Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Hendriyanto Wibowo

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044047053

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4130/Pengantar Ilmu Hukum/ PTHI

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ-UT BENGKULU

Masa Ujian : 2023/24.1(2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. KASUS

Saat ini penegakan hukum menjadi sorotan utama di Indonesia, banyak sekali hal-hal kecil
menjadi hal yang besar apabila sampai dibawa ke ranah hukum, dan ada juga hal yang
besar menjadi hal yang kecil, apabila berhadapan dengan para pejabat bahkan sampai ke
penguasa atau pengusaha. Pernah ada kejadian dimana seorang nenek tua yang
mengambil kayu untuk kebutuhan hidupnya, dan si pemilik kayu itu itu memergoki nenek tua
itu dan membawa nenek itu ke kantor polisi untuk diselidiki dan selanjutnya dibawa ke
pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan oleh pengadilan, nenek
tersebut dinyatakan bersalah, tetapi di lain pihak ada juga orang yang melakukan korupsi
tetapi dihukum ringan dan bahkan ada yang terbukti tidak bersalah.

A. Telaah mengenai hukum sebagai ilmu pengetahuan?serta kaitkan hal itu kepada
penjelasan di atas!

Jawab :

Berdasarkan pendapat dari para pakar tersebut, secara umum dapat disimpulkan definisi
ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang objeknya adalah hukum. Kajian ilmu hukum
tidak terbatas pada suatu wilayah saja karena juga membutuhkan perbandingan
mengenai hukum ditempat lain. Demikian pula bahwa ilmu hukum mempelajari dan
menelaah semua hal yang berhubungan dengan hukum. Untuk itu secara sederhana,
dapat dikatakan bahwa definisi ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang obyek
kajiannya atau obyek telaahannya adalah hukum.

Penegakan hukum tampaknya tidak memperhatikan konteks sosial dan situasi individu
dalam kasus nenek tua yang mengambil kayu untuk hidup. Menurut saya, meskipun
nenek tersebut mungkin melanggar hak milik secara hukum, tindakan tersebut dapat
diterima dari segi moral dan kemanusiaan karena kebutuhan hidup. Sebaliknya, karena
alasan kekuasaan, hukum kadang-kadang memperlakukan korupsi pejabat atau
pengusaha dengan lebih ringan atau bahkan tidak sama sekali.

Sumber :

https://jdih.kalbarprov.go.id/artikel/definisi-ilmu-hukum/

Deliarnoor Alamsyah, Nandar 2023, Pengantar Ilmu Hukum, Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka

B. Dari kasus di atas, apakah hukum itu hanya dipandang dari segi hukum saja atau bisa
dilihat dari segi lainnya? Silakan analisis oleh saudara dikaitkan pada pengertian hukum
menurut ahli yang saudara ketahui.

Jawab :

Menurut analisis saya, beberapa ahli hukum menyatakan bahwa hukum harus dilihat dari
sudut pandang etika, moralitas, dan keadilan. Misalnya, Lon Fuller berpendapat bahwa
hukum harus memenuhi persyaratan moralitas dan keadilan agar dianggap sah. Selain
itu, John Rawls berpendapat bahwa hukum harus dibangun berdasarkan prinsip keadilan
yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap orang di masyarakat.

Dalam kasus-kasus di atas, jelas bahwa ada ketidakseimbangan antara penegakan


hukum formal dan prinsip-prinsip moral atau keadilan. Karena itu, sistem hukum harus
mempertimbangkan tidak hanya aspek-aspek hukum formal, tetapi juga nilai-nilai etika
dan moralitas masyarakat untuk memastikan bahwa penegakan hukum mencerminkan
keadilan yang sebenarnya.

Sumber :

Deliarnoor Alamsyah, Nandar 2023, Pengantar Ilmu Hukum, Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka

2. KASUS

Saat ini penegakan hukum menjadi sorotan utama di Indonesia, banyak sekali hal-hal kecil
menjadi hal yang besar apabila sampai di bawa ke ranah hukum, dan ada juga hal yang
besar menjadi hal yang kecil, apabila berhadapan dengan para pejabat bahkan sampai ke
penguasa atau pengusaha. Pernah ada kejadian dimana seorang nenek tua yang
mengambil kayu untuk kebutuhan hidupnya, dan si pemilik kayu itu itu memergoki nenek tua
itu dan membawa nenek itu ke kantor polisi untuk diselidiki dan selanjutnya dibawa ke
pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan oleh pengadilan nenek
tersebut dinyatakan bersalah, tetapi di lain pihak ada juga orang yang melakukan korupsi
tetapi dihukum ringan dan bahkan ada yang terbukti tidak bersalah.

A. Apa yang saudara ketahui tentang adagium ubi societas ibi ius? Kaitkan dengan
penegakan hukum di Indonesia!

Jawab :

Menurut Marcus Tullius Cicero mengatakan ubi societas ibi ius, yang memiliki arti ketika
ada masyarakat pasti di situ ada hukum. Maka, hukum yang ada tentu akan berubah dan
berkembang, seiring perubahan dan perkembangan yang terjadi di masyarakat.
Perubahan dan perkembangan hukum itu juga tidak lepas dari kontribusi dan peran dari
ruang akademik di dunia pendidikan tinggi.

Namun, terkadang terjadi ketidaksetaraan dalam penegakan hukum di Indonesia. Kasus-


kasus tersebut menunjukkan bahwa perlakuan hukum berbeda antara orang biasa dan
pejabat atau pengusaha. Ini menunjukkan bahwa prinsip "ubi societas ibi ius" masih
belum diterapkan secara merata di Indonesia, dan ada ruang untuk penegakan hukum
yang lebih adil dan merata bagi semua warga negara.

Sumber :

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=18785#:~:text=BOGOR%2C%20HU
MAS%20MKRI%20%E2%80%93%20Marcus%20Tullius,perkembangan%20yang%20terj
adi%20di%20masyarakat.

Deliarnoor Alamsyah, Nandar 2023, Pengantar Ilmu Hukum, Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka

B. Berikan pendapat saudara diantara 2 macam keadilan, yaitu distributif dan komutatif,
yang mana yang bisa menegakkan keadilan seadil-adilnya?

Jawab :

Keadilan komutatif adalah keadilan timbal balik yang terjadi ketika warga masyarakat
melakukan transaksi kontraktual. Keadilan terjadi pada saat pemulihan dari keadaan
cidera hak, misalnya pemberian ganti rugi bagi pihak yang dirugikan.
Keadilan distributif yaitu keadilan dalam pembagian. Misalnya dalam lapangan hukum
perdata, jika ada orang memecahkan barang di toko, ia harus menggantinya tanpa
melihat latar belakang sosial ekonominya. Keadilan distributif ini juga relevan dalam
kerangka keadilan sosial

Menurut saya, dalam konteks penegakan keadilan secara keseluruhan, keadilan


distributif mungkin lebih penting karena menyangkut pembagian sumber daya dan
keadilan secara merata di masyarakat. Sehingga, untuk menegakkan keadilan yang
seadil-adilnya, kedua jenis keadilan harus diimbangi.

Sumber :

https://www.hukumonline.com/klinik/a/teori-keadilan-dalam-filsafat-hukum-
lt62e268cc4bb9b/

3. KASUS

Saat ini penegakan hukum menjadi sorotan utama di Indonesia, banyak sekali hal-hal kecil
menjadi hal yang besar apabila sampai di bawa ke ranah hukum, dan ada juga hal yang besar
menjadi hal yang kecil, apabila berhadapan dengan para pejabat bahkan sampai ke penguasa
atau pengusaha. Pernah ada kejadian dimana seorang nenek tua yang mengambil kayu untuk
kebutuhan hidupnya, dan si pemilik kayu itu itu memergoki nenek tua itu dan membawa nenek itu
ke kantor polisi untuk diselidiki dan selanjutnya dibawa ke pengadilan untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya dan oleh pengadilan nenek tersebut dinyatakan
bersalah, tetapi di lain pihak ada juga orang yang melakukan korupsi tetapi dihukum ringan dan
bahkan ada yang terbukti tidak bersalah

A. Salah satu konsep di dalam rule of law adalah perlindungan HAM yang mana di dalam HAM,
setiap manusia wajib dibuat sejahtera oleh pemerintahnya, lalu bagaimana dengan nenek tua
ini apakah berarti pemerintah tidak menerapkan salah satu konsep di dalam rule of law ini?
Jelaskan!

Jawab :

Hukum Indonesia memiliki konsep perlindungan hak asasi manusia (HAM) menyatakan
bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup sejahtera dan dilindungi oleh pemerintahnya.
Dalam kasus di mana nenek tua mengambil kayu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
penegakan hukum dapat menganggap nenek tersebut bersalah tanpa mempertimbangkan
konteks sosial dan kebutuhan hidup nenek tersebut. Pemerintah seharusnya bertindak untuk
memastikan bahwa keputusan yang dibuat oleh penegakan hukum tersebut sesuai dengan
konsep perlindungan hak asasi manusia (HAM).

B. Apakah yang bisa dilakukan guna terciptanya penegakan hukum yang maksimal di masa
mendatang, dan agar kasus nenek tua diatas tidak terjadi lagi di masa mendatang? Kaitkan
dengan fungsi hukum law as a tool of social engineering

Jawab :

Dalam meningkatkan penegakan hukum di masa mendatang dan mencegah kasus seperti
nenek tua di atas terulang, diperlukan tindakan berikut:
1) Penguatan sistem peradilan: Untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses yang
adil dan setara terhadap keadilan, pemerintah harus melakukan reformasi sistem
peradilan. Ini mencakup meningkatkan kemampuan orang untuk mendapatkan bantuan
hukum, meningkatkan kapasitas penegak hukum, dan menjamin bahwa lembaga
peradilan independen dan bertanggung jawab.

2) Peningkatan kesadaran hukum: Jika masyarakat dididik tentang hak-hak mereka dan
proses hukum, kesadaran hukum akan meningkat dan ketidakadilan dalam sistem
peradilan akan berkurang.

3) Penguatan penegakan hukum terhadap korupsi: Pemerintah harus meningkatkan


penegakan hukum terhadap tindak korupsi dengan tegas dan adil, tanpa melihat status
sosial atau kekayaan pelaku. Ini dapat dicapai dengan memperkuat institusi anti-korupsi,
meningkatkan transparansi, dan meningkatkan hukuman bagi pelaku korupsi.

Adapun tujuan dari langkah-langkah ini adalah untuk menciptakan sistem hukum yang
berfungsi sebagai alat untuk menghasilkan perubahan sosial yang positif dan mendorong
masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan terjamin hak-haknya. Dengan menggunakan
hukum sebagai alat rekayasa sosial, pemerintah dapat mengatur kebijakan dan penegakan
hukum untuk memperbaiki dan memperkuat struggle untuk hak-hak. Sumber buku:
Deliarnoor Alamsyah, Nandar 2023, Pengantar Ilmu Hukum, Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai