Anda di halaman 1dari 8

RTA: MENUMBUHKAN KESADARAN MANUSIA TAAT HUKUM…

Oleh I Nengah Juliawan; Putu Ersa Rahayu Dewi, ( 34-41 )

RTA: MENUMBUHKAN KESADARAN MANUSIA


TAAT HUKUM BRAHMAN (ABSOLUT TRANSCENDENTAL)

I Nengah Juliawan1; Putu Ersa Rahayu Dewi2


Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja1;2
Email: camebinkjulian@gmail.com; ersarahayu14@gmail.com

ABSTRACT
The law is a kind of nature of God's power that is shown in a form that can
be seen and experienced by every living being without exception. This pure and
eternal form of God's law, in Hinduism is called the Rta. The Law of Apostates is
a pure law that is absolute transcendental with its legal form called Dharma. Rta
in Hinduism became the basis of karmaphala teachings. It is this rta that
regulates the consequences of human behavior as a unity invisible to man and the
universe is controlled by the laws of birth (Utpeti), life (Stiti) and death (Pralina),
and no one can avoid the law. If this Rta is violated or not obeyed according to its
rules then there will be disharmony in this life, disasters will occur everywhere,
and destruction will come again and again. people who follow the law taught by
sacred libraries and follow sacred customs gain notoriety in this world and after
death receive infinite happiness.

Keywords: Rta, Law, Brahman, Consciousness

I. PENDAHULUAN tepat. Brahman atau Tuhan itu


“Karma phala ngaran ika sendiri merupakan pencipta dari
paraning gawe ala ayu” mahakarya yang terdapat di alam
(slokantara), bahwa karmapala semesta beserta isinya yakni semua
adalah akibat perbuatan baik dan mahluk hidup, air, udara, dan
buruk. Agama Hindu dalam lainnya. Setiap partikel-partikel yang
kesadaran tertinggi percaya akan diciptakan-Nya, memerlukan sebuah
adanya Tuhan (Brahman). Brahman sistem yang mengatur mekanisme
bersifat kekal, tidak terbatas, tetap dalam kehidupan ini, maka Brahman
ada, tidak berawal dan tidak menciptakan hukum yang abadi, hal
berakhir. Ada di dalam segalanya ini didasari dalam Satya Sat yang
sekaligus diluar segalanya dan merupakan kepercayaan akan adanya
memenuhi segalanya. Brahman hukum yang ditentukan oleh Tuhan.
merupakan sumber yang maha suci Hukum dapat dikatakan sebagai
dari segala bentuk materi, energi, kompas ilmu untuk manusia, atau
waktu, ruang, kesadaran dan segala sosial ilmu, karena merupakan
sesuatu yang ada di alam semesta. bagian integral dan penting dalam
Brahman adalah abadi, tidak komponen manusia masyarakat dan
berkelamin, bahkan tidak ada kata- budaya. Tidak ada kejadian yang
kata dalam bahasa Sarva Prani dikenal dari suatu keadaan dalam
(mahluk hidup) termasuk manusia, pengalaman manusia, di mana
yang dapat mendeskripsikan / masyarakat yang heterogen ada dan
menjelaskan tentang Beliau secara budaya telah tanpa, atau sudah bebas

