Anda di halaman 1dari 2

Nama : Deka Yogi Sulistio

NIM : 042836629
Prodi : Ilmu Hukum
Semester : 2 (dua)
Tugas. 1 : Kriminologi

Hasil banyak analisa tentang siapa korban kejahatan, semuanya mengarah kepada kesimpulan
yang sama yaitu korban kejahatan sebagian besar berdasarkan risiko dan kesamaannya yaitu
muda, miskin dan kaum minoritas.
Menjelaskan viktimisasi adalah sama sulitnya dengan menjelaskan kejahatan. Para pakar yang
telah meneliti masalah viktimisasi mengatakan bahwa gaya hidup seseorang adalah faktor yang
sangat menentukan dalam menjadi korban kejahatan, termasuk kegiatan sehari-hari baik
vocasional (bekerja, sekolah dan sebagainya) maupun rekreasi.
Salah satu pionir viktimologi adalah Hans Von Hertig yang mengkategorisasikan 11 macam
korban kejahatan. Kategori itu dibuat berdasarkan alasan korban mengalami viktimisasi (Wells
and Rankin, 1995).
1. Mereka yang tergolong muda, karena mereka memiliki tubuh yang lemah
2. Perempuan, karena lemah
3. Orang tua, juga karena lemah
4. Mereka yang lumpuh secara mental atau keterbelakangan mental, kecanduan obat,
narkotika dan alcohol, karena mereka tidak dapat belajar mempertahankan diri atau
mengenali bahaya
5. Imigran, kaum minoritas karena tidak mendapat respek dari masyarakatnya
6. Orang yang tertekan, karena keapatisannya membuatnya rentan terhadap viktimisasi
7. Orang yang serakah, keserakahannya mendorongnya mengalami viktimisasi
8. Perempuan jalang, karena sensualitasnya membuat orang lain berbuat jahat kepadanya
9. Para penyendiri dan orang yang patah hati yang sangat membutuhkan teman sehingga
mengabaikan perlindungan dirinya
10. Para penyiksa pasangan atau anaknya yang kemudian menyebabkan perlawanan pasangan
atau anaknya
11. Orang bebas yang nekat dan menyerang korban karena merasa hidupnya hancur tidak
dapat melindungi diri. Misalnya pemeras yang membutuhkan uang, para homoseksual yang
diperas atau banker yang tidak dapat menerima dirinya dicurangi.

Rentannya seseorang menjadi korban kejahatan dapat dikategorikan dalam beberapa hal yaitu
sebagai low risk victim, contoh seseorang yang bekerja sebagai design interior. Ia secara
langsung ataupun tidak langsung akan terhindar dari kondisi-kondisi dan situasi-situasi tertentu
yang membawanya ke dalam peristiwa kejahatan. Tingkat keterancamannya oleh kejahatan
juga menjadi sangat rendah.
Medium risk victim, contoh seseorang baik laki-laki maupun perempuan bekerja sebagai
penjaga toko, mall atau counter kecantikan. Mereka bekerja shift pagi dan malam, yang pada
gilirannya mereka juga bekerja sampai malam hari. Pulang pada malam hari ini lah yang
kemudian membuka peluang di mana mereka memiliki tingkat keterancaman menjadi korban
kejahatan tertentu.
High risk victim, contoh seseorang perempuan yang bekerja sebagai bar girl, gadis-gadis
karaoke atau diskotik, dan laki-laki yang bekerja menjadi sopir atau sebagainya. Mereka ini
karena pekerjaannya akan sangat rentan menjadi korban kejahatan dan penyimpangan tertenu
seperti penggunaan narkotika, perkosaan, penodongan dan sebaginya.

Sumber referensi : - Buku Materi Pokok SOSI4302, Modul 3 Korban Kejahatan, Drs. M. Kemal
Dermawan, M.Si. Penerbit Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai