Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 3

Nama Mahasiswa : DZAKY MAULANA PUTRA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 048710261

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4332

Kode/Nama UPBJJ : 14 - PADANG

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Secara legalistik keterbukaan informasi publik tertuang dalam UU Nomor 14 Tahun
2008 dimana infomasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola,
dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan
penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai
dengan Undang- Undang Keterbukaan Informasi Publik serta informasi lain yang
berkaitan dengan kepentingan publik.

Contoh kasus:
Kementrian x melakukan kegiatan pengadaan barang milik negara melalui metode
pengadaan pelelangan umum, kementerian sebagai badan publik memiliki kewajiban
untuk menyediakan informasi (mandatory information).
Pertanyaan: Berdasarkan kasus di atas mahasiswa dapat mengurutkan informasi
apa saja yang harus diberikan oleh kementerian x dalam menyediakan informasi
publik perihal pengadaan barang milik negara.

Informasi publik yang harus diberikan oleh kementerian X dalam menyediakan


informasi public perihal pengadaan barang milik Negara termasuk informasi public
secara berkala. Soal kewajiban badan publik mengumumkan Informasi Berkala
tercantum di Pasal 9 UU KIP. Yang dimaksud dengan informasi berkala adalah
informasi yang wajib diperbaharui kemudian disediakan dan diumumkan kepada
publik secara rutin atau berkala sekurang-kurangnya setiap 6 bulan sekali.
Dengan kewajiban menyampaikan beberapa infromasi sebagai berikut :
a. Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan, serta jenis kegiatan usaha,
jangka wakjtu perndiriam, dan permodalan, sebagaimana tervantum dalam
anggaran dasar;
b. Nama lengkap pemegang saham, anggota direksi, dan anggota dewan komisaris
perseroan;
c. Laporan tahunan, laporan keuangan, neraca laporan laba rugi, dan laporan
tanggung jawab social perusahaan yang telah diaudit;
d. Hasil penilaian oleh auditor eksternal, lembaga pemeringkat kredit, dan
lembaga pemeringkat lainnya;
e. Sistem dan alokasi dana remunerasi anggota komisaris/ dewan
pengawas dan direksi;
f. Mekanisme penetapan direksi dan komisaris/dewan pengawas;
g. Kasus hukum yang berdasarkan undang-undang terbuka sebagai informasi
public;
h. Pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan prinsip-
prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban kemandirian, dan
kewajaran;
i. Pengumuman penerbitan efek yang bersifat utang;
j. Pengantian akuntan yang mengaudit perusahaan;
k. Perubahan tahun fiscal perusahaan;
l. Kegiatan penugasan pemerintah atau kewajiban pelayanan umum atau
subsidi;
m. Mekasnisme pengadan barang dan jasa.
2. Ibu Dinda merupakan seorang Dosen PNS di lingkungan Perguruan Tinggi dengan
gelar Doktor. Beliau terkenal sebagai dosen yang berintegritas tinggi menerapkan
prinsip dalam melakukan pelayanan publik sebagai seorang Dosen dengan selalu
memberikan pengajaran kepada mahasiswa, melakukan banyak penelitian dan aktif
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dilakukan Ibu Dinda sebagai
tugas dan fungsinya sebagai seorang dosen dalam penyelenggaraan pelayanan publik
di bidang pendidikan.
a. Menurut analisis saudara gambarkan asas yang digunakan oleh Ibu Dinda
sebagai seorang dosen dalam melaksanakan pelayanan publik!

Menurut saya ibu Dinda sebagai seorang dosen menggunakan asas sesuai dengan
pelayanan publik.

Dalam Pasal 4 UU Nomor 25 Tahun 2009 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
disebutkan jika dalam penyelenggaraan pelayanan publik harus mengacu pada
beberapa asas, yakni:

1. Kepentingan umum Artinya pelayanan publik digunakan, dimanfaatkan, dan


ditujukan untuk kepentingan masyarakat umum. Ibu dinda merupakan seorang
Dosen PNS yang menjalankan tugasnya sebagai Dosen untuk kepentingan
masyarakat umum, melakukan banyak penelitian dan aktif melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat;
2. Kepastian hukum Artinya pelayanan publik memiliki dan mengikuti
kepastian hukum, khususnya dalam penyelenggaraan pelayanannya. Ibu
Dinda dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan kepastian hukum dan
hukum yang berlaku;
3. Kesamaan hak
Kesamaan hak Artinya masyarakat memiliki kesamaan hak dalam menerima
pelayanan publik. Ibu Dinda meberikan pengajaran kepada mahasiswa dan
mengangap mahasiswanya sama memiliki hak dalam belajar
4. Keseimbangan hak dan kewajiban Artinya pihak-pihak yang berkaitan dengan
pelayanan publik memiliki hak dan kewajiban yang sama.

5. Profesional Artinya dalam menjalankan tugas, pihak yang terlibat dalam


pelayanan publik haruslah bersikap profesional. Ibu Dinda menngajar mahasiwa
dengan profesioanl . Beliau terkenal sebagai dosen yang berintegritas tinggi
menerapkan prinsip dalam melakukan pelayanan publik sebagai seorang Dosen
dengan selalu memberikan pengajaran kepada mahasiswa
6. Partisipatif Artinya pihak yang terlibat dalam pelayanan publik harus bersikap
partisipatif. Ibu Dinda melakukan banyak penelitian dan aktif melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat
b. Lengkapi kewajiban apa saja bagi mahasiswa sebagai masyarakat pengguna
pelayanan publik dalam bidang pendidikan.

1. Mematuhi dan memenuhi ketentuan sebagaimana dipersyaratkan dalam


standar pelayanan;
2. Ikut menjaga terpeliharanya sarana, prasaran, atau fasilitas pelayanan publik di
universitas;
3. Berpartipasi aktif dan mematuhi peraturan yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan public di universitas
4. Membayar uang semester atau uang kewajiban yang lain;

3. Paradigma kesejahteraan telah menempatkan negara bukan sebagai lembaga yang


menguasai dan memungut pajak untuk pembiayaan penguasanya. Akan tetapi,
negara telah mengambil posisi untuk bertindak sebagai lembaga yang mempunyai
kewajiban untuk mengatur dan mengelola negara sebaik mungkin agar
masyarakatnya menjadi sejahtera dan berkecukupan.

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk dapat meningkatkan kesejahteraan sosial


salah satunya adalah dengan adanya kegiatan pemberdayaan sosial yang sebagai
penerapan hukum kesejahteraan sosial.

Gambarkan bentuk pola pemberdayaan sosial yang dilakukan pemerintah demi


meningkatkan kesejahteraan masyarakat!

Masyarakat yang sejahtera merupakan kondisi ideal bagi setiap warga masyarakat.
Sehingga berbagai upaya terus dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejahtera artinya tenteram,
selamat sentosa, dan senang. Artinya kondisi manusia di mana masyarakatnya dalam
keadaan sehat, damai, dan senang. Dalam buku Indonesia Macroeconomic Outlook
(2009) oleh Universitas Indonesia, masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang dapat
menikmati kemakmuran secara utuh, tidak miskin, tidak menderita kelaparan,
menikmati pendidikan, mampu mengimplementasikan kesetaraan gender, dan
merasakan fasilitas kesehatan secara merata.

Kehidupan sejahtera ditandai dengan berkurangnya penyakit berbahaya dan menular,


masyarakat hidup dalam kawasan lingkungan yang lebih ramah dan hijau. Baca juga:
Upaya Mengembangkan Kehidupan Kebangsaan Menuju Masyarakat Sejahtera Selain
itu, memiliki fasilitas lingkungan dan perumahan yang sehat, serta senantiasa memiliki
mitra dalam menjaga keberlanjutan. Masyarakat sejahtera dapat terwujud jika
penduduk mampu berpartisipasi dalam pembangunan. Maka strategi dan upaya
pembangunan harus bertujuan untuk meningkatkan masyarakat.
Upaya kesejahteraan masyarakat Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Indonesia, beberapa upaya untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat, yaitu: Memperkuat ketahanan sosial dan budaya masyarakat
berdasakan nilai luhur budaya lokal.

