Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN OBSERVASI

SETTING SOSIAL
PERILAKU INTERAKSI SOSIAL PADA MAHASISWA

Diajukan untuk memenuhi tugas praktikum pada mata kuliah


Psikodiagnostik Observasi

Dosen Pembimbing:
Vina Lusiana, M.Psi., Psikolog

Disusun Oleh:
Sulaeman Shalahudin Ramadan
210207136

DEPARTEMEN PSIKOLOGI
FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2021
Abstrak
Menurut Sarwono dan Meinarno (2009) interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang
saling mempengaruhi antara individu dengan individu lain, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok lain. Terjadinya interaksi sosial ini karena adanya proses aksi dan
reaksi. Interaksi sosial juga merupakan bentuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai makhluk
sosial. Manusia mempunyai naluri untuk selalu hidup berkelompok atau bersama dengan orang
lain. Adapun Teknik pencatatan yaitu rating scale dalam bentuk non observation, mengobservasi
tentang perilaku interaksi sosial pada mahasiswa yang ada di kampus.

1.1 Latar Belakang


Interaksi sosial merupakan sebuah hubungan timbal balik yang mempengaruhi
manusia secara kebutuhan mau itu dari aspek apapun makanya beragam macam interaksi
sosial yang terjadi mau itu individu dengan individu lain, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok lainnya. Maka dari itu observasi yang dilakukan yaitu
mengamati bagaimana perilaku sosial mahasiswa secara umum, bagaimana cara mereka
berinteraksi satu sama lain sehingga bisa mendapatkan sebuah hasil dalam kepentingan
masing masing dalam segi apapun atas interaksinya tersebut.

1.2 Kajian Pustaka


1. Pengertian Interaksi Sosial

Secara etimologis interaksi terdiri dari dua kata, yakni action (aksi) dan inter
(antara). Interaksi sosial merupakan hubungan sosial dinamis yang menyangkut
hubungan antara perorangan, hubungan antara kelompok-kelompok manusia, maupun
antara perorangan dengan kelompok manusia.
Menurut Sarwono dan Meinarno (2009) interaksi sosial adalah hubungan timbal balik
yang saling mempengaruhi antara individu dengan individu lain, individu dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok lain. Terjadinya interaksi sosial ini
karena adanya proses aksi dan reaksi. Interaksi sosial juga merupakan bentuk
pelaksanaan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Manusia mempunyai naluri
untuk selalu hidup berkelompok atau bersama dengan orang lain.
Menurut H. Bonner, interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau
lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain ataupun sebaliknya. Definisi ini
menggambarkan kelangsungan timbal-baliknya interaksi sosial antara dua orang atau
lebih.
Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu
dengan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau
sebaliknya, sehingga terdapat hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut
dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau
kelompok dengan kelompok. Adapun Basrowi (20015) mengemukakan interaksi
sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang,
kelompok dengan kelompok, maupun orang dengan kelompok manusia. Bentuknya
tidak hanya bersifat kerjasama, tetapi juga berbentuk tindakan, persaingan, pertikaian
dan sejenisnya.
2. Aspek-Aspek Interaksi Sosial

Louis (Toneka, 2000) mengemukakan interaksi sosial dapat berlangsung apabila


memiliki beberapa aspek berikut : a) adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa
lampau, kini dan akan datang, yang menentukan sifat dan aksi yang sedang
berlangsung; b) adanya jumlah pelaku lebih dari seseorang; c) adanya tujuan tertentu,
tujuan ini harus sama dengan yang dipikirkan oleh pengamat.
Soekanto (2002) mengemukakan aspek interaksi sosial yaitu :
a. Aspek kontak sosial, merupakan peristiwa terjadinya hubungan sosial antara
individu satu dengan lain. Kontak yang terjadi tidak hanya fisik tapi juga secara
simbolik seperti senyum, jabat tangan. Kontak sosial dapat positif atau negatif.
Kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan sedangkan kontak sosial
positif mengarah pada kerja sama.
b. Aspek komunikasi. Komunikasi adalah menyampaikan informasi, ide, konsepsi,
pengetahuan dan perbuatan kepada sesamanya secara timbal balik sebagai
penyampai atau komunikator maupun penerima atau komunikan. Tujuan utama
komunikasi adalah menciptakan pengertian bersama dengan maksud untuk
mempengaruhi pikiran atau tingkah laku seseorang menuju ke arah positif.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek interaksi sosial


yang digunakan sebagai skala interaksi sosial yaitu kontak sosial dan komunikasi,
dengan alasan kedua aspek sudah mencakup unsur-unsur dalam interaksi sosial serta
dianggap dapat mewakili teori-teori yang lain.
3. Pola-Pola Interaksi Sosial

Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, interaksi sosial adalah kunci
dari semua kehidupan sosial, oleh karena itu, tanpa interaksi sosial tidak akan
mungkin ada kehidupan bersama. Menurut Gillin, interaksi sosial adalah suatu
hubungan sosial yang dinamis antara perorangan, antara individu, dan antar kelompok
manusia. Dari pengertian tersebut, kita dapat membedakan pola-pola interaksi sosial
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dalam wujud sebagai berikut:
a. Interaksi Sosial Antar Individu

Proses interaksi dimulai pada saat dua individu atau lebih bertemu baik
berinteraksi seperti saling menegur, berjabat tangan, dan berkomunikasi ataupun
hanya bertatap muka tidak berinteraksi sama sekali karena masing-masing pihak
sadar akan adanya pihak lain lain yang menyebabkan perubahan perasaan dan
syaraf orang-orang yang bersangkutan.
b. Interaksi Sosial Antar Individu dan Kelompok

Interaksi sosial antara individu dengan kelompok merupakan proses hubungan


timbal balik dan saling mempengaruhi antara individu dengan kelompok dalam
angka mencapai tujuan bersama. Contohnya seorang guru yang sedang
mengadakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Pada tahap awal, guru mencoba
menguasai kelasnya sehingga proses interaksi sosial akan berlangsung dan
berjalan seimbang antara guru dan kelompok-kelompok siswa.
c. Interaksi antar kelompok

Setiap individu yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama dengan individu
yang lainnya akan membentuk kelompok-kelompok sosial yang menyatukan
kepentingan atau tujuan tersebut. Karena alasan itu maka tiap kelompok sosial
memiliki tujuan yang berbeda sehingga melahirkan interaksi antar kelompok
tersebut.
4. Bentuk- Bentuk interaksi Sosial

Interaksi Asosiatif (Positif)


1) Gotong Royong (Cooperation)

Gotong royong adalah ketika sekelompok orang bekerja bersama untuk


mencapai suatu tujuan yang sama dan ini merupakan bentuk interaksi sosial yang
di mana semua peserta mendapat manfaat dari tujuan tersebut.
2) Pertukaran (Exchange)

Pertukaran dilakukan oleh seseorang karena mengharapkan imbalan,


dalam hal ini status sosial. Contoh pertukaran antara lain adalah akomodasi dan
asimilasi.
Akomodasi adalah penyesuaian seseorang kepada perilaku, kebiasaan, dan sikap
baru yang disampaikan kepadanya melalui proses sosial atau bisa dikatakan
sebagai adaptasi.
Asimilasi adalah proses sosial mendasar; itu adalah proses di mana individu dari
budaya yang berbeda dipersatukan menjadi satu sehingga bisa merasakan;
berpikir dan bertindak sama seperti yang ada di masyarakat. sikap dan akibatnya
mengambil identitas budaya baru. Ada proses yang beroperasi di antara
kelompok etnis yang memasuki masyarakat dengan budaya masyarakat mereka
sendiri.
Interaksi disosiatif (Negatif)
3) Persaingan (Competition)

Persaingan adalah di mana dua orang atau lebih berusaha untuk mencapai
tujuan yang hanya dapat dicapai oleh satu orang. Hal ini bisa terjadi karena semua
tidak dapat memiliki sebanyak yang mereka inginkan. Ogburn dan Nimkoff
mengatakan bahwa persaingan terjadi ketika permintaan keluar memasok.
Sebagian besar sosiolog melihat persaingan sebagai positif, sebagai sesuatu yang
dapat memotivasi orang untuk mencapai tujuan. Namun, persaingan juga dapat
menyebabkan tekanan psikologis, kurangnya kerja sama dalam hubungan sosial,
ketidaksetaraan, dan bahkan konflik.
4) Pertikaian (Conflict)

Konflik adalah suatu keadaan ketika individu atau kelompok berinteraksi


dengan tujuan mengalahkan lawan. Ini adalah salah satu proses sosial disosiatif
atau disintegratif. Konflik muncul hanya ketika perhatian pesaing dialihkan dari
objek persaingan kepada usaha untuk mengeliminasi lawan.
Sebagai sebuah proses, ini adalah anti-tesis gotong royong. Ini adalah proses
menghilangkan atau melemahkan pesaing, dengan bonusnya sebuah imbalan. Ini
adalah upaya yang disengaja untuk memaksa, menentang, dan bahkan atau
menggagalkan kehendak orang lain. Konflik adalah kompetisi dalam bentuk
sesekali, pribadi dan bermusuhan.
Walau bisa juga berorientasi kepada sebuah tujuan atau objektif, tetapi konflik
tidak seperti kerja sama dan kompetisi, ia berusaha untuk menangkap tujuannya
dengan membuat tidak efektif atau mengalahkan pesaing.
5) Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Interaksi sosial yang terjadi secara berulang-ulang dalam waktu yang lama di
lingkungan yang relatif sama sehingga membentuk sistem sosial yang baku dan
tetap di masyarakat sehingga menimbulkan pola yang sama dan berbentuk sistem
nilai dan norma di masyarakat. Pola ini muncul karena adanya tujuan yang jelas,
kebutuhan yang jelas dan bermanfaat, adanya kesesuaian dan berhasil guna
adanya kesesuaian dengan kaidah sosial yang berlaku dan dapat disimpulkan
bahwa interaksi sosial itu memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang
b. Interaksi sosial selalu menyangkut komunikasi di antara dua pihak yaitu
pengirim dan penerima
c. Interaksi sosial merupakan suatu usaha untuk menciptakan pengertian diantara
pengirim dan penerima
d. Ada tujuan-tujuan tertentu terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut.
Interaksi sosial menekankan juga pada tujuan mengubah tingkah laku orang
lain yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dari penerima.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah disampaikan di latar belakang, maka dapat ditarik suatu
rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana Interaksi sosial yang ada di kampus?
2. Apa yang dilakukan mahasiswa Ketika berinteraksi sosial kepada mahasiswa lainnya?

1.4 Tujuan Observasi


Dilakukan observasi ini untuk mengetahui interkasi sosial mahasiswa di lingkungan
kampus.

1.5 Metode
Menggunakan metode pencatatan Rating Scale. Teknik pengambilan data dengan
menggunakan observasi Non Partisipan.

1.6 Subjek Observasi


Subjek yang diamati oleh penulis ialah seluruh kalangan mahasiswa yang berada di ruang
lingkup kampus.

1.7 Definisi Konseptual

Menurut Sarwono dan Meinarno (2009) interaksi sosial adalah hubungan timbal
balik yang saling mempengaruhi antara individu dengan individu lain, individu dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok lain. Terjadinya interaksi sosial ini karena
adanya proses aksi dan reaksi. Interaksi sosial juga merupakan bentuk pelaksanaan
kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Manusia mempunyai naluri untuk selalu
hidup berkelompok atau bersama dengan orang lain.
Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, interaksi sosial adalah kunci
dari semua kehidupan sosial, oleh karena itu, tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin
ada kehidupan bersama. Menurut Gillin, interaksi sosial adalah suatu hubungan sosial
yang dinamis antara perorangan, antara individu, dan antar kelompok manusia. Dari
pengertian tersebut, kita dapat membedakan pola-pola interaksi sosial dalam kehidupan
sehari-hari.

1.8 Definisi Operasional

a. Interkasi sosial antara individu


Proses interaksi dimulai pada saat dua individu atau lebih bertemu baik
berinteraksi seperti saling menegur, berjabat tangan, dan berkomunikasi ataupun
hanya bertatap muka tidak berinteraksi sama sekali karena masing-masing pihak
sadar akan adanya pihak lain lain yang menyebabkan perubahan perasaan dan
syaraf orang-orang yang bersangkutan.

b. Interaksi sosial antara individu dengan kelompok


Interaksi sosial antara individu dengan kelompok merupakan proses hubungan
timbal balik dan saling mempengaruhi antara individu dengan kelompok dalam
angka mencapai tujuan bersama. Contohnya seorang guru yang sedang
mengadakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Pada tahap awal, guru mencoba
menguasai kelasnya sehingga proses interaksi sosial akan berlangsung dan
berjalan seimbang antara guru dan kelompok-kelompok siswa.

c. Interaksi sosial antara kelompok


Setiap individu yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama dengan individu
yang lainnya akan membentuk kelompok-kelompok sosial yang menyatukan
kepentingan atau tujuan tersebut. Karena alasan itu maka tiap kelompok sosial
memiliki tujuan yang berbeda sehingga melahirkan interaksi antar kelompok
tersebut.
1.9 Instrumen

Nama Observer :Sulaeman Shalahudin Ramadan


Jenis Kelamin :Laki-laki
Usia Observer :21
Tujuan Observer :Mengetahui perilkau interkasi sosial mahasiswa Univeristas
Muhammadiyah Bandung
Tanggal Pemeriksaan:10 Januari 2023

No Aspek Indikator item

1. Interaksi individu Interaksi sosial individu ● Saling menyapa dan


dengan individu merupakan pertemuan antara bertanya ketika bertemu
seseorang dengan individu lain ● Berbicara berdua dengan
yang bertujuan untuk temannya
memberikan aksi atau respon ● Bertanya kepada teman,
untuk menjadi teman dan dosen atau satpam
mengarah ke arah bekerja sama ● Mengobrol atau berbicara
jika reaksinya positif, namun di telepon
● Memanggil teman untuk
jika reaksinya negatif
duduk di sebelahnya
kemungkinan akan muncul
● Memesan makanan atau
konflik atau pertentangan. minuman di kantin
● Adanya pertikaian karena
berbeda pendapat atau
pandangan antara dua
orang
● Meminta tolong untuk
memarkirkan kendaraan
● Mengantar teman ke
perpustakaan atau toilet
● Memanggil teman untuk
segera masuk kelas
● Subject meminjam alat
tulis kepada temannya

2. Interaksi individu Interaksi sosial individu ● Presentasi tentang mata


dengan kelompok dengan kelompok pada salah kuliah di depan teman-
satu bahkan kelompok yang teman dan dosen
lebih besar biasanya terdiri ● Bertanya kepada
lebih dari 3 orang yang dimana kelompok yang presentasi
akan memberikan informasi ● Saling berdiskusi antar
entah itu promosi, bahkan kelompok
seminar. Selain itu, biasanya ● Memotivasi teman atau
kelompoknya
interaksi sosial ini disampaikan
oleh beberapa orang saja yang ● Mengingatkan
kemudian informasi yang kelompoknya atas tugas
disampaikan akan didengarkan atau kesalahanya
oleh banyak orang atau ● Subject menjelaskan
kelompok. kembali kepada teman-
temannya terkait materi
pelajaran yang belum
dipahaminya.
● Ketua organisasi
mengingatkan anggotanya
untuk rapat
● Seseorang
mempromosikan makanan
di kantin kepada teman-
temannya

3. Interaksi Interaksi Kelompok dengan ● Masing-masing kelompok


kelompok dengan kelompok merupakan saling memberikan
kelompok pertemuan antara dua pendapat atau feedback
kelompok atau lebih dengan ● Kelas satu dengan kelas
kelompok yang berbeda, untuk lain mengadakan
mengkomunikasikan hal yang pertemuan untuk
berkaitan namun sifatnya membahas suatu acara
bukan hal pribadi namun untuk ● Kolaborasi antar kelas,
organisasi atau fakultas
kepentingan kelompok itu
untuk suatu acara
sendiri.
1.10 Hasil dan Analisa

No Aspek Item Rating skor Keterangan


2 4 6 8
1. Interaksi •
● Saling menyapa dan
individu dengan
individu bertanya ketika bertemu 


● Berbicara atau mengobrol
berdua dengan temannya


● Bertanya kepada teman,
dosen atau satpam


● Mengobrol atau berbicara
di telepon

● Memanggil temannya •
untuk duduk di
sebelahnya

● Memesan makanan atau •


minuman di kantin

● Adanya pertikaian, •
karena berbeda pendapat
atau pandangan antara
dua orang

● Meminta tolong kepada
orang lain untuk
memarkirkan kendaraan


● Mengantar teman ke
perpustakaan atau toilet


● Memanggil teman untuk
segera masuk kelas


● Subject meminjam alat
tulis kepada temannya

2. Interaksi •
● Presentasi tentang mata
individu dengan
kelompok kuliah di depan teman-
teman dan dosen


● Bertanya kepada
kelompok yang presentasi


● Saling berdiskusi antar
kelompok


● Memotivasi teman atau
kelompoknya


● Mengingatkan
kelompoknya atas tugas
atau kesalahannya


● Subject menjelaskan
kembali kepada temannya
terkait materi pelajaran
yang belum dipahaminya.


● ketua organisasi
mengingatkan
anggotanya
untuk rapat


● Seseorang
mempromosikan
makanan
di kantin kepada teman-
temannya

3. Interaksi •
● Masing-masing kelompok
kelompok saling memberikan
dengan
pendapat atau feedback
kelompok


● Kelas satu dengan kelas
lain mengadakan
pertemuan untuk
membahas suatu acara


● Kolaborasi antar kelas,
organisasi atau fakultas
untuk suatu acara

• Alternatif jawaban yang menunjukan tingkah laku yang tidak pernah diberi skor 2.
• Alternatif jawaban yang menunjukan tingkah laku yang jarang diberi skor 4.
• Alternatif jawaban yang menunjukan tingkah laku yang sering diberi skor 6.
• Alternatif jawaban yang menunjukan tingkah laku yang selalu diberi skor 8.
Kriteria penilaian perilaku interaksi sosial yakni :
8+8+6+4+8+8+2+2+4+6+4+8+8+4+8+8+8+8+4+8+2+4 =130
Hasilnya yaitu:
1. 44 - 69 Kurang Baik
2. 70 - 95 Cukup Baik
3. 96 - 121 Sedang
4. 122 - 147 Baik
5. 147 - 176 Sangat Baik

Subject d
ikategorikan memiliki perilaku interkasi sosial yang baik, karena mendapatkan skor 130

1.11 Kesimpulan

1.12 Rekomendasi

1.13 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai