) dan peranannya.
 Kegiatan yang terus berlanjut hingga menemukan titik tujuan untuk menghasilkan suatu
hal yang terbaik dan terus mengembangkan pemikiran atau ide.
 Interaksi sosial dapat terjadi pada siapapun tidak mengenal waktu, tempat dan keadaan
biasanya akan terlibat sebagaimana pola pikir masyarakat akan terbentuk.

FAKTOR TERBENTUKNYA INTERAKSI SOSIAL


1. Imitasi, Imitasi adalah seseorang atau lebih melakukan untuk meniru seseorang dalam hal
gaya, sikap, perilaku hingga penampilan terlihat menyerupai fisik seseorang.
2. Sugesti, Sugesti merupakan seseorang yang terpengaruh karena adanya suatu dorongan
diberikan orang lain dengan beberapa cara tertentu yang dimana seseorang tersebut akan
melaksanakan dengan apa yang di sugestikan terkadang tanpa berfikir rasional.
3. Simpati, Simpati adalah bagaimana kita memperlihatkan sikap akan rasa tertarik pada
seseorang akan sesuatu hal atau sikap yang menarik pada dirinya seperti penampilan, pola
pikirnya bahkan kebijaksanaannya dengan menerapkan nilai-nilai yang dianut oleh orang
yang menaruh simpati.
4. Identifikasi, Identifikasi merupakan suatu pemberian tanda ciri khas sehingga sebenarnya
ini berkaitan dengan imitasi seseorang dengan keinginan sama atau identik bahkan serupa
dengan orang lain yang ditiru (idolanya), hingga menghilangkan jati dirinya sendiri.
5. Empati, Empati merupakan merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain, baik itu
kebahagiaan maupun kesedihan. Contohnya, ketika seorang siswa masuk ke PTN yang
diharapkan, orang tua bahkan temannya akan ikut merasakan kebahagiaan.

BENTUK INTERAKSI SOSIAL

Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial yang positif, untuk mengarah kebaikan
akan kerjasama dan menciptakan sesuatu antara seseorang dengan yang lain untuk mencapai
tujuan yang positif. Namun, interaksi sosial asosiatif ini terbagi lagi menjadi empat, yaitu:
1. Kerjasama
Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh sekelompok individu atau saling membantu yang bertujuan
mewujudkan kegiatan yang positif. Dalam kehidupan selalu memerlukan bantuan orang lain
namun tetap dalam batas yang wajar. Contohnya, seperti gotong royong antar tetangga.
 Akomodasi
Akomodasi merupakan penyesuaian diri seseorang bahkan kelompok manusia yang sebelumnya
saling bertentangan, supaya mengatasi ketegangan dengan antara pihak yang bertentangan
dibutuhkanlah akomodasi. Tujuannya untuk menciptakan keseimbangan interaksi sosial yang
akan berkaitan dengan norma dan nilai-nilai dalam lingkup masyarakat. Namun akomodasi ini
terbagi lagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:
 Ajudikasi
Ajudikasi merupakan proses cara penyelesain konflik sosial yang juga dikenal dengan
akomodasi. Perselisihan ini terjadi karena interaksi sosial antar individu atau suatu kelompok
dengan kelompok lainnya dengan berbagai macam cara. Contoh: Dalam kasus perceraian, kasus
korupsi, kasus penipuan, kasus pencemaran nama baik, kasus pembunuhan bahkan kasus
pelanggaran hak cipta.
 Arbitrase
Upaya untuk menyelesaikan konflik dengan pihak ketiga sebagai keputusan yang mengikat tidak
bisa diganggu gugat oleh kedua pihak yang berselisih. Contoh: Seorang guru BK memberi
hukuman kepada kedua murid yang bertengkar karena kalah pertandingan sepak bola.
 Kompromi
Kompromi merupakan suatu upaya untuk mendapatkan kesepakatan di antara dua pihak yang
berbeda pendapat atau berselisih paham, tujuannya untuk menyelesaikan perselisihan .
 Konsiliasi
Suatu upaya dalam menyelesaikan sengketa atau perselisihan dari pihak-pihak dengan melibatkan
pihak netral yang dinamakan konsiliator yang mencari titik tengah (penyelesaian atau
persetujuan) yang mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih.
 Mediasi
Mediasi merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang
netral, hampir serupa seperti arbitrase namun hanya sebagai penengah (mediator). Contoh:
Pertikaian GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di mediator oleh Swedia pada tanggal 15 Agustus
2005.
 Stalemate
Stalemate merupakan ketika dua pihak saling memiliki konflik yang bertentangan namun konflik
tersebut berhenti karena menghadapi suatu peristiwa sehingga keduanya saling berhenti untuk
menyerang. Contoh: Berakhirnya perang dingin antara Blok Barat yang dipimpin Amerika dan
Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet pada saat di era 1990-an.
 Toleransi, Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati dalam
bermasyarakat baik individu maupun berkelompok.  Dalam hal ini seperti saling tolong
menolong antar sesama tanpa memandang suku, agama, ras maupun antar golongan.
 Akulturasi, Akulturasi adalah penerimaan segala unsur–unsur baru dimasa kini menjadi
suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas / hal yang berkaitan dengan unsur
lama.
 Asimilasi, Asimilasi merupakan percampuran suatu budaya dengan menghilangkan ciri
khas kebudayaan aslinya lalu membentuk kebudayaan baru dan menerapkan dalam
keseharian. Contohnya:
 Asimilasi Ras Mongoloid dan Ras Negroid di Benua Asia membentuk ras baru.
 Pernikahan beda ras dan etnis
 Corak rumah di sebagian kota mengkombinasikan dengan corak khas modern
seperti arsitektur Eropa

INTERAKSI SOSIAL NEGATIF
Disosiatif merupakan Interaksi sosial yang mengarah kepada konflik serta perpecahan dalam
individu maupun kelompok, biasanya Disosiatif akan mengarah ke hal negatif. Seperti:
1. Persaingan
Pasti sudah tak asing dengan kata ‘Kompetisi’. Kompetisi merupakan interaksi sosial untuk saling
bersaing secara individu maupun kelompok biasanya akan  mencari keuntungan di bidang-bidang
tertentu tanpa menggunakan ancaman kekerasan. Contohnya: Pertandingan Bulu tangkis Olympic
2020 Anthony Ginting melawan antonsen anders.
 Kontravensi
Kontravensi adalah upaya seseorang untuk menentang suatu perkara secara tersembunyi supaya
tidak terjadi perselisihan. Adapun biasanya seseorang akan bersikap ragu, tidak pasti,
penyangkalan bahkan penolakan dengan tidak mengungkap secara terbuka. Ini disebabkan karena
perbedaan pendirian di kalangan-kalangan tertentu. Contohnya: Membocorkan rahasia teman
pada orang lain. Adapun perbuatan dalam bentuk kontravensi taktis, contohnya: Membuat
tuduhan tiba-tiba tanpa alasan, menipu seseorang dengan berbagai alasan dan lain sebagainya.
 Pertentangan
Konflik adalah sebuah pertentangan atau bisa lanjutan dari kontravensi yang sifatnya terbuka
yang biasanya akan menyebabkan pertikaian. Penyebabnya adanya perbedaan argumentasi yang
membuat rasa marah hingga benci dan dapat menimbulkan untuk saling menyerang bahkan
melukai seseorang bahkan kelompok.

Anda mungkin juga menyukai