Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 3

DISUSUN OLEH:

PUTRI AYUNITA DEFFI

050533152

FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL & ILMU PEMERINTAHAN PROGRAM


SARJANA

ADMINITRASI BISNIS

UNIVERSITAS TERBUKA BATAM


SOAL

TUGAS 1

1. Pada kegiatan belajar 2, anda sudah mengenal dengan kajian interdisipliner


dalam mengungkap fenomena sosial pada masyarakat yang kompleks. Coba
anda cermati fenomena sosial yang terjadi di lingkungan tempat tinggal ataupun
tempat kerja anda. Berikan 2 contoh realita yang terjadi dan analisislah dengan
menggunakan bidang kajian sosiologi yang sesuai dengan realita tersebut!

Jawab

Contoh Realita:

a. Pergeseran Peran Gender di Tempat Kerja: Fenomena ini dapat diamati di


banyak lingkungan tempat kerja di mana peran gender tradisional mulai bergeser.
Analisis dalam bidang sosiologi akan memperhatikan aspek-aspek seperti struktur
sosial, stereotip gender, dan perubahan nilai dalam masyarakat. Teori konflik
mungkin akan menyoroti ketidaksetaraan dalam kesempatan kerja dan upaya untuk
memperjuangkan kesetaraan gender. Sementara itu, teori simbolik akan menyoroti
peran simbolik yang melekat pada pekerjaan dan bagaimana persepsi tentang peran
gender di tempat kerja berubah seiring waktu.

b. Pola Konsumsi Masyarakat Urban: Di lingkungan tempat tinggal, contoh realita


bisa berupa pola konsumsi masyarakat urban yang cenderung konsumtif. Analisis
sosiologis akan melihat dampak sosial dari konsumerisme, seperti ketidaksetaraan
sosial, alienasi, dan kerusakan lingkungan. Teori konflik akan menyoroti
ketidaksetaraan dalam akses terhadap barang dan jasa, sementara teori
interaksionisme simbolik akan memeriksa bagaimana konsumsi mempengaruhi
identitas individu dan interaksi sosial.

2. Bacalah wacana berikut ini untuk mengerjakan soal nomor 2.

Suku Baduy Dalam diketahui masih sangat tegas terhadap aturan yang berlaku.
Mereka tidak terkontaminasi oleh teknologi modern dan perkembangan zaman.
Bepergian dengan berjalan kaki dan tanpa menggunakan alas kaki. Tidak
menggunakan gawai dan tidak menggunakan alat transportasi dalam bentuk apapun.
Masyarakat Baduy pada dasarnya tidak mengenal sistem pendidikan formal.

Dalam sistem pemerintahan, jabatan tertinggi yang ada pada suku Baduy adalah Puun.
Puun harus berasal dari penduduk Baduy Dalam. Mereka adalah orang yang
menetapkan hukum dan semua hal yang terkait dengan adat mereka. Masing-masing
kelompok Baduy Dalam memiliki Puun yang memimpin kelompoknya. Puun dibantu
oleh jaro sebagai pelaksana harian urusan pemerintahan kapuunan. Setiap puun di
Baduy Dalam memiliki wewenang yang berbeda.

Puun Desa Cibeo memiliki tugas urusan pelayanan masyarakat Baduy, sosial
kemasyarakatan, dan terkait wilayah. Tugas pemerintahan, pertanian, dan komunikasi
dengan warga luar juga masuk wewenang masyarakat Cibeo. Sedangkan Puun Desa
Cikertawana bertugas sebagai penasihat urusan keamanan, ketertiban, kesejahteraan,
dan pembinaan warga Baduy. Terakhir Puun Desa Cikeusik bertugas soal keagamaan,
pelaksanaan kalender adat, serta memutuskan hukuman bagi pelanggar adat.

Sumber: setneg.go.id. (2021). Berburu Cendera Mata Ke Pemukiman Baduy. Diakses


pada https://www.setneg.go.id/baca/index/berburu_cendera_mata_ke_pemukiman_ba
duy#:~:text=Puun%20Desa%20Cibeo%20memiliki%20tugas,juga%20masuk
%20wewenang%20masyarakat%20Cibeo. Tanggal 9 Februari 2024

Berdasarkan uraian di atas, jawablah pertanyaan berikut!

2. a.Jelaskan bagaimana sistem pemerintahan di Baduy tersebut berperan


dalam menjaga stabilitas sosial dan fungsi-fungsi dasar dalam masyarakatnya
berdasarkan teori struktural fungsional?

Jawab:

Sistem pemerintahan Baduy, yang terstruktur dengan jabatan Puun sebagai pemimpin
tertinggi, memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sosial dan fungsi-fungsi
dasar masyarakatnya. Berdasarkan teori struktural fungsional, sistem ini berperan
dalam mempertahankan keseimbangan sosial dengan menetapkan hukum dan aturan
yang ditaati oleh seluruh masyarakat Baduy. Puun dan jaro memainkan peran dalam
menjaga keseimbangan dan harmoni sosial dengan mengelola urusan pemerintahan,
keamanan, kesejahteraan, dan keagamaan.

2. b.Bagaimana peran masyarakat dalam menjaga kesinambungan sistem


pemerintahan tradisional tersebut!

Jawab:

Masyarakat Baduy secara kolektif memainkan peran penting dalam menjaga


kesinambungan sistem pemerintahan tradisional mereka. Mereka mematuhi aturan
dan hukum yang ditetapkan oleh Puun dan menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan
tradisi mereka. Melalui partisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan politik mereka,
masyarakat Baduy memastikan kelangsungan dan legitimasi sistem pemerintahan
tradisional mereka.
2. c.Bagaimana sistem pemerintahan Baduy mempengaruhi hubungan
antarwarga serta solidaritas sosial di baduy?

jawab :

Sistem pemerintahan Baduy mempengaruhi hubungan antarwarga dan solidaritas


sosial di Baduy dengan menciptakan struktur sosial yang terorganisir dan hierarkis.
Dengan adanya Puun sebagai pemimpin tertinggi dan jaro sebagai pelaksana harian
urusan pemerintahan, terdapat struktur otoritas yang jelas dalam masyarakat. Hal ini
dapat memengaruhi hubungan antarwarga dengan menentukan peran dan tanggung
jawab masing-masing individu dalam masyarakat. Solidaritas sosial dipertahankan
melalui ketaatan terhadap aturan adat dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
Baduy secara keseluruhan.

Referensi dan Sumber:

1. Babbie, E. (2016). The Basics of Social Research (7th ed.). Cengage Learning.
2. Setneg.go.id. (2021). Berburu Cendera Mata Ke Pemukiman Baduy. Diakses
pada 9 Februari 2024, dari
https://www.setneg.go.id/baca/index/berburu_cendera_mata_ke_pemukiman_baduy#:
~:text=Puun%20Desa%20Cibeo%20memiliki%20tugas,juga%20masuk
%20wewenang%20masyarakat%20Cibeo.

Anda mungkin juga menyukai