Anda di halaman 1dari 9

ANTROPOLOGI KESEHATAN

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

DOSEN PENGAMPU
RIDWAN, S.Pd, SKM, M.Kes

ANGGOTA KELOMPOK
Mega Utami (PO7120119058)
Nurul Hidayati (PO7120119067)
Syindy Yulistia (PO7120119086)
Tiara Franciska (PO7120119088)
Winda Umaya (PO7120119093)
Wita Vera Mida (PO7120119094)

KELOMPOK 2

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2020
A. Pengertian Proses Sosial dan Interaksi Sosial
1) Proses sosial
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat jika individu dan
kelompok sosial saling bertemu dan menetukan sistem serta bentuk-bentuk
hubungan tersebut atau apa yang terjadi apabila ada perubahan yang
menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial
dapat di artikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan
bersama atau didalam kehidupan sosial, misalnya saling mempengaruhi antara
sosial dan politik, politik dan ekonomi, ekonomi dan hukum, dan seterusnya.

2) Interaksi sosial
Secara harfiah interaksi berarti tindakan (action) yang berbalasan antara
individu atau antar kelompok. Tindakan saling mempengaruhi ini sering kali
dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol atau konsep konsep sedangkan kata
sosial bisa di artikan sebagai segala macam aspek di mana berhubungan pada
manusia serta kondisi sosial lingkungan
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dinamis antara
individu dan invidu, individu dan kelompok, atau antara kelompok dengan
kelompok baik dalam kerja sama, persaingan, ataupun pertikaian.
Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian
proses sosial dan interaksi sosial (Gunawan, 2010) :
a) Adham Nasution
Proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu
saling berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah
bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau
orang perorangan mengadakan hubungan satu sama lain. Kemudian
ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah rangkaian sikap/tindakan
manusia (human actions) yang merupakan aksi dan reaksi atau challenge
dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.

b) Abu Ahmadi
Proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat
diamati apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah
ada. Dengan konsep interaksi sosial, ia memberikan batasan proses sosial
sebagai pengaruh timbal balik antara individu dan golongan di dalam
usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam
usaha mereka untuk mencapai tujuannya.

c) Soerdjono Dirdjosisworo
Proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan
bersama. Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut
1) Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu
dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek
kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
2) Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam
kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam
kehidupan bersama.

B. Ciri –ciri interaksi sosial


1) Dilakukan dua orang dan ada reaksi dari pihak lain sebagai bentuk sosial
2) Adanya kontak sosial dan komunikasi
3) Bersifat timbal balik, positif dan berkesinambungan
4) Ada penyesuaian norma dan bentuk – bentuk interaksi sosial
5) Pola interaksi bentuk sosial terjalin dengan baik harus berdasarkan kebutuhan yang
nyata, efektifitas, efesiensi, penyesuaian diri pada kebenaran, norma, tidak memaksa
mental, dan fisik merupakan ciri terakhir interaksi ini.

C. Tujuan Proses Sosial dan Interaksi Sosial


1) Terciptanya hubungan yang harmonis
3) Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan Sebagai sarana dalam mewujudkan
keteraturan hidup ( kehidupan sosial masyarakat ).

D. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses Sosial dan Interaksi Sosial


1) Faktor Internal
Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi
sosial meliputi hal-hal berikut :
a. Dorongan untuk meneruskan keturunan
b. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
c. Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
d. Dorongan untuk berkomunikasi

2) Faktor Eksternal
a. Faktor Imitasi
Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik
sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya.
Imitasi pertama kali muncul di lingkungan tetangga dan lingkungan
masyarakat.
b. Faktor Sugesti
Adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu
kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau
melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.
c. Faktor Identifikasi
Adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama
(identik) dengan individu lain yang ditirunya.
d. Faktor Simpati
Yaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada
seseorang atau kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya,
wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.

e. Faktor Motivasi
Yaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu
kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau
melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh
rasa tanggung jawab.Contohnya : motivasi dari seorang ayah kepada
anaknya dan dari seorang guru kepada siswa.
f. Faktor Empati
Faktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata
perasaan kejiwaan saja.

E. Agen Sosialisasi
Menurut Fuller dan Yacobs (1973), ada 4 agen sosialisasi yaitu :
1) Keluarga
Bisa keluarga inti (nuclear family) maupun keluarga besar (extended family)
misalnya selain kedua orang tuanya dimungkinkan kakak, nenek, paman, bibi,
atau pengasuhnya ( pembantu Rumah Tangga, babysister, penitipan
anak/TPA).

2) Teman Bermain
Disini anak mendapatkan pengalaman bermain atau berinteraksi dengan
kelompok yang berusia sederajat dengannya. Pada tahap ini anak mempelajari
nilai-nilai keadilan, mempelajari aturan yang mengatur peran orang yang
kedudukannya sederajat (game stage), dari teman bermainnya, atau bagaimana
seorang anak berupaya untuk dapat masuk kedalam kelompoknya.

3) Sekolah
Pendidikan formal mengajarkan peran-peran baru untuk persiapan dikemudian
hari, yaitu kemandirian, prestasi, universalisme (perlakuan yang sama), dan
spesifisitas (pada anak dapat terjadi kekurangan pada suatu pelajaran, tetapi
untuk pelajaran yang lain, anak tetap dihargai keberhasilannya).

4) Media massa
Berbagai tayangan di media massa elektronik telah mengubah perilaku
seseorang dalam beberapa dekade terakhir, terutama setelah televisi, internet
telah menjadi alat komunikasi dan informasi yang menguasai setiap kehidupan
umat manusia, sejak masa kanak-kanank hingga masa dewasa. Sehingga
media akan menjadi media yang efektif untuk merubah suatu pikiran maupun
perilaku masyarakat dalam waktu yang relatif singkat, terutama bila
dilingkungan keluarga maupun sekolah tidak ada model yang kuat sebagai
benteng pertahanan.
F. Syarat-syarat Interaksi Sosial
1) Kontak Sosial
Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara satu
pihak dengan pihak yang lain. Kontak sosial secara tidak langsung dapat
terjadi karena adanya bantuan peralatan komunikasi sebagai perantara
misalnya : radio, telepon, e-mail, surat dan lain sebagainya.
2) Komunikasi Sosial
Pada dasarnya interaksi sosial/komunikasi sosial dapat berjalan secara verbal
dan non verbal. Untuk interaksi sosial yang non verbal dapat disebutkan
bahwa gerakan tubuh, merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan sejak
zaman manusia purba.

G. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial


Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu
lain, atau antara individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Bentuk-bentuk interaksi dapat dibagi menjadi 2 yaitu Proses AsosiatifdanProses
Disasosiati

1) Asosiatif
Jenis interaksi sosial yang mengarah pada persatuan dan dapat meningkatkan
hubungan solidaritas antarindividu/kelompok.klasifikasi proses ini sebagai
berikut:
a. Kerjasama
Kerjasama akan terjadi apabila orang-orang yang akan terlibat menyadari
bahwa mereka mepunyai kepentingan yang sama, pada saat yang sama,
sehingga mereka dapat mengembalikan kepentingan-kepentingan pribadi
menjadi kepentingan bersama.

b. Akomodasi
Akomodasi terjadi bila hubungan kedua belah pihak seimbang, masing-
masing menerima nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku atau
menyelesaikan pertikaian. Bentuk- bentuk akomodasi adalahKompromi,
Toleransi, Arbitrasi, Mediasi, Ajudikasi
c. Alkuturasi
Proses penerimaan dan pengolahan unsure –unsure kebudayaan asing
menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan
kepribadian atau pun cirri khas kebudayaan yang asli.

d. Asimilasi
Yaitu peleburan 2 atau lebih kebudayaan yang berbeda menjadi satu
kebudayaan tunggal yng di rasakan sebagai kebudayaan milik bersama.
Contoh asimilasi yang terjadi di masyarakat misalnya, mahasiswa yang
berasal dari daerah ngapak studi di negara berbahasa Inggris. Proses
asimilasi terjadi ketika ia berbicara dengan bahasa Inggris yang medok
atau ngapak. Asimilasi tersebut terjadi pada individu. Pada masyarakat,
misalnya, orang Jawa yang jadi fasih berbahasa Sunda setelah kuliah di
Nangor.

e. Amalgamasi
Yaitu meleburnya 2 kelompok budaya menjadi satu dan melahirkan
kelompok budaya baru.

2) Disasosiatif
Interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan. Bentuk interaksi sosial
sebagai berikut :
a. Persaingan
Suatu proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok untuk mencari
keuntungan melalui bidang bidang kehidupan tertentu. Ada begitu banyak
lembaga sosial di sekitar kita yang dirancang sedemikian rupa sehingga orang-
orang yang tinggal di dalamnya bersaing satu sama lain Mungkin bahkan
lembaga sosial tidak bisa hidup tanpa persaingan. Misalnya, sekolah tempat kita
belajar. Setiap pagi kami harus tiba sebelum waktu masuk sekolah. Kalau tidak,
akan ditegur guru.Jika teguran itu berulang-ulang, maka nilai bisa turun sehingga
tidak naik kelas. Teman sekelas kita sudah hampir lulus, kita masih berteman
dengan adik kelas. Datang ke sekolah itulah yang menjadi kompetisi.

b. Pertentangan
Suatu proses sosial ketika seorang / kelompok dengan sadar atau tidak
sadar menentang pihak lain di sertai ancaman atau kekerasan untutk
mendapat keinginan/ tujuanya.Misalnya, nomor punggung pemain 10
dijatuhkan oleh bek lawan sampai pertandingan diberhentikan oleh wasit.
Bahkan jika hal tersebut tidak mengenai atau dengan kata lain, nomor 10
hanya berpura-pura jatuh.Kiper, yang telah menyaksikan pemandangan
itu dari dekat, segera mendorong nomor 10 karena dia tidak
adil.Akhirnya, aksi saling dorong terjadi, aksi timbal balik terjadi di
antara para pemain dan menjadikan pertandingan sepakbola menjadi
pertandingan karate.

Ilustrasi di atas dapat terjadi dalam konteks lain. Di masyarakat, misalnya,


seorang ketua RT dari Kelurahan menerima perintah untuk membagikan
beras khusus kepada warga miskin.

c. Kontravensi
Usaha untuk merintangi atau menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain.
Cara cara kontravensi berupa gangguan, fitnah, provokasi, dan intimidasi.

SOAL
1. Terjadi konflik disebabkan oleh faktor-faktor berikut, kecuali .....
a. Perberdaan antarindividu dalam masyarakat
b. Perbedaan pendidikan dan status sosial
c. Perbedaan latar belakang kebudayaan
d. Perbedaan kepentingan antarindividu / masyarakat
e. Perbedaan warna kulit

2. Perkawinan campuran lebih memudahkan terjadinya …..


a. Asimilasi
b. Akomodasi
c. Alkulturasi
d. Persaingan
e. Sosial

3. Sherli menelepon Anto untuk datang ke rumahnya. Hal tersebut merupakan contoh ….
a. Kontak primer
b. Kontak sekunder
c. Komunikasi primer
d. Komunikasi sekunder
e. Kontak langsung

4. Interaksi sosial yang asosiatif berbentuk....


a. Konflik dan kerja sama
b. Akomodasi dan kompetisi
c. Kerja sama dan kompetisi
d. Koperasi dan akomodasi
e. Konflik dan koperasi

Anda mungkin juga menyukai