Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan untuk didiskusikan :

Diketahui bahwa kerukunan dan interaksi sering mendapatkan suatu tantangan yang dipengaruhi
perbedaan agama, politik serta kehidupan sosial ekonomi bahkan menjurus pada tindak
kekerasan yang mengakibatkan ketidak harmonisan (Disharmoni).
Silahkan diskusikan, menurut anda,

Agar tidak terjadi benturan (disharmoni) di dalam pelaksanaanya, baik dalam kehidupan pribadi
maupun di tengah kehidupan masyarakat yang hiterogen (bhineka) ini hendaknya berpedoman
pada ajaran Tri Hita Karana sebagai landasan dalam meluangkan gagasan. bagaimana isi gagasan
jika mengacu pada Atharvaveda VII.I.52 dan Atharvaveda XII.I.45? uraikan dan berikan kutipan
sloka!

Dalam pandangan Hindu, kerukunan bisa di implementasikan melalui “Tri Hita Karana”. Ini
merupakan ajaran untuk membina kerukunan, tidak hanya terhadap sesama manusia, melainkan
juga terahadap Tuhan bahkan seluruh ciptaan Tuhan. Istilah Tri Hita Karana berasal dari bahasa
Sansekerta yang terdiri dari tiga kata, yaitu: Tri, Hita dan Karana. Tri artinya tiga, Hita artinya
bahagia, dan Karana artinya Penyebab. Sehingga Tri Hita Karana memiliki arti tiga penyebab
kebahagiaan. Masyarakat mengenal Tri Hita Karana sebagai ajaran yang mengajarkan agar
manusia mengupayakan hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia dan alam
lingkungan. Ketiga hubungan yang harmonis itu diyakini akan membawa kebahagiaan,
kerukunan, dan keharmonisan dalam kehidupan ini. Dalam terminalogi masyarakat Hindu, hal
ini diwujudkan dalam tiga unsur, yang disebut sebagai parhyangan, pawongan, dan palemahan.

 Parhyangan adalah hubungan harmonis yang menyebabkan kerukunan antara manusia


dengan Ida Sang Hyang Widi Wasa / Brahman sang pencipta / Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai umat beragama atas dasar konsep teologi yang diyakininya, khususnya Umat
Hindu, yang pertama harus dilakukan adalah bagaimana berusaha untuk berhubungan
dengan Sang Pencipta melalui kerja keras sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya,
 Pawongan adalah hubungan harmonis yang menyebabkan kerukunan antara sesama umat
manusia. Pawongan menekankan agar sesama umat beragama selalu mengadakan
komunikasi dan hubungan yang harmonis melalui kegiatan Sima Krama Dharma Santhi /
silahturahmi. Kegiatan ini dipandang penting dan strategis mengingat umat manusia
selalu hidup berdampingan dan tidak bisa hidup sendirian. Oleh karena itu tali
persahabatan dan persaudaraan harus tetap terjalin dengan baik.
 Palemahan adalah hubungan harmonis yang menyebabkan kerukunan antara umat
manusia dengan alam lingkungannya. Ajaran ini menekankan kepada umat manusia
untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar, sehingga terwujud
keharmonisan alam dan tetap terjaganya keseimbangan ekosistem. Contohnya, ikut serta
membersihkan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, menegur orang yang
membuang sampah sembarangan, menyirami tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya.

Jika kita mengacu ajaran Tri Hita Karana sebagai landasan dalam gagasan yang mengacu
pada Atharvaveda VII.I.52 dan Atharvaveda XII.I.45 bisa kita simpulkan isi dari gagasan
tersebut adalah bagaimana pentingnya sebuah kerukunan yang harus selalu terjalin dalam
setiap kehidupan bermasyrakat sehingga dapat terciptanya ketentraman dan kedamaian.
Dalam konsepnya manusia harus selalu menjalankan Tri Hita Karana , yaitu selalu berbakti
kepada Sang Hyang Widhi, hidup rukun dengan alam lingkungan , serta hidup rukun dengan
sesama umat manusia. Dalam menjalin hubungan dengan umat manusia , diperintahkan
untuk selalu rukun tanpa memandang ras , kebangsaan, suku, agama, orang asing, pribumi
ataupun pendatang, dan sebagainya.  Hal ini harus ditanamkan sejak dini pada penerus
bangsa, khususnya remaja hindu. konsep-konsep hindu yang begitu beragam bisa mendukung
untuk menghindari terhjadinya disharmoni,  pengamalan  tentang aturan-aturan agar hidup
selalu rukun antar sesama dimana aturan tersebut meliputi  :

 Trihita Karana
 Trikaya Parisudha
 Caturparamitha dan
 Tat Twam Asi

Seperti tersurat dalam kitab Atharvaveda berikut ini  :

Samjnanam nah svebhih, Samjnanam aranebhih,


Samjnanam asvina yunam, ihasmasu ni ‘acchalam
( Atharvaveda VII.I.52 )

Artinya :
Semoga kami memiliki kerukunan yang sama dengan orang-orang yang dikenal dengan akrab.
Semoga kami memiliki kerukunan yang sama dengan orang-orang asing. Semoga engkau
memberkahi kami dengan keserasian ( kerukunan/keharmonisan).

Janam bibhrati bahudha vivacasam


Nanadharmanam prthivi yathaukasam
Sahasram dhara dravinasya me duham
Dhruveva dhenur anapasphuranti
( Atharvaveda XII.I.45 )

Artinya :
Semua orang berbicara dengan bahasa yang berbeda-beda dan memeluk agama ( kepercayaan )
yang berbeda-beda sehingga bumi pertiwi bagaikan sebuah keluarga yang memikul beban.
Semoga ia melimpahkan kemakmuran kepada kita dan menumbuhkan penghormatan di antara
kita, seperti seekor sapi betina kepada anak-anaknya.

Bagaimana pandangan anda berkaitan dengan konsep Vasudaiva Kutumbhakam jika mengacu
pada Atharwa Veda III. 30. 1? (disertai kutipan slokanya)!

Berkaiatan dengan konsep Vasudaiva Kutumbhakam dapat disimpulkan bahwa Kesadaran yang
dibentuk bahwa sifat dasar kita berasal dari sumber yang sama yaitu Brahman. Dengan
demikian, jiwa-jiwa yang ada pada setiap makhluk adalah bagian dari Brahman. Hendaklah kita
kita selalu menerapkan sifat-sifat itu dalam kehidupan ini, karena kita mempunyai hubungan
langsung dengan unsur-unsur di alam semesta ini yaitu tanah, api, air, udara dan angkasa.
Ajaran agama hindu mengenal adanya tat twam asi yang berarti bahwa aku adalah engkau dan
engkau adalah aku serta menyakiti makhluk hidup lin pada dasarnya adalah menyakiti diri
sendiri dan juga sebaliknya. Kesadaran inilah yang akan mencapai kebahagiaan dan
keharmonisan karena mengetahui bahwa sesungguhnya diri kita, orang lain, serta makhluk hidup
lainnya adalah bersaudara. Yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.

Dengan demikian konsep vasudhaiva kutumbhakam jika mengacu pada Atarvaveda III.30.1,
sama-sama memiliki tujuan terhadap suatu keiklasan yang murni terhadap sesama tanpa
membedakan suatu apapun yang bisa menjadi pembeda. Seperti dikatakan pada sloka berikut ini:

Sahrdayam sam manasyam avidvesam


Krnomi vah, Anyo anyam abhi haryata
Vatsam jatam ivagh-nya
( Atharvaveda III.30.1 )

Artinya :
Wahai umat manusia , Aku memberimu sifat ketulus iklasan, mentalitas yang sama,
persahabatan tanpa kebencian, seperti halnya induk sapi mencintai anaknya yang baru lahir,
begitu seharusnya kamu mencintai sesamamu.

Sumber:

Ni Nyoman Sudiani, dkk. Pendidikan Agama Hindu Edisi 2. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai