0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
99 tayangan4 halaman
Dari uraian diatas, bagaimana upaya atau strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan produktivitas UMKM sehingga dapat meningkatkan profitnya di masa pandemi covid 19.
Dari uraian diatas, bagaimana upaya atau strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan produktivitas UMKM sehingga dapat meningkatkan profitnya di masa pandemi covid 19.
Dari uraian diatas, bagaimana upaya atau strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan produktivitas UMKM sehingga dapat meningkatkan profitnya di masa pandemi covid 19.
Kuliah Kode/Nama : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UPBJJ Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1.) Dari uraian diatas, bagaimana upaya atau strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan produktivitas UMKM sehingga dapat meningkatkan profitnya di masa pandemi covid 19! Jawaban : Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini para pelaku UMKM harus bisa melakukan inovasi serta memanfaatkan kanal pemasaran dan penjualan online untuk menjaga keberlangsungan usaha. Selain itu para pelaku UMKM juga harus bisa menata ulang strategi bisnisnya. Dalam kondisi seperti saat ini, UMKM perlu melakukan penyesuaian diri dalam hal produk dan melakukan beberapa strategi pemasaran untuk bertahan. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh UMKM termasuk membuka lini produk baru dan memperbaharui sistem pemasaran yang ada, karena bisnis yang mampu bertahan yaitu bisnis yang responsif terhadap perubahan lingkungan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh UMKM diantaranya yaitu: a. E-commerce Di tengah pandemi COVID-19 penjualan secara langsung umumnya mengalami penurunan yanng disebabkan oleh adanya penerapan PSBB sehingga masyarakat lebih memilih untuk berdiam diri di rumah. Menanggapi hal tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memperluas jaringan dengan memanfaatkan penjualan e-commerce sehingga UMKM tetap dapat menjalankan usaha dan menjangkau banyak konsumen serta memperluas pangsa pasar. b. Digital Marketing Pandemi COVID-19 menyebabkan berkurangnya jumlah konsumen dibeberapa sektor dan industri, hal ini menuntut pelaku UMKM untuk dapat memasarkan produk secara maksimal dan memikirkan ide-ide kreatif dan inovatif. Semakin pesat perkembangan era digital seperti saat ini tidak mungkin untuk dihindari. Apalagi dimasa pandemi COVID-19 seperti saat ini apabila ingin tetap bertahan, maka UMKM harus mampu memaksimalkan manfaat dari perkembangan digital. c. Memperbaiki Kualitas Produk dan Pelayanan Ditengah Pandemi COVID-19, konsumen tentunya menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan barang dan jasa sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kepercayaan konsumen terhadap barang dan jasa yang diperjualbelikan. Selain itu, keterbatasan konsumen dalam melakukan pembelian langsung juga berdampak pada berkurangnya jumlah pembelian konsumen secara signifikan. Untuk itu pelaku UMKM harus melakukan perbaikan kualitas produk untuk dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan secara intensif mengkomunikasikan terhadap kualitas produk. Sangat penting untuk UMKM untuk melakukan perbaikan kualitas produk secara berkala dengan menyesuaikan kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. d. Customer Relationship Marketing (CRM) Pelaku UKM sebaiknya tidak hanya berfokus pada menjaring pelanggan baru saja tapi juga harus mempertahankan produk dan menjaga pelangan yang sudah ada serta menciptakan kepuasan pelanggan untuk menciptakan loyalitas pelanggan. Pelangan yang loyal tidak akan berpindah ke produsen lain karena sudah memiliki kepercayaan terhadap produk. Salah satu cara UMKM untuk dapat bertahan di tengah menurunnya geliat bisnis adalah dengan melakukan pemasaran hubungan pelanggan (customer relationship marketing). Customer relationship marketing adalah sebuah konsep strategi pemasaran yang berupaya menjalin hubungan jangka panjang dengan para pelanggan, yaitu mempertahankan hubungan yang kuat dan saling menguntungkan antara penyedia jasa dan pelanggan yang dapat membangun transaksi ulangan dan menciptakan loyalitas pelanggan. Berdasarkan uraian diatas menurut Anda apakah yayasan dapat 2.) mendirikan suatu badan usaha? Jelaskan jawaban Anda dengan menyertakan dasar hukum yang konkrit! Jawaban : Sesuai Pasal 3 ayat (1) UU No.16 Tahun 2001 tentang Yayasan (“UU Yayasan”), suatu Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha. Dalam penjelasan pasal ini disebutkan bahwa ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa Yayasan tidak digunakan sebagai wadah usaha dan Yayasan tidak dapat melakukan kegiatan usaha secara langsung tetapi harus melalui badan usaha yang didirikannya atau melalui badan usaha lain dimana Yayasan menyertakan kekayaannya (penjelasan Pasal 3 ayat [1] UU No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan).
Dengan kata lain, ketentuan tersebut di atas menegaskan bahwa yayasan
boleh mendirikan badan usaha.
3.) Bagaimana pandangan saudara terkait pengecualian dalam hukum
persaingan usaha tersebut! uraikanlah pelaku usaha atau kegiatan yang termasuk pengecualian dalam Hukum persaingan usaha tersebut! Jawaban : Pengecualian pelaku usaha kecil dari undang-undang yang malarang praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat justru dapat menghambat kreativitas, menumbuhkan budaya anti persaingan dan perilaku persaingan usahayang tidak sehat, sehingga pada akhirnya melemahkan daya saing pelaku usaha kecil. Oleh sebab itu pengecualian terhadap pelaku usaha kecil dalam hukum persaingan usaha di Indonesia sudah tidak relevan lagi dengan tuntutan globalisasi ekonomi. P