Anda di halaman 1dari 2

Otonomi Daerah adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah di dalam mewujudkan

pemerataan pembangunan di seluruh wilayah di Indonesia. Pada satu sisi otonomi daerah bisa
membantu percepatan pemerataan pembangunan, namun pada sisi yang lain, muncul persoalan.
Salah satu persoalan yang mengiringi pelaksanaan otonomi daerah adalah maraknya perilaku
korupsi yang terjadi tidak hanya di pemerintah pusat, tetapi juga pada pemerintah daerah.
Korupsi yang dilakukan oleh para pejabat negara tersebut bukan hanya kejahatan biasa, tetapi
menunjukkan tata kelola pemerintahan yang buruk. Hal ini tentunya bertentangan dengan
prinsip good and clean governance. Apa pendapat Anda tentang hal ini? Dan apa saran yang bisa
Anda berikan agar pelaksanaan otonomi daerah justru bisa mengurangi terjadinya perilaku
korupsi?

Otonomi daerah seharusnya mempromosikan good and clean governance dimana diharapkan


jalannya proses pemerintahan yang lebih efisien dalam mengurangi birokrasi yang selama ini
menjadi hambatan pertumbuhan ekonomi.

Manfaat otonomi daerah:

 Mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah di indonesia.


 Membantu percepatan pemerataan pembangunan.
 Mempercepat proses pengambilan keputusan.

Sisi negatif otonomi daerah:

 Menimbulkan perilaku korupsi yang terjadi tidak hanya di pemerintah pusat, tetapi juga
pada pemerintah daerah.
 Menimbulkan tata kelola pemerintahan yang buruk.
 Bertentangan dengan prinsip good and clean governance.

Menurut pendapat saya, Otonomi daerah harus dibarengi dengan penerapan administrasi sistem
teknologi informasi yang terintegrasi dengan baik sehingga memungkinkan proses terkait dengan
pengadaan barang dan jasa berjalan secara akurat dan transparan. Dengan sistem teknologi
informasi pemerintah pusat dapat menerapkan semua tender dan transaksi pemerintahan
dilakukan secara online dengan aturan yang sudah ditetapkan. Dengan demikian seluruh
penggunaan anggaran baik di pusat maupun daerah dapat dimonitor secara berkala.

Hanya dengan penerapan sistem teknologi informasi yang terpercaya dan terintegrasi, proses
otonomi daerah dapat berjalan dengan akurat dan transparan. Dengan menggunakan sistem
teknologi informasi ini memungkinkan proses review dan monitoring berjalan dengan transparan
dan bertanggung jawab sehingga memungkinkan untuk tercapainya prinsip good and clean
governance.
Adapun strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kejahatan korupsi antara lain:

1. dengan mengubah kebijakan yang mendorong orang atau memberikan kesempatan bagi
terjadinya korupsi.
2. dengan menata kembali struktur penggajian dan insentif material lainnya yang berlaku
pada lembaga-lembaga administrasi-birokrasi dan institusi-institusi politik lainnya.
3. dengan mereformasi lembaga-lembaga hukum untuk menciptakan, menegakan hukum
dan memperkuat rule of law.

Ketiga strategi tersebut kemudian didukung dengan tiga komponen yaitu Pertama, membangun
birokrasi yang berdasarkan ketentuan hukum dengan struktur penggajian yang menghargai
kejujuran para pegawai negeri. Rekrutmen berdasarkan sistem promosi haruslah diberdayakan
sehingga dapat mencegah intervensi politik. Kedua, menutup kemungkinan bagi para pegawai
untuk melakukan tindakan-tindakan korupsi dengan mengurangi otoritas penuh mereka, baik
dalam merumuskan kebijakan maupun dalam mengelola keuangan. Ketiga, menegakan
akuntabilitas para pegawai pemerintahan dengan memperkuat pengawasan dan menjalankan
mekanisme hukuman. Lembaga-lembaga antikorupsi dan public pada umumnya hendaklah juga
memberdayakan fungsi control dan pengawasannya.

Sumber :

Lasiyo, Reno Wikandaru, Hastangka. Pendidikan Kewarganegaraan Edisi 2. Tangerang


Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai