Anda di halaman 1dari 6

PERAN DAN FUNGSI HUKUM

Cahya Lady Lorenza; Asri Widya Saputri; Hariadi; Aisyah Septia Ningsih

Email: cahyalady9@gmail.com ; widyasyahputriasri@gmail.com ; hariadi@gmail.com

Aisyahseptianingsih@gmail.com

Dosen Pengampu : Laila Afni Rambe, SH, MH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ROKAN(STAIR)
Adm.stairokan@gmail.com

ABSTRAK

Di negara berkembang, hukum memiliki peran yang besar untuk turut memberi peluang
pembangunan ekonomi. Pelaksanaan roda pemerintahan yang demokratis, dan menggunakan
hukum sebagai instrumen untuk merencanakan dan melaksanakan program pembangunan
yang komprehensirf, akan membawa negara ini menuju masyarakat dengan tingkat
kesejahteraan yang dicita-citakan. Agar hukum dapat tetap memainkan perannya dalam
menunjang perekonomian suatu daerah, maka hukum juga harus beradaptasi dengan berbagai
perubahan yang terjadi dalam bidang bisnis. Peran hukum sangat penting dalam
pembangunan ekonomi daerah. Kemajuan dalam berbagai bidang terutama dalam bidang
biotechnology dan teknologi informasi berakibat pada perubahan cara pengelolaan bisnis, dan
bahkan mengakibatkan terjadinya globalisasi dalam berbagai bidang termasuk hukum. Agar
hukum dapat tetap memainkan perannya dalam menunjang perekonomian suatu daerah, maka
hukum juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam bidang bisnis.

Kata kunci; fungsi hukum, hukum masyarakat

1. PENDAHULUAN

Hukum mempunyai pengertian yang seginya dan sedemikian luasnya sehingga


beraneka ragam, dari segi macam, aspek tidak mungkin menyatkannya dalam satu
dan ruang lingkup yang luas sekali rumusan yang memuaskan. (Apeldoorn,
cakupannya, kebanyakan para ahli hukum 982: 13) oleh sebab itu menurut Purnadi
mengatakan tidak mungkin membuat suatu Purbacaraka, pengertian hukum atara lain
definisi tentang apa sebenarnya hukum itu. dapat dilihat dari cara-cara merealisasikan
Pendapat ini sejalan apa yang hukum tersebut dan bagaimana pengertian
dikemukakan oleh Van Apel Doorn yang masyarakat terhadap hukum, yang antara
mengatakan bahwa hukum itu banyak lain adalah:
• Hukum sebagai ilmu pengetahuan; Oleh karena itu untuk mendukung
• Hukum sebagai disiplin; terciptanya kepastian hukum maka
• Hukum sebagai kaidah; berbagai regulasi perundangundangan
• Hukum sebagai tata hukum; telah diberlakukan. Kepastian, ketertiban,
• Hukum sebagai petugas (hukum); dan perlindungan hukum menuntut bahwa
• Hukum sebagai keputusan penguasa; tindakan hukum dalam kehidupan
• Hukum sebagai proses pemerintahan; masyarakat memerlukan adanya alat bukti
• Hukum sebagai perilaku yang ajeg atau yang menentukan dengan jelas hak dan
sikap yang teratur; kewajiban seseorang sebagai subyek
• Hukum sebagai jalinan nilai-nilai. hukum dalam masyarakat. Oleh karena
(Purbacaraka, 1982:12) semakin banyaknya Notaris pada jaman
Dikemukakannya pengertian dari hukum sekarang ini, maka banyak pula
sangat penting agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi
kesimpangsiuran atau kesalahpahaman diakibatkan oleh karena kelalaian Notaris
dalam melakukan telaah terhadap hukum. dalam menjalankan tugas dan wewenang
Peranan hukum dalam mendukung dalam jabatannya. Oleh karena itu perlu
jalannya roda pembangunan maupun dunia adanya pengawasan terhadap Notaris yang
usaha memang sangat penting. Hal ini bertugas untuk mengatur dan membina
terutama berkaitan dengan adanya jaminan Notaris agar tidak semena-mena dalam
kepastian hukum. Jaminan kepastian menjalankan jabatannya. Pengawasan atas
hukum ini merupakan suatu syarat penting Notaris dilakukan oleh Menteri dengan
dalam pembangunan dan kegiatan usaha. membentuk Majelis Pengawas Notaris .

Indonesia. Undang-undang Jabatan Notaris, UU No. 30 Tahun 2)Van Kan


2004, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Hukum adalah keseluruhan peraturan
Republik Indonesia Nomor 4432, hidup yang bersifat memaksa
Penjelasan umum
untukmelindungi kepentingan manusia di
dalam masyarakat.

2. PEMBAHASAN

A.Pengertian Hukum
3)Karl von Savigny
Hukum adalah himpunan petunjuk hidup
Keseluruhan hukum sungguhsugguh
(perintah dan larangan) yang mengatur
terbentuk melalui kebiasaan dan
tatatertib dalam masyarakat yang
perasaankerakyatan, yaitu melalui
seharusnya ditaati oleh seluruh anggota
pengoperasian kekuasaan secara diam-
masyarakat.
diam.
Pengertian hukum menurut para ahli,
4)Emmnuel Kant
antara lain:
Hukum adalah keseluruhan kondisikondisi
dimana terjadi kombinasi
1)P. Bors
antarakeinginankeinginan pribadi
Hukum adalah keseluruhan peraturan bagi
seseorang dengan keinginankeinginan
kelakuan atau perbuatan manusia di
pribadi oranglain sesuai dengan hukum
dalammasyarakat yang pelaksanaannya
tentang kemerdekaan.
dapat dipaksakan dan bertujuan
5)John Aust in
mendapatkan tata ataukeadilan.
aHukum adalah seperangkat perintah baik Manusia selaku pengelola didalam wilayah
langsung ataupun tidak langsung, dari dan masyarakatnyamembuat aturan-aturan
pihakyang berkuasa kepada warga guna menjadikan ketertiban, keadilan dan
masyarakatnya yang merupakan kesejahteraan sebagai orientasinya.
masyarakat politik yangindependen,
dimana otoritasnya (pihak yang berkuasa) Pada hakikatnya, hukum itu tumbuh dan
merupakan otoritas tertinggi . digunakan akibat dari pada peristiwa
yangtimbul di dalam lingkungan
A Hamid S Attamimi, Peranan Keputusan Presiden Republik masyarakat yang pada saat itu masih
Indonesia Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Negara, Disertasi, Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia,
terdapat keraguan dankebimbangan dalam
hlm 1. pemecahan masalahnya, sehingga hukum
2 Ibid, hlm 1\ itu masuk dan menyatu dengankehidupan
setiap manusia yang pada teritorialnya
diatur olehnya (hukum adat/tidak
tertulis).Bahkan ada pakar dari yunani
B. Hukum Dan Masyarakat yang menyatakan Ubi societas ibi justicia
Masyarakat merupakan pergaulan hidup “dimana ada masyarakat dan kehidupan
manusia, sehimpunan orang yang hidup disana ada hukum (keadilan).
bersama dalam suatu tempat dengan
ikatan-ikatan antara aturan yang tertentu. Maria Farida Indrati S.,Ilmu Perundang-undangan: Jenis,
Atau dengankata lain masyarakat adalah Fungsi, dan Materi Muatan, (Jakarta: Kanisius,
2007) hlm 13
sekelompok manusia yang telahcukup
lama hidup dan bekerjasama, sehingga
mereka dapat mengorganisasikan dirinya
dan berpikir tentang dirinya sebagaisatu C. Peranan Hukum Dalam
kesatuan sosial dengan batas-batas Masyarakat
tertentu. Yang termasuk unsur-unsur
masyarakat: Di dalam masyarakat dijumpai berbagai
institusi yang masing-masing diperlukan
1) Harus ada kelompok manusia dan olehmasyarakat itu untuk memenuhi
harus banyak jumlahnya dan kebutuhan-kebutuhan dan mempelancar
bukan mengumpulkan binatang. jalanya pemenuhankebutuhan tersebut.
2) Telah berjalan dalam waktu yang Oleh karena fungsinya yang demikian itu
lama dan bertempat tinggal dalam maka masyarakat sangatmembutuhkan
daerah tertentu. kehadiran institusi tesebut. Institusi
3) Adanya aturan (undang-undang) bergerak di sekitar kebutuhan
yang mengatur mereka bersama tertentumanusia. Agar kita bisa berbicara
untuk maju kepada satucita-cita mengenai adanya suatu insttiusi yang
yang sama. demikian itu,kebutuhan yang dilayaninya
telebih dulu harus medapakan pengakuan
Suatu wilayah (teritorial) atau negara yang masyarakat.Pengakuan di sini diartikan,
mendapatkan pengakuan bahwa masyarakat di situ memang telah
