DISUSUN OLEH:
211010489
KELAS L
FAKULTAS HUKUM
2022
A. HINDU LAW
hidup yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau kebolehan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Hukum bertujuan untuk mengatur
ketertiban masyarakat. Pengertian Hukum dalam Veda adalah Rta dan Dharma.
Rta adalah hukum alam yang bersifat abadi. Dharma adalah hukum duniawi,
baik yang ditetapkam maupun tidak. Dharma sebagai istilah Hukum dalam
Hukum Hindu karena kata ini memuat dua hal : Dharma mengandung
dilakukan dapat dipaksakan dengan ancaman sanksi (danda). Maha Rsi Manu
dari segala sumber Dharma atau Hukum Hindu. Dasar Sumber Hukum Hindu
Terjemahannya:
“Seluruh pustaka suci Veda (Sruti dan Smrti) adalah sumber pertama dari pada
yang terpuji dari orang-orang budiman yang mendalami ajaran pustaka suci
(Atmanastusti)”.
Hukum Hindu sebagai Sistem Hukum terdiri dari:
a. Rta (hukum abadi), sebagai sesuatu kekuatan yang tidak dapat dilihat oleh
b. Dharma, merupakan penjabaran dari bentuk hukum yang idiil dalam (Rta)
yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya. Sumber hukum
Hindu adalah Veda, hal ini ditegaskan dalam Manawadharmasastra XII. 96:
nisphaIinyanrt ni ca”.
Artinya:
Semua ajaran yang berbeda dari Veda yang lahir dan akan segera musnah
adalah tak bernilai dan palsu karena itu adalah dari zaman modern.
Seluruh pustaka suci Veda adalah sumber pertama daripada dharma kemudian
adat istiadat, dan tingkah laku terpuji dari orang-orang budiman yang
mendalami ajaran pustaka suci Veda, juga tata cara kehidupan orang-orang suci
Dari sloka tersebut, kita mengenal sumber hukum Hindu sesuai urut-
urutannya adalah: Sruti, Smrti, Sila, Acara (Sadacara), dan Atmanastuti. Masih
banyak sloka yang menekankan pentingnya Veda, baik sebagai ilmu maupun
sebagai sumber hukum guna membina masyarakat. Oleh karena itu berdasarkan
bersifat penting.
B. Buddhis Law
yang berlaku secara Universal bekerja dengan sendirinya, berlaku untuk semua
manusia dan makhluk serta benda-benda yang merupakan paduan unsur. Tidak
1. Faedah Hukum
Arti: Kita harus menyadari adanya hukum universal yang selalu bekerja
dengan sendirinya pada diri kita, semua terlepas dari kita tahu atau tidak
tahu, suka atau tidak suka sehingga kita hendaknya berbuat selaras
dengan hukum.
menunjukkan, bahwa di atas hidup keduniawian yang fana ini terletak suatu
tujuan yang lebih tinggi yang menerangi serta membangun kekuatan-
kekuatan batin yang baik untuk diarahkan pada tujuan yang luhur dan suci.
Buddha Gotama lebih dari 2546 tahun yang lalu, yang menguraikan hakikat
kehidupan yang berdasarkan pandangan terang dan oleh sebab itu dapat
(Dukkha).
lenyapnya Dukkha).
3. Hukum Karma/Kamma
perbuatan buruk/jahat, terjadi karena kita buat sendiri, baik di masa lampau
sebab dan akibat yang juga merupakan hukum moral yang impersonal.
a. Aspek kosmis
Hukum karma dalam aspek kosmis meliputi alam fisik dan psikis.
b. Aspek moral
Prinsip dasar hukum karma adalah barang siapa yang menanam maka
dia akan memetik hasilnya, apakah itu hasil buruk atau baik. Perbuatan baik
atau buruk dinilai berdasarkan pada akibat yang menyenangkan dan tidak
pembebasan (Nibbana).