Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Hendriyanto Wibowo

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044047053

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4304/Hukum Perdata International

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ-UT BENGKULU

Masa Ujian : 2023/24.1(2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Contoh Kasus :
Donatela Versace seorang berkebangsaan Italia adalah pemilik sebuah rumah mode besar.
Perusahaan mode Donatela memiliki merek dagang Versace dan termasuk dalam kategori merek
terkenal. Perusahaan Versace berpusat dan menjalankan administrasi bisnisnya di Perancis.
Merek tas dan pakaian Versace sering kali ditiru untuk kemudian diperjual belikan dengan harga
yang lebih murah. Salah satunya dilakukan oleh perusahaan X yang berkedudukan di Indonesia.
Versace ingin melakukan gugatan terhadap perusahaan X karena menyebabkan kerugian yang
cukup besar bagi Versace.
Pertanyaan :
Contoh kasus diatas merupakan salah kasus HPI. Jelaskan analisis anda mengapa kasus
tersebut dapat dikategorikan sebagai kasus HPI berdasarkan pengertian dan alur berpikir HPI!

Jawab :

Dalam kasus ini, jika menggunakan asas "centre of administration" untuk menentukan hukum
yang berlaku, maka hukum negara yang dapat digunakan adalah Perancis. Alasan utama adalah
karena perusahaan Versace menjalankan administrasi bisnisnya di Perancis. Meskipun
perusahaan X berkedudukan di Indonesia, namun jika asas "centre of administration" diterapkan,
maka hukum yang berlaku adalah hukum negara di mana administrasi bisnis utama perusahaan
Versace berada, yaitu Perancis.
Dalam kasus ini, Versace dapat mengajukan gugatan terhadap perusahaan X di pengadilan
Perancis. Perusahaan X dapat dianggap melanggar hak kekayaan intelektual Versace dengan
meniru merek dagang Versace dan menjual produk tiruan dengan harga lebih murah. Versace
dapat menuntut perusahaan X atas pelanggaran hak cipta dan merek dagang di bawah hukum
Perancis.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penyelesaian kasus ini akan melibatkan proses hukum yang
kompleks dan mungkin memerlukan bantuan dari pengacara yang berpengalaman dalam hukum
internasional dan hak kekayaan intelektual.

2. Contoh Kasus :
Donatela Versace seorang berkebangsaan Italia adalah pemilik sebuah rumah mode besar.
Perusahaan mode Donatela memiliki merek dagang Versace dan termasuk dalam kategori
merek terkenal. Perusahaan Versace berpusat dan menjalankan administrasi bisnisnya di
Perancis. Merek tas dan pakaian Versace sering kali ditiru untuk kemudian diperjual belikan
dengan harga yang lebih murah. Salah satunya dilakukan oleh perusahaan X yang
berkedudukan di Indonesia. Versace ingin melakukan gugatan terhadap perusahaan X karena
menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi Versace.
Pertanyaan :
Dalam contoh kasus tersebut, uraikan mana sajakah yang merupakan titik pertalian primernya!

Jawab :

Titik Pertalian Primer dalam Kasus Merek Dagang Versace lawan Perusahaan X
Merek Dagang: Merek dagang "Versace" merupakan titik pertalian primer dalam kasus ini. Merek
dagang ini merupakan aset berharga bagi perusahaan Donatela Versace dan menjadi sasaran
peniruan oleh perusahaan X di Indonesia.
Pelanggaran Merek Dagang: Tindakan perusahaan X yang meniru merek dagang Versace untuk
dijual dengan harga murah merupakan pelanggaran terhadap merek dagang Versace. Hal ini
menjadi titik pertalian primer dalam gugatan yang akan dilakukan oleh Versace terhadap
perusahaan X.
Kerugian Bisnis: Dampak dari peniruan merek dagang Versace oleh perusahaan X yang
menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan Versace juga menjadi titik pertalian
primer dalam kasus ini. Kerugian ini dapat mencakup penurunan penjualan, merusak reputasi
merek, dan mengurangi kepercayaan konsumen terhadap produk asli Versace.

3. Contoh Kasus :
Donatela Versace seorang berkebangsaan Italia adalah pemilik sebuah rumah mode besar.
Perusahaan mode Donatela memiliki merek dagang Versace dan termasuk dalam kategori
merek terkenal. Perusahaan Versace berpusat dan menjalankan administrasi bisnisnya di
Perancis. Merek tas dan pakaian Versace sering kali ditiru untuk kemudian diperjual belikan
dengan harga yang lebih murah. Salah satunya dilakukan oleh perusahaan X yang
berkedudukan di Indonesia. Versace ingin melakukan gugatan terhadap perusahaan X karena
menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi Versace.
Pertanyaan :
Dalam menyelesaikan kasus HPI tersebut, hukum negara manakah yang dapat digunakan jika
menggunakan asas status personal badan hukum berdasarkan “centre of administration”
nya.?Jelaskan analisis anda!

Jawab :

Menurut saya, pada Teori Centre of Administration / Tempat Kedudukan Manajemen Efektif Asas
ini beranggapan bahwa status dan kewenangan yuridis suatu badan hukum harus tunduk pada
kaidah-kaidah hukum dari tempat yang merupakan pusat kegiatan administrasi atau
manajemennya badan hukum tersebut
Menurut saya, Asas ini beranggapan bahwa status dan kewenangan yuridik suatu badan hukum
harus tunduk pada kaidah-kaidah hukum dari tempat yang merupakan pusat kegiatan
administrasi badan hukum tersebut. Teori ini menghendaki agar hukum dari tempat dimana suatu
badan hukum memusatkan kegiatan bisnis atau manajemennya harus digunakan untuk
mengatur status yuridik badan hukum yang bersangkutan. Asas ini umumnya diterima di negara-
negara yang menganut sistem hukum Eropa Kontinental seperti Italia, Spanyol, Perancis, Swiss,
Jerman, dan Belanda.

Anda mungkin juga menyukai