Anda di halaman 1dari 20

Kausalitas dalam Penelitian

Eksperimen

Diana Putri Arini, M.A.,M.Psi.,Psikolog


Kausalitas
• Eksperimen: sebuah pengukuran dibawah kontrol yang dibentuk untuk memperlihatkan ,
kebenaran, menyelidiki validitas dari hipotesis, atau membedakan kegunaan dari sesuatu
yang tidak diujikan.
• Causa: Prosedur terjadinya efek, hasil, dan konsekuensi.
Kondisi yang menjadi penyebab suatu insiden tertentu.
• causative condition, dimana hubungan ini merupakan sebuah sebab akibat diantara variabel
yang telah disedehanakan bisa juga terlihat dari atensedent yang merupakan sebuah kejadian
yang mendahului kejadian lainnya akan tetapi tidak selalu menjadi penyebab, melalui
kovariasi temporal dimana  terjadinya perubahan antara perilaku dan sikap dalam suatu
peristiwa yang sama dalam tingkatan sikap psikologi
Hukum Kausalitas
(Menurut John Stuart Mill)

1. Method of Agreement
2. Method of Difference
3. Joint Methods of Agreement and Difference
4. Method of Concomitant Variation
5. Method of residu
Method of Agreement
● Hubungan alasannya yaitu tanggapan dengan mengamati satu faktor yang sama pada
dua atau lebih teladan kejadian. Faktor yang sama tersebut dianggap sebagai penyebab
insiden itu.
● Metode Persamaan
● Kausalitas diidentifikasi melalui observasi terhadap elemen yang sama dalam beberapa
kali kejadian

ABC        FGE
BDC        GHE
ADC        FHE
Pada simbol di atas, kehadiran C selalu disertai dengan munculnya E
pada setiap kejadian. Karena C terjadi terlebih dahulu, maka C
dianggap sebagai penyebab dari E.
Contoh :
● Anak laki-laki + tayangan agresivitas di televisi                Agresif
● Anak perempuan + tayangan agresivitas di televisi           Agresif
● Tayangan agresivitas di televisi                                          Agresif

Bobo Doll Experiment


Method of Difference
● Kausalitas ditentukan dengan mengobservasi perbedaan efek pada 2 (atau lebih)
situasi yang hanya berbeda pada satu aspek.
● Metode yang paling banyak digunakan dalam ilmu psikologi
● Hubungan alasannya yaitu tanggapan sanggup diketahui melalui metode ini
dengan melihat dampak atau hasil yang berbeda pada dua insiden yang sama
pada semua faktor, kecuali satu faktor yang berbeda.

Ilustrasi :
AB FG
ABC FGE
C E
● Contoh : pada anak laki-laki yang sering menonton tayangan agresivitas di televisi, ternyata
perilakunya agresif, sedangkan anak laki-laki yang tidak menonton tayangan agresivitas di
televisi, perilakunya tidak agresif. Dari contoh dua kejadian yang berbeda ini dapat disimpulkan
bahwa tayangan agresivitas di televisi meyebabkan perilaku agresif.
● Anak laki-lai + sering menonton tayangan agresifitas di televisi         agresif
● Anak laki-laki + tidak menonton tayangan agresivitas di televisi        tidak agresif
● Tayangan agresivitas televisi                                                                agresif

Kesimpulan : Tayangan Kekerasan menimbulkan agresivitas


Joint Methods of Agreement and
Difference
● Metode Gabungan
● Kausalitas ditentukan dengan menggunakan kedua metode dan dilaksanakan dalam
dua tahapan:
- Tahap pertama: Method of Agreement  mengobservasi elemen-elemen
yang sama diformulasikan menjadi hipotesis
-Tahap kedua: Method of Difference  mengkonfirmasi hipotesis
Ingin tahu penyebab mabuk

• TAHAP PERTAMA
Tahap kedua

Uji perbedaan

Air tidak menyebabkan mabuk


Method of Concomitant Variation
● Metode Variasi Seirama
● Tiap VARIABEL adalah sebuah PENYEBAB atau EFEK atau
BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR PENYEBAB (bila variasi dari
variabel tersebut menghasilkan variasi paralel pada variabel lainnya)
● Turunan dari Method of Difference
10 mg
5 mg

Tidur 8 jam Tidur 4 jam


Metode Sisa
● Metode sisa menyatakan apabila faktor spesifik telah diketahui menyebabkan satu
kejadian tertentu, dan hanya tersisa satu faktor spesifik, serta satu kejadian yang belum
diketahui penyebabnya, maka dapat disimpulkan bahwa faktor spesifik yang tersisa
tersebut menyebabkan kejadian itu.
● Metode sisa dapat disimbolkan sebagai berikut :
● ADGC     BFHE
A      B
D      F           Hubungan kausal yang diketahui
G      H
C      E           Hubungan kausal yang disimpulkan

Menonton tayangan agresivitas + inteligensi rendah + harga diri rendah


       agresif + prestasi rendah + introvert
Harga diri rendah                                  introvert
Inteligensi rendah                                  prestasi rendah
Menonton tayangan agresivitas             perilaku agresif
● Hukum Kausalitas membantu MENGIDENTIFIKASI HUBUNGAN di antara beberapa
VARIABEL
● Hukum Kausalitas TIDAK DAPAT mengidentifikasi penyebab tunggal
● Identifikasi sebuah penyebab hanya dapat dilakukan bila tidak ada interpretasi alternatif
terhadap munculnya sebuah efek selain dari penyebab yang sudah diketahui
Necessity dan Sufficient

• necessity sendiri merupakan sebuah keadaan yang biasanya muncul dalam


perubahan perilaku, minimal persyaratannya sendiri yaitu diperlukan
terjadinya perubahan perilaku walaupun hal tersebut belum dapat
mencukupi.
• sufficient sendiri merupakan suatu keadaan ataupun kondisi yang tidak
diharuskan ada namun mencukupi untuk terjadinya sebuah perubahan atas
perilaku di dalam suatu kejadian atau peristiwa,
Kelebihan Eksperimen
1. Hubungan Variabel tergantung –Variabel Bebas lebih
berpengaruh
• Hubungan sebab-akibat yang diperoleh bahwa VB menjadikan
VT, lebih berpengaruh dibandingkan hasil penelitian non
eksperimental. Artinya bahwa VT yang terjadi atau muncul
dalam penelitian eksperimental hanya disebabkan oleh VB
bukan oleh faktor-faktor lain (VS).

2. Manipulasi sanggup diberikan dengan banyak sekali cara

Misalnya, memperlihatkan perlakuan secara bervariasi untuk


kelompok yang berbeda, kelompok A diberikan training administrasi
stress selama 5 hari, kelompok B diberikan training hanya 3 hari
kemudian dibandingkan hasilnya.
Kekurangan
1. Tidak sanggup eksklusif digeneralisasikan. Terkadang membutuhkan waktu usang >
treatmen perlu diberikan berulang untuk menerima hasil.

Hasil penelitian eksperimen tidak sanggup eksklusif dipakai dalam kehidupan sehari-hari,
hal ini lantaran kondisi dalam eksperimen sangat terkontrol sehingga situasinya tidak
ibarat dalam kehidupan sehari-hari. Kontrol disini mempunyai kelemahan menjadikan
situasi menjadi tidak alamiah. Untuk memakai hasil penelitian eksperimen biasanya
benar-benar dikontrol subjek yang dikenakan mempunyai karakteristik sama dengan
hasil penelitian, selain itu kondisi juga dikontrol sesuai dengan suasana penelitia atau
dicari yang sama
2. Ketidakadekuatan penelitian eksperimen meneliti sikap manusia. (perilaku dipengaruhi banyak
faktor). > perlu kontrol yang tepat.

Ini merupakan salah satu kritik terhadap penelitian eksperimental yang menganggap insan sebagai
objek yang sanggup dimanipulasi. Atau sanggup dianggap insan menjalani proses yang mekanistis
hanya berespon terhadap stimulus. Kritik ini menerima bantahan bahwa manipulasi dalam
penelitian eksperimen terjadi hanya pada ketika memperlihatkan kondisi tertentu. Manusia tidak
dianggap sebagai mesin yang kosong tetapi mempunyai perasaan, pikiran, dan kehendal sendir
3. Penelitian eksperimen membutuhkan waktu yang usang

Namun, alasan ini sepenuhnya bekum tentu benar, kadang-kadang suatu


penelitian eksperimental dilakukan dalam waktu yang relative singkat
disbanding non eksperimental. Penelitian eksperimental membutuhkan
waktu yang usang lantaran ada beberapa VB yang harus dimanipulasi.
Pos hoc proper hoc
• Post hoc ergo propter hoc is an informal fallacy that states: "Since event Y
followed event X, event Y must have been caused by event X." It is often
shortened simply to post hoc fallacy

Anda mungkin juga menyukai