TEORI HUKUM
Unsur-Unsur Hukum
1. Asas Hukum (bersifat abstrak)
2. Norma Hukum
3. Aturan Hukum
Contohnya : pengakuan terhadap hak milik individu melahirkan suatu norma hukum bahwa
dilarang mencuri dari situ kemudian diangkat menjadi aturan hukum (pasal 362 KUHPidana)
Kajian Teori Hukum/Pendekatan Hukum
1. Pendekatan Filosofis → Hukum Alam
2. Pendekatan Yuridis → Hukum Positivisme
3. Pendekatan Sosiologis → Sosiologis
Teori Tujuan Hukum
Dapat dikaji melalui tiga sudut pandang, masing-masing sebagai berikut :
1. Dari sudut pandang ilmu hukum positif – normatif, atau yuridis dogmatik, dimana tujuan
hukum dititikberatkan pada segi kepastian hukumnya.
2. Dari sudut pandang filsafat hukum, dimana tujuan hukum dititikberatkan pada segi keadilan
3. Dari sudut pandang sosiologi hukum, dimana tujuan hukum dititikberatkan pada segi
kemanfaatannya.
Berbicara tentang Tujuan Hukum, Prof. Achmad Ali mengklasifikasikan ke dalam dua
kelompok teori yaitu sebagai berikut :
1. Ajaran Konvensional
Ajaran Konvensional ini dinilai sebagai ajaran yang ekstrem, karena menganggap tujuan
hukum hanya semata-mata satu tujuan saja. Misalnya
Ajaran Etis menyatakan bahwa pada asasnya tujuan hukum adalah semata-mata untuk
mencapai keadilan
Ajaran Utilistis menyatakan bahwa pada asasnya tujuan hukum adalah semata-mata untuk
menciptakan kemanfaatan atau kebahagiaan masyarakat
Ajaran Normatif-Dogmatik menyatakan bahwa pada asasnya tujuan hukum adalah semata-
mata untuk menciptakan kepastian hukum
2. Ajaran Modern
a. Ajaran Prioritas Baku
Menurut Gustav Radbruch tujuan hukum itu adalah :
1) Keadilan
2) Kemanfaatan
3) Kepastian Hukum
b. Ajaran Prioritas Kasuistis
Menurut Prof. Achmad Ali, ada kalanya dalam suatu kasus keadilan yang lebih diprioritaskan
ketimbang kemanfaatan dan kepastian hukum, tetapi adakalanya tidak meski demikian.
Mungkin untuk kasus-kasus lain justru kemanfaatan yang diprioritaskan ketimbang keadilan
dan kepastian, mungkin juga dalam kasus lain justru kepastian yang lebih diprioritaskan
ketimbang keadilan dan kemanfaatan.
- Teori Tujuan Hukum Barat lebih berorientasi pada tujuan hukum yaitu keadilan,
kemanfaatan dan kepastian hukum. Sedangkan Teori Tujuan Hukum Timur lebih
berorientasi pada tujuan hukum, bahwa bukan kepastian hukum, bukan kemanfaatan, dan
bukan keadilan yang menjadi tujuan hukum, melainkan kedamaian (peace). Tujuan Hukum
Islam selain kedamaian juga keseimbangan, kesejahteraan dan kemanfaatan serta ketertiban.
Tiga unsur sistem hukum menurut Lawrence Meir Friedmann yaitu : Teori Tujuan
Hukum Timur lebih berorientasi pada tujuan hukum, bahwa bukan kepastian hukum, bukan
kemanfaatan, dan bukan keadilan yang menjadi tujuan hukum, melainkan kedamaian (peace).
Menurut Prof. Achmad Ali, tidak cukup hanya ketiga unsur tersebut tetapi juga harus ada :
1. Profesionalisme yaitu penguasaan optimal dari setiap orang dalam bidang yang dilakoninya
2. Komitmen, yaitu tekad yang sungguh-sungguh untuk menegakkan hukum.
Pembagian Sistem Hukum
1. Sistem Hukum Eropa Continental
2. Sistem Hukum Anglo Saxon
Perbedaan Sistem Hukum Eropa Continental dan Anglo Saxon
Kesadaran Hukum :
1. Kesadaran Positif : kesadaran hukum yang digunakan dengan maksud baik
2. Kesadaran Negatif : kesadaran hukum yang digunakan dengan maksud tidak baik
Derajat Ketaatan
1. Ketakutan akan sanksi (compliance)
2. Ketakutan terhadap relasi/hubungan sesame (identification)
3. Kehendak hukum sama dengan nilai instristik warga masyarakat (internalization)
Fungsi Hukum
1. Menurut Charles Sampford fungsi hukum itu :
o Penyelesaian sengketa – merupakan fungsi pengadilan dan kantor advokat
o Memperkuat dan melembagakan kembali kebiasaan yang ada dalam suatu komunitas melalui
penyusunan aturan-aturan yang sama dengan kebiasaan yang dipraktikkan dalam komunitas
tersebut dan melalui penyediaan alat untuk memfasilitasinya – suatu fungsi pengadilan dan
legislatif.
o Mengubah kebiasaan yang ada – melalui pembuatan undang-undang, dan kadang-kadang
melalui pengadilan
o Mengarahkan atau melakukan pendidikan, lagi-lagi melalui pembuat undang-undang atau
putusan pengadilan
o Regulasi, pengendalian administratif terhadap berbagai institusi privat – pengendalian
dilakukan oleh birokrasi
o Partisipasi negara di dalam persoalan-persoalan sosial dan ekonomi oleh birokrasi
o Penghukuman atau ganjaran terhadap para pelaku kejahatan serta memperkuat nilai-nilai sosial
yang eksis – melalui pengadilan dan institusi pemidanaan/lembaga pemasyarakatan
o Mempertahankan kedamaian sosial melalui polisi dan institusi pidana
o Legitimasi dari institusi sosial yang ada – oleh pengadilan
2. Menurut Joseph Raz, membedakan fungsi hukum menjadi dua yaitu :
1) Fungsi Langsung
a. Fungsi langsung yang bersifat primer
- Pencegahan perbuatan tertentu dan mendorong dilakukannya perbuatan tertentu
- Penyediaan fasilitas bagi rencana-rencana privat
- Penyediaan servis dan pembagian kembali barang-barang
- Penyelesaian perselisihan diluar jalur regular
b. Fungsi langsung yang bersifat skunder
- Prosedur bagi perubahan hukum
- Prosedur bagi pelaksana hukum
2) Fungsi Tidak Langsung
Ialah memperkuat atau memperlemah kecenderungan untuk menghargai nilai-nilai moral
tertentu, sebagai contoh :
a. Kesucian hidup
b. Memperkuat atau memperlemah penghargaan terhadap otoritas umum
c. Mempengaruhi perasaan kesatuan nasional
3. Menurut Prof. Achmad Ali membagi fungsi hukum sebagai berikut :
1) Fungsi hukum sebagai a tool of social control
Ialah untuk menetapkan tingkah laku yang dianggap dari aturan hukum, selain itu untuk
menetapkan sanksi atas tindakan yang dilakukan oleh hukum jika terjadi penyimpangan
tersebut.
2) Fungsi hukum sebagai a tool of social engineering
Bahwa hukum sebagai alat untuk mengubah masyarakat, dalam arti hukum mungkin
digunakan sebagai alat oleh agent of change atau pelopor perubahan.
3) Fungsi sebagai simbol
Simbolis itu mencakup proses-proses menerjemahkan atau penggambaran atau mengartikan
suatu istilah sederhana tentang hubungan sosial serta fenomena-fenomena lainnya yang
timbul dari interaksinya dengan orang lain.
4) Fungsi hukum sebagai a political instrument
Bahwa hukum sebagai alat politik merupakan hal yang universal, apalagi jika dikaitkan
dengan fungsi hukum sebagai alat rekayasa sosial, maka peranan penguasa politik terhadap
hukum sangatlah besar. Hukum tak mungkin dipisahkan dengan politik, terutama pada
masyarakat yang sedang membangun, dimana perkembangan tidak lain merupakan keputusan
politik, dimana pembangunan jelas membutuhkan legalitas dari sektor hukum.
5) Fungsi hukum sebagai integrator
Hukum berfungsi sebagai mekanisme untuk melakukan integrasi terhadap berbagai
kepentingan anggota masyarakat, yang berlaku baik jika tidak ada konflik maupun setelah
ada konflik.
Butir terpenting tentang perubahan hukum dan perubahan masyarakat :
1. Sejauh mana perubahan masyarakat harus mendapatkan penyesuaian oleh hukum. Dengan
kata lain hukum yang menyesuaikan diri dengan perubahan masyarakat ini menunjukkan sifat
pasif dari hukum.
2. Sejauh mana hukum berperan untuk menggerakkan masyarakat menuju suatu perubahan
yang terencana. Disini hukum berperan aktif dan sering disebut sebagai fungsi hukum a tool
of social engineering (sebagai alat rekayasa sosial).
Teori Diskriminasi Hukum Menurut Donal Black, bahwa ada 5 aspek variabel yang turut
berpengaruh munculnya keanekaragaman hukum yaitu :
1. Stratifikasi Sosial : Ketidaksamaan kekayaan dan sumber-daya
2. Morfologi Sosial : Pola-pola hubungan antarpersonal
3. Kultur : Perilaku simbolik
4. Organisasi : Derajat dimana orang dimobilisasi dalam tindakan kolektif
5. Pengendalian sosial lain diluar hukum : sifat atau tingkatan dari mekanisme-mekanisme
nonhukum bagi pendefenisian dan tanggapan terhadap suatu “tindakan salah”.
Teori “the disorder of law” menurut Charles Shamford bahwa :
1. Hukum merupakan unsur yang cair, bukan sesuatu yang padat dan tidak dapat berubah
2. Hukum merupakan yang cair, sesuatu yang cair dapat berubah, karenanya di dalam hukum
tidak selamanya terdapat keteraturan atau ketertiban (order), tetapi didalam hukum juga
terdapat ketidakteraturan atau ketidaktertiban (disorder).
Ciri-ciri hukum menurut Charles Shamford
a. Tertulis
b. Relevan secara sosial
c. Dibuat oleh sesuatu badan publik
d. Didukung oleh paksaan
e. Ditegakkan oleh pengadilan dan polisi
f. Memiliki kekuatan moral
g. Ditaati atau digunakan di sebagian besar waktu oleh sebagian besar orang
h. Dapat diungkapkan dalam bentuk suatu aturan
i. Sesuai dengan isi hukum alam dan nilai-nilai warga masyarakat yang melahirkannya
j. Bersifat umum
k. Diumumkan resmi
l. Tidak berlaku surut
m. Jelas
n. Tidak kontradiksi
o. Tidak menuntut tindakan yang mustahil
p. Jarang berubah
Aliran-Aliran Pemikiran Dalam Ilmu Hukum
a. Hukum Alam, ada 4 ajaran pokoknya yaitu :
1. Hukum itu tidak dibuat baik oleh manusia maupun suatu lembaga tertentu, melainkan hukum
itu ada bersama-sama dengan alam
2. Karena hukum itu ada bersama alam maka hukum itu bersifat universal artinya hukum itu
sama dengan semua hukum di dunia ini
3. Karena hukum itu ada bersama alam, maka hukum itu akan berakhir kalau alam itu juga
berakhir
4. Penganut hukum alam mengidentikkan hukum alam itu moral
b. Positivisme
Bahwa hukum itu adalah apa yang benar-benar ada dalam sistem hukum dan bukan hukum
yang seyogyanya ada dalam norma-norma moral. Menurut John Austin hukum itu bukan
moral, tapi hukum itu adalah perintah dari pemegang kedaulatan tertinggi yang ada dalam
masyarakat, dimana perintah itu ditujukan pada masyarakat dan apabila dilanggar akan
mendapat sanksi eksternal.
Hukum positif adalah hukum yang diberlakukan tapi belum tentu berlaku didalam suatu
wilayah negara tertentu dan pada waktu tertentu.