Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi
dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok.
Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial
antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak
Sosial dan Komunikasi Sosial.

Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial
secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap
termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke
C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak
langsung.

Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,


identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang
didasari oleh faktor meniru orang lain. Contoh anak gadis yang meniru
menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai. Sugesti adalah interaksi sosial
yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda,
dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga
dipengaruhi karena iklan.

Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang
mengindentikkan (menyadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan
kebiasaan pemain sepakbola idolanya. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari
oleh foktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain.

~1~
Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu korban
bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi
sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat
asosiatif dan disasosiatif Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi,
kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi sosial yang baik-baik, kerjasama, rukun,
harmonis, serasa dll). Contoh kerja sama antara depertemen pendidikan nasional
dengan PT Telkom dalam program Jardiknas.

Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial


yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll). Contoh Bapak
memukul anaknya karena tidak mendengarkan nasihatnya. Menyuruh pergi seorang
pengemis dengan cara membentak.

1.2. Rumusan masalah

Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada
penulisan makalah ini adalah :

1. Seperti apakah tindakan sosial di masyarakat?


2. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?
3. Bagaimana bentuk-bentuk interksi sosial?

1.3. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Pelajaran IPS, serta untuk wawasan dan ilmu kami tentang pengaruh interaksi sosial
bagi masyarakat

~2~
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Tindakan Sosial

A. Pengertian Tindakan Sosial

Tindakan atau aksi berarti perbuatan atau sesuatu yang dilakukan. Secara
sosiologis, tindakan artinya seluruh perbuatan manusia yang dilakukan secara sadar
atau tidak disadari, sengaja atau tidak disengaja yang mempunyai makna subyektif
bagi pelakunya.

Didalam sosiologi, tindakan sosoial banyak dikemukakan oleh Max Weber (1864-
1920) seorang ahli sosiologi Jerman, dimana tindakan sosial dimulai dari tindakan
individu atau perilaku individu dengan perilaku oang lain, yang diorientasikan pada
hasil tindakan tersebut, sehingga dapat dipahami secara subjektif, maksudnya setiap
tindakan sosial yang dilakukan seseorang akan memiliki maksud atau makna
tertentu.

Jadi tindakan sosial pada diri orang baru terjadi apabila tindakan tersebut
dihubungkan dengan orang lain. Tindakan sosial yang dimulai dari tindakan indiidu-
individu memiliki keunikan atau ciri tersendiri.

B. Ciri-cici Tindakan Sosial

Bentuk tolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial dan antar hubungan sosial,
maka terdapat lima ciri pokok yang menjadi sasaran sosiologi, yaitu:

1. Tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna subyektif, hal ini
meliputi tindakan nyata.
2. Tindakan nyata yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif.
3. Tindakan yang berpengaruh positif dari suatu situasi, maka tindakan tersebut akan
diulang.
4. Tindakan itu diarahkan pada seseorang atau pada individu.

~3~
1. Tindakan itu memperhatikan tindakan individu lain dan terarah pada orang atau
individu yang dituju.

C. Faktor Pendorong Melakukan Tindakan Sosial

Manusia merupakan makhluk yang tidak akan bisa hidup tanpa manusia lain, sbab
secara biologis manusia adalah makhluk yang palin lemah. Sejak dilahirkan ke
dunia, manusia mempunyai dua hasyat atau keinginan pokok, yaiyu keinginan
pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekitarnya
(masyaraakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam di
skitarnya.

Untuk memperoleh kedua hasrat tersebut, manusia menggunakan akalnya (pikiran,


perasaan, dan kehendak). Menyadari kelemahan dan kekurangannya dalam
menyesuaikan diri serta menghadapi tantangan alam yang tidak mungkin dilakukan
secara sendiri-sendiri atau perorangan, manusia menghimpun diri dan
mengelompokan dirinya dengan manusia lain yang kemudian disebut masyarakat.

D. Bentuk-bentuk Tindakan Sosial

Pada dasarnya tindakan manusia, baik sebagai individu maupun makhluk sosial
terdiri dari dua tindakan pokok yaitu tindakan lahiriah dan tindakan batiniah, sbagai
berikut:

1. Tindakan lahiriah adalah tata cara bertindak yang tampak atau dapat dilihat dan
cendeung ditiru secara berulang-ulang oleh banyak orang.
2. Tindaka batiniah adalah cara berfikir, berperasaa, dan berkehendak yang
dingkapkan dalam sikap dan bertindak, dilakukan berulang kali dan di ikuti oleh
banyak orang.