34
ISSN : (p) 2598-0203
Volume 5, No. 1, April 2021 (e) 2746-7066

dari, hukum. Dimanapun dan manusia, baik individual atau


kapanpun manusia dan budaya yang kolektif dalam penerapannya.
ditemukan, ada hukum juga Hukum adalah alat utama dari
ditemukan, menggenangi seluruh kontrol sosial pada masyarakat
masyarakat sebagai bagian dari modern serta dalam masyarakat
budaya. primitif.
Hukum itu semacam sifat Pembentukan masyarakat
dari kekuasaan Tuhan yang sadar hukum dan taat akan hukum
diperlihatkan dengan bentuk yang merupakan cita-cita dari adanya
dapat dilihat dan dialami oleh setiap norma-norma yang menginginkan
mahluk hidup tanpa terkecuali. masyarakat yang berkeadilan
Bentuk hukum Tuhan yang murni sehingga sendi-sendi dari budaya
dan abadi ini, dalam agama Hindu masyarakat akan berkembang
disebut dengan Rta. menuju terciptanya suatu sistem
Hukum Rta merupakan masyarakat yang menghargai satu
hukum murni yang bersifat absolut sama lainnya, membuat masyarakat
transcendental dengan bentuk Hindu pada khususnya sadar akan
hukumnya disebut Dharma. Hukum hukum Rta dan taat hukum Rta
agama yang disebut Dharma ini bukanlah sesuatu yang mudah
bersifat relatif karena selalu dengan membalik telapak tangan,
dikaitkan dengan pengalaman banyak yang harus diupayakan untuk
manusia dan berdasarkan hal kembali taat terhadap hukum
tersebut, dharma bersifat mengatur Brahman. Menelisik hukum secara
tingkah laku manusia untuk umum atau nasional, hukum
mencapai kebahagiaan di dalam bukanlah satu-satunya yang
hidup. berfungsi untuk menjadikan
Ajaran Rta dalam agama masyarakat sadar hukum dan taat
Hindu menjadi landasan ajaran hukum, Indonesia
karma phala. Rta inilah yang yang notabene adalah negara yang
mengatur akibat dari pada tingkah sangat heterogen tampaknya dalam
laku manusia sebagai satu kesatuan membentuk formulasi hukum positif
yang tak tampak oleh manusia. agak berbeda dengan negara-negara
Hukum ini hanya dapat dilihat yang kulturnya homogen, sangatlah
berdasarkan keyakinan akan adanya penting kiranya sebelum membentuk
kebenaran, dengan keyakinan atas suatu hukum yang akan mengatur
kebenaran itu Rta dapat dihayati perjalanan masyarakat, haruslah
sehingga dengan penghayatan itu digali tentang filsafat hukum secara
akan terciptalah keyakinan akan lebih komprehensif yang akan
adanya Rta sebagai salah satu unsur mewujudkan keadilan yang nyata
dalam keyakinan agama Hindu. bagi seluruh golongan, suku, ras,
Hukum Rta merupakan agama yang ada di Indonesia.
fenomena, rentan terhadap ketakutan Secara mengkhusus dalam
intelektual dengan bantuan dari indra agama Hindu, peranan hukum di
manusia, dan tunduk pada dalam masyarakat, sebagimana
penyelidikan empiris dan ilmiah tujuan hukum itu sendiri adalah
deskripsi. Atas dasar hukum yang menjamin kepastian dan
merupakan salah satu bentuk budaya keadilan, dalam kehidupan
untuk kendali dan regulasi perilaku masyarakat senantiasa terdapat

35
RTA: MENUMBUHKAN KESADARAN MANUSIA TAAT HUKUM…
Oleh I Nengah Juliawan; Putu Ersa Rahayu Dewi, ( 34-41 )

perbedaan antara pola-pola perilaku keinginannya. Sesuai dengan tujuan


atau tata-kelakuan yang berlaku yang mesti dicapai manusia yaitu
dalam masyarakat dengan pola-pola suatu penyatuan kepada yang
perilaku yang dikehendaki oleh tertinggi, maka untuk mewujudkan
norma-norma hukum. Hal ini dapat hal tersebut perlu adanya tindakan
menyebabkan timbulnya suatu yang searah dengan tujuan tersebut.
masalah berupa kesenjangan sosial Tujuan tersebut mustahil akan
sehingga pada waktu tertentu tercapai jika arah dan jalan yang
cenderung terjadi konflik dan ditempuh keliru bahkan menjurus ke
ketegangan-ketegangan sosial yang arah yang salah. Maka hal pertama
tentunya dapat mengganggu jalannya yang menjadi tugas manusia menurut
perubahan masyarakat sebagaimana agama Hindu adalah menjalankan
arah yang dikehendaki. Adanya Dharma. Menjalankan etika dan
hukum (Rta), para leluhur pendahulu ajaran-ajaran yang mulai dilupakan
yang mengharapkan hukum (Rta) maka keseimbangan dunia akan
dapat dijadikan pedoman (standard) terganggu. Salah satu ajaran dalam
dalam bertindak bagi masyarakat, Hindu yang berfungsi sebagai
namun dewasa ini tidak adanya penyeimbang adalah hukum.
sebuah kesadaran hukum sehingga Keseimbangan tersebut telah
cenderung tidak ada ketaatan hukum. tertuang di dalam kitab Weda dengan
beberapa istilah yang sering dipakai
II. PEMBAHASAN untuk istilah hukum dan dianggap
2.1 Hukum Rta sebagai hukum abadi (lex eternal)
“Prihen temen dhrama dumaranang yaitu Rta, wrata dan dharma dan
sarat disamping kebiasaan-kebiasaan abadi
Saraga sang sadhu sireka tutana yang juga merupakan hukum yang
Tanartha tan kama pidonia tan yasa bersumber pada Weda yaitu dharma
Ya sakti sang sajjana dharma atau dharman.
raksaka” Menurut Prof. Sudirman,
Terjemahannya: hukum adalah himpunan peraturan-
Utamakanlah kebenaran dengan peraturan hidup yang bersifat
sungguh-sungguh kepribadian orang memaksa, berisikan suatu perintah,
budiman yang patut ditiru bukan larangan atau kebolehan untuk
keinginan, bukan balas jasa yang berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
menjadi tujuan kekuatan orang Hukum bertujuan untuk mengatur
berbuat kebaikan adalah kebenaran ketertiban masyarakat.
dipegang teguh (Kekawin Ramayana, Pengertian Hukum dalam
Sargha 24.89). Veda adalah Rta dan Dharma. Rta
Kecendrungan manusia yang adalah hukum alam yang bersifat
lupa akan kesadarannya akan taat abadi. Dharma adalah hukum
terhadap hukum Brahman, karena duniawi, baik yang ditetapkam
pengaruh kenikmatan duniawi yang maupun tidak. Dharma sebagai
telah merubah perilaku manusia istilah Hukum dalam Hukum Hindu
untuk menyimpang dari ajaran karena kata ini memuat dua hal:
dharma (kebenaran). Kenikmatan Dharma mengandung pengertian
duniawi ini mempengaruhi perilaku norma. Dharma mengandung
manusia sehingga ia kerap pengertian keharusan yang kalau
menghalalkan segala cara menuju tidak dilakukan dapat dipaksakan

36
ISSN : (p) 2598-0203
Volume 5, No. 1, April 2021 (e) 2746-7066

dengan ancaman sanksi (danda). Ketentuan mengenai Veda


Hukum Hindu sebagai Sistem sebagai sumber hukum dinyatakan
Hukum terdiri dari: dengan tegas di dalam berbagai kitab
1. Rta (hukum abadi), sebagai suci. Dalam Manawadharmasastra II.
sesuatu kekuatan yang tidak 6 dinyatakan:
dapat dilihat oleh manusia, “Idanim dharma pramananyaha,
namun hanya dapat dirasakan wedo’khilo dharmamulan
berdasarkan atas keyakinan smrticile ca tadwidam.
akan adanya kebenaran yang Acarsccaiwa sadhunam
absolut. atanastutirewa ca”
2. Dharma, merupakan
penjabaran dari bentuk Terjemahannya:
hukum yang idiil dalam (Rta) Seluruh pustaka suci Veda adalah
kedalam peraturan tingkah sumber pertama daripada dharma
laku manusia. Sifatnya relatif, kemudian adat istiadat, dan
artinya Dharma sebagai tingkah laku terpuji dari orang-
hukum tidak sama bentuknya orang budiman yang mendalami
disemua tempat, melainkan ajaran pustaka suci Veda, juga
dihubungkan dengan tata cara kehidupan orang-orang
kebiasaan-kebiasaan setempat suci dan akhirnya kepuasan dari
(dresta). pribadi (Pudja, 2012:62).

Hukum Hindu bertujuan Menurut sistem hukum


mengantarkan umat Hindu menuju Hindu, menyimpulkan empat macam
kehidupan yang adil, sejahtera, dan masalah yang mencakup hukum,
membuat umat Hindu bahagia. yaitu:
Sumber hukum merupakan segala a. Mengenai kekuasaan atau
sesuatu yang menimbulkan aturan- kopetensi hukum dan
aturan yang mengikat dan memaksa, kebiasaan.
sehingga apabila aturan-aturan itu b. Mengenai asal-usul tertib
dilanggar akan menimbulkan sanksi sosial.
yang tegas dan nyata bagi c. Mengenai wewenang
pelanggarnya. penguasa yang berkuasa yang
juga menyangkut kopetensi
“Utpadyante syawante ca ynyato relatip
nyani knicit, d. Mengenai kedudukan
tänyarwakkalikataya penguasa rohani dan
nisphaIinyanrt ni ca” hubungannya dengan
(Manawadharmasastra XII. 96) penguasa negara dengan
menonjolkan sifat-sifat
Terjemahannya: imunitas kedua jenis
Semua ajaran yang berbeda dari penguasa itu, yaitu Brahmana
Veda yang lahir dan akan segera dan Raja atau Presiden
musnah adalah tak bernilai dan sebagai kepala Negara.
palsu karena itu adalah dari
jaman modern (Pudja, 2012:741). Adapun mengenai kompetensi
hukum dan kebiasaan yang mengatur
hidup seseorang bermasyarakat

37
RTA: MENUMBUHKAN KESADARAN MANUSIA TAAT HUKUM…
Oleh I Nengah Juliawan; Putu Ersa Rahayu Dewi, ( 34-41 )

berdasarkan hukum Hindu pengertian tersebut dapat


bersumber pada kekuasaan Tuhan disimpulkan dari ayat Purusa Sukta
yang menciptakan atau menurut (X.90) itu, dapat pula disimpulkan
hukum-hukum abadi yang didalam dari Rg Weda X.173 yang
sejarah pertumbuhan Hindu dikenal melukiskan bagaimana penyair itu
dengan berbagai istilah Rta. Adapun berdoa agar diadakan raja atau
tentang sifat kekuasaan hukum atas penguasa untuk menertibkan
kehidupan seseorang telah penduduk negara dan membayar
dikembangkan secara sistematik di pajak untuk negara.
dalam jaman Weda sehingga Mendengar kata kebenaran
keseluruhan model bentuk-bentuk akan terlintas dalam pikiran adalah
hubungan hukum dan sosial telah sesuatu yang baik dan disetujui oleh
banyak dirumuskan secara sadar di banyak orang, dibela oleh banyak
dalam buku-buku karya ilmiah di orang dan banyak yang setuju jika
jaman-jaman Hindu purba. yang benar tersebut dijadikan ukuran
Pembagian kelompok-kelompok bersama demi ketentraman hidup di
kerja berdasarkan spesialisasi telah dunia. Dalam prakteknya, kebenaran
dimulai dilansir sejak jaman Weda tidak dapat diukur dengan takaran
dengan memperkenalkan konsep yang sama antara satu tempat dengan
masyarakat idiil dengan tempat lainnya, antara satu kelompok
mengelompokkan anggota-anggota dengan kelompok lainnya, antara
masyarakat berdasarkan kelompok- satu Negara dengan Negara lainnya.
kelompok ahli yang dikenal dengan Perbedaan ukuran yang dipakai
istilah “warna” (Catur Warna) dan dalam menakar kebenaran
kemudian menjadi konsep “kasta” disebabkan oleh pandangan hidup
yang merombak sikap pandangan kolektif yang dianggap baik dan
para penulis menjadi bentuk benar dalam suatu masyarakat
kelompok berdasarkan kelahiran tertentu, tidak sepenuhnya dapat
(geneologi) atau “jati”, yang dianggap baik dan benar pada
mengaburkan arti istilah masyarakat lainnya.
fungsionalisasi menjadi status sosial Rta artinya hukum jagatraya,
berdasarkan keturunan. tertuang di dalam teks Sanskerta
Salah satu sumber hukum yang yang lebih tua. Belakangan muncul
merupakan landasan-landasan idiil istilah dharma yang memiliki makna
dari model-model pembentukan yang sama. Istilah ini sangat penting
lembaga sosial berdasarkan Weda, karena dia mengandung makna
bersumber pada kitab Rg. Weda dari spiritual dan filosofis, dan menata
Mandala X yang dikenal dengan tindakan manusia. Bahwa alam
Purusa Sukta. semesta dikendalikan oleh hukum
Pandangan-pandangan tentang lahir (Utpeti), hidup (Stiti) dan mati
nilai sosial mengalami perubahan (Pralina), dan tak ada seorangpun
secara evolusi kalau tidak secara yang dapat menghindari hukum
dratis diintrodusir oleh kelompok- tersebut. Maka lahirlah aksara suci
kelompok penguasa dalam wujud OM yang merupakan penyatuan dari
hukum yang disebut “Dharma”. aksara Ang, Ung, dan Mang sebagai
Adapun tentang asal-usul penguasa simbol dari hukum tersebut. Maka
Negara sebagaimana yang dapat OM mencerminkan tidak saja
dipelajari dari kitab Weda disamping Kesucian tetapi juga keabadian dan

38
ISSN : (p) 2598-0203
Volume 5, No. 1, April 2021 (e) 2746-7066

hukum alam semesta. Begitu 5. Rangkaian lahir, hidup, mati.


tertariknya para pemikir dimasa 6. Rasa lapar, haus, dan
silam tentang hukum suci alam kebutuhan tidur setiap
semesta tersebut, maka lahirlah mahluk hidup.
berbagai tulisan, ajaran tentang Apabila Rta ini dilanggar atau tidak
hukum tersebut, sebagai hasil dari dipatuhi sesuai dengan aturannya
pemahaman, penghayatan, tetapi maka akan timbul ketidakharmonisan
juga interpretasi dan usaha di dalam kehidupan ini, bencana
merevitalisasi ajaran yang mendasar akan terjadi dimana-mana, dan
dan tinggi. kehancuran akan datang silih
Om Tat Sat sebuah ungkapan berganti, jika ditelaah kembali semua
yang begitu terkenal adalah salah ini asalnya dari ulah manusia yang
satu wujud dari pengejawantahan tidak sadar dan dikembalikan lagi ke
ajaran Rta tersebut. Kesucian dan kehidupan manusia tersebut.
kebenaran adalah manunggal.
Ungkapan ini dapat dirangkai dengan 2.2 Menumbuhkan Kesadaran
ungkapan Satyam, Siwam, Sundaram Manusia Taat Hukum
yang bermakna kebenaran, kesucian Brahman (Absolut
dan keharmonisan adalah juga Transcendental)
ungkapan yang sangat penting dalam Hal yang paling sederhana
teks-teks Sanskerta. Brahman dalam pelanggaran hukum Rta oleh
sebagai pencipta dan pengendalian manusia adalah dengan menghianati
hukum Rta sehingga beliau disebut waktu, sebagai contoh kecilnya yakni
dengan Rtawan yang secara tidak tidur pada saat malam, tidak
fungsional hukum Rta mengatur makan pada saat lapar, dan lain-lain
seluruh alam beserta komponennya, jika secara berkala hal tersebut
tidak ada yang ada di alam semesta dilaksanakan, maka akan terdapat
tak berasal atau bermuara dari sang dampak yang signifikan terhadap
pencipta, hal tersebut diperjelas keberlangsungan hidup manusia
dengan mendalam yang diuraiakan tersebut, mulai munculnya
oleh mantram Rg.Veda, yang kerusakan-kerusakan kecil dalam
berbunyi : tubuh hingga berlarut menjadi
“ia yang bersinar, menyebabkan kerusakan yang parah menuju
yang tidak bersinar menjadi bersinar kematian. Maka perlu adanya sebuah
dengan hukum (Rta) ia menyalakan kesadaran hukum Rta dalam setiap
fajar, ia mnejalanakan kuda yang Tindakan menjadi manusia.
terkendalikan oleh hukum abadi Kesadaran hukum diartikan
(Rta) membuat manusia senang secara terpisah dalam bahasa yang
dengan kereta menuju terang” kata dasarnya “sadar” tahu dan
(R.VI.39.4) mengerti, dan secara keseluruhan
Sebagi bukti hukum Rta tersebut merupakan mengetahui dan mengerti
adalah: tentang hukum, menurut Ewick dan
1. Matahari terbit di timur, Silbey: “Kesadaran Hukum”
tenggelam di barat. mengacu ke cara-cara dimana orang-
2. Air mengalir dari hulu orang memahami hukum dan
menuju hilir. intitusi-institusi hukum, yaitu
3. Adanya gravitasi pemahaman-pemahaman yang
4. Perputaran siang dan malam memberikan makna kepada

39
RTA: MENUMBUHKAN KESADARAN MANUSIA TAAT HUKUM…
Oleh I Nengah Juliawan; Putu Ersa Rahayu Dewi, ( 34-41 )

pengalaman dan tindakan orang- mempertahankan peraturan


orang. yang berlaku; kurangnya
Membangun kesadaran sosialisasi dan sifatnya yang
manusia akan hukum tidaklah hanya sekedar dalam tatanan
mudah, tidak semua orang memiliki teori di dalam ranah
kesadaran tersebut. Di dalam pembelajaran, Rta menjadi
masyarakat dijumpai berbagai ajaran tidak memiliki taring di
agama yang masing-masing tengah merosotnya kesadaran
diperlukan didalam masyarakat manusia akan hukum
untuk memenuhi kebutuhan- Brahman.
kebutuhannya dan memperlancar
jalannya pemenuhan kebutuhan- Hukum tidaklah lepas dari
kebutuhan tersebut, oleh karena kesadaran hukum, dan kesadaran
fungsinya demikian masyarakat perlu hukum yang baik adalah ketaatan
akan kehadiran Rta sebagai hukum, dan ketidaksadaran hukum
pemahaman kesadaran hukum. yang baik adalah ketidaktaatan.
Pentingnya kesadaran membangun Pernyataan ketaatan hukum harus
masyarakat yang sadar akan hukum disandingkan sebagai sebab dan
inilah yang diharapkan akan akibat dari kesadaran dan ketaatan
menunjang dan menjadikan hukum. Kewajiban moral masyarakat
masyarakat menjunjung tinggi aturan adalah untuk mentaati hukum,
sebagai pemenuhan kebutuhan untuk kewajiban tersebut meskipun
mendambakan ketaatan serta memaksa namun dalam penerapan
ketertiban hukum. atau prakteknya kewajiban tersebut
Beberapa faktor yang merupakan absolut transcendental.
mempengarui masyarakat tidak sadar Jelaslah bahwa agama Hindu
akan pentingnya hukum adalah: menuntun umatnya untuk selalu
1. Adanya ketidak pastian sadar dan taat pada hukum Brahman.
hukum; hal ini dimaksudkan “Çruti smrtyudhita dharma
dengan, keberadaan hukum manutisthanti manawah
Rta yang memiliki efek iha kirtimawapnoti çanuttamam
beragam, hasil dari sukham” (D.S II.9)
perbuatannya tidak langsung
berdampak (karmaphala) Terjemahannya:
namun sudah pasti akan Orang yang mengikuti hukum
didapatkannya dalam jangka yang diajarkan oleh pustaka-
waktu yang tidak bisa pustaka suci dan mengikuti adat-
dipastikan. istiadat yang keramat
2. Peraturan-peraturan bersifat mendapatkan kemasyhuran di
statis; hal ini menjadi faktor dunia ini dan setelah meninggal
yang sangat membuat menerima kebahagian tak
manusia menjadi stagnan, terbatas.
diam, tanpa pergerakan dan
tanpa perkembangan III. PENUTUP
kesadaran tentang adanya Kewajiban moral masyarakat
hukum Brahman. secara individu untuk mentaati
3. Tidak efisiennya cara-cara hukum, terlebih pada hukum
masyarakat untuk Brahman sehingga terkadang secara

