(HAM)
NIM : 043692217
NAMA : DINDA CESANOVA
FAKULTAS FHISIP, JURUSAN ILMU HUKUM
UPBJJ UT BATAM
TAHUN AJARAN 2023.1
SOAL:
1. Jelaskan jaminan hak hidup dalam instrumen hukum HAM internasional dan
instrumen nasional
2. Berikan argumentasi anda apakah hak hidup bersifat absolut? Kaitkan dengan
kasus extrajudicial killing di atas!
3. Jelaskanlah apakah hak hidup sangat bergantung pada hak dan kebebasan
lainnya?
JAWABAN:
Instrumen Hak Asasi Manusia Internasional yang memiliki 9 inti instrumen yang
selebihnya merupakan protokol sementara pelaksanaannya oleh Negara-negara
pihak. Selain itu Badan pemantau juga dibentuk secara khusus untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pemantau jalannya Konvensi.
Adapun macam-macam konvensi itu antara lain :
1.Konvensi internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi
rasial lebih menegaskan pada penghapusan diskriminasi rasial di seluruh dunia
dalam segala bentuk dan manifestasinya untuk mengamankan pemahaman dan
penghormatan terhadap martabat pribadi manusia. Pada pasal 1 point pertama
lebih mengacu pada arti dan makna istilah diskriminasi rasial berarti pembedaan,
pengecualian dan pembatasan atau pengutamaan berdasarkan ras, warna kulit,
keturunan, asal usul kebangsaan atau etnis tidak dibenarkan. Sedangkan pada
point keempat lebih menekankan pada tindakan khusus yang diambil dengan
tujuan untuk mengamankan. Pada Pasal kedua setiap Negara-negara mengutuk
tindakan diskriminasi rasial dan diproses harus secara hukum.
2.Kovenan tentang Hak Sipil dan Politik, dimana mengakui sesuai dengan
deklarasi hak asasi manusia, cita-cita manusia yang menikmati kebebasan sipil
dan politik.setiap orang berhak untuk menentukan nasibnya sendiri dalam hak
sipil dan politik demi perkembangan sosial, ekonomi dan budaya mereka.
Kemudian Negara berjanji dan menghormati serta menjamin hak-hak yang diakui
sesuai dengan apa yang tertera dalam kovenan ini.
3.Kovenan Internasional Tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, setiap orang
memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri pada hak ekonomi, sosial dan
budaya. Hak ini merupakan hak aspirasi dalam arti bahwa hak ini bersifat Non
Justiciable yakni hak yang tidak dapat dituntut dan diklaim dalam sidang
pengadilan.
4.Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap
Perempuan, dalam Konvensi ini status hukum perempuan mendapat perhatian
yang seluas-luasnya. Kepedulian atas hak-hak dasar partisipasi politik tidak
berkurang sejak tahun 1952 dan kemudian ketentuan-kententuan itu dinyatakan
kembali dalam Konvensi ini tentang hak-hak sipil dan politik perempuan. Selain
itu, Konvensi ini juga memberikan perhatian khusus kepada masalah-masalah
vital yakni, reproduksi, peran perempuan dan masih banyak lagi sekitar hal-hal
yang menyangkut perempuan.
5.Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan Atau Hukuman Lain Yang
Kejam, Tidak Manusiawi dan Merendahkan, dalam tujuan konvensi ini dijelaskan
bahwa setiap tindakan yang menyebabkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat
baik fisik maupun mental dengan sengaja ditimpakan kepada seseorang
berdasarkan informasi dari pihak ketiga Kemudian menghukumnya dengan suatu
tindakan atau diduga dilakukan olehnya atau dilakukan orang ketiga,
mengintimidasi atau memaksa untuk alasan apapun lalu berdasarkan
diskriminasi apapun. Setiap Negara pihak wajib mengambil tindakan legislatif,
administratif, yudisial atau tindakan lain yang efektif untuk mencegah tindakan
penyiksaan di wilayah mana pun di bawah yuridiksinya sesuai dengan isi pasal 2
Konvensi ini.
6.Konvensi Hak Anak, jika dilihat dari segi ketidakmatangan fisik dan mentalnya
anak-anak memerlukan perawatan khusus dan perlindungan hukum yang layak
sebelum dan sesudah kelahiran. Tujuannya adalah untuk memberikan
perlindungan hingga mereka mencapai usia kematangan sebagaimana diatur
dalam pasal 1 bahwa anak berarti setiap manusia yang berusia dibawah delapan
belas tahun kecuali menurut undang-undang yang berlaku bagi anak atau
kedewasaan dicapai lebih awal. Kemudian setiap negara berhak menghormati
dan menjamin hak-hak mereka.
7.Konvensi Internasional Tentang Perlindungan Hak-Hak Semua Pekerja Migran
dan Hak-Hak Keluarganya, konvensi ini diadopsi oleh resolusi Majelis Umum
45/158 pada tanggal 18 Desember 1990 dimana konvensi ini berlaku dalam ruang
lingkup dan definisi yang diuraikan oleh isi Konvensi ini. Konvensi ini lebih
menitiberatkan para pekerja migran yang bekerja di luar negaranya sebagai
tenaga buruh dan pembantu rumah tangga. Di Indonesia pekerja migran ini
disebut TKI atau Tenaga Kerja Indonesia.
8.Konvensi Internasional untuk Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan
Paksa, sebuah instrumen HAM PBB yang bertujuan untuk mencegah
penghilangan paksa atau biasa disebut sebagai kejahatan dalam kemanusiaan
yang berusaha untuk mempertahankan kepentingan sebuah golongan. Konvensi
ini diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 23 Desember 2010. Praktik
penghilangan paksa yang meluas atau sistematis merupakan kejahatan terhadap
kemanusiaan sebagaimana didefinisikan dalam hukum internasional.
9.Konvensi Hak Penyandang Disabilitas, tujuan Konvensi ini adalah untuk
memajukan, melindungi dan menjamin penikmatan penuh dan setara semua hak
asasi manusia dan kebebasan mendasar oleh semua penyandang disabilitas, dan
untuk memajukan penghormatan atas martabat yang melekat pada mereka.
Hak hidup dalam instrumen hukum HAM nasional adalah terdapat dalam:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 28I ayat (4), "Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan
hak asasi manusia adalah tanggung jawab Negara, terutama Pemerintah".
3. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pelayanan
Komunikasi Masyarakat terhadap Permasalahan Hak Asasi Manusia
Pasal 10 ayat (1) huruf d, "Penyampaian Permasalahan HAM yang
dikomunikasikan secara tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 huruf b dapat menggunakan aplikasi online".
2. Hak bersifat absolut ditujukan kepada semua orang atau ditinjau dari segi
pasifnya, “semua orang harus menghormati pemilik hak kekayaan tersebut.” Hak
kekayaan absolut ini antara lain hak milik, hak gadai, hak fidusia, hak hipotek, hak
tanggungan, dan hak-hak atas benda tak berwujud. Hak absolut adalah hak yang
tidak bisa dipengaruhi oleh apa pun sehingga bisa digunakan di mana saja dan
kapan pun. Hak ini tampak akur dengan hak lainnya. Contoh sederhananya
adalah hak atas kehidupan yang sangat penting.
Saran:
TERIMA KASIH
SUMBER: BUKU MATERI POKOK HAM HKUM4208, PPT HAM dan PENDAPAT
SENDIRI.