Anda di halaman 1dari 19

Kejahatan Kekerasan non

Pembunuhan
Diana Putri Arini, M.A.,M.Psi.,Psikolog
Serangan Seksual
• Pemerkosaan berasal dari kata bahasa Latin yaitu pencurian
• Pelaku serangan seksual yang dilakukan pada anak dibawah 18 tahun disebut
predator seksual. Semakin muda korbannya, semakin besar kemungkinan
pemerkosaan dilakukan oleh kerabat, kenalan, dan makin kecil kasus pemerkosaan
tersebut akan dilaporkan ke ranah hukum.
• Jenis kesalahan persepsi kasus pemerkosaan:
a. Pemerkosaan sesungguhnya  pemerkosaan berat melibatkan kekerasan,
senjata, menyerang dan diakui pemerkosaan.
b. Pemerkosaan sederhana  pemerkosaan yang sering dipangan secara curiga,
bukan sebagai korban sesungguhnya, apalagi korban tidak melawan secara fisik.
Pemerkosaan saat pacaran atau marital raping.
• Agar dikategorikan kasus pemerkosaan, seringkali seorang korban harus
membuktikan bahwa dia benar-benar melawan (menujukkan cedera fisik dalam
dirinya) kalau tidak dianggap bekerjsama dengan pelaku.
• Statistika melaporkan alasan korban enggan melaporkan kasus pemerkosaan
karena:
1. stigma yang melekat pada pemerkosaan, yang menganggap bahwa korban
mengundang serangan atau bekerjasama untuk itu.
2. Perlakuan seksis terhadap banyak korban pemerkosaan, yang bisa dikatakan
pemerkosaan secara mental untuk kedua kalinya oleh sistem peradilan pidana
(polisi, pembela, dan hakim).
3. Prosedur legal mengizinkan pembela memeriksa masa lalu seksual korban
dalam cara-cara yang berpotensi memalukan.
4. Beban pembuktian yang bergeser ke korban sehingga dia harus menunjukkan
bahwa dirinya diserang bertentangan dengan kemauannya dan bahwa dia
melawan serangan.
• Pelaporan korban pemerkosaan meningkat dan
menjalani proses hukum untuk menghukum pelaku.
Hal ini disebabkan adanya pusat krisis pemerkosaan
yang menyediakan layanan konseling dan dukungan
bagi korban, hal ini berperan penting dalam
kesediaan lebih besar untuk melakukan proses
hukum.
• Faktor-faktor lain yang menjelaskan peningkatan
kecenderungan untuk melaporkan pemerkosaan:
1. lebih banyak polisi wanita sekarang
2. Adanya pelatihan bagi polisi untuk menangani
secara sensitive kasus pemerkosaan.
3. Adanya perubahan dalam hukum yang mengatur
kasus pemerkosaan.
Pemerkosaan sebagai tindak kekerasan
• Pemerkosaan sering dianggap terutama sebagai tindakan bermotif seksual, tetapi
kebanyakan pihak yang kompoten dalam studi pemerkosaan mengindetifikasi
pemerkosaan sebagai tindakan kekerasan sebagai sarana mengungkapkan agresi
dan dominasi.
• Tiga tipe pemerkosaan :
1. Pemerkosaan amarah  serangan seksual menjadi sarana mengekspresikan
kemarahan, melibatkan jaug lebih banyak serangan fisik. Statistika melaporkan
40% kasus pemerkosaan disebabkan karena amarah.
2.Pemerkosaan kekuasaan  dimana penyerang ingin mengungkapkan dominasi
terhadap korban, dipandang sebagai ekspresi kekuasaan. Dengan demikian
pelaku dianggap lebih unggul.
3. Pemerkosaan sadistic  menggabungkan tujuan-tujuan seksualitas dan agresi
dalam hasrat psikotik untuk menyengsarakan, menyiksa atau mengaiaya
korban. Sekitar 5% masuk kategori ini.
Kategori Pemerkosaan berdasarkan
kepribadian (Glase, 1978).
1. Serakah Naif (Naïve Grasper)
• Anak muda yang tidak berpengalaman dengan seks dengan
konsepsi tidak realistis terhadap pembangkita erotica perempuan.
• Canggung berhadapan dengan lawan jenis, mereka sangat
berharap pendekatan brutal akan ditanggapi kasih sayang oleh
korban mereka.
• Mereka menginginkan afeksi namun miskin penghormatan
terhadap otonomi korban yang menolak pendekatan semacam ini.
2. Penafsir Berlebih (Meaning Streacher)
•Pemerkosa paling tipikal, pemerkosa pacaran atau hubungan
romantis dan kedekatan lainnya.
• mereka menafsirkan terlalu jauh makna atau salah memahami
ekspresi hangat dan afeksi seseorang sebagai keinginan bersetubuh,
sekalipun korban berkata tidak.
3. Penjarah Seksual (Sex Looter)
• tidak punya hasrat pada afeksi dan atau penghormatan terhadap
otonomi korban dan tanpa perasaan menggunakan perempuan sebagai
objek seks.
• Tipe ini meliputi pemerkosaan didorong orang asing yang paling besar
yang kemungkinan paling banyak dilaporkan di kepolisian.
4. Penurut pada kelompok (grup conformer)
• Ikut serta dalam memperkosa secara bergilir, mengikuti pimpinan mereka.
•Mereka penjarah seks karena ingin patuh dan pengertian menyimpang
dalam mempertunjukkan maskulinitas. (kasus Yuyun di Bengkulu)
Perampokan
• Perampokan melibatkan pencurian lewat
kekerasan atau anacaman kekerasan.
• Sebutan lainnya adalah kejahatan urban,
karena terkonsentrasi di kota besar
daripada kejahatan lainnya.
• Perampokan lazimnya bisa dikatakan tidak
besar. Kebanyakan perampokan dilakukan
secara peroorangan dan bukan usaha bisnis
besar dan untuk hasil yang jauh lebih kecil
daripada disangka orang.
Tipologi Perampokan.
1. Perampok Profesional
- Perampok yang memiliki komitmen jangka pajang dengan kejahatan,
sebagai sumber utama penghidupan mereka.
- Mereka sangat cermat, rasional dengan kejahatannya, operasi
kejahatannya dilakukan dengan teliti. Contoh: Perampokan yang
dilakukan Jhonny Indo.
2. Perampikan oportunis
• Kejahatan tipe bandit yang paling lazim.
• Tidak punya banyak komitmen pada, atau spesialisasi dalam
perampoka.
• Mereka adalah pelaku delik property saja diambil. Kejahatannya tidak
sering dan relative tidak terencana.
• Seringkali pelakunya dibawah umur, berasal dari kalangan jelas
bawah, dilakukan secara kelompok.
• Perampokan menunjukkan bahwa perampokan bersenjata paling
cepat dan langsung mendapatkan uang.
3. Perampokan alkoholik
• perampokan disebabkan karena kecanduan zat-zat adiktif
seperti heroin atau obat lainnya, mereka melakukannya
untuk menopang kebiasaan mahalnya.
• kebanyakan pemakai narkoba meminatu perolehan
kriminal yang aman dan cepat, dan lebih kecil kemungkinan
terlibat dalam perampokan yang sifatnya membobol.
• Para pelaku semacam ini kecil kemungkinan menggunakan
senjata dan lebih menggunakan senjata sebagai sarana
intimidasi pada korban.
• Pera perampok alkoholik tidak punya banyak komitmen
pada perampokan, tidak terencana.
• Banyak laporan mereka melakukan perampokan dalam
kondisi mabuk.
4. Mugger- perampokan genster
• Tipe perampokan paling ditakuti, tipikal strong arm
sebutan untuk perampokan dengan tiba-tiba
melakukan segenap pemaksaan untuk mencapai
tujuan.
• Banyak tipe perampok ini semiprofessional, mereka
memiliki rencana dan spesialisasi meskipun
kemampuannya tidak sampai seperti perampok
professional.
• Mugging adalah istilah slank pada perampokan yang
merujuk pada pencopetan, brutalisasi dan
pembunuhan korban.
Penganiayaan Anak
• Penganiayaan anak didefinisikan sebagai perlakuan tidak semestinya
secara fisik, emosional terhadap anak diluar penjelasan yang masuk
akal.
• Penganiayaan pada anak sering diasosiasikan sebagai praktik disiplin
yang diterima dalam banyak masyarakat. Pemukulan pada anak
menyerang pada pihak yang tidak memiliki pertahanan.
• Secara historis, penyerangan pada anak dianggap hak progresif
orangtua. Pembunuhan anak-anak dianggap sebagai previlase
orangtua dalam masyarakat kuno, masa kanak-kanak tidak dianggap
masa penting dalam hidupnya.
• Studi tentang penganiayaan anak dan pasangan menunjukkan ada
kaitannya, meski bukan tak terhindarkan anak korban penganiyaan
akan tumbuh menjadi penganiaya anak kelak.
• Penelitian menunjukkan anak laki-laki yang dianiaya dan ditelantarkan
memperlihatkan frekuensi lebih tinggi penagkapan bagi delik
kekerasan orang dewasa.
• Riset lain menunjukkan penganiayaan atau penelantaran saat anak-
abak meningkatkan peluang kenakalan remaja atau kriminalitas orang
dewasa dengan peluang sebesar 40%.
Kebencian terhadap anak pada umumnya disebabkan adanya distorsi
usia kematangan, yaitu:
1. Orang dewasa mungkin merasa dirinya pantas berperan sebagai
orang yang lebih muda.
2. Dia menyandangkan pada anak-anak suatu kematangan melampaui
umur anak.
• Studi menunjukkan penganiyaan anak dan karakteristik kepribadian
mereka sering dipenuhi kesalahan post-hoc. Kondisi psikologis yang
diidentifikasi sebagai saat ini setelah insiden penganiayaan cenderung
dupandang penyebab insiden.
• Para penganiaya sering dideskripsikan mengalami depresi dan
paranoid, tetapi kondisi tersebut bisa saja karena hasil dari insiden
bukan penyebab insiden.
Penganiyaan Pasangan
• ‘simetri seksual’ dalam penganiayan pasangan  bahwa suami dan istri sama-sama
memiliki kemungkinan untuk memukuli satu sama lain. pengetahuan konvensional
mengasumsikan laki-laki sebagai aggressor utama.
• Karakteristik Penganiaya Istri :
1. Penyalahgunaan alkohol
2. kebencian
3. Ketergantungan pada istri
4. kekhawatiran pada hal-hal sepele
5. keyakinan pada permakluman masyarakat tentang memukuli.
6. Problem ekonomi
7. Ledakan amarah mendadak
8. menjalani dinas militer
9 , pernah menjadi anak yang dipukuli.
Karier kriminal kekerasan

• Banyak pendapat sebelumnya yang menyalahkan kekerasan


disebabkan adanya kemiskinan moral daripada disebabkan
pengangguran, rasisme, dan ketimpangan ekonomi.
• Uniknya wilayah yang dianggap miskin secara moral tak mewujudkan
kekerasan, justru menuru. Kebanyakan pelaku kekerasan seperti
pembunuh, penyerang, pemerkosa tidak memiliki karire kekerasan
sebagai komponen dalam kehidupan utama.
• Pengecualiannya pada orang-orang yang dipenjara karena
perampokan, kejahatan yang kecuali kekerasannya, memiliki latar
belakang kekerasan.
Penyebab Karir Kriminal
Pelaku Kekerasan
1. Budaya/Sulkultur Kekerasan
• Dalam budaya atau subkultur tertentu memandang kekerasan sebagai
sarana diperlukan untuk menjunjung tinggi maskulinitas sesorang.
• Mudahnya mengandalkan pertarungan fisik sebagai ukuran
keberanian, nyali, dan pembelaaan status tampaknya merupakan
harapan kultural, khususnya bagi laki-laki kalangan sosioekonomi
bawah dari semua ras.
• Prinsip dasar subkultur kekerasan adalah kekerasan dipandang
sebagai peristiwa tidak diinginkan dan tak banyak raasa bersalah atau
penoakan yang dialami ketika agresi dilakukan.
2. Reaksi Masyarakat
• Masyarakat dapat mengontrol kejahatan kekerasan.
• Sebuah riset eksplanatoris menunjukkan tingginya angka
kekerasan di Amerika Serikat karena meratanya kesediaan dan
kepemilikan senjata api. Meskipun mayoritas penduduk
mendukung adanya peraturan pemilikan senjata api, namun
kontrol dari masyarakat relative pasif. Sehingga orang Amerika
cenderung mati karena tertembak karena dibunuh antar
sesamanya.

Anda mungkin juga menyukai