Pengembangan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam.


Menata kehidupan masyarakat yang aman, tertib, taat hukum, dan harmonis.
Meciptakan program untuk mewujudkan sebuah desa dengan masyarakat yang sadar
tentang kesehatan, gizi, pola hidup sehat, dan bersih baik jasmani dan rohanis. Baca
juga: Usaha Masyarakat Untuk Menjaga dan Memelihara Sumber Daya Alam Sinergitas
pusat dan daerah Dalam situs Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah Indonesia telah
menyusun program, salah satunya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM). Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sinergitas
antara pemerintah pusat dan daerah. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian
Indonesia. UMKM memberi sekitar 87% kontribusi ke dalam sejumlah badan usaha di
Indonesia dan memiliki andil sebesar 85% dalam penyerapan tenaga kerja. Dalam
suatu usaha dibutuhkan studi mengenai kelayakan dari usaha tersebut. Namun
kenyataannya pemilik usaha hanya terfokus pada pendapatan dan keberlanjutan
usahanya. Karena itulah pengembangan masyarakat dengan metode pendampingan
sosial perlu dilakukan untuk membantu memecahkan persoalan yang sedang dihadapi.

Pengembangan Masyarakat mengandung upaya untuk meningkatkan partisipasi


dan rasa memiliki terhadap program yang dilaksanakan.

Pemberdayaan merujuk pada kemampuan seseorang, khususnya kelompok lemah


untuk memiiki akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka
untuk dapat meningkatkan pendapatannya dan berpartisipasi dalam proses
pembangunan serta pengambilan keputusan. potensi ekonomi di masyarakat adalah
pertanian, perikanan, pariwisata, dan UMKM. Apabila UMKM merupakan usaha
dengan sifat perorangan, maka BUMDes merupakan badan usaha yang mana
mengajak partisipasi seluruh atau sebagian besar masyarakat desa sebagai modalnya.
Pasalnya modalnya berasal langsung dari kekayaan desa atau potensi desa yang
dikembangkan. Pemberdayaan ini akan mendukung terciptanya kesejahteraan
masyarakat.

Bidang Pertanian dan Perkebunan

Selanjutnya, untuk contoh pemberdayaan masyarakat ada di bidang pertanian. Sudah


menjadi hal umum jika hampir di seluruh desa yang ada di Indonesia terdapat lahan
pertanian yang cukup berlimpah. Bidang pertanian masih sangat potensial yang bisa
menjadi perhatian untuk diberdayakan seperti dengan pendekatan teknologi tepat guna.
Basis pertanian ini bisa menjadi potensi yang dikembangkan bersamaan dengan potensi
desa lainnya seperti salah satunya adalah potensi wisata dengan konsep agrowisata.
Dengan demikian, petani akan mendapatkan hasil sekunder dari pemberdayaan di bidang
ini yang mungkin juga bisa menjadi sumber penghasilan primer sebelum masa panen.

1. Pelatihan dan Pembinaan untuk para Petani Untuk menghasilkan produk pertanian
yang memiliki nilai jual yang lebih dari hasil pertanian konvensional, maka perlu
adanya pelatihan dan juga pembinaan bagi petani. Salah satu contohnya adalah
bagaimana petani dapat menghasilkan produk pertanian organik yang menjadi minat
pasar karena kelebihan di bidang kesehatan serta bagi petani memiliki harga yang
lebih baik.

2. Pengetahuan Tentang Pengairan Sawah

Upaya pertanian yang ada sebagai contoh pemberdayaan masyarakat juga perlu didukung
dengan pengelolaan fasilitas pertanian seperti salah satunya tentang pengairan sawah. Bagi
daerah yang memiliki surplus air mungkin akan lebih mudah untuk pengairannya namun
bagi daerah yang pengairannya sulit dapat dikembangkan bagaimana agar air dapat
mengalir sepanjang tahun.

3. Pendistribusian Hasil Pertanian ke Pasar atau Koperasi

Setelah dua upaya diatas dapat diupayakan dan berkembang dengan baik, maka
selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pemberdayaan untuk membuka pasar pada
petani. Dengan demikian produk yang dihasilkan dapat terus menerus menemukan pasar.

Bidang Kesehatan

Selain pemberdayaan di bidang ekonomi dan juga pertanian, salah satu contoh
pemberdayaan masyarakat yang masih sangat dibutuhkan adalah pada bidang kesehatan.
Pasalnya, untuk masyarakat pedesaan, selain masih sangat terbatas untuk akses ke sarana
kesehatan juga tidak sedikit yang masih kurang kesadarannya untuk memperhatikan
masalah kesehatan.

Beberapa diantaranya yang menjadi contoh adalah seperti pada tingkat kematian ibu saat
melahirkan di desa yang sangat perlu ditekan. Untuk lainnya juga seperti rumah yang belum
berjamban atau permasalahan kesehatan yang lain. Dengan peningkatan mutu kesehatan,
maka diharapkan kesejahteraan masyarakatnya juga dapat meningkat.

1. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Pemberdayaan di bidang kesehatan yang dapat diperhatikan adalah mulai dari


peningkatan sarana dan prasarana kesehatan. Pembangunan tersebut bisa dimulai
dengan renovasi atau dibangunnya puskesmas dengan fasilitas yang memadai bersama
dengan tenaga medis profesional hingga bidan desa. Dengan demikian bisa dilanjutkan
untuk program di poin kedua.

2. Promosi dan Penyuluhan Program Kesehatan

Selain fasilitas dan tenaga medis yang perlu disiapkan, selanjutnya perlu juga meningkatkan
kesadaran masyarakat di Desa yang terbilang masih masih sangat minim. Perlu diadakan
promosi serta penyuluhan program kesehatan sehingga gaya hidup masyarakat dapat
berubah ke arah yang lebih sehat. Pihak kesehatan dapat bekerja sama dengan PKK untuk
program ini.

Bidang Pendidikan

Selain ketiga bidang diatas, untuk pemberdayaan jangka panjang, pemberdayaan juga
harus menyentuh pada bidang pendidikan. Alasan pertama jelas untuk meningkatkan
kualitas dan mutu SDM di desa. Harapannya dengan pemberdayaan di bidang pendidikan
maka dapat menjadi pondasi untuk pemberdayaan di bidang lainnya.

Harapannya juga nantinya generasi dengan pendidikan yang lebih baik juga dapat
memberikan kontribusi kembali pada desa sehingga ilmu yang didapat dapat bermanfaat
untuk sesama.
Seperti istilah dalam bahasa jawa yakni Bali Ndesa Bangun Ndesa yang berarti pulang ke
desa dan membangun desa.

1. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan sarana dan prasarana
pendikan. Pasalnya, pendidikan yang baik juga harus juga ditunjang dengan fasilitas yang
memadai.
Alasannya tentu agar pengembangan pendidikan tersebut juga dapat sesuai dengan
tuntutan jaman. Contoh pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan dapat berupa
renovasi atau pembangunan.

2. Tenaga Pengajar yang Memadai

Selain sarana dan prasarana, yang juga diperhatikan dalam pemberdayaan di bidang
pendidikan adalah tenaga pengajar yang juga mendukung. Untuk memenuhi hal ini, dapat
dijalankan dengan permohonan tenaga pengajar ke dinas pendidikan setempat.
Pemerintah juga bisa mengadakan program untuk pendidik mengajar di daerah terpencil
seperti di desa.

Bidang Agama

Selain keempat bidang diatas, program pemberdayaan masyarakat yang tidak kalah penting
untuk dipandang adalah bidang agama. Pasalnya, yang diinginkan untuk masyarakat bukan
hanya pemberdayaan dari segi fisik saja namun juga dari segi non fisik seperti dari nilai-nilai
dan moral yang harus terus dijaga. Selain tentunya juga menghindari degradasi nilai pada
generasi muda.

Anda mungkin juga menyukai