Anda di halaman 1dari 1

Menurut wacana tersebut, dimensi stratifikasi sosial yang menentukan jumlah uang panai adalah

status sosial keluarga mempelai wanita. Besarnya uang panai seringkali dipertimbangkan
berdasarkan status sosial mereka, seperti apakah mereka berasal dari kalangan bangsawan,
pejabat, orang kaya, ulama, atau memiliki pendidikan tinggi. Ini menunjukkan bahwa dalam
tradisi pernikahan Bugis-Makassar, jumlah uang panai dapat mencerminkan status sosial dan
kemampuan finansial keluarga mempelai wanita.
Adanya video viral tentang jumlah uang panai yang fantastis di media sosial mungkin bisa
mempengaruhi persepsi masyarakat tentang besarnya uang panai yang diharapkan atau dianggap
ideal. Video-video semacam itu dapat menciptakan tekanan sosial bagi keluarga-keluarga yang
akan menggelar pernikahan untuk memberikan uang panai yang sebanding atau bahkan melebihi
standar yang ditampilkan dalam video tersebut. Oleh karena itu, keberadaan video-video
semacam itu bisa memengaruhi perilaku dalam memutuskan besarnya uang panai yang akan
diberikan.
Namun, penting untuk diingat bahwa keputusan terkait uang panai juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain seperti nilai budaya, tradisi keluarga, dan pertimbangan ekonomi. Meskipun adanya
tekanan sosial dari media sosial, keluarga-keluarga akan tetap mempertimbangkan konteks dan
kemampuan finansial mereka sendiri dalam menentukan jumlah uang panai yang sesuai.
Sumber referensi:
 Purwitaningsih, dkk.(2022).Pengantar Sosiologi(BMP)
 https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-6105246/kedudukan-dan-makna-uang-panai-dalam-
tradisi-pernikahan-bugis-makassar

Anda mungkin juga menyukai