Anda di halaman 1dari 84

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI

SOSIAL
Bima Uramanda
Akademi keperawatan
Dharma Wacana
PENGERTIAN PROSES SOSIAL
Cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila
orang-perorangan dan
Kelompok-kelompok manusia saling bertemu
dan menentukan sistem serta
Bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila
Ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup
Yang telah ada.

Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal-balik


Antara berbagai segi kehidupan bersama.
MASYARAKAT

STRUKTUR
MASYARAKAT
(Segi-segi Statis)

1.Kelompok-kelompok
Sosial Apa yang menyebabkan
2.Kebudayaan terwujudnya segi dinamika.
3.Lembaga Sosial hal ini oleh karena
4.Stratifikasi Sosial perubahan
5.Kekuatan dan perkembangan
6.Kaedah-kaedah Sosial didalam masyarakat.
(norma-norma sosial)
PROSES SOSIAL
Cara-cara berhubungan yang dilihat
apabila orang perorangan saling
bertemu dan menentukan sistem
serta bentuk-bentuk hubungan
tersebut.
Pengaruh timbal balik antara
berbagai segi kehidupan bersama.
4
Sosialisasi

Berger (1978) : A process by which a child


learns to be a participant member of society.

5
Agen Sosialisasi
• Keluarga
• Teman bermain
• Sekolah
• Media Massa

6
INTERAKSI SOSIAL
♣ Interaksi sosial adalah dasar proses
sosial.
♣ Beberapa bentuk interaksi sosial:
►Interaksi sosial antara kelompok-
kelompok manusia, tapi pribadi
terkait.
►Interaksi sosial antara individu-
individu dimana masyarakat terkait.
INTERAKSI SOSIAL
Hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang
perorangan, antara kelompok
manusia maupun antara perorangan
dengan kelompok manusia.

8
Pengertian

• Suatu konsep abstrak pada kejadian-


kejadian yang tidak terbilang banyaknya,
di mana orang saling bertemu, entah
secara tatap muka atau secara tidak
lansung, dengan maksud damai atau
bertikai, untuk bekerja sama atau
bersaing.
Gillin and Gillin mengatakan interaksi
sosial ialah :
"hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang
menyangkut hubungan antara orang
perorangan, antara kelompok manusia,
maupun antar orang perorangan dengan
kelompok manusia.“

Interaksi; yaitu tindakan yang berbalas-balasan. Orang saling


menanggapi tindakan mereka, yang selalu tampak bahwa
orang saling pengaruh mempengaruhi.
• Menurut Max Weber,
– Interaksi terletak dalam mengarahkan
kelakuan kepada orang lain. Harus ada
orientasi timbal balik antara pihak-pihak yang
bersangkutan.
– Tiap individu bertindak ditengah suatu
lingkungan sosial.
– Dalam pikirannya ia mengantisipasi reaksi-
reaksi individu lain, yang barangkali atau
mungkin akan timbul dari aksinya sendiri.
• Syarat terjadinya interaksi :
1. Adanya kontak sosial
2. Adanya komunikasi
• Interaksi sifatnya saling mempengaruhi baik sikap, tingkah
laku dan lain-lain. Sedangkan Interrelasi saling
menyesuaikan baik sikap, tingkah laku dan lain-lain.
• Interrelasi bisa bersifat Autoplastis dan Alloplastis
– Autoplastis : sikap, tingkah laku orang dirubah agar sama
seperti alam sekitar.(perawat brtugas di sebuah ruangan
dngan sopan santun, tdk memakai barang mewah)
– Alloplastis : alam sekitar yang dirubah supaya sama
dengan sikap, tingkah laku orang.(perawat merubah perilaku
masyarkat, khusunya penderita DM untuk selalu menjaga diet
dan selalu kontrol)
 KONTAK

Kontak sosial adalah hubungan langsung atau


bersama-sama. Misalnya berbicara dengan bertatap
muka, berbicara melalui telepon.
Kontak berasal dari kata Con atau Cun yang
artinya bersama-sama. Tango artinya menyentuh.
Kontak merupakan tahap pertama terjadinya
interaksi sosial dan dapat berlangsung dalam tiga
bentuk. Yaitu.........
a. Interaksi seseorang dengan orang lain,
misalnya anggota keluarga yang mempelajari nilai
dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan
hidupnya.

b. Interaksi seseorang dengan kelompok,


misalnya seseorang yang mendaftarkan diri
sebagai calon anggota sebuah organisasi yang
sudah melakukan progam kegiatan.

c. Interaksi antara kelompok manusia dengan


kelompok manusia lainnya, misalnya antar
organisasi olahraga mengadakan uji coba dengan
latih tanding bersama.
Sifat kontak sosial ada 2 :
a. Secara primer/langsung (tatap muka)
misalnya antara seseorang dengan orang lain
yang sedang bertemu, berbicara, bertegur sapa,
atau berjabat tangan.
b. Secara sekunder / tidak langsung(melalui
media) ada 2 macam : yakni secara langsung dan
tidak langsung. Yang secara langsung dapat
melalui telepon, surat, internet. Yang secara tidak
langsung dapat melalui perantara orang ketiga
misalnya titip pesan atau kirim salam
 KOMUNIKASI
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu COMINICARE
(Comunis) yang berarti milik bersama.

Berikut dijelaskan beberapa pengertian komunikasi:


a. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang
mengandung arti yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang
terlibat (Astrid)
b. Komunikasi adalah kegiatan penyampaian pesan tentang
pikiran atau perasaan ( Robert J.G. )
c. Komunikasi adalah pemindahan informasi dan pengertian
dari satu orang ke orang lain ( Davis)
d. Komunikasi adalah suatu usaha untuk mengadakan
persamaan dengan orang lain ( Schram )
e. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan
dari satu orang ke pada orang lain, sebagai bagaian dalam
proses sosial ( Modul PRT, Lembaga Administrasi )
komunikasi

hubungan timbal balik antar sesama


manusia dan dapat terjadi apabila
seseorang memberi arti perlakuan
kepada orang lain melalui gagasan
atau perasaan atas sesuatu yang ingin
disampaikan orang tersebut.
Komunikasi dapat dilakukan dengan
bahasa isyarat, kata-kata, simbol-simbol.

Komunikasi yang menggunakan bahasa


isyarat disebut komunikasi non verbal
misalnya anggukan kepala, gelengan kepala
menagis terawa dan lain-lain. Sedangkan
komunikasi yang menggunakan kata-kata
disebut komunikasi verbal. Sedangkan
simbol-simbol bersifat abstrak.
Syarat proses berlangsungnya
komunikasi:
a. Pengirim pesan atau komunikator (sender),
pihak yang mengirim atau memberi pesan.
b. Penerima pesan atau komunikan (receiver),
pihak yang menerima pesan
c. Pesan (message), isi atau maksud yang akan
disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain
d. Tanggapan (feedback), tanggapan dari si
penerima pesan atas isi pesan.
Pesan
(message)
Gangguan Gangguan

Komunikan
Komunikator (receiver)
(Sender)

Gangguan Tanggapan Gangguan


(feedback)
Pengirim pesan dapat menyampaikan
pesan secara langsung atau tidak
langsung. Secara langsung adalah yang
tidak memerlukan media . Misalnya
dalam bentuk kata-kata atau isyarat.
Pesan yang tidak langsung adalah pesan
yan melalui media seperti pos, media
massa, radio, telepon, internet, dan lain-
lain. Gangguan merupakan bagian dari
proses komunikasi. Gangguan adalah hal
yang merintangi atau menghambat
komunikasi sehingga penerima menjadi
salah dalam mengartikan pesan yang
diterimanya.
PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
 Interaksi sosial adalah proses saling mempengaruhi
dalam hubungan timbal balik antara individu dengan
individu,individu dengan suatu kelompok, suatu kelompok
dengan kelompok lain.

 Interaksi berasal dari kata Action yang berarti


tindakan, Inter artinya berbalas-balasan.

 Sumber-sumber proses sosial adalah beberapa faktor


yang menyebabkan terjadinya proses sosial dalam
kehidupan bermsyarakat itu sendiri.

 Interaksi sosial dapat disebut juga proses orang-orang


yang berkomunikasi, saling mempengaruhi dalam pikiran
dan tindakan. Interaksi dapat terjadi karena danya kontak
sosial dan komunikasi.
“Pengambilan Peran” Dalam
Interaksi Sosial
• Secara teoritis, tindakan sosial dan interaksi sosial
adalah dua konsep yang berbeda arti.
• Tindakan sosial adalah hal-hal yang dilakukan
individu atau kelompok di dalam interaksi dan
situasi sosial tertentu.
• Sedangkan yang dimaksud dengan interaksi sosial
adalah proses di mana antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok atau kelompok
dengan kelompok berhubungan satu dengan yang
lain.
 Max Weber melihat kenyataan sosial sebagai sesuatu
yang didasarkan pada motivasi individu dan tindakan-
tindakan sosial
 Ketika berinteraksi, seseorang atau kelompok
sebenarnya tengah berusaha atau belajar bagaimana
memahami tindakan sosial orang atau kelompok lain.
Sebuah interaksi sosial akan kacau bilamana antara
pihak-pihak yang berinteraksi tidak saling memahami
motivasi dan makna tindakan sosial yang mereka
lakukan.
Interaksi sosial adalah syarat utama bagi terjadinya
aktivitas sosial dan hadirnya kenyataan sosial
Menurut George Herbert Mead
• agar interaksi sosial bisa berjalan dengan tertib dan teratur
dan agar anggota masyarakat bisa berfungsi secara
“normal”,  maka yang diperlukan
bukan hanya kemampuan untuk bertindak sesuai dengan
konteks sosialnya,
tetapi juga memerlukan kemampuan untuk menilai secara
obyektif perilaku kita sendiri dari sudut pandang orang lain.
Pertanyaan umum yang lazim muncul adalah: apakah
perilaku atau tindakan kita sudah cukup pantas di hadapan
klien?
Menurut Erving Goffman
• salah satu penganut pendekatan intreraksionisme simbolik
berpendapat --teknik-teknik yang dipakai seseorang untuk
mengendalikan kesan-kesan di mata orang lain disebut
“seni pengaturan kesan”.
• Perilaku “asli” yang ekspresif, spontan dan kurang dapat
dikendalikan, seyogyanya tidak diumbar begitu saja oleh
seorang pemuda bila ia belum tahu persis bagaimana
karakteristik yang disenangi oleh orang tua si pacar.
• Menurut Goffman, masalah utama yang dihadapi setiap
individu dalam pelbagai hubungan sosialnya adalah
bagaimana mengontrol kesan-kesan yang diberikan
kepada orang lain.
Salah satu konsep Goffman yang terkenal
adalah apa yang disebut Model Dramaturgi.

Goffman membedakan dua macam pernyataan,


yaitu:
• Pernyataan yang diberikan (expression given), yaitu
sarana-sarana tanda yang dengan sengaja dipergunakan
untuk menyampaikan informasi tertentu kepada orang
lain.
• Pernyataan lepas (expression given off), yaitu informasi
yang disampaikan tanpa sengaja.
Menurut Goffman 
• Ketika berinteraksi dengan orang –yang itu berarti
seseorang tampil di panggung depan (frontstage)-- maka
yang bakal ditampilkan adalah pernyataan yang diberikan
sesuai dengan apa yang ingin dikesankan si pembicara.

• Sedangkan, bila seseorang berada di panggung belakang


(backstage), pernyataan dan perilaku apapun yang
ditampilkan si pembicara tidaklah menjadi persoalan.

 Seseorang yang berada di kamar mandi, misalnya, ia tentu


tanpa canggung sedikit pun untuk bertindak apa saja
karena di hadapannya tidak ada orang lain yang
diperhitungkan reaksinya.
George Herbert Mead
• Seseorang atau kelompok yang telah mampu berempati
dan menilai diri sendiri sesuai dengan pandangan orang lain
disebut sebagai “diri” (the self).
• “Diri” dibentuk dan diubah melalui interaksi dengan orang
lain: seseorang tidak dilahirkan dengan identitas dan
karakteristik ”diri” yang telah “jadi”, melainkan ia akan
dibentuk oleh lingkungannya melalui simbol-simbol dan
sosialisasi.
• Mead menyebut kemampuan untuk menyesuaikan perilaku
seseorang sebagai tanggapan terhadap situasi-situasi sosial
tertentu sebagai “pengambilan peran”(role-taking).
Menurut para penganut pendekatan interaksionisme simbolik, setiap
tindakan “pengambilan peran” pada dasarnya harus memperhatikan dua
faktor

• dugaan orang sebelumnya terhadap tanggapan yang akan


diberikan oleh orang lain kepada mereka.
• pemikiran atau pandangan orang mengenai perilaku
mereka sendiri dengan mengingat tafsiran mereka terhadap
tanggapan orang lain.
 Mead lebih lanjut menyatakan bahwa dalam “diri” terdapat
dua komponen yakni I dan me.
 Perilaku yang diperbuat dengan memperhitungkan
kemungkinan reaksi atau sikap-sikap orang lain
mencerminkan apa yang oleh Mead dinamakan me.
 Sedangkan I adalah perwujudan dari identitas pribadi orang
per orang yang khas.
Jadi, Interaksi sosial adalah proses di mana
orang-orang yang menjalin kontak dan
berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi
dalam pikiran dan tindakan. Interaksi sosial terjadi
antara individu dengan individu, antara individu
dengan kelompok, dan antara kelompok dengan
kelompok. Yang terpenting dalam interaksi sosial
adalah pengaruh timbal balik.
Interaksi sosial tidak mungkin terjadi apabila
tidak memenuhi syarat yaitu kontak dan
komunikasi.
Reinforcing dalam Interaksi sosial
1. Hubungan saling percaya
(satu sama lain menjaga privasi dan saling
keterbukaan) menjadikunci keberhasilan
dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
2. Suportif
Sikap untuk mengurangi (self defense) dalam
komunikasi yang terjadi(menerima pesdan
orang dengan mengedepankan hubungan
saling menghargai.
Faktor – Faktor yang mendorong
terjadinya interaksi sosial

• Tindakan Sosial
• Kontak Sosial
• Komunikasi Sosial
Tindakan Sosial
Menurut MAX WEBER , tindakan sosial adalah tindakan seorang
individu yang dapat mempengaruhi individu-individu lainnya
dalam masyarakat.
– Tindakan Rasional Instrumental : Tindakan yang dilakukan dengan
memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan . Contoh :
Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup
– Tindakan Rasional Berorientasi nilai : Tindakan – Tindakan yang
berkaitan dengan nilai – nilai dasar dalam masyarakat . Contoh :
Tindakan –Tindakan yang bersifat Religis – magis .
– Tindakan Tradisional ; Tindakan  yang tidak memperhitungkan
pertimbangan Rasional . Contoh : Berbagai macam upacara/ tradisi
yang dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan leluhur .
– Tindakan Ofektif : Tindakan – Tindakan yang dilakukan oleh
seorang/kelompok orang berdasarkan perasaan/emosi
Kontak Sosial
Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara pihak–pihak yang
berkomunikasi . Cara kontak sosial itu ada 2 macam yaitu :
– Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya
secara langsung kepada pihak komunikan .
– Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan
pesannya kepada pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga
.

Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses


komunikasi . Ada 2 macam kontak sosial .
– Kontak Primer
– Kontak Sekunder
Komunikasi Sosial
• Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul
dengan orang lain.
• Orang yang menyampaikan komunikasi disebut
komunikator , orang yang menerima komunikasi
disebut komunikan .
• Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan
interaksi sosial yang baik apabila proses
komunikasinya tidak berlangsungnya secara
komunikatif .
• Contoh : Pesan yang disampaikan tidak jelas ,
berbelit – belit , bahkan mungkin sama sekali tidak
dapat dipahami .
Faktor-faktor sbg Dasar Berlangsungnya
Suatu Proses Interaksi
1. Faktor Imitasi
≈≈►setiap individu memiliki sifat kecenderungan
untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh orang
lain.
√ Elemen-elemen yang menyebabkan terjadinya
faktor imitasi:
♠ bahwa pada diri individu yang bersangkutan
terdapat minat terhadap hal-hal yang akan
ditirunya, dan kemudian menimbulkan perhatian
besar, terhadap hal-hal yang bersangkutan.
♠ bahwa pada diri individu yang bersangkutan, ada
anggapan bahwa hal-hal yang diminatinya ada satu
nilai yang berharga dan berguna bagi dirinya.
2. Faktor Sugesti
≈≈►suatu proses mempengaruhi dari individu terhadap
individu lain, sehingga ia dapat menerima norma atau
pedoman tingkah laku tertentu tanpa melalui
pertimbangan terlebih dahulu. Ex : Seorang klien di ruangan
selalu menuruti perintah seorang perawat yang dianggap
senior, terampil, pintar.
√ Elemen-elemen yang menyebabkan terjadinya faktor
sugesti:
A.Faktor hambatan daya kemampuan berfikir
●Perhatikan kondisi-kondisi kelemahan orang yang akan di
sugesti. Orang yang mudah di sugesti biasanya orang yang
berada dalam ketidakmampuan menggunakan daya
pikirnya.
B.Faktor daya pikir yang terpecah-pecah
●Dalam proses ini dimana seseorang individu itu sedang
mengalami banyak sekali pikiran (banyak hal-hal yang di
pikirkannya).
Sambungan…
C. Faktor Penggunaan Kewibawaan
● maksudnya ialah misalnya seseorang punya pengalaman di
masa lampau yang telah di akui wibawanya oleh orang-
orang yang akan di sugesti.
D. Faktor Pengukuhan Keyakinan Diri
● maksudnya pada diri seseorang kadang-kadang telah
memiliki suatu gambaran keyakinan dan sikap terhadap
suatu norma atau pedoman-pedoman tingkah laku
tertentu.
E. Faktor Pendapat Mayoritas
● maksudnya, adanya suatu pengaruh dari luar berkenaan
dengan norma-norma atau pedoman tingkah laku tertentu.
Hal ini akan mudah di terima oleh individu, apabila
sebagian besar dari kelompoknya telah menyatakan
persetujuan.
Sambungan…
3. Faktor Identifikasi
≈≈►suatu kecenderungan yang tanpa disadari untuk
menyamakan diri atau bertingkah laku yang sama seperti
yang dilakukan pihak lain. Ex : Seorang ingin masuk ke
Akper karena ingin jadi perawat seperti tetangganya
√ Elemen-elemen yang menyebabkan terjadinya faktor
identifikasi:
A. awalnya tidak di sadari
B. kemudian terdapatnya suatu hubungan antara suatu motif
tidak sadar dengan nilai-nilai yang menjadi sasaran
identifikasi.
4. Faktor Simpati
≈≈►Suatu kecenderungan sikap merasa dekat dan tertarik
untuk mengadakan hubungan saling mengerti dan
kerjasama dari pihak individu yang satu terhadap individu
yang lain. Ex :Seseorang simpati pada perawat yg merawat
dengan setulus hati walaupun penghasilan rendah
SYARAT TERJADINYA INTERAKSI
SOSIAL
• Terjadi karena
• Terjadi karena adanya kontak. adanya
• KONTAK dapat bersifat: komunikasi.
– Positif (kerja sama) • Sarana komunikasi
elektronik: film,
– Negatif (tdk menyebabkan radio, televisi,
kelanjutan suatu interaksi) telepon.
– Primer (yg akn melakukan hubungan • Sarana komunikasi
cetak: surat kabar,
muka dgn muka “face to face”, majalah, brosur.
berbicara, berjabat tangan.
– Sekunder (melakukan hubungan yg
memerlukan perantara spt telepon,
radio, alat2 komunikasi lainnya.
SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL :

• Kontak sosial
con : bersama-sama
tango : menyentuh

• Komunikasi
commun : bersama-sama

42
Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah
pelakunya
A. Interaksi antara individu dan individu
Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan/Stimulus
kepada individu lainnya. Wujud interaksi bisa dalam bentuk berjabat
tangan, saling menegur, bercakap–cakap/mungkin bertengkar .
B. Interaksi antara individu dan kelompok
Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok : Misalnya :
Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk
semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan
dengan kepentingan kelompok.
C. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan
individu dalam kelompok lain. Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola
bertanding melawan kesebelasan lain .
Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya :
• Identifikasi : sikap, tingkah laku seseorang yang berusaha ditiru orang
lain untuk menjadikan sama dengan tingkah laku orang tersebut.
• Sugesti : sikap, atau tingkah laku orang yang tidak sadar terpengaruhi
oleh sikap, tingkah laku orang lain.
• Simpati : sikap, tingkah laku yang membuat daya tarik terhadap orang
lain sehingga ada kecendrungan untuk bekerja sama dalam mencapai
tujuan tertentu.
• Imitasi : sikap, tingkah laku orang yang meniru orang lain agar dirinya
merasa sama dengan orang lain.
• Motivasi juga diberikan dari seorang individu kepada
kelompok.Contoh : Pemberian tugas dari seorang guru kepada
muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka mau
belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab.
• Empati itu dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat dalam.
Contoh jika kita melihat orang celaka sampai luka berat dan orang itu
kerabat kita, maka perasaan empati menempatkan kita seolah-olah
ikut celaka.
BENTUK – BENTUK
INTERAKSI SOSIAL
1. Kimbal Young (1948) == a. Oposisi b. Kerja Sama
c. Difrensiasi

2. Gillin (1951) == Proses Asosiatif dan Disosiatif

3. Tamotsu S.(1986) == Akomodasi, Ekspresi,


Interaksi Strategis, Pengembangan Perilaku
Manusia
BENTUK – BENTUK
INTERAKSI SOSIAL
Gillin (1951)

ASOSIATIF DISOSIATIF
1. akomodasi, 1. persaingan,
2. asimilasi, 2. Pertentangan
3. akulturasi 3. pertikaian
• Dalam kehidupan manusia atau individu selalu terjadi hubungan timbal
balik. Dalam bermasyarakat senatiasa menjadi interaksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu. Beberapa jenis
proses sosial dalam kehidupan bermasyarakat merupakan identifikasi
dari interaksi yang bersifat kotinu.
• Beberapa tokoh di dunia mempunyai pendapat yang berbeda – beda
mengenai interaksi sosial. Beberapa tokoh tersebut adalah Kimbal
Young, Gillin, Tamotsu Shibutani, dan Soekanto.
• Kimbal Young (1948) membedakan interaksi sosial sebagai berikut:
1. Oposisi, mencakup persingan dan pertentangan.
2. Kerja sama, menghasilkan akomodasi
3. Diferensi, menyebabkan adanya perbedaan kerja antara orang – orang
atau kelompok dalam masyarakat
• Sementara Gillin (1951) menggolongkan proses sosial menjadi dua
macam:
1. Proses Asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi, dan akulturasi
2. Proses Disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan, atau
pertikaian yang berupa kontravensi dan konflik.
• Pada tahun 1986 Tamotsu Shibutani megutarakan pendapatnya tentang
interaksi sosial. Ia lebih mengedepankan hal – hal berikut:
1. Akomodasi
2. Ekspresi
3. Interaksi Strategis
4. Pengembangan Perilaku Manusia
• Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin dengan
menyajikan jenis – jenis proses sosial yang meliputi proses asosiatif dan
proses diasosiatif.
• Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin dengan
menyajikan jenis – jenis proses sosial yang meliputi proses asosiatif dan
proses diasosiatif.
PROSES – PROSES ASSOSIATIF

• Proses asosiatif adalah prose yang merupakan penggabungan antara


dua objek atau tanggapan indriawi. Proses penggabungan dapat
diuraikan menjadi dua bentuk yakni:

1. Kerja sama (cooperation),


2. Akomodasi (acomodation),
3. Asimilasi (assimilation),
4. Akulturasi (acculturation).
1. KERJA SAMA (COOPERATION)

• Penegertian dari kerja sama adalah kemampuan seseorang untuk bekerja


bersama – sama dengan orang lain atau secara kelompok dalam rangka
menyelesaikan suatu tugas atau kegiatan yang ditentukan sehingga
mencapai daya guna yang sebesar – besarnya.
• Kerja sama dapat muncul karena adanya orientasi perorangan terhadap
kelompoknya sendiri atau kelompok orang lain. Proses sosial terbentuknya
kerja sama secara tidak sengaja akan menimbulkan konflik sosial yang
bersifatpositif maupun negatif.
• Munculnya konflik yang bersifat negatif dalam masyarakat dapat membuat
solidaritas sosial dalam kelompok itu menjadi rusak karena terjadi
perpecahan. Maka dari itu, konflik yang bersifat negatif segera harus
segera diatasi meskipun sifatnya sementara.
• Selain terdapat konflik yang bersifat negatif, juga
terdapat konflik yang bersifat positif. Konflik yang
bersifat positif sangat bertolak belakang dengan
konflik yang bersifat negatif. Konflik yang bersifat
positif dapat membuat solidaritas sosial menjadi
lebih tinggi apabila mengalami konflik dengan
kelompok luar.
• Agar kehidupan manusia dapat terasa lebih ringan
dalam permasalahan atau pekerjaan maka
diperlukan suatu kerja sama. Contoh – contoh dari
kerja sama yang bersifat positif antara lain
kerukunan, tawar – menawar, kooptasi, koalisi, joint
– venture.
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL

• Kerja sama (Cooperation)


suatu usaha bersama antara individu atau
kelompok untuk mencapai satu tujuan
atau beberapa tujuan bersama.
► Kerja sama ini dapat berkembang
apabila :
1. Orang dapat digerakkan untuk mencapai
tujuan bersama
2. Ada kesadaran bahwa tujuan tersebut
pada waktu yang akan datang mempunyai
manfaat untuk semua
3. Ada suasana yang menyenangkan dalam
pembagian kerja serta balas jasa yang akan di
terima
4. Supaya rencana kerja telaksana dengan baik perlu
adanya keahlian-keahlian tertentu bagi mereka
yang bekerja sama.
Ex : Dlm memprcepat kesembuhan klien, perawat,
dokter, lab, gizi, dituntut untuk saling bahu-
membahu dlm memberikan pelayanan kesehatan
sesuai tugas pokok masing-masing
Ex : Klien datang ke UGD dgn kondisi tak sadar akibat
kecelakaan maka yg dilakukan perawat:
1. Seorang memasang infus, seorang mengatur posisi
tidur, seorang memasang O2 dll
Sambungan…
• Bentuk- bentuk kerja sama:
1. Spontan≈► kerja sama yang terbentuk secara
serta merta.
2. Langsung ≈► kerja sama yang terbentuk
secara langsung, merupakan perintah atasan
atau penguasa.
3. Kontrak ≈► kerja sama atas dasar suatu
perjanjian tertentu.
4. Tradisional ≈► kerja sama sebagai bagian atau
unsur dari sistem sosial.
Sambungan…
• Persaingan (Competition)

suatu proses sosial, dimana individu atau


kelompok-kelompok manusia bersaing, mencari
keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan
yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat
perhatian umum (baik perseorangan maupun
kelompok manusia), dengan cara menarik
perhatian publik atau mempertajam prasangka
yang telah ada, tanpa mempergunakan rencana.
Dua Tipe Persaingan
• Persaingan yang • Persaingan yang
bersifat pribadi. bersifat tidak
pribadi.
orang perorangan
atau individu yang bersaing
secara langsung adalah kelompok.
bersaing, Persaingan dapat
misalnya untuk terjadi antara dua
memperolah perusahaan besar
kedudukan dalam dalam
suatu organisasi. mendapatkan
monopoli di suatu
wilayah tertentu.
Kimbal Young (1948) membedakan interaksi
sosial sebagai berikut:
1. Oposisi, mencakup persingan dan
pertentangan.
2. Kerja sama, menghasilkan akomodasi
3. Diferensi, menyebabkan adanya perbedaan
kerja antara orang – orang atau kelompok
dalam masyarakat

57
Gillin (1951) menggolongkan proses sosial menjadi dua macam:
1. Proses Asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi
2. Proses Disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan, atau
pertikaian yang berupa kontravensi dan konflik.

Pada tahun 1986 Tamotsu Shibutani megutarakan pendapatnya tentang


interaksi sosial. Ia lebih mengedepankan hal – hal berikut:
3. Akomodasi
4. Ekspresi
5. Interaksi Strategis
6. Pengembangan Perilaku Manusia
• Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin dengan
menyajikan jenis – jenis proses sosial yang meliputi proses asosiatif
dan proses diasosiatif.
BENTUK INTERAKSI SOSIAL

ASOSIATIF
1. Kerja sama (Cooperation)
Timbul karena setiap orang menyadari
bahwa mereka memiliki kepentingan
yang sama dan pada saat yang sama
mempunyai pengetahuan dan
pengendalian diri untuk memenuhi
kepentingan tersebut
59
KERJA SAMA (COOPERATION)

• Pengertian dari kerja sama adalah kemampuan seseorang


untuk bekerja bersama – sama dengan orang lain atau secara
kelompok dalam rangka menyelesaikan suatu tugas atau
kegiatan yang ditentukan sehingga mencapai daya guna yang
sebesar – besarnya.
• Kerja sama dapat muncul karena adanya orientasi perorangan
terhadap kelompoknya sendiri atau kelompok orang lain.
Proses sosial terbentuknya kerja sama secara tidak sengaja
akan menimbulkan konflik sosial yang bersifat positif maupun
negatif.
• Munculnya konflik yang bersifat negatif dalam masyarakat
dapat membuat solidaritas sosial dalam kelompok itu
menjadi rusak karena terjadi perpecahan. Maka dari itu,
konflik yang bersifat negatif segera harus segera diatasi
meskipun sifatnya sementara.
• Selain terdapat konflik yang bersifat negatif, juga terdapat
konflik yang bersifat positif. Konflik yang bersifat positif
sangat bertolak belakang dengan konflik yang bersifat
negatif. Konflik yang bersifat positif dapat membuat
solidaritas sosial menjadi lebih tinggi apabila mengalami
konflik dengan kelompok luar.
Bentuk kerja sama :
• Kerukunan (seorg perwat yg brtugas
didaerah harus dpt mengikuti budaya
stmpat)
• Bargaining(klien membayar atas
pelayanan keperawatan)
• Kooptasi (stiap tindakan kperwatan
mngikuti intervensi yg tlh ditetapkn)

62
• Koalisi (perawat melakukan tindakan
keperawatan dokter melakukan tindakan
medis)
• Joint ventrue (perawat dan dokter mendirikan
klinik, atau home care bersama)
2. Akomodasi (Acomodation)
Proses orang perorangan atau
kelompok manusia yang mula-
mula saling bertentangan, saling
mengadakan penyesuaian diri
untuk meredakan ketegangan.
AKOMODASI=ADAPTASI

64
2. AKOMODASI (ACCOMODATION)

– Akomodasi mempunyai beberaapa pengertian yaitu:


1. Persediaan atau penyediaan tempat kediaman dan fasilitas yang
dibutuhkan oleh seseorang atau kelompok untuk memenuhi
kebutuhan
2. Penyesuaian diri dengan alam
3. Penyelesaian perselisihan
– Akomodasi dapat digunakan untuk dua kebutuhan, pertama
akomodasi sebagai suatu keadaan, dan yang kedua akomodasi
sebagai suatu proses.
– Akomodasi sebagai proses adalah usaha – usaha manusia untuk
meredakan pertentangan dalam mencapai kestabilan. Sedangakn
akomodasi sebagai keadaan adalah kenyataan adanya
keseimbangan kehidupan bermasyarakat.
• Manfaat dari akomodasi dapat digunakan untuk beberapa hal yaitu:
1. Meredakan pertentangan orang perorangan atu kelompok akibat
perbedaan pendapat atau kesalah pahaman
2. Mencegah meledaknya pertentangan atau ungkapan emosional untuk
sementara waktu
3. Menentukan pilihan adanya kerja sama antar kelompok sosial sebagai
akibat faktor – faktor sosial ekonomi psikologis dan kebudayaan atau
faktor terisolasinya kehidupan oleh kondisi alam.
4. Mengupayakan penggabungan antara kelompok – kelompok yang
terpisah atau terpisah.
• Akomodasi sebagai proses sosial memiliki beberapa bentuk antara lain
paksaan (coercion), kompromi (compromise), arbitrsi (arbitration),
mediasi (mediation), konsiliasi (conciliation), toleransi (tolerance), saling
tidak bereaksi (stalemate), dan penyelesaian pengadilan (adjudication)
• Selain mempunyai manfaat, akomodasi juga mempunyai hasil. Hasil dari
akomodasi adalah kebersamaan, penekanan oposisi, koordinasi
berbagai kepribadian yang berbeda, perubahan lembaga – lembaga
permasyarakatan, perubahan – perubahan dalam kependudukan, dan
pembukaan jalan ke arah asimilasi.
TUJUAN AKOMODASI
• Mengurangi pertentangan
• Mencegah meledaknya
pertentangan untuk sementara
waktu
• Memungkinkan terjadinya kerja
sama
• Peleburan antara kelompok sosial
67
BENTUK AKOMODASI
• Coercion – PAKSAAN
Contoh:klien yg mendadak dioperasi karena gawatnya pnyakit yang
diderita dan operasi jalan satu satunya. Maka petugas mnjelaskan
untung ruginya tindakan operasi dan meminta persetujuan)
• Compromise – KOMPROMI
• Arbitration – PIHAK KETIGA
• Mediation - PENENGAH
• Conciliation - PERSETUJUAN
• Toleration - TOLERANSI
• Stalemate - KEMACETAN
• Adjudication - PERADILAN

68
HASIL AKOMODASI
• Integrasi masyarakat
• Menekan oposisi
• Koordinasi berbagai kepribadian
yang berbeda
• Membuka jalan menuju ASIMILASI

69
3. ASIMILASI

Proses sosial taraf lanjut yang ditandai


dgn usaha untuk mengurangi
perbedaan-perbedaan yang terdapat
antara orang perorangan atau
kelompok manusia dan mempertinggi
kesatuan tindak, sikap dan proses
mental dgn memperhatikan tujuan
bersama
70
3. ASIMILASI (ASSILIMATION)
• Asimilasi adalah suatu penyesuaian atau penyelarasan proses sosial
dalm taraf lanjutan yang ditandai dengan adanya usaha – usaha yang
dilakukan untuk mengurangi perbedaaan yang terdapat pada orang
perorangan atau kelompok. Beberapa bentuk interaksi soial yang
memberikan arah ke satu proses asimilasi antara lain sebagai berikut:
1. Interaksi sosial yang bersifat pendekatan terhadap pihak lain dan
berlaku sama bagi pihak lain juga
2. Interaksi sosial yang tidak mengalami halangan atau pembatasan
3. Proses asimilasi dipercepat apabila interaksi sosial bersifat langsung dan
primer
4. Frekuensi interaksi sosial yang tinggi dan adanya keseimbangan antara
pola – pola asimilasi tersebut
• Cepat atau lambatnya perwujudaan asimilasi pada perorangan atau
kelompok dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorang dan
faktor penghambat.
• Faktor pendorond terjadinya asimilasi antara lain:
1. Tingkat toleransi seseorang atau kelompok terhadap kelompok lain
2. Kesempatan berimbangnya ekonomi antar individu atau kelompok
3. Sikap menghargai kehadiran orang asing beserta kebudayaannya
4. Sikap terbuka yang dimiliki oleh golongan berkuasa dalam masyarakat
5. Memiliki persamaan historis dan perkembangan unsur – unsur
kebudayaan
6. Perkawinan campuarn antar kelompok yang berbeda
7. Kedatangan musuh dari luar yang dipandang mengganggu
kelangsungan hidup bersama
ASIMILASI TIMBUL BILA :

• Terdapat kelompok manusia yang


berbeda kebudayaannya
• Orang perorangan sebagai warga
kelompok tadi saling bergaul secara
langsung dan intensif dalam waktu yang
lama
• Kebudayaan dari kelompok-kelompok
manusia tersebut masing-masing berubah
dan saling menyesuaikan diri 73
FAKTOR YANG MEMPERMUDAH ASIMILASI :
• Toleransi
• Kesempatan yg seimbang dalam ekonomi
• Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa
• Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
• Persamaan unsur-unsur kebudayaan
• Perkawinan campuran (amalgamation)
• Musuh bersama

74
Faktor – faktor yang menghambat terjadinya asimilasi:
1. Terisolasinya golongan tertentu dalam kehidupan masyarakat
2. Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok
sosial
3. Adanya perasaan takut terhadap suatu kekuatan kebudayaan yang
dihadapinya
4. Adanya perasaan bahwa kebudayaan yang dimiliki loeh golongan atau
kelompok lain lebih unggul dibandingkan dengan kebudayaan yang
dimiliknya
5. Adanya perbedaan warna kulit atau ciri fisik tertentu karena latar
belakang induk bangsa yang berbeda
6. Adanya perasaan mengelompok atau menutup diri yang sangat kuat
7. Adanya gangguan dari golongan mayoritas terhadap golongan
minoritas
8. Munculnya perbedaaan kepentingan dan pertentangan pribadi atau
golongan
4. AKULTURASI (ACCULTURATION)

• Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai akibat


pertemuan (kontak budaya) secara langsung dan terus –
menerus antar kelompok manusia yang memiliki
kebudayaan berbeda namun tidak menghilangkan ciri atau
sifat asli dari masing – masing kebudayaan.
• Bangunan candi di Indonesia contohnya. Pada Candi
Prambanan, bangunannya berbentuk punden berundak
dan relief – reliefnya mengangkat kisah Ramayana. Jadi
dapat disimpulkan bahwa Indonesia mendpat pengaruh
dari negara lain yaitu India, Thailand dan Kamboja.
4. AKULTURASI (ACCULTURATION)
• Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai akibat pertemuan
(kontak budaya) secara langsung dan terus – menerus antar kelompok
manusia yang memiliki kebudayaan berbeda namun tidak menghilangkan
ciri atau sifat asli dari masing – masing kebudayaan.
• Bangunan candi di Indonesia contohnya. Pada Candi Prambanan,
bangunannya berbentuk punden berundak dan relief – reliefnya
mengangkat kisah Ramayana. Jadi dapat disimpulakn bahwa Indonesia
mendpat pengaruh dari negara lain yaitu India, Thailand dan Kamboja.
Meskipun demikian suasana yang digambarkan pada relief tersebut masih
menggambarkan suasana alam Indonesia yang indah nan asri, sehinnga
masih mencerminkan ciri khas dari Indonesia
KESIMPULAN

• Dari penjelasan di atas, maka Proses Asosiatif


adalah proses yang bersifat peggabunagn
antara dua objek atau tanggapan indriawi da
merupakan rangkaian antara kepribadian dan
kebudayaan.
ASIMILASI

INTERAKSI SOSIAL

KEBUDAYAAN A KEBUDAYAAN B KEBUDAYAAN BARU

AKULTURASI
INTERAKSI SOSIAL
KEBUDAYAAN B

KEBUDAYAAN A KEBUDAYAAN B

79
KEBUDAYAAN A
DISOSIATIF

1. Persaingan (competition)
Proses sosial dimana individu atau
kelompok manusia yang bersaing mencari
keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan dengan cara menarik perhatian
atau dengan mempertajam prasangka
yang telah ada, tanpa menggunakan
ancaman atau kekerasan

80
FUNGSI PERSAINGAN :

• Menyalurkan keinginan-keinginan
individu atau kelompok yang bersifat
kompetitif
• Merupakan alat untuk mengadakan
seleksi atas dasar seks dan sosial
• Pembagian kerja yang selektif

81
2. Kontravensi (contravention)
Pada hakekatnya merupakan proses sosial
antara persaingan dan pertikaian.
Merupakan sikap mental yang
tersembunyi terhadap orang lain atau
terhadap unsur kebudayaan golongan
tertentu. Sikap ini berkembang menjadi
kebencian namun tidak sampai menjadi
pertikaian.

82
3. Pertentangan (conflict)
Proses sosial dimana individu atau
kelompok berusaha memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang
pihak lawan yang disertai dengan
ancaman atau kekerasan

83
BENTUK PERTENTANGAN
• Pertentangan pribadi
• Pertentangan rasial
• Pertentangan antar kelas sosial
• Pertentangan politik
• Pertentangan internasional

84

Anda mungkin juga menyukai