Anda di halaman 1dari 2

Om Swastyastu,

Weda merupakan kitab suci umat Hindu yaitu pengetahuan yang berisikan ajaran-ajaran yang dapat
menuntun umat manusia ke jalan yang benar sehingga tujuan akhir yaitu moksa dapat dicapai. Weda
memiliki kedudukan yang sangat signifikan bagu kelangsungan keagamaan umat Hindu disebabkan
cakupan ajaran yang tergantung dalam weda begitu luas bagi kehidupan manusia. Salah satunya yaitu
weda sebagai sumber hukum Hindu. Maharsi Manu, peletak dasar hukum Hindu menjelaskan bahwa
weda adalah sumber dari segala sumber darma atau hukum Hindu. Pernyataan tersebut terdapat dalam
kitab Manawa Dharmasastra yang Bunyinya sebagai berikut

Vedo Khilo dharma mulam


Smrti sile ca tad vidam
Acarascaiva sadhunam
Atmanastustir eva ca.

Artinya “ weda merupakan sumber pertama dari darma, kemudian barulah Smrti, kemudian adat
istiadat, lalu tingkah laku yang terpuji dari orang-orang bijak yang mendalami ajaran suci weda, juga
tata cara kehidupan orang suci dan akhirnya kepuasan pribadi” (Pudja, 2004:31)

Sloka dalam kitab Menawa Dharmasastra menyebutkan bahwa ajaran Hindu tidak hanya berpatokan
pada satu sumber hukum, tetapi sumber hukum Hindu juga termasuk tradisi, tingkah laku yang baik, dan
kepuasan hati sebagai seorang pemuja.

Weda sebagai sumber hukum juga dapat dimaknai sebagai sumber segala kebenaran sehingga tindakan
masyarakat dalam melaksanakan ajaran agama memiliki landasan kuat. Jika hal tersebut dipahami
dengan baik dan benar oleh umat, segala aturan yang terdapat pada weda akan dipatuhi oleh umat.
Segala tindakan akan mengacu pada weda, apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan.
Apabila hal tersebut telah dipatuhi oleh seluruh umat dengan penuh keyakinan, sudah dapat dipastikan
seluruh umat mengalami ketentraman.

Weda sebagai kitab suci dan ditaati sebagai pegangan hidup di dunia ini untuk menciptakan
keharmonisan alam. Umat Hindu menciptakan keharmonisan dalam tiga hal yang dikenal dengan
sebutan Tri Hita Karana yaitu:

1. Keharmonisan hubunganan antara manusia dengan Tuhan ( Parahyangan )


2. Keharmonisan hubungan antara sesame manusia ( Pawongan )
3. Keharmonisan hubungan manusia antara manusia dan segala makhluk serta lingkungan
(Palemahan)

Supaya keharmonisan antara sesam umat manusia dapat tercipta, hal terpenting yang harus dilakukan
adalah pengendalian diri. Apabila setiap orang telah mampu mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi
Wasa, itu berarti dia telah memiliki jiwa yang suci sehingga akan selalu melakukan perbuatan yang benar
dan sesuai dengan ajaran Weda. Dengan demikian keharmonisan antar sesama manusia dan
keharmonisan antara lingkungan di dunia ini akan tercipta.

Weda diciptakan untuk keharmonisan umat manusia karena Weda berisi tentang tuntunan hidup di
dunia ini. Tuntunan itu mengarahkan manusia utuk selalu berbuat kebenaran sehingga jika manusia
selalu berbuat benar, keharmonisan akan tercipta di dunia ini.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Sumber Refrensi : Buku Materi Pokok MKDU4224/MODUL 4

Anda mungkin juga menyukai