Anda di halaman 1dari 10

KONSEP MULTIKULTURALISME DALAM ERA GLOBALISASI

TUGAS 2

MATA KULIAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

MUHAMMAD GALIH PURBA JATI

044314922

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI 2021.2

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SEMARANG


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat mempelajari, memahami, menyusun, dan menyelesaikan makalah yang membahas
mengenai multikulturalisme dalam era globalisasi dan membandingkan antara konsep
multikulturalisme dengan kesetaraan beserta contoh yang berkaitan dengan sosial dan budaya di
Indonesia ini tepat pada waktunya.

Adapaun tuuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Tutorial Online ke-2 dan
memenuhi tugas dari Tutor Ilmu Sosial Budaya Dasar Universitas Terbuka sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang Multikuluralisme dalam Era Globalisasi.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Tutor Ilmu Sosial Budaya Dasar Universitas Terbuka
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat memberikan saya wawasan secara mandiri
terkait dari multikulturalisme dalam Era Globalisasi.

Saya juga berterimakasih kepada sumber-sumber referensi yang ada di Bukum Materi pokok,
sumber referensi yang ada di jurnal online, buku, dan pengetahuan lainnya di media yang telah
saya baca sehingga mencetuskan ide untuk merangkai gagasan serta membeikan rujukan yang
penting bagi saya untuk menyelesaikan tugas ini.

Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa saya juga memiliki kesalahan dalam
penulisan ataupun penempatan kata pada makalah ini. Namun itu tidak begitu parah ketika saling
melengkapi dan memberikan kelengkapan. Maka dari itu, kritik dan saran saya perlukan guna
kesempurnaan makalah dan pengetahuan yang saya miliki.

Semarang, 18 November 2021

Muhammad Galih Purba Jati


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
Latar Belakang .......................................................................................................................................... 4
Rumusan Masalah ..................................................................................................................................... 5
Tujuan penelitian ...................................................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................................... 6
Keberagaman ............................................................................................................................................ 6
Multikulturalisme...................................................................................................................................... 7
Kesetaraan ................................................................................................................................................. 7
PENUTUP .................................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Multikuluralisme adalah istilah yang digunakan guna menjelaskan pandangan tentang ragam
kehidupan di dunia, atau kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan tentang keadaan
keragaman, kebhinekaan, pluralitas sebagai realitas utama dalam kehidupan masyrakat yang
menyangkt nilai-nilai, sistem sosial budaya, dan pilitik yang dianut.

Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan tentang


ragam kehidupan di dunia, atau kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan tentang
adanya keragaman, kebhinekaan, pluralitas, sebagai realitas utama dalam kehidupan masyarakat
menyangkut nilai-nilai, sistem sosial- budaya, dan politik yang mereka anut (Roald, 2009). Di
sisi lain, pluralisme berasal dari kata plural dan isme, ‘plural’ yang berarti banyak atau jamak,
sedangkan ‘isme’ berarti paham. Sehingga, definisi dari pluralisme adalah suatu paham atau teori
yang menganggap bahwa realitas itu terdiri dari banyak substansi. Dalam perspektif ilmu sosial,
pluralisme yang mengindikasikan adanya diversitas dalam masyarakat memiliki dua wajah
yakni: konsesus dan konflik (Roald, 2009). Konsensus dalam hal ini mengandaikan bahwa
masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda itu akan mampu bertahan hidup
karena para anggotanya menyepakati hal-hal tertentu sebagai aturan bersama yang harus ditaati,
sedangkan teori konflik justru memandang sebaliknya bahwa masyarakat yang berbeda-beda itu
akan bertahan hidup karena adanya konflik. Konsep pluralitas mengandaikan adanya hal-hal yag
lebih dari satu, keragaman menunjukkan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu berbeda-
beda, heterogen, dan bahkan tidak dapat disamakan.

Berbeda dengan konsep mutikulturisme yang memiliki pandangan dunia – yang pada
akhirnya diimplementasikan dalam kebijakan- tentang kesediaan menerima kelompok lain secara
sama sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa, ataupun
agama (Roald, 2009). Dalam konteks agama, pluralisme dapat dipahami melalui dua sudut
pandang. Pertama, melalui sudut pandang sosial yang mana individu berhak untuk menganut
agama apapun dan dalam hidup semua umat beragama sama-sama belajar untuk toleran, dan
menghormati iman atau kepercayaan dari setiap penganut agama. Kedua, etika atau moral yaitu‚
semua umat beragama memandang bahwa moral atau etika dari masing-masing agama bersifat
relatif dan sah apabila umat beragama menganut pluralisme agama dalam nuansa atis, maka
didorong untuk tidak menghakimi penganut agama lain.

Rumusan Masalah
1. Apa yang bisa dijelaskan dari keberagaman, kesetaraan, dan multikuluralisme

Tujuan penelitian
Dapat memahami makna Keberagaman, kesetaraan, dan Multikulturalisme.

Dapat menjelaskan perbandingan antara konsep multikulturalisme dengan kesetaraan dan


disertai contoh yang berkaitan dengan sosiologi dan budaya di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

Keberagaman
Masyarakat di dunia termasuk juga masyarakat yang ada di dalam Indonesia dapat dikatakan
sebagai masyarakat yang beragam. Masyarakat yang berada pada berbagai daerah ataupun
negara dapat dikenal berbagai istilah untuk menggamabarkan masyarakat plural dan masyarakat
majemuk. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang terdiri mulai dari kelompok etnis,
budaya, bahasa, bahasa, agama, yang berbeda dari yang lainnya. Namun dapat berselaras dalam
satu kesatuan politik, yaitu negara.

Masyarakat plural adalah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen atau tatanan sosial
yang hidup berdampingan, namun tanpa membaur dalam satu unit politik. Hal penting untuk
dapat diingat pada konsep masyarakat plural ini adalah adanya segregasi sosial yang diikuti
dengan adanya sistem pembagian kerja di anatara kelompok-kelompok etnis atau religius, dalam
hal tersebut setiap kelompok memiliki perasaan mengenai diri sendiri sebagai sebuah bangsa
atau sebuah budaya.

Lambang Negara Burung Garuda Pancasila ini adalah untuk menggambarkan masyarakat
Indonesia dari sisi etnisitas, agama, bahasa, dan membangun semangat persatuan di anatara
kelompok-kelompok yang berbeda tersebut. J. rex mendefiniskan masyarakat multikultur yaitu
“Masyarakat multikultur adalah masyarakat yang membedakan antara kehidupan publik dan
kehidupan pribadi. Kehdiupan publik yang meliputiarea politik, ekonomi, pendidikan, dan
hukum berlandaskan pada prinsip-prinsip budaya yang universal. Sementara itu, dalam
kehidupan pribadi yang meliputi kepercayaan atau agama, pendidikan moral, dan sosialisasi
primer, keberagaman nilai-nilai budaya dari berbagai kelompok etnis ditujukan untuk terus hidup
dan berkembang.” Hal tersebut dapat saya simpulkan bahwa, untuk terus hidup dan berkembang
secara berdampingan diperlukan masyarakat yang dapat membedakan kehidupan publik dan
kehidupan pribadi.
Multikulturalisme
Multikulturalisme adalh sebuah konsep yang penting bagi perkembangan masyarakat Indonesia
setelah masa kolonial. Pada kenyataannya bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai
budaya yang harus hidup seiringngan dalam satu kesatuan unit politik, yaitu negara. Pemahaman
tentang multikulturalisme dapat dilakukan dengan cara perbedaan konsep plurasime, karena
dalam sehari-hari konsep multikultur dan plural digunakan secara tumpang tindih.

Secara umum multikulturalisme biasanya berhubungan dengan konsep etnisitas. Konsep etnisitas
adalah konsep yang diciptakan berdasarkan ciri khas sosial yang dimiliki sekelompok
masyarakat yang membedakan dari kelompok yang lain. Etnisitas seperti properti yang menjadi
penghubung antar kelompok di mana perbedaan budaya antar kelompok dikomunikasikan secara
sistematis dan berlangsung secara trus menerus.

Multikulturalisme tidak selalu beragamanya kelompok etnis dalam sebuah negara, tapi termasuk
kelompok etnis yang berada di luar batas negara, seperti perkembangan agama, isu jender, dan
kesadaran kaum marjinal. Seseorang yang dapat memiliki kesadaran mulikultur didapat dari
perkembangan pribadi seseorang yang bangga terhadap budayanya juga dapat menghargai
budaya yang dari luar.

Kesetaraan
Kesetaaraan adalah tata politik sosial di mana semua orang yang berada dalam suatu masyarakat
atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Makna kesetaraan sebagaimana contoh yaitu
manusia harus diperlakukan setara dengan dua karakteristik yaitu sebagai makhluk sama dan
sebagai makhluk yang berbeda. Kesetaraan terlebih ke dalam interaksi keseragaman dan
perbedaan seperti keadilan yang menyuluruh kepada setiap warga negara atau masyarakat
sekitar.

Kesetaraan menurut Bikhu Parekh adalah kesetaraan dalam keberagaman atau kesetaraan dalam
perbedaan. Bisa disimpulkan menurut bikhu parekh, suatu persamaan deraja dalam perbedaan
yang ada di masyarakat. Contoh: Suatu masyarakat yang memandang semua orang sama, tidak
peduli dari pekerjaan apa, kaya atau miskin, mereka tetap manusia dan memiliki hak yang sama.

contoh dari multikultural dengan kesetaraan dan disertai dengan contoh yang berkaitan dengan
sosiologi dan budaya di Indonesia yaitu menghormati antar umat beragama di seluruh penjuru
Indonesia, toleransi kehidupan bergama dan berbudaya, menjadikan antar suku atau ras sebagai
teman dan tidak menjadikan sebagai musuh, tidak saling menyinggung kepercayaan bahkan
sampai ke kebudayaan, menyadari akan keragaman yang berada dalam bangsa Indonesia dan
tetap mempertahankan kebudayaan sendiri sebagai kekayaan negara.
PENUTUP
Masyarakat Indonesia akan mencari solusi dan cara guan menyatukan tuntutan-tuntutan terhadap
kesatuan dan keberagaman, mencapai kesatuan politik, dan selalu memiliki unsur-unsur untuk
rasa memiliki bersama yang berprinsip yaitu sebagaimana menjamin kesetaraan. Oleh karena itu,
walaupun menjamin kesetaraan itu tidak mudah. Namun, masyarakat yang mengutamakan
kesatuan dan persatuan akan memperkuat identitas nasiona, dan terfokus kepada kesamaan,
solidaritas sosiologi guna menjadi keseimbangan antara keseragaman dalam bentuk kebijakan
publik untuk menuju identitas nasional tanpa ada penyeragaman budaya atau asimilasi secara
paksa.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Materi Pokok MKDU4109/modul 5 ISBD.

Anda mungkin juga menyukai