Eksperimen
1. Method of Agreement
2. Method of Difference
3. Joint Methods of Agreement and Difference
4. Method of Concomitant Variation
5. Method of residu
Method of Agreement
● Hubungan alasannya yaitu tanggapan dengan mengamati satu faktor yang sama pada
dua atau lebih teladan kejadian. Faktor yang sama tersebut dianggap sebagai penyebab
insiden itu.
● Metode Persamaan
● Kausalitas diidentifikasi melalui observasi terhadap elemen yang sama dalam beberapa
kali kejadian
ABC FGE
BDC GHE
ADC FHE
Pada simbol di atas, kehadiran C selalu disertai dengan munculnya E
pada setiap kejadian. Karena C terjadi terlebih dahulu, maka C
dianggap sebagai penyebab dari E.
Contoh :
● Anak laki-laki + tayangan agresivitas di televisi Agresif
● Anak perempuan + tayangan agresivitas di televisi Agresif
● Tayangan agresivitas di televisi Agresif
Ilustrasi :
AB FG
ABC FGE
C E
● Contoh : pada anak laki-laki yang sering menonton tayangan agresivitas di televisi, ternyata
perilakunya agresif, sedangkan anak laki-laki yang tidak menonton tayangan agresivitas di
televisi, perilakunya tidak agresif. Dari contoh dua kejadian yang berbeda ini dapat disimpulkan
bahwa tayangan agresivitas di televisi meyebabkan perilaku agresif.
● Anak laki-lai + sering menonton tayangan agresifitas di televisi agresif
● Anak laki-laki + tidak menonton tayangan agresivitas di televisi tidak agresif
● Tayangan agresivitas televisi agresif
• TAHAP PERTAMA
Tahap kedua
Uji perbedaan
Hasil penelitian eksperimen tidak sanggup eksklusif dipakai dalam kehidupan sehari-hari,
hal ini lantaran kondisi dalam eksperimen sangat terkontrol sehingga situasinya tidak
ibarat dalam kehidupan sehari-hari. Kontrol disini mempunyai kelemahan menjadikan
situasi menjadi tidak alamiah. Untuk memakai hasil penelitian eksperimen biasanya
benar-benar dikontrol subjek yang dikenakan mempunyai karakteristik sama dengan
hasil penelitian, selain itu kondisi juga dikontrol sesuai dengan suasana penelitia atau
dicari yang sama
2. Ketidakadekuatan penelitian eksperimen meneliti sikap manusia. (perilaku dipengaruhi banyak
faktor). > perlu kontrol yang tepat.
Ini merupakan salah satu kritik terhadap penelitian eksperimental yang menganggap insan sebagai
objek yang sanggup dimanipulasi. Atau sanggup dianggap insan menjalani proses yang mekanistis
hanya berespon terhadap stimulus. Kritik ini menerima bantahan bahwa manipulasi dalam
penelitian eksperimen terjadi hanya pada ketika memperlihatkan kondisi tertentu. Manusia tidak
dianggap sebagai mesin yang kosong tetapi mempunyai perasaan, pikiran, dan kehendal sendir
3. Penelitian eksperimen membutuhkan waktu yang usang