Di dalam kehidupan masyarakat, kita dapat mengenali beberapa pola tindakan


bathiniah yang terdiri dari bantuk-bentuk sebagai berikut:

1. prasangka (prejudice), adalah anggapan atau penilaian terhadap suatu penomana


tanpa di tunjang dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

~4~
2. sikap sosial (sosial attitude), adalah suatu bentuk pola perilaku lahiriah dan
bathiniah terhadap fenomena atua gejala yang mempunyai arti sosial.
3. pendapat umum (publik opinion), adalah suatu komposisi pikiran masyarakat yang
berpola dan dibentuk dari beberapa golongan atau kelompok.
4. propagan, adalah suatu makanisme kegiatan yang dilakukan denga cara
mempengaruhu massa atau publik agar mau untuk menerima pola fikiran tertentu.

Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipetindakan


berdasarkan tingkat kemudahan untuk dipahami sebagai berikut:

1. Rasionalitas instrumental.

Merupakan tindakan sosial murni, dimana tindakan tersebut dilakukan dengan


memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dan tujuan yang akan
dicapai (bersifat rasional).

2. Rasionalitas berorientasi nilai.

Tindakan itu dilakukan dengan memperhitungkan manfaatnya, tetapi tujuan yang


dicapai tidak terlalu dipetimbangkan yang penting tindakan terbut baik dan benar
menuut penilaian masyarakat.

3. Tindakan afektif.

Tindakan ini dilakukan dengan dibuat-buat yang didasari oleh perasaan atau emosi
dan kepura-puraan seseorang.

4. Tindakan tradisional

Tindakan ini didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu


dimasa lalunya atau yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu, tanpa pehitungan
secara matang, dan sama sekali tidak rasional.

~5~
E. Bentuk Tindakan Sosial

1. Tindakan Sosial

Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial misalnya :


Seorang pemuda yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara diam diam .
Menurut MAX WEBER , tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang
dapat mempengaruhi individu individu lainnya dalam masyarakat . Tindakan sosial
dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :

1. Tindakan Rasional Instrumental


Tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan
tujuan.

Contoh : Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup .

2. Tindakan Rasional Berorientasi nilai

Tindakan - Tindakan yang berkaitan dengan nilai- nilai dasar dalam masyarakat.

Contoh : Tindakan -Tindakan yang bersifat Religio magis .

3. Tindakan Tradisional ; Tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan


Rasional.

Contoh : Berbagai macam upacara tradisi yang dimaksudkan untuk melestarikan


kebudayaan leluhur .

4. Tindakan Ofektif : Tindakan - Tindakan yang dilakukan oleh seorang kelompok


orang berdasarkan perasaan emosi

~6~
2.2. Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis.


Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu
dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya,
maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di
mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan
kepadanya oleh mereka yang menggunakannya

Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak
terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia.
Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang
dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat
dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang
dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan
interpretative process

Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak
sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya
hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan
pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels
menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya
komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu
Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang
individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini
dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.

Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi ruang
dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall
membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim,
jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall juga
menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya
batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang
~7~
terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi
merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini
dibuat oleh individu dan masyarakat.

Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbale balik yang dilakukan oleh
individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan
individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan sosial.

Dalam kamus Bahasa Indonesia Innteraksi didifinisikan sebagai hal saling


melalkukan akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian
interaksi adalah hubungan timbale balik (sosial) berupa aksi salaing mempengaruhi
antara indeividu dengan individu, antara individu dankelompok dan antara kelompok
dengan dengan kelompok.

Gillin mengartikan bahwa interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial


dimana yang menyangkut hubungan antarandividu , individu dan kelompok antau
antar kelompok. Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi
jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. jumlah pelakunya dua orang atau lebih


2. adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau lambing-
lambang
3. adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa yang
akan dating .
4. adanya tujuan yang hendak dicapai.

Syarat terjadinya interaksi adalah :

1. Adanya kontak sosial

Kata kontak dalam bahasa inggrisnya contack, yang artinya bersama-sama dan
tangere yang artinya menyentuh . Jadi kontak berarti sama-sama menyentuh.Kontak
sosial ini tidak selalu melalui interaksi atau hubungan fisik, karena orang dapat
melakuan kontak sosial tidak dengan menyentuh, misalnya menggunakan HP,
telepon dsb.

~8~
Kontak sosial memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1. Kontak sosial bisa bersifat positif dan bisa negative. Kalau kontak sosial mengarah
pada kerjasama berarti positif, kalau mengarah pada suatu pertentangan atau konflik
berarti negative.
2. Kontak sosial dapat bersifat primer dan bersifat skunder. Kontak sosial primer
terjadiapa bila peserta interaksibertemu muka secara langsung. Misanya kontak
antara guru dengan murid dsb. Kalau kontak skunder terjadi apabila interaksi
berlangsung melalui perantara. Missal percakapan melalui telepon, HP dsb.

2. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak
yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Ada lima unsure pokok dalam komunikasi yaitu

 Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan
atau pemikiran pada pihak lain.
 Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran,
informasi.
 Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
 Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan
1. Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada
komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.

Ada tiga tahapan penting dalam komunikasi:

1. Encoding . Pada tahap ini gagasaan atau program yang akan dikomunikasikan
diwujudkan dalam kalimat atau gambar . dalam tahap ini komunikator harus memilih
kata atau istilah ,kalimat dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan.
Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan
komunikan.

~9~
2. Penyampaian. Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah diwujudkan dalam
bentuk kalimat dan gambar disampaiakan . Penyampaian dapat berupa lisan dan
dapat berupa tulisan atau gabungan dari duanya.
3. Decoding Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta
gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.

Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial ;

Interaksi sosial terbentuk oleh faktor - faktor berikut ini :

1. Tindakan Sosial
2. Kontak Sosial
3. Komunikasi Sosial

Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial misalnya :


Seorang pemuda yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara diam-diam .
Menurut MAX WEBER, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat
mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat . Tindakan sosial dapat
dibedakan menjadi 4 macam yaitu :

Tindakan Rasional Instrumental merupakan tindakan yang dilakukan dengan


memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan .

Contoh : Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup.

Tindakan Rasional Berorientasi nilai merupakan tindakan-tindakan yang berkaitan


dengan nilai-nilai dasar dalam masyarakat .

Contoh :tindakan-tindakan yang bersifat Religi-magis

Tindakan Tradisional ; Tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan


Rasional Contoh : Berbagai macam upacara \ tradisi yang dimaksudkan untuk
melestarikan kebudayaan leluhur .

Tindakan Ofektif : Tindakan Tindakan yang dilakukan oleh seorang \ kelompok


orang berdasarkan perasaan \ emosi.

~ 10 ~
Dalam kehidupan sehari-hari kontak sosial dapat dilakukan dengan cara :

Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara pihak - pihak yang berkomunikasi . Cara
kontak sosial itu ada 2 macam yaitu :

Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung


kepada pihak komunikan .

Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada


pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga .
Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi .

3. Komunikasi Sosial

Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Orang yang
menyampaikan komunikasi disebut komunikator , orang yang menerima komunikasi
disebut komunikan . Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi
sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak berlangsungnya secara
komunikatif .

Contoh : Pesan yang disampaikan tidak jelas , berbelit- belit , bahkan mungkin sama
sekali tidak dapat dipahami .

1. Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain


2. Sugesti . Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau
sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul
ketika sipenerima sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat
bewrfikir rasional.

~ 11 ~
Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai berikut:

 orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang


disugesti, misalnya orang tua ulama dsb.
 Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang disugesti.
 Kelompok mayoritas terhadap minoritas.
 Reklame atau iklan media masa.

3. Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk


menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
4. Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada
pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa
dalam keadaan orang lain.
5. Empati yaitu merupakan simpati yang menfdalam yang dapat mempengaruhi
kejiwaan dan fisik seseorang.

2.3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

interaksi sosial dapat terbagi ke dalam tiga macam bentuk, yaitu asosiatif,


disosiatif, dan akomodatif.

Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang mengarah


pada kesatuan. Ingat, ya, begitu mendengar kata "asosiatif", yang terbayang adalah
kegiatan-kegiatan yang bersifat "baik". Bentuk interaksi sosial asosiatif bisa
berupa kerja sama, asimilasi, dan akulturasi.

1. Kerja Sama

Pastinya, kamu sudah nggak asing dong sama kata "kerja sama"? Kerja sama
bukanlah suatu usaha untuk melakukan siulan-siulan kecil, nendang kaki kursi
temen di depan, dan menggunakan kode-kode jari untuk menentukan mana jawaban
"A", "B", "C", dan "D".

~ 12 ~
Kerja sama, secara istilah berarti suatu usaha yang dilakukan bersama antara
individu atau kelompok, tujuannya untuk mencapai satu tujuan atau beberapa tujuan
bersama. 

2. Asimilasi

Asimilasi adalah percampuran dua atau lebih kebudayaan berbeda yang


melebur menjadi suatu kebudayaan baru. Contohnya musik dangdut. Pernah
dengar lirik lagu, "dangdut is the music of my country~"? Mungkin di antara kamu
ada yang mengira kalo musik dangdut itu adalah musik asli Indonesia. Padahal,
musik dangdut merupakan hasil asimilasi dari budaya Melayu, Arab, dan India, lho!

Ketiga musik tersebut bercampur menjadi satu dan membentuk genre musik baru,
yaitu musik dangdut yang menghilangkan ciri budaya lamanya. Makanya, banyak
orang menyangka kalo musik dangdut adalah musik khas Indonesia. 

3. Akulturasi

Selanjutnya, akulturasi adalah perpaduan dua atau lebih budaya yang berbeda


tanpa menghilangkan ciri budaya lamanya. Nah, di sini harus kamu ingat ya, kalo
asimilasi itu, perpaduannya menghasilkan budaya baru yang menghilangkan ciri
budaya lama. Sedangkan, kalo akulturasi itu, perpaduannya menghasilkan budaya
baru, tanpa menghilangkan ciri budaya lamanya. Jangan sampai tertukar, ya!

Contohnya itu bangunan Masjid Kudus yang mencerminkan adanya interaksi antara
budaya Jawa, Hindu, dan Islam.

Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

Bentuk interaksi sosial disosiatif ini lebih mengarah kepada perpecahan, baik antar


individu maupun kelompok. Adapun bentuk-bentuk dari disosiatif
meliputi, persaingan (kompetisi), kontravensi, dan pertentangan (konflik).

1. Persaingan (Kompetisi)

Wah, ini mah udah pasti tahu ya. Persaingan merupakan suatu proses sosial di
mana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan
melalui bidang-bidang kehidupan tanpa menggunakan ancaman kekerasan.
Misalnya, kompetisi sepakbola pada piala dunia. Hayo, kamu sendiri pernah punya
persaingan apa dengan teman-teman? Persaingan jadi ranking 1 mungkin?

2. Kontravensi

~ 13 ~
Meskipun terasa asing, tapi bisa dipastikan kamu pernah melakukan kontravensi.
Kontravensi merupakan suatu perasaan tidak suka yang disembunyikan. 

Biasanya, orang yang sedang melakukan kontravensi akan lebih sering ngomong
dalam hati. Kenapa? Ya karena... mereka menyembunyikanya. Kalo disebar mah
namanya julid. Kontravensi ini banyak kita temukan dalam sinetron di televisi. Begitu
tahu orang yang disebelin jadi ketua kelas, dalam hati bakal langsung ngomong,
"Hmmm... lihat saja nanti. Minumanmu akan kuberi bubuk abate."

3. Pertentangan (Konflik)

Konflik juga kayaknya udah sering kamu denger ya. Secara istilah, konflik adalah
proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok dalam mencapai tujuannya
disertai dengan paksaan atau kekerasan. Pertentangan terjadi disebabkan oleh
adanya perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan,
dan perubahan sosial.

Bentuk Interaksi Sosial Akomodatif

Berbeda dengan kerja sama, kalo bentuk interaksi sosial akomodasi ini berawal dari
perselisihan. akomodasi adalah upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu
pertikaian atau konflik oleh pihak-pihak yang bertikai. untuk meredakan
pertentangan aagar tercipta sebuah kestabilan.

 Akomodasi sebagai proses sosial juga memiliki bentuk-bentuk , di antaranya:

1. Koersi

Koersi adalah bentuk akomodasi yang pelaksanaannya dengan


menggunakan paksaan, ancaman, tekanan, maupun kekerasan. Kalian sering
lihat pengemis atau pedagang asongan yang digusur secara paksa oleh satpol PP
dan dinas sosial? Itulah salah satu contohnya.

2. Kompromi

Kompromi adalah bentuk usaha dalam meredakan masalah yang terjadi antara dua
belah pihak melalui pengurangan tuntutan. Misalnya, saat kalian bermain game
MOBA, salah satu di antara kalian merasa dicurangi. Pas lagi seru-serunya mau
kabur dari musuh, eh hape kesenggol lawan main, terus mati. Dan terjadi lah dialog
berikut:

"Eh lo sengaja ya?"

~ 14 ~
"Sori sori, nggak sengaja gue."

"Ya udah gakpapa. Santai aja..."

Begitu lanjut main... internet-nya disconnect.

Bagian "santai aja" itu lah yang dimaksud dengan kompromi.

3. Konsiliasi

Konsiliasi adalah usaha yang dilakukan pihak tertentu untuk mempertemukan


keinginan antara kedua belah pihak yang berkonflik, sehingga dapat
meyelesaikan masalah. Misalnya, ketika di depan pasar ada ibu-ibu yang jambak-
jambakan karena rebutan harga kangkung paling murah. Karena gak tega ngeliat
mereka ribut, si pedagang memanggil mereka. Dicari jalan tengahnya. Kangkungnya
dibagi dua. Belinya patungan. Ibu ibu ini pun hidup berdua bahagia selamanya
makan cah kangkung.

4. Arbitrasi

Arbitrasi terjadi ketika pihak ketiga membantu meredakan pertentangan


yang memiliki kedudukan lebih tinggi dan dapat memberikan keputusan yang
mengikat pihak-pihak yang berkonflik. Contohnya, guru BK memberi hukuman
kepada kedua murid yang bertengkar.

5. Mediasi

Mediasi adalah bentuk akomodasi yang dilakukan oleh pihak ketiga dan bersifat
netral. Jadi, keputusan akhir tetap dikembalikan kepada kedua pihak yang
berkonflik. Contoh, pak RT memberikan nasehat kepada tetangga yang bertengkar.

6. Ajudikasi

Ajudikasi merupakan proses penyelesaian masalah melalui meja hijau (jalur


hukum). Contoh, hakim memberikan sanksi hukum kepada koruptor.

~ 15 ~
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Arti Interaksi Sosial artinya melibatkan kedua belah pihak..


Faktor-faktor interaksi sosial antara lain

a) Imitasi : tindakan sosial meniru sikap,tindakan,tingkah laku atau penampilan fisik


seseorang secara berlebihan.

b) Sugesti : pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak
lain.

c) Identifikasi : kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan


oranglain. Simpati : suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan
orang lain. Syarat-syarat interaksi sosial antara lain

kontak : secara harfiah kontak berarti saling menyentuh. Wujud kontak sosial
dibedakan menjadi tiga antara lain

1. kontak antarindividu contoh kontak antara anak dan orang tuanya,kontak antara
siswa dan siswa lainnya.
2. kontak antar kelompok contoh kontak antara dua perusahaan dalam hubungan
bisnis.
3. Kontak antara individu dan suatu kelompok contoh kontak antara seorang calon
anggota dan para anggota organisasiyang akan dimasukinya.

Kontak sosial langsung dan tidak langsung anatar lain kontak primer yaitu hubungan
timbal balik yang terjadi secara langsung.

kontak sekunder yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketigasebagai media
untuk melakukan hubungan timbal balik.

B.Bentuk-bentuk Interaksi sosial (association processes)

interaksi sosial dapat terbagi ke dalam tiga macam bentuk, yaitu asosiatif,


disosiatif, dan akomodatif.

3.2. Saran

~ 16 ~
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat,
maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus menyadari bahwa kita
hidup tidak mungkin sendirian.

Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi
antar individu dengan individu lain, antar individu dengan kelompok, bahkan
kelompok dengan kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
masyarakat.

~ 17 ~

Anda mungkin juga menyukai