JAWABAN UAS
1. Pada Pendekatan ini kita memfokuskan kajiannya terhadap bagaimana
memandang hukum sebagai suatu sistem yang utuh yang mencakup seperangkat
asas hukum, norma - norma hukum, dan aturan - aturan hukum (tertulis maupun
tidak tertulis). Pada dasarnya harus diketahui bahwa asas hukumlah yang
melahirkan norma hukum, kemudia norma hukum yang akan melahirkan aturan
hukum. Dari satu asas hukum tersebut dapat melahirkan lebih dari satu norma
hukum sehingga jumlahnya tak terhingga. Kemudian, dari satu norma hukum
dapat melahirkan lebih dari satu aturan hukum hingga jumlahlah tak terhingga
-. Pendekatan yang kedua ini memfokuskan kajiannya terhadap bagaimana cara
memandang hukum sebagai seperangkat realitas (reality), tindakan (action)
dan perilaku (behavior).
-. Pada pendekatan ini yang memfokuskan kajiannya terhadap bagaimana cara
memandang hukum sebagai seperangkat ide yang abstrak dan ide - ide moral
antara lain kajian tentang moral keadilan. Pendekatan filosofis ini dipelajari
dalam Mata Kuliah Filsafat Hukum, Logika Hukum, dan teori Hukum. Perlu
kami tegaskan bahwa setiap bidang hukum itu dapat dikaji dengan
menggunakan ketiga jenis pendekatan tersebut. Contohnya hukum pidana
(Criminal Law) dapat kita kaji dengan pendekatan Jurisprudential, empiris dan
filosofis. Oleh sebab itu, dengan kita mempelajari hukum pidana, maka dapat
menimbulkan kajian
2. Sosiologi Hukum adalah cabang dari Ilmu Pengetahuan sosial yang
mempelajari hukum dalam konteks sosial. Sosiologi Hukum membahas tentang
hubungan antara masyarakat dan hukum; mempelajari secara analitis dan
empiris pengaruh timbal balik antara hukum dengan gejala sosial lainnya
3. -Aliran Formalistis/Teori Positivisme Hukum
Dalam bentuknya yang paling murni, maka positivisme hukum itu adalah aliran
dalam ilmu pengetahuan hukum, yang ingin memahami hukum (yang berlaku)
itu semata-mata “dari dirinya sendiri” dan menolak memberikan sedikit pun
putusan nilai mengenai peraturan hukum
-Aliran/Teori Hukum Sejarah/Historis.
Teori atau mashhaf ini, mempunyai pendirian yang sangat berbeda dengan
aliran teori hukum posivtisme. Aliran ini justru menekankan bahwa hukum
hanya dapat dimengerti dengan menelaah kerangka sejarah dan kebudayaan di
mana hukum tersebut timbul
-Aliran Utilitarianisme
Ajaran ini didasarkan pada hedonistic utilitarianism, yang menghendaki bahwa
manusia bertindak untuk memperbanyak kebahagiaan dan mengurangi
penderitaan.Prinsip utama pemikiran teori ini adalah mengenai tujuan dan
evaluasi hukum. Tujuan hukum adalah kesejahteraan yang sebesar-beasrnya
bagi sebagian terbesar rakyat atau bagi seluruh rakyat, dan evaluasi hukum
dilakukan berdasarkan akibat-akibat yang dihasilkan dari proses penerapan
hukum. Berdasarkan orientsi ini, maka isi hukum adalah ketentuan tentang
pengaturan penciptaan kesejahteraan negara
- Aliran Sociological Jurisprudence
Aliran ini menghendaki bahwa hukum tidak hanya dapat dilihat dari dalam
hukum itu sendiri, melainkan mencoba memandangnya dari sudut sosialnya.
Aliran ini memperkenalkan teori-teori dan metode-metode sosiologi pada ilmu
hukum.
-Aliran Hukum Realis-Pragmatis (Pragmatic Legal Realism).
Aliran ini memberikan perhatian terhadap penerapan hukum dalam kehidupan
masyarakat (bernegara). Hal terpenting bagi teori ini adalah bagaimana hukum
itu diterapkan dalam kenyataan, dan hukum yang sebenarnya adalah hukum
yang dijalankan itu. Hukum bukanlah apa yang tertulis dengan indah dalam
udnang-undang, melainkan adalah apa yang dialakukan oleh aparat
penyelenggara hukum, polisi, hakim. Atau siapa saja yang melakukan fungsi
pelaksana hukum