dariwilayah/negara lain yang didalamnya mengakui pentingnyakebutuhan tersebut
terdapat masyarakat atau penduduk adalah bagi kehidupan manusia.
sesuatu yang tidak lepas dari tatanan dan
aturan yang berfungsi sebagai penertib
wilayah atau negaratersebut beserta isinya.
Apabila masyarakat telah mulai Hukum ada sebagai suatu sarana untuk
memperhatikan suatu kebutuhan tertentu menyelesaikan pokok permasalahan
maka akan berusaha agar dalam keadilan tersebut. Sehingga hukum
masyarakat dapat diciptakan suatu sarana merupakan alat untuk menciptakan atau
untuk memnuhinya. Darisinilah mulai mencapai keadilan. Hukum dan keadilan
dilahirkan suatu institusi tersebut. Jadi merupakan dua hal yang berbeda.
institusi itu pada hakikatnya Meskipun demikian, hukum dan keadilan
merupakanalat perlengkapan masyarakat saling memiliki keterikatan.
untuk menjamin agar kebutuhan- Kelsen melihat bahwa keadilan adalah
kebutuhan dalam masyarakatdapat sesuatu yang sangat subjektif. Dia
dipenuhi secara seksama. Keadilan berpendapat
merupakan salah satu kebutuhan dalam bahwa apa yang dimaksudkan dengan
hidupmanusia yang umumnya diakui istilah keadilan adalah sesuatu yang
semua tempat di dunia ini. Apabila bermakna
keadilan itu kemudiandikukuhkan ke hadirnya sebuah kondisi sosial dimana
dalam institusi yang namanya hukum, setiap orang mendapatkan kepuasan dan
maka institusi hukum itu harus kebahagiaan
mampuuntuk menjadi saluran agar secara umum. Keadilan adalah sesuatu hal
keadilan itu dapat diselenggarakan secara yang memiliki makna yang sangat identik
seksama dalam masyarakat. dalam sejarah dengan
bahkan menunjukkan bahwa masyarakat- kebahagiaan umum. Menurut kelsen,
masyarakat primitif juga telah mengenal hukum adalah sesuatu yang berbeda
prinsip resiprositas (bahwa jika dengan keadilan.
menginginkan suatu perlakuan yang baik
dari orang lain, maka orang yang Kesalahan besar yang dilakukan oleh
bersangkutan tersebut juga harus memberi pemikir-pemikir hukum alam adalah
perlakuan yang baik terhadap orang lain) memaksakan
antara hak dan kewajiban, atau keadilan termasuk dalam cita-cita.
keseimbangan antara keharusan dan 2) Keadilan Individu dan Keadilan
larangan dan menaatinya secara luas. Sosial
Karena pertimbangan-pertimbangan itulah Persoalan tentang adil dan tidak adil hanya
bagi manusia, hukum paling sedikit dapat muncul sebagai akibat dari
berfungsi untuk mencapai 2 (dua) target rangkaian aksi dan reaksi dalam kompleks
utama: ketertiban umum dan (yang pada perilaku manusia yang ko-eksistensial.
gilirannya menciptakan keadaan yang Karena itu, aspek hubungan antar manusia
kondusif untuk mencapai) keadilan yang sarat dengan masalah keadilan
membuatnya selalu peka untuk
Op Cit, hlm. 32-33.
suatu tinjauan yang bersifat sosiologis.
Magnis-Suseno menggunakan istilah
keadilan sosial dan membedakannya dari
istilah keadilan individual. Ada dua contoh
D. Fungsi Hukum sebagai Keadilan
yang diberikannya. Masalah keadilan
individual terjadi jika seorang pengajar
1) Hukum dan Keadilan Menurut
memberikan angka yang lebih baik untuk
Hans Kelsen
suatu prestasi yang sama kepada seorang
Keadilan merupakan sebuah pokok
mahasiswa tertentu dibanding kepada
permasalahan yang dihadapi oleh manusia.
mahasiswa yang lain semata-mata karena ketidakadilan yang subjektif, maka ada
favoritisme. Dalam kasus tersebut yang juga keadilan atau Fungsi Hukum
terjadi adalah ketidakadilan yang lahir dari ketidakadilan yang objektif.
pertimbangan subjektif belaka. Jadi, yang
relevan di sini adalah keadilan atau 4 A. Hamid S. Attamimi, Op Cit. 234.
15 Ibid, hlm 235.
ketidakadilan yang subjektif, dan bukan 16 Ibid, hlm 235-236.
keadilan atau ketidakadilan yang
individual. Karena ada keadilan atau

KESIMPULAN keadilan struktural. Hal ini karena hukum


merupakan produk dari pemerintah atau
Hukum diperlukan untuk mengatur negara,
perilaku dalam hubungan antar manusia dan keadilan sosial atau keadilan struktural
yang satu dan manusia yang lain. Hukum merupakan tanggung jawab dari
paling sedikit berfungsi untuk mencapai 2 pemerintah atau
(dua) target utama yaitu: ketertiban umum negara.
dan (yang pada gilirannya menciptakan
keadaan yang kondusif untuk mencapai)
keadilan. Keadilan memang lebih dari
sekadar ketertiban, melainkan juga karena SARAN
keadilan itu bekerja lebih sebagai prinsip Hukum perlu dirancang sedemikian rupa
prosedur ketimbang substansi. Suatu tertib dengan berdasarkan norma keadilan yang
hukum pasti menghasilkan ketertiban mampu membawa ketertiban umum dan
umum, tetapi ketertiban umum belum tentu juga rasa keadilan itu sendiri bagi
merupakan hasil dari tertib hukum. Tertib masyarakat. Keadilan bagi masyarakat
hukum menjadi tertib hukum hanya karena tersebut adalah keadilan yang sosial atau
dia mengandung keadilan dalam kadar keadilan struktural. Keadilan struktural
tertentu, sehingga didukung oleh tersebut adalah keadilan yang mencakup
masyarakat sebagai subjek hukum umum. keadilan ekonomi-sosial-politik. Aspirasi
Tetapi, ketertiban umum tidak niscaya masyarakat harus dapat terakomodasi baik
mengandung keadilan, karena ketertiban dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik.
itu bisa saja dipaksakan oleh suatu Karena apabila masyarakat merasakan
kekuatan (misalnya: pemerintah yang aspirasinya terakomodasi dalam proses
otoriter). Keadilan dan hukum merupakan politik-sosial-ekonomi maka dengan
dua hal yang berbeda. Dimana keadilan sendirinya masyarakat merasa tidak perlu
merupakan suatu keadaan dimana setiap meletupkan kemarahannya yang tentu akan
orang mendapatkan kebahagiaan dan mengakibatkan (kerusuhan). Ketertiban
kepuasan secara umum. umum yang hendak dicapai sebaiknya juga
Hukum disisi lain merupakan suatu teknik mengedepankan keadilan sosial yang
sosial yang bertujuan untuk mengatur tata diwujudkan melalui hukum sebagai teknik
perilaku rekayasa sosial.
masyarakat. Keadilan yang hendak dicapai
melalui hukum adalah keadilan sosial atau
REFERENSI https://www.kompasiana.com/astokodatu/
550ead26a33311b42dba8447/rasa-
Budiono Kusumohamidjojo. 2011. Filsafat keadilan#:~:t
Hukum, Problematik Ketertiban Yang ext=Rasa%20keadilan%20pada
Adil. %20prinsipnya%20adalah,sesuatu
Bandung. Mandar Maju. %20yang%20kurang%
20pada%20tempatnya
Fardiansyah, A. R. (2011, September 17).
Gagasan Hans Kelsen Tentang Hukum Bayu Dwi Anggono, Perkembangan
Dan Pembentukan Peraturan
Keadilan. Diambil kembali dari Perundangundangan di Indonesia, Jakarta,
kompasiana.com: Konstitusi Press, 2014.
https://www.kompasiana.com/
ryzafardiansyah/ Jimly Asshiddiqie, Perihal Undang-
550ade378133117713b1e3f6/gagasan-han Undang, Jakarta: Konstitusi Press, 2006.
s-kelsen-tentang-hukum-dan-keadilan Jimly Asshiddiqie, Hukum Acara
Pengujian Undang-undang, Jakarta:
Emmanuel Astokodatu (2015, Juni 25). Konstitusi
Rasa Keadilan. Diambil dari Press, 2006.
kompasiana.com:

Anda mungkin juga menyukai