Anda di halaman 1dari 24

CATATAN MATERI TENTIR

TIM PENGUJI I
A. TEORI HUKUM
BU RAHMI
1. Hukum Sebagai Pratana Sosial
Ibi societas ibi ius (dimana ada manusia disitu ada hukum)
Manusia sebagai Zoon Politicon
Manusia sebagai Makluk social membutuhkan satu sama lain dan disitu terciptanya
benturan disitu lah masyarakat membutuhkan pertauran agar hidup nya teratur yaitu
membutuhkan kaidan, norma, ukuran sebagai petunjuk masyarakat. Yang berisikan:
1. Perintah
2. Larangan
Kaidah:
1. Kaidah agama
Peraturan Hidup yang berasal dari tuhan yang berisikan perintah, larangan anjuran
dengan tujuan orang beriman dan bertakwa selamat dunia dan akhirat, yang jika
melanggar sanksinya individual, universal yang berupa dosa dengan pembalasan
di akhirat. Bersifat tertulis dan tidak tertulis.
2. Kaidah kesusilaan
Peraturan hidup yang berasal dari hati sanubari manusia, yang berupa perintah
suatu anjuran ya/ng diharapkan dalam pergaulan bermasyarakat. Yang bertujuan
orang agar beradab/bersusila dalam tata pergaulan bermasyarakat. Sanksinya
individual, relative universal yang berupa sanksi celaan dan penyesalan. Bersifat
tidak memaksa dan bentuknya tidak tertulis.
3. Kaidah kesopanan
Pengaturan Hidup yang berasal dari Pergaulan yang berupa perintah anjatan
berbuat baik dengan tujuan agar orang yang sopan/baik dalam pergaulan
bermasyarakat. Sanksi individual, local, temporal berupa sanksi celaan dan
dikucilkan. Bersifat tidak memaksa dan bentuknya tidak tertulis.
4. Kaidah hukum
Perintah, larangan dengan tujuan agar warga patuh hukum dengan sanksi sama
bagi seluruh warga negara dan bersifat memaksa dan dapat dipaksakan
pelaksanaannya, berbentuk tertulis.
Persamaan nya mengatur perilaku manusia di masyarakat
Pengertian Hukum
Hukum sulit untuk didefinisikan
Hukum memiliki banyak aspek/segi dan definisi hukum hanya dapat dijelaskan
Sebagian dari aspek bentuk dan aspek hukum.
Tidak ada definisi hukum yang memadai dan seragam disebabkan oleh perbedaan
latar belakang pengetahuan, pengalaman dan orang yang mendefinisikan.
Definisi para ahli:
1. Utrecht
Hukum adalah himpunan petunjuk hidup yang berupa perintah dan larangan yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat, dan seharusnya ditaati oleh anggota
masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena pelanggaran petunjuk hidup tersebut
dapat menimbulkan Tindakan oleh pemerintah atau penguasa masyarakat.
2. Sudiman Kartohadi Projo
Sesuatu yang berkenaan dengan manusia dalam pergaulan hidup untuk mencapai
tata tertib pergaulan hidup berdasarkan keadilan.
3. Bellefroid
Hukum adalah pertauran yang berlaku pada suatu masyarakat, mengatur tata tertib
masyarakat tersebut, dan didasarkan atas kekuasaan yang ada di masyarakat itu.
Kaidah Hukum
kaidah hukum melindungi lebih lanjut mengenai kepentingan-kepentingan manusia
yang telah memperoleh perlindungan dari ketiga kaedah lainnya dan melindungi
kepentingan-kepentingan yang belum mendapat perlindungan dari ketiga kaidah
tersebut.
Sollen-Sein dalam Hukum
Kaidah hukum berisi kenyataan normatif = das solleh dan bukan berisi kenyataan
alamiah atau peristiwa konkrit= das sein. Dalam hukum yang penting bukanlah apa
yang terjadi tetapi apa yang seharusnya terjadi. Contoh perbuatan korupsi (sein)
seharusnya (sollen) dihukum).
Hukum Sebagai Sistem Kaidah
Teori “Stufenbau” Hans Kelsen
Konstitusi merupakan kaidah tertinggi dari tertib nasional sahnya konstitusi bukanlah
didasarkan pada suatu kaidah hukum positif akan tetapi didasarkan pada suatu kaidah
yang dirumuskan oleh pemikiran yuridis, yang merupakan suatu kaidah dasar yang
hiptensi
Hierari Peraturan perundang-Undangan di Indonesia Menurut Pasal UU No. 12 Tahun
2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Unsur-unsur Hukum
1. Aturan-aturan
2. Mengatur tingkah laku manusia dalam pergaulan di masyarkat
3. Bersifat konkrit
4. Bersumber dari kebiasaan atau dibuat oleh penguasa/badan resmi/ pemerintah
5. Bentuk tertulis dan tidak tertulis
6. Bersifat memaksa
7. Akibat hukum bagi yang melanggar
Ius Konstitutun= Hukum Positif ( hukum yang sah dan berlaku pada wkatu tertentu
dan dinegara tertentu)
Ius Konstituendum= hukum yang diharapkan akan berlaku dimasa yang akan dating
Hukum azasi/Hukum alam= hukum yang berlaku dimanapun disegala waktu, untuk
segala bangsa, tidak mengenal batas waktu, berlaku abadi
Tujuan Mempelajari Tata Hukum di Indonesia
1. Kerangka hukum di Indonesia
2. Perbuatan yang melanggar hukum
3. Perbuatan yang wajib dilakukan
4. Kedudukan, hak, kewajiban masyarakat.
Sumber Hukum Materil dan Formil
Materil: merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum, antara lain yaitu
kekuatan politik, situasi social ekonomi, agama, historis, filosofis dan pandangan
tersebut akan membentuk suatu pandangan hukum.
Formil : Tempat atau tumber dari mana suatu aturan memperoleh kekuatan hukum
berkaitan dengan bentuk dan cara formal berlaku
Sumber Hukum Formil
a. Peraturan Perundang-undangan
Aaturan yang dibentuk oleh alat pelengkap negara yang berwenang untuk itu dan
mengikat masyarakat.
b. Traktat
Perjanjian Internasional anatar:
1. Negara dengan Negara
2. Negara dengan Organisasi Internasional
3. Sesame Organisasi Internasional
Bentuk perjanjiannya yaitu bilateral dan multirateral
c. Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang
tidak diatur oleh undang-undang dan dijadikan pedoman oleh hakim lainnya
dalam memutuskan perkara yang sama.
d. Perjanjian atau kontrak
Perjanjian: Hubungan hukum anatara dua orang atau lebih diaman salah satu
pihak mengikat dirinya kepada pihak atau dimana keduanya saling mengikat diri
Kontrak : yang mereka buat menjadi landasan hukum untuk menyelesaikan
persoalan hukum yang terjadi diantara para pihak.
e. Hukum Kebiasaan
Perbuatan manusia yang dilakukan secara berulang-ulang dapat menjadi kebiasaan
dengan syarat pola tidak berulang ulang mengenai suatu peristiwa yang sama, dan
ada pendapat masyarakat yang menerima pola yang berulang-ulang itu sebagai hal
yang dipatuhi diterima sebagai aturan yang mengikat.
f. Doktrin
Pendapat para ahli atau ajaran yang ditemukan pakar hukum
Macam-Macam Sistem Hukum
1. Eropa Kontinental
suatu system hukum yang berkembang di negara eropa daratan dan sering disebut
sebagai “Civil Law” yang kumpulan pertauran hukumnya terkodifikasi yaitu
dibukukan tersusun secara sistematis.
Dianut oleh Belanda, Jerman, Perancis, Italia, Indonesia
2. Anglo Saxon
Sistem hukum yang sering di sebut dengan Common Lawa dianut oleh negara
Inggirs, Amerika Utara, Australia, Amerika Serikat. Dan beberapa denagar di
Asia.
Sumber hukum tidak tersusun secara sistematis yang berupa putusan-putusan
hakim dan atau pengadilan, mewujudkan kepastian hukum.
3. Sistem Hukum Adat
System hukum adat hanya berlaku dalam kehidupakn social di Indonesia,
bersumber pada peraturan-peraturan hukum tidsk tertulis yang tumbuh
berkiembanh dan dipertahan kan dengan kesadaran hukum masyarakatnya bersifat
tradisional berpangkap kepada nenek moyang.
4. Sistem Hukum Islam
Dianut oleh masyarakt arab, berkembang di asia, afrika, eropa dan amerika
seacara individual atau kelompok.
Sumber hukum bersumber pada Al-Quran, sunah nabi, ijma, Qiyas

B. FILSAFAT HUKUM
PAK DENI NURYADI
Filsafat adalah ilmu yang mempelajar
Objek filsafat hukum merupakan hukum itu sendiri, dikaji, di telaah secara hakekat
Satjipro Raharjo : Filsafat hukum adalah itu mempersoalkan pertanyaan pertanyaan
yang bersifat dasar dari hukum. Misalnya tentang hakekat hukum yang merupakan
inti atau dasar dari hukum itu sendiri, yang tidak dipelajari oleh teori hukum.
Mochtar Kusumaatmadja : filsafat hukum adalah salah satu cabang dari filsafat
yang mempelajari hakekat hukum.
Soerjono Soekanto : filsafat hukum merupakan perenungan dan perumusan nilai-
nilai, juga mencakup penyerasian nilai-nilai.
Misalnya penyerasian antara ketertiban dan ketentraman, konsevatisme dengan
pembaharuan.

Pada umumnya penulis sepakat filsafat hukum itu:


1. Sebagai cabang filsafat yaitu etika/moral
2. Objek pembahasannya adalah hakekat hukum yaitu inti/dasar yang mendalam-
dalamnya dari hukum itu sendiri
3. Mempelajari lebih lanjut hal hal yang tidak dapat terjawab oleh ilmu hukum.
Filsafat berasal dari Bahasa latin fil= cinta sofie= kebijaksanaan.
Intinya filsafat adalah karya manusia tentang hakekat sesuatu. Adanya filsafat karen
adanya manusia.
Dua kekuatan yang mewarnai hidup manusia
1. Agama bersumber pada wahyu (Al-Quran)
2. Filsafat, yang bersumber pada rasio atau akal.
Karakteristik berfikir filsafat
1. Menyeluruh
2. Mendasar
3. Spekulatif
Apakah Hakekat Hukum?
1. Menurut teori alam, hukum itu adalah perumusan akal tentang keadilan
2. Aliran Positivisme, hukum itu merupakan perintah penguasa atau kehendak
negara
3. Historis rechtschule, hukium itu merupakan rumusan pengalaman
Antara Filsafat Etika dengan Filsafat Hukum
Persamaan
1. Membahas aturan tingkah laku manusia dalam pergaulannya di masyarakat
2. Sama-sama merupakan filsafat praktis, yaitu filsafat yang harus mendapat
pelaksanaan dari masyarakat.
Etika (ethicos)
Adat kebiasaan, perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan
Objek etika
Segala perbuatan manusia untuk diterapkan apakah perbuatan tersebut termasuk
kebaikan atau keburukan.
Perbedaannya
1. Filsafat etika lebih luas dari pada filsafat hukum, karena yang dibahas dalam
filsafat etika selain norma hukum juga norma-norma lainnya.
2.
Manfaat Filsafat Hukum
1. Secara Praktis : untuk menjelaskan peranan hukum dalam pembangunan
dengan memberikan perhatian khusus pada ajaran sociological yurisprudence
dan pragmatical legal realism.
2. Fungsinya : Untuk menempatkan hukum pada tempat dan perspektif yang
tepat, sebagai bagian dari usaha untuk menjadikan dunia inti tempat yang lebih
layak untuk didiami.
Gunanya mempelajari filsafat hukum
1. Mencari landasan etis dari pada hukum, untuk dijadikan pedoman dalam
pembentukan hukum positif.
Ruang Lingkup Pembahasan Filsafat Hukum
Istilah-istilah yang digunakan:
1. Philosophy of law atau legal Philosophy
2. Jurisprudence
3. Legal theory
Mochtar lebih ke recht philosophy
Filsafat hukum dan teori hukum tidak dapat dipisahkan tetapi hanya bisa di bedakan
saja artinya memiliki hubungan sangat erat.
1. Segi literatur/peristilahannya
2. Segi materinya
Perbedaan teori dan filsafat hukum
1. Teori Hukum berguna bagi orang orang yang melaksanakan hukum positif
yang ada, sedangkan filsafat hukum berguna bagi pembentuknya.
1. Teori hukum membahsan kerangka luar, filsafat membahas hakekat hukum
Perbedaan Jurisprudence dengan Jurisprudensi
Jurisprudence Suatu istilah atau nama dari filsafat hukum yang mengandung
pengertian antara teori dan filsafat hukum.
Dua kebutuhan yang mendorong pemikiran filsafat hukum

Objek filsafat hukum


Yaitu hukum sendiri yang dikaji secara mandalam (Hakekat Hukum)

Klasifikasi Teori Hukum:


1. Aliran hukum alam
Grotius, salah satu dari aliran filsafat hukum yang beranggapan, bahwa hukum
itu berlaku universal dan abadi.
Aliran hukum alam ada 2:
1. Irasional
2. Rasional
Kebaikan-kebaikan dari Hukum alam
a. Mengembangkan perlindungan terhadap HAM
b. Mengembangkan dan membangkitkan kembali orang berfilsafat hukum
dan mencari keadilan
c. Mengembangkan hukum internasional
d. Idealism, bahwa hukum itu baik bila diterima oleh seluruh masyarakat
internasional

2. Aliran Hukum Positif (hans kelsen)


salah satu aliran filsafat hukum yang berkonsepsi, bahwa hukum itu adalah
perintah penguasa atau kehendak negara.
Ciri-ciri :
1. Sumber pemikiran hukumnya logika
2. Hanya menekannkan pada Undang-undang yang diakui sebagai hukum
3. Memisahkan kaedah hukum diasatu pihak dan kebiasaan dilain pihak
4. Hanya mengarah pada Gerakan terkodifikasi
Kebaikan
Oleh karena sumber pemikiran hukumnya logika, maka penting umtuk melihat
hukum secara yuridis formal (melihat dari segi bentuknya)
Kelemahan
Tidak mengakui hukum sevagai kenyataan social
Mempersempit hukum, karena hanya undang-undang saja yang diakui sebagai
hukum (faham legisme)
Pengaruh aliran ini ke Indonesia yakni terhdap pasal 1 ayat 1 KUHP yaitu asa
legalitas
3. Aliran Sejarah ( Von Savigny)
Salah satu aliran dalam filsafat hukum yang beranggapan
4. Aliran Sociological Jurisprudence
5. Aliran Pragmaric Legal Realism (Roscou Pound)
Berkonsep hukum itu sebagai alat perubahan masyarakat
Sumber pemikiran hukumnya adalah logika dan pengalaman
Masalah-Masalah yang dibahas
Tujuan Hukum Tradisional, Modern dan ahli

C. APLIKASI HUKUM
Dr. Chandra
Etika dan estetika wajib di perhatikan
Hasil keputusan ada dua
1. Mengulang
2. Lulus bersyarat : diberikan tugas presentasi materi, atau di uji lagi di materi yang
lemah
Siding komprehensif merupakan evaluasi kemampuan mahasiswa yang basis
kompetensinya berdasarkan pendekatan-pendekatan teroritis, filosofis, dan aplikatif
sesuai dengan disimplin ilmunya.
Disiplin ilmu hukum saya ilmu hukum, saya akan diuji mengenai teoritis, filosofis,
dan aplikasi
Saya merupakan subjek hukum
Apa itu subjek hukum? Pembawa pendukung hak dan kewajiban dalam lalulintas
hukum
Siapa itu subjek hukum? Orang atau badan hukum
Apa perbedaan subjek hukum anatara orang dan badan hukum
1. Terkaitan mendapatkannya jika orang itu dengan alamiah dengan sendirinya sejak
dia lahir, bahkan dengan kepentingan tertentu didalam kandunganpun sudah bisa
dikatakan subjek hukum (contoh pada hukum waris) Jika badan hukum ditetapkan
oleh instotusi oleh Lembaga berwenang kemenkumham maka kedudukannya
menjadi subjek hukum.
2. Pertanggung jawabannya jika orang melekat pada peribadinya sedangkan
kedudukan badan hukum tanggung jawab melekat pada institusinya atau
kelembagaannya.
3. Harta kekayaan dalam jika dalam orang harta kekayaannya melekat dengan
kekayaan pribadinya sedangkan jika badan hukum itu di pisahkan atau memiliki
harta kekayaan terpisah anatar harta kekayaan yang dimiliki pribadi dengan harta
badan tersebut.
Objek Hukum apa?
Objek Hukum adalah sesgala sesuatu hal yang bermanfaat dan berguna oleh subjek
hukum yang dapat dimiliki dan dikuasai
Bentuk Objek Hukum?
Segala apapun yang bisa berguna dan bermanfaat oleh subjek hukum
KUHPerdata
1. Orang
2. Benda
3. Perikatan
4. Daluarsa
KUHP
1. Ketentuan Umum
2. Kejahatan
3. Pelanggaran
Dilihat ranah privat atau public karena tetntu cara penyelesaiannya pun
berbeda penyelesaian yang di tempuh jika ranah privat dengan cara perdamaian
(mediasi) jika tidak bisa mencapai kesepakatan maka proses ini dapat dilanjutkan
dalam proses peradilan dengan mengajukan gugatan ke pengadilan.
Jika ranah Publik (Pidana) jika pidana umum bisa melalui proses jalur peradilan
dengan melalui insitusi kepolisian, jika berkas sudah lengkdah lengkap berkas akan
dilimpahkan ke kejaksaan dikeluarkan dakwaan dan dilimpahkan ke pengadilan.
Proses Persidangan Perdata
Dasar Hukum
Kedua belah pihak diberi kesempatan untuk bermediasa jika tidak mencappai
kesepakatan maka di lanjut dengan
a. Pembacaan Gugatan
b. Jawabaan Gugatan dari Tergugat
c. Replik dari Penggugat
d. Duplik dari Tergugat
e. Pembuktian dari pemnggugat
f. Pembuktian tergugat
g. Konklusi (Kesimpulan) dari kedua belah pihak
h. Putusan Majelis Hakim
Proses Persidangan Pidana
Dasar Hukum
a. Pembacaan Dakwaan yang dibacakan oleh JPU
b. Pembacaan Eksepsi (tingkisan, keberatan atau sangkalan atau sanggahan dari
terdakwa dan/atau penasihat hukum, yang tidak menyinggung surat dakwaan,
tetapi semayta mata tujuannya agar hakim tidak menerima perkara yang diajukan
oleh penuntut umum itu(andi hamzah)).
c. Putusan Sela (putusan yang dijatuhkan oleh hakim sebelum hakim memeriksa
pokok perkara. apabila eksepsi dari penasihat hukum di terima maka tidak di
lanjutkan, jika tidak di terima maka persidangan dilanjutkan)
d. Pembuktian (sesuai dengan Pasal 184 KUHAP)
e. Pembacaan Tuntutan oleh JPU
f. Pembelaan (PLEDOI)
g. Pembacaan Replik (jawaban atas pembelaan dari terdakwa yang diajukan oleh
JPU)
h. Pembacaan Duplik (jawaban terdakwa atas replik yang diajukan oleh JPU)
i. Putusan Majelis Hakim (Putusan yang menyatakan terdakwa bersalah dan
menghukum terdakwa, putusan bebas, putusan lepas)

Boleh kah Putusan itu ditolak?


Apabila putusan merasa keberatan maka dapat dilakuan uoaya hukum yang oertama
dengan melakukan Banding dan diajukan ke pengadilan Tinggi jika pidana bisa
dilakukan oleh terdakwa atau JPU, jika di perdata oleh penggugat atau tergugat, jika
tidak puas dengan putusan tingkat banding maka dilanjutkan dengan Kasasi ke
Mahkamah Agung.
Kenapa dalam proses persidangan ini diberikan dan menjadi kewenangan
pengadilan?
Karena pengadilan merupakan Lembaga atau institusi yang diberikan mandate atau
memiliki kewenangan untuk mengadili.
Batasan dalam Kewenangan Mengadili
Kompetensi absolut
Jika ada yang bercerai untuk yang beragma islam ke pengadilan Agama, jika Non
Islam maka ke Pengadilan Negeri
Kompetensi Relatif
Kewenqangan mengadili pengadilan dengan wilayah mana yang berhak mengadili
berdasarkan terjadinya suatu peristiwa terjadinya suatu tindak pidana, jika perta
berdasarkan objeknya.
TIM PENGUJI II
A. TEORI HUKUM
BU RANI APRIANI
Hukum Sebagai Pranata Sosial
Macam Norma/Kaidah
1. Norma agama : peraturan hidup yang berasal dari tuhan
2. Norma Kesusilaan : Peraturan hidup yang berasal dari hati sanubari manusia
3. Norma Kesopanan : Pengaturan Hidup yang berasal dari Pergaulan
4. Norma Hukum
Persamaan dan Perbedaan Norma
Persamaannya, yaitu Tujuannya sma sama mengatur perilaku hidup bermasyarakat
Perbedaannya
Penegertian
1. Utrecht
2. Sudirman
3. bellaroid
Tujuan norma hukum
Dasein dan dassollen
Arti Hukum
Hukum Primer?
Aspek Hukum?
Ius Constitutum, constituendum, hukum azasi (alam)
Berkaitan dengan Skripsi Teoria pa yang di gunakan
Tujuan mempelajari Tata Hukum Indonesia
Fungsi Hukum
Sumber Hukum Materil dan Formil apa dan terdiri dari apa saja
Hierarki Peraturan Perundang-undangan
Tempat berlakunya
Isi Hukum
B. FILSAFAT HUKUM
BU GRASIA
Pengeertian
1. Satjipto Raharjo
2. Mochtar Kusumaatmadja
3. Soerjono Soekanto
POHON FILSAFAT

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN FILSAFAT ETIKA DAN FILSAFAT


HUKUM

ETIK DAN OBJEK ETIKA

MANFAAT FILSAFAT HUKUM

GUNA MEMPELAJARI FILSAFAT HUKUM

RUANG LINGKUP PEMBAHSAN FILSAFAT HUKUM

PENGERTIAN PENGERTIAN HUKUM


SUBJEK HUKUM
BADAN HUKUM
OBJEK HUKUM
HUKUM OBJEKTIF
HUKUM SUBJEKTIF
HUKUM MATERIL
HUKUM FORMIL
SUMBER HUKUM MATERIL
SUMBER HUKUM FORMIL
UNDANG-UNDANG MATERIL
UNDANG-UNDANG
PERISTIWA HUKUM
PERBUATAN HUKUM
PERBEDAAN JURISPRUDENCE DAN JURISPURDENSI
ALIRAN-ALIRAN
TYPE MANUSIA
PERMASALAHAN YANG DIBAHAS DALAM FILSAFAT HUKUM
HUKUM DAN KEKUASAAN
HUKUM SEBAGAI KAIDAH SOSIAL
MASALAH TUJUAN HUKUM ARTI TRADISIONAL, MODERN, DAN
TUJUAN KAEDAH HUKUM

C. APLIKASI HUKUM
PAK IMAM BUDI SANSOTO
1. Hukum acara perburuhan
2. Dasar hukum, hukum acara semuanya
3. Kewenangan
4. Mekanisme penyelesaiannya sampai dengan proses PHI

Hukum Acara Pidana


a. Dasar Hukum Acara Pidana
b. Mekanisme pelaporan dan pengaduan di kepolisian
c. Perbdaan dan fungsi penyelidikan dan penyidikan
d. Alat buktinya apa aja
e. System peradilan upaya hukum
Hukum acara Perdata
a. Dasar hukum acara perdata
b. Wanprestasi dan PMH
c. Proses Peradilan
d. Upaya hukum
Hukum Peradilan Tata Usaha Negara
a. Dasar hukum
b. Banding Administrasi
c. Upaya peradilan
d. Alat buktinya
TIM PENGUJI III
A. TEORI HUKUM
PAK PAMUNGKAS

Pengertian Hukum
1. S.M. Amin
Hukum adalah peraturan, kumpulan-kumpulan peraturan-
peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi
2. Utrecht
Hukum adalah himpunan petunjuk hidup yang berupa perintah
dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat,
dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang
bersangkutan. Oleh karena pelanggaran petunjuk hidup tersebut
dapat menimbulkan Tindakan oleh pemerintah atau penguasa
masyarakat.
3. Bellefroid
Hukum adalah pertauran yang berlaku pada suatu masyarakat,
mengatur tata tertib masyarakat tersebut, dan didasarkan atas
kekuasaan yang ada di masyarakat itu.
Arti Hukum Sebagai Masyarakat
 Ilmu pengetahuan
 Disiplin

Tujuan Hukum
Gustav Radbruch: ada 3 ya\\
1. Keadilan
2. Kepastian
3. Kemanfaatan
3 teori tujuan hukkum
1. Etiesche Theori

Tugas dan Fungsi Hukum


1. Mengatur
2. Melindungi
Hukum dan Masyarakat
Ubi societas ibi ius (dimana ada masayarakat disitu ada hukum)

Subjek Hukum
Orang dan Badan Hukum

Objek Hukum
Segala sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi subjek hukum

Bentuk Objek Hukum

Hubungan Hukum
Hubungan antara dua subjek hukum atau lebih mengenai hak dan
kewajiban subjek hukum yang satu berhadapan dengan hak dan
kewajiban subjek hukum lainnya

Akibat Hukum

Peristiwa Hukum
Kejadian atau faktas yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang
mempunyai akibat hukum

Kodifikasi Hukum
Pembukuan jenis-jenis hukum dalam kitab undang-undang secara
sistematis dan lengkap. Tujuannya memperoleh kepastian hukum,
penyederhanaan hukum, dan kesatuan hukum

Bentuk Hukum
1. Hukum tertulis
Hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan-perundang-
undangan.
2. Hukum Tidak Tertulis
Hukum yang diyakini, masih hidup, tumbuh dan berkembang
dalam masyarakat, namun berlakunya ditaati, dan dipatuhi seperti
suatu perundang-undangan disebut dengan hukum adat atau
lebaiasaan-kebiasaan atau adat istiadat.

Sejarah Hukum
Sumber Hukum
1. Sumber Hukum Materil
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan hukum formil
2. Sumber hukum Formil
Bentuk
 Undang-undang
 Kebiasaan
 Yurisprudensi
 Traktat
 Doktrin
Kapan digunakannyaa Doktrin: saat akan mengambil keputusan atau
vonis atau mengambil kebijakan
Das sollen (cita-cita)
Ds sein ( Kenyataan)

Kaidah-Kaidah
Isi Kaidah Hukum
1. Suruhan
2. Larangan
3. Kebolehan
Sifat Kaidah Hukum
1. Imperatif : kaidah hukum dalam keadaan tidak bisa di
kesampingkan
2. Facultative :

Tugas dan Tujuan Kaidah Hukum


 Kedamaian
 Ketentraman
 Kesejahteraan
Pernyataan Kaidah Hukum

Keberlakuan Kaidah Hukum


Hukum Sifatnya berjenjang dari yang lebih tinggi ke yang lebih rendah
Penyimpangan Terhadap Kaidah Hukum

Lawrence M. Friedman Teori Sistem

Macam-Macam Sistem Hukum


1. Eropa Kontitental
Berkembang di negara-negara erropa daratan, sering disebut
sebagai civil law, kumpulan peraturan hukumnya terkodifikasi
Prinsip:
 Hukum memperoleh kekuatan mengikat, karena di
wujudkan dalam peraturan-peraturan yang berbentuk
undang-undang dan tersusum secara sistematis didalam
kodifikasi

2. Anglo Saxon
Berasal dari Inggris abad XI, sering disebut system common law
dan system unwritten law
Prinsip Dasar:
 Sumber Hukum: Putusan putusan hakim, dan pengadilan,
mewujudkan kepastian hukum

3. Sistem Hukum Adat
4. Sistem Hukum Islam
Muamalah
Nikah
Jinayat

Klasifikasi Hukum

Hukum berdasarkan cara mempertahankannya


 Hukum Formil
 Hukum Materil
Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

B. FILSAFAT HUKUM
PAK H. UU IDJUDDIN
Pengertian Filsafat Hukum
Mochtar
Salah satu cabng dari filsafat yang mempelajari dari hakekat hukum
Soerjono Soekanto
Hasil perumusan dan perenungan nilai-nilai serta pemyerasian nilai
nilai.
Satjipto Raharjo
Menjawab-pertanyaan pertanyaan mendasar dari ilmu hukum
1. Filsafat hukum merupakan cabang dari filsafat etika
2. Filsafat hukum mempejari hakekat dari hukum
3. Mempelajari semua hal-hal yang tidak bisa dijawab oleh
hukum dan di jawab secara mendasar dalam filsafat hukum.
Istilah Filsafat
Filsafat berasal dari Bahasa latin fil= cinta sofie= kebijaksanaan.
Intinya filsafat adalah karya manusia tentang hakekat sesuatu. Adanya
filsafat karen adanya manusia.
Hasil pemikiran manusia tentang hakekat sesuatu dengan Raga, rasa,
rasio
Hukum meruoakan sesuatu yang berkenaan dengan manusia
Akibat ketergantunga hukum, secara historis manusia merupakan
makhluk social yang tidak bisa hidup sendiri, yang memicu timbulnya
interaksi atau dengan istilah dimana ada masyarakat disitu ada
hukum
Filsafat manusia sebagai pohon
Etika sebagai dahan
Filsafat hukum sebagai rantingnya
Maka lebih luas filsafat etika dari filsafat hukum karena mencakup
norma atau nilai social lainnya.
Manfaat Filsafat hukum menurut Mochtar
Fungsional untuk menempatkan hukum pada tempat dan perspektif
yang tepat sebagai bagian dari cara manusia untuk menjadikan negara
ini untuk lebih pantas didiami
Praktis untuk menjelaskan peranan hukum dalam pembangunan
dengan memberikan perhatian khusus pada aliran sociolgikal logical
dan legal pragmatical
Definisi tentang pembangunan dengan adanya perubahan dari pola
pikir tradisional ke modern.
Tujuan Hukum
Tradisional, untuk mengatur dan memelihara ketertiban (kepastian
hukum) dan keadilan
Modern, berfungsi sebagai sarana pembaharuan
Keuntungan Kodifikasi yaitu Kepastian Hukum terjamin
Kekurangan Kodifikasi tidak mengikuti perkembangan jaman

Kaedah Hukum/Norma
Ketentuan hidup yang mengatur tingkah laku manusia didalam
masyarakat
Mengatur hubungan pribadi dan pencipta, norma agama dan
kesusilaan.
Mengatur hubungan antar pribadi, norma kesopanan dan hukum
Norma Agama bertujuan untuk mengatur kehidupan yang beriman
Norma Kesusilaan untuk mengatur agar seseorang mempunyai budi
pekerti, agar memiliki adab dan moral
Norma Kesopanan untuk mengatur agar masuarakat dalam kehidupan
harmonis, saling menghormati.
Norma Hukum untuk mengatur ketertiban dan kedamaian

Perbedaan Kedah Hukum dan Kaedah social lainnya


1. Kaedah hukum Pentaatannya bersifat memaksa dan dapat di
paksakan.
2. Kaidah hukum dari sanksinya tegas, jelas, dan teratur rapih yang
bisa dilaksanakan oleh pemerintah atau apparat penegak hukum.
3. Kaedah hukum diantur untuk mengayur keseimbangan Ketika
terjadi perselisihan hukum atau benturan kepentingan di dala
masyarakat.
4. Kaidah Hukum hanya mengatur yang bersifat hal-hal yang lahiriah.

Aliran Hukum Alam


Aliran Hukum Positif
Mazhab Sejarah, hukum tidak bisa dibuat
Social Yuriprudence, Hukum yang baikk merupakan hukum yang
hidup di masyarakat
Pramatica legal, Hukum untuk merubah masyarakat tetapi harus
sesuai nilai nilai yang ada di masyarakat
Tujuaan Hukum
Ketertiban dan Kedamaian
Tugas Kaidah Hukum
Dwitunggal (dua tugas yang bersamaan)
1. Untuk memberikan kepastian dalam hukum
2. Untuk memberikan kesebandingan dalam hukum
Tugas
a. Kepastian dalam Hukum= ketertiban dalam masyarkat

C. APLIKASI HUKUM
Pa Margo
1. Pemisahan Peradilan Pidana Pra penuntutan dan Penuntutan
1. Pra Penuntutan
Penyelidikan dan penyidikan jika tidak ada 2 alat bukti
makan lepas jika ada alat bukti Tahan
Bagaimana proses pra peradilan ini sampe terjadi
(pasal 77-87 KUHAP)

Pra Peradilan bisa dilakuakn senelum masuk ke pokok


perkara proses 7 hari

Penasehat hukum muncul pada saat pemeriksaan upaya


paksa dan pokok perkara sudah masuk (144 KUHAP)

Masa penahanan 20-40 20-30 20-60

Masuk surat dakwaan


Syarat Formil= identitas, ttd JPU
Syarat Materil=

Eksefsi kenapa bisa muncul karena tidak kecermatan


dalam dakwaan (165 KUHAP)
Kewenangan Abbsolut
Kewenangan Relatif

Putusan Sela (putusan yang dijatuhkan oleh hakim


sebelum hakim memeriksa pokok perkara. apabila
eksepsi dari penasihat hukum di terima maka tidak di
lanjutkan, jika tidak di terima maka persidangan
dilanjutkan)
Pembuktian pasal 183-188 KUHAP (ditanya)

Tuntutan (tuntutan berdasarkan apa? Berdasarkan fakta


persidaangan, unsur-unsur terpenuhi atau tidak, bukti-
bukti

Pledoi (Pembelaan)

Replik

Duplik

Putusan (Putusan Pemidanaan, lepas, bebas) perbedaan


putusan lepas dan bebas

Dimana letak tersangka (pra penuntutan)


Dimana letak terdakwa (penuntutan)
Terpidana (setelah putusan ingkrah)

Upaya hukum biasa


Banding ( sebelum 7 hari lebih)
Materi banding
Kontra banding

Kasasi (14 hari) Pidana

Upaya Hukum luar biasa yaitu PK (Peninjauan


Kembali)
Nopum (Bukti Baru)

PERADILAN PERDATA
PMH (1365) dan Wanprestasi (1238-1244)

Kenapa beda gugatan biasa dan sederhana


(pondasinya perma no 4 tahun 2019)
500 jt kebawah (gugatan sederhan) 500 jt ke atas
(gugatan biasa)

Somasi

Amanah perma no 2008 harus diutamakn mediasi


walaupun sudah masuk pokok perkara. Tanpa
diutamakan mediasi siding gugur.
Jika dalam mediasi tidak melahirkan sepakat maka
masuk ke peradilan

1. Pembacaan Gugatan
2. Jawaban Gugatan
3. Replik
4. Duplik
5. Pembuktian Penggugat
6. Pembuktian Tergugat
7. Kesimpulan (tidak diberikan kepada lawan,
hanya diberikan kepadaa masjelis hakim karena
itu merupakan titik kelemahan yang nantinya
dimanfaatkan oleh lawan)
8. Putusan (diterima seluruhnya, diterima
Sebagian, tidak diterima, ditolak)
Di tlak dan tidak di terima, jika diterima bisa
diajukan kembali karena kekuragan pisahak
atau sebaginya

BANDING (14 Hari)


KASASI (14 Hari)
PK

PERADILAN AGAMA
Konsepsi nya yaitu kompilasi hukum islam

Pengadilan Agama tingkat pertama talak 1

Talak itu setelah Putusan

Konsekuensinya Nafkah idah, idah, dll harus


dibayar sebelum putusan

Cerai gugat istiri tidak berkewajiban membacana

Harta Gogogini terpisah


Hak asuh anak berbeda
Dibawah 12 tahun ke ibu nya

Kenapa perempuan mengajukan tidak bisa


diceraikan saat cerai gugat? Karena
PERADILAN TUN

Keistimewaan Peradilan TUN terdapat pada Pasal


55 UU No 1 tahun 86 berhak menyelesaikan melalui
administrasi melalui disnisal proses, bisa menolak
pengadilan tata usaha negara. Kareen abuat apa
dilanjutkan klo ini NO

Acaranya acara perdata


Pembacaan Gugatan
Jawaban
Replik
Duplik
Pembuktian
Pembuktian
Kesimpulan
Putusan ( Ditolak, dikabulkan, tidak diterima,
gugur)
Gugur syarat administrative nya tidak lengkap

KISI KISI
1. Kenapa Banding dan kasasi di anggap upaya
hukum biasa?
2. Kenapa alias di dalam syarat Formil dakwaan
harus ada?
3. Apakah yang membedakan penasehat hukum
dan kuasa hukum dalam penanganan perkara?

Anda mungkin juga menyukai