40
ISSN : (p) 2598-0203
Volume 5, No. 1, April 2021 (e) 2746-7066

moral, tanpa disadari manusia bisa Hazairin. 1968. Hukum


saja atau dapat melanggar hukum, Kekeluargaan Nasional.
namun perlu kesadaran agar tidak Jakarta: Tintamas
menggulang atau berpikir kembali Imam, Sudirat. 1981. Asas-Asas
disaat memutuskan sebuah tindakan. Hukum Adat. Yogyakarta:
Manusia memiliki alasan moral yang Liberty
kuat untuk melakukan apa yang Pasek, I Ketut (ed). 1982. Niti
diperintahkan oleh hukum, sebagai Sastra. Jakarta: Proyek
manusia juga harus mentaati hukum, Pembinaan Mutu Pendidikan
jika telah ada aturan hukum tentu ada Agama Hindu dan Budha
ancaman atau sanksi yang mengikuti. Departemen Agama RI
Rta mengandung nilai-nilai kesucian Pudja, Gede. 1977. Hukum
dan kebenaran, sebuah nilai yang Kewarisan Hindu Yang
senantiasa ditegakkan oleh manusia Diresipir kedalam Hukum
yang berbudaya tinggi dan luhur. Rta Adat Di Bali dan Lombok.
adalah ajaran yang abadi, oleh karena Jakarta: Junasco
itu patut dipahami secara mendalam. Pudja, Gede, Tjok. Rai Sudharta.
Rta yang menyatupadukan alam 1978. Manawa Dharmasastra
dengan hukum alam merupakan atau Weda Smerthi,
disiplin hidup dan tentunya juga Qumpedium Hukum Hindu.
merupakan disiplin untuk Jakarta: Cv. Junasco
menciptakan keindahan serta Soleman B. Taneko. 1981. Dasar-
keharmonisan dalam hidup ini, selain Dasar Hukum Adat Dan Ilmu
hal tersebut rta juga mewujudkan Hukum Adat. Bandung:
kemakmuran dan kesejahteraan Alumni
segala mahluk hidup di dunia ini Surpha, I Wayan. 2005. Pengantar
bahkan seluruh alam semesta. Hukum Hindu. Surabaya:
Paramita
DAFTAR PUSTAKA
Abhedananda, Swami. 2000.
Doctrine of Karma a Study In
its Philosophy and Practice.
Calcuta.
Dherana, Tjok. Raka dan Widnyana I
Made. tt. Agama Hindu dan
Hukum Pidana nasional Seri
Publikasi Hukum. Denpasar:
Fak. Hukum dan
Pengetahuan Masyarakat
Universitas Udayana.
Djelantik, I Gusti Poetoe. 1918.
Wetboek Koetara Agama “in
Het HoogBalisch en Maleisch
Vertaald, Herzien en
Webeterd Door
H.J.E.F. Schwarts, Oud Assistent
Resident. Batavia: Batavia
Landsdirukkerij.

41

Anda mungkin juga menyukai