Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Akbar Naharullah

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 031502948

Kode/Nama Mata : HKUM4303/Hukum Perusahaan

Kuliah Kode/Nama : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

UPBJJ Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1.) Dari uraian diatas, bagaimana upaya atau strategi yang dapat dilakukan
untuk pengembangan produktivitas UMKM sehingga dapat meningkatkan
profitnya di masa pandemi covid 19!
Jawaban :
Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini para pelaku UMKM harus
bisa melakukan inovasi serta memanfaatkan kanal pemasaran dan
penjualan online untuk menjaga keberlangsungan usaha. Selain itu para
pelaku UMKM juga harus bisa menata ulang strategi bisnisnya. Dalam
kondisi seperti saat ini, UMKM perlu melakukan penyesuaian diri dalam
hal produk dan melakukan beberapa strategi pemasaran untuk bertahan.
Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh UMKM termasuk
membuka lini produk baru dan memperbaharui sistem pemasaran yang
ada, karena bisnis yang mampu bertahan yaitu bisnis yang responsif
terhadap perubahan lingkungan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
UMKM diantaranya yaitu:
a. E-commerce Di tengah pandemi COVID-19 penjualan secara
langsung umumnya mengalami penurunan yanng disebabkan oleh
adanya penerapan PSBB sehingga masyarakat lebih memilih untuk
berdiam diri di rumah. Menanggapi hal tersebut, salah satu cara yang
dapat dilakukan yaitu dengan memperluas jaringan dengan
memanfaatkan penjualan e-commerce sehingga UMKM tetap dapat
menjalankan usaha dan menjangkau banyak konsumen serta
memperluas pangsa pasar.
b. Digital Marketing Pandemi COVID-19 menyebabkan berkurangnya
jumlah konsumen dibeberapa sektor dan industri, hal ini menuntut
pelaku UMKM untuk dapat memasarkan produk secara maksimal dan
memikirkan ide-ide kreatif dan inovatif. Semakin pesat
perkembangan era digital seperti saat ini tidak mungkin untuk
dihindari. Apalagi dimasa pandemi COVID-19 seperti saat ini apabila
ingin tetap bertahan, maka UMKM harus mampu memaksimalkan
manfaat dari perkembangan digital.
c. Memperbaiki Kualitas Produk dan Pelayanan Ditengah Pandemi
COVID-19, konsumen tentunya menjadi lebih berhati-hati dalam
menggunakan barang dan jasa sehingga menyebabkan terjadinya
penurunan kepercayaan konsumen terhadap barang dan jasa yang
diperjualbelikan. Selain itu, keterbatasan konsumen dalam melakukan
pembelian langsung juga berdampak pada berkurangnya jumlah
pembelian konsumen secara signifikan. Untuk itu pelaku UMKM
harus melakukan perbaikan kualitas produk untuk dapat
meningkatkan kepercayaan konsumen dan secara intensif
mengkomunikasikan terhadap kualitas produk. Sangat penting untuk
UMKM untuk melakukan perbaikan kualitas produk secara berkala
dengan menyesuaikan kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen.
d. Customer Relationship Marketing (CRM) Pelaku UKM sebaiknya
tidak hanya berfokus pada menjaring pelanggan baru saja tapi juga
harus mempertahankan produk dan menjaga pelangan yang sudah ada
serta menciptakan kepuasan pelanggan untuk menciptakan loyalitas
pelanggan. Pelangan yang loyal tidak akan berpindah ke produsen
lain karena sudah memiliki kepercayaan terhadap produk. Salah satu
cara UMKM untuk dapat bertahan di tengah menurunnya geliat bisnis
adalah dengan melakukan pemasaran hubungan pelanggan (customer
relationship marketing). Customer relationship marketing adalah
sebuah konsep strategi pemasaran yang berupaya menjalin hubungan
jangka panjang dengan para pelanggan, yaitu mempertahankan
hubungan yang kuat dan saling menguntungkan antara penyedia jasa
dan pelanggan yang dapat membangun transaksi ulangan dan
menciptakan loyalitas pelanggan.
Berdasarkan uraian diatas menurut Anda apakah yayasan dapat
2.)
mendirikan suatu badan usaha? Jelaskan jawaban Anda dengan
menyertakan dasar hukum yang konkrit!
Jawaban :
Sesuai Pasal 3 ayat (1) UU No.16 Tahun 2001 tentang Yayasan (“UU
Yayasan”), suatu Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk
menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan
badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha. Dalam
penjelasan pasal ini disebutkan bahwa ketentuan dalam ayat ini
dimaksudkan untuk menegaskan bahwa Yayasan tidak digunakan sebagai
wadah usaha dan Yayasan tidak dapat melakukan kegiatan usaha secara
langsung tetapi harus melalui badan usaha yang didirikannya atau melalui
badan usaha lain dimana Yayasan menyertakan kekayaannya (penjelasan
Pasal 3 ayat [1] UU No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU
No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan).

Dengan kata lain, ketentuan tersebut di atas menegaskan bahwa yayasan


boleh mendirikan badan usaha.

3.) Bagaimana pandangan saudara terkait pengecualian dalam hukum


persaingan usaha tersebut! uraikanlah pelaku usaha atau kegiatan yang
termasuk pengecualian dalam Hukum persaingan usaha tersebut!
Jawaban :
Pengecualian pelaku usaha kecil dari undang-undang yang malarang
praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat justru dapat
menghambat kreativitas, menumbuhkan budaya anti persaingan dan
perilaku persaingan usahayang tidak sehat, sehingga pada akhirnya
melemahkan daya saing pelaku usaha kecil. Oleh sebab itu pengecualian
terhadap pelaku usaha kecil dalam hukum persaingan usaha di Indonesia
sudah tidak relevan lagi dengan tuntutan globalisasi ekonomi. P

Anda mungkin juga menyukai