Anda di halaman 1dari 2

HKUM4205

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.2 (2021.1)

Kriminologi
HKUM4205

No. Soal Skor


1. Berbicara kriminologi tidak terlepas membahas mengenai obyek kriminologi dan kejahatan, maka 25
untuk itulah kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu definisi kriminologi baik secara umum
(etimologis) maupun secara khusus. Memberikan definisi yang memuaskan atau bahkan
seragam memang sulit didapat dalam ilmu pengetahuan sosial karena setiap ilmuwan
mempunyai pendapat yang berbeda. Namun hal itu merupakan keharusan apabila ingin
membahas suatu permasalahan, sebab dengan pemberian definisi akan memperoleh gambaran
permasalahan.
Pertanyaan:
1. Berikanlah analisis Saudara mengapa dalam teori kriminologi harus ada definisi tentang
kejahatan?
2. Bagaimakah analisis Saudara dalam menyikapi adanya berbagai perbedaan dalam hal
pemberian definisi kejahatan dalam teori kriminologi?
3. Gambarkan konsep analisis Saudara terhadap definisi kejahatan yang harus didefinisikan
baik secara umum maupun khsusus!
4. Suatu definisi itu merupakan keharusan apabila ingin membahas suatu permasalahan, sebab
dengan pemberian definisi akan memperoleh gambaran permasalahan. Bagaimanakah
analisis Saudara terhadap pernyataan ini?

2. Reaksi represif merupakan suatu reaksi yang diberikan atas adanya peristiwa kejahatan. Artinya 25
atas kejahatan yang terjadi, masyarakat melalui lembaga penegakan hukum akan memberikan
reaksi negatif berupa tindakan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan. Sistem peradilan
pidana terdiri dari berbagai unsur penegak hukum, yakni kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan
lembaga pemasyarakatan. Reaksi sosial terhadap kejahatan dan pelaku kejahatan dilihat dari
segi pencapaian tujuannya, dapat dibagi menjadi dua, yakni reaksi yang bersifat represif dan
reaksi yang bersifat preventif.
Pertanyaan:
1. Institusi kepolisian merupakan lembaga yang bisa melakukan tindakan represif yakni suatu
tindakan yang merupakan suatu reaksi yang diberikan atas adanya peristiwa kejahatan.
Terhadap pernyataan ini, bagaimanakan analisa Saudara?
2. Jelaskan analisa Saudara terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa masyarakat
melalui lembaga penegakan hukum dapat memberikan reaksi negatif berupa tindakan
penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan!
3. Sistem peradilan pidana terdiri dari berbagai unsur penegak hukum, yakni kepolisian,
kejaksaan, pengadilan dan lembaga pemasyarakatan. Mengapa pengacara/advokat tidak
termasuk dalam unsur penegak hukum? Bagaimana analisis Saudara terhadap hal ini?
4. Reaksi sosial terhadap kejahatan dan pelaku kejahatan dapat dilihat dari segi pencapaian
tujuannya, yakni berupa reaksi yang bersifat represif dan reaksi yang bersifat preventif.
Bagaimana analisis Saudara terhadap hal ini!

1 dari 2
HKUM4205

3. Ekologi perkotaan merupakan studi tentang bagaimana hubungan antar manusia yang 25
dipengaruhi oleh lingkungan sosial tertentu. Pada umumnya, masalah kejahatan berhubungan
dengan kondisi buruk perkotaan. Tekanan ekonomi dan interaksi sosial menyebabkan
perkembangan suatu bentuk pola-pola di kota besar. Kota atau perkotaan merupakan suatu
sistem lingkungan dalam kehidupan masyarakat. Kota sudah pasti membawa dan memberikan
corak pada pola kehidupan masyarakatnya, termasuk kejahatan yang terjadi didalamnya. Untuk
itulah, maka perlu mengenal sistemik mengenai kehidupan perkotaan. Dengan pengenalan
yang memadai tersebut dapat dikenali pula faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku
anggota masyarakat termasuk kecenderungan kejahatannya. Di Indonesia, misalnya konsep
kota, baik sebagai satuan pemerintahan maupun sebagai komunitas, mengandung berbagai ciri
yang sedikitnya memberi andil bagi munculnya kejahatan perkotaan.
Pertanyaan:
1. Bagaimana analisis Saudara mengenai hubungan antar manusia yang dipengaruhi oleh
lingkungan sosial tertentu?
2. Masalah kejahatan berhubungan dengan kondisi buruk perkotaan. Tekanan ekonomi dan
interaksi sosial menyebabkan perkembangan suatu bentuk pola-pola di kota besar.
Bagaimana menurut analisa Saudara tentang pernyataan ini?
3. Kota sudah pasti membawa dan memberikan corak pada pola kehidupan masyarakatnya,
termasuk kejahatan yang terjadi di dalamnya. Untuk itulah, maka perlu mengenal sistemik
mengenai kehidupan perkotaan. Bagaimana menurut analisis Saudara akan hal ini?
4. Konsep kota, baik sebagai satuan pemerintahan maupun sebagai komunitas, mengandung
berbagai ciri yang sedikitnya memberi andil bagi munculnya kejahatan perkotaan.
Bagaimana menurut analisis Saudara akan hal ini?

4. Ahli psikologi selalu berbicara tentang pola-pola tingkah laku dan tidak tentang tindakan-tindakan 25
atau responsi-responsi yang berdiri sendiri. Beberapa dari pola-pola ini nampaknya sudah diatur
lebih dahulu atau ditentukan oleh keturunan atau pewarisan, dan oleh karena itu disebut tingkah
laku yang tidak dipelajari atau tingkah laku instinktif. Kebiasaan-kebiasaan dikembangkan secara
pelan-pelan sebagai hasil daripada pengalaman-pengalaman manusia dalam menghadapi
lingkungan yang mengelilinginya dan di dalam usaha untuk menyesuaikan dirinya kepada
lingkungan tersebut.
Pertanyaan:
1. Berikanlah analisis Saudara bahwa dalam proses sosial dan kejahatan mempelajari tentang
teori belajar sosial!
2. Meskipun sudah jelas apa yang dimaksud dengan sikap dan peranannya, namun belum ada
persesuaian paham mengenai apa sebab orang itu perlu bersikap, bertindak dan belajar, baik
sikap (yang tidak nampak), maupun tingkah laku (yang nampak) diperoleh orang melalui
pembelajaran dan pengalaman. Bagaimana analisis Saudara terhadap pernyataan tersebut?
3. Teori Differentian dari Sutherland ada dalam pembahasan teori belajar sosial. Di mana
Sutherland menunjukkan dengan jelas sifat dan dampak dari pengaruh kelompok lingkungan
terhadap individu. Bagaimana analisis Saudara terhadap hal ini?
4. Memang benar bahwa banyak orang menjadi jahat karena berhadapan dengan suatu
rangkaian keadaan-keadaan atau asosiasi-asosiasi yang disebut tingkah laku sistematis.
Tetapi sebaliknya adalah benar pula, bahwa banyak tingkah laku jahat bersifat implusif dan
irasional. Asosiasi berbeda tidak dapat diterapkan terhadap tingkah laku yang psikologis
bersifat implusif dan irasional, hanya karena tingkah laku tersebut kebetulan dirumuskan
sebagai jahat. Bagaimana analisis Saudara dalam menyikapi pernyataan tersebut?

Skor Total 100

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai