Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Romy isra mirady

KELAS : REG BJM PAGI B/S5


NPM : 18810673

JAWABAN UAS
1. Pada Pendekatan ini kita memfokuskan kajiannya terhadap bagaimana
memandang hukum sebagai suatu sistem yang utuh yang mencakup seperangkat
asas hukum, norma - norma hukum, dan aturan - aturan hukum (tertulis maupun
tidak tertulis). Pada dasarnya harus diketahui bahwa asas hukumlah yang
melahirkan norma hukum, kemudia norma hukum yang akan melahirkan aturan
hukum. Dari satu asas hukum tersebut dapat melahirkan lebih dari satu norma
hukum sehingga jumlahnya tak terhingga. Kemudian, dari satu norma hukum
dapat melahirkan lebih dari satu aturan hukum hingga jumlahlah tak terhingga
-. Pendekatan yang kedua ini memfokuskan  kajiannya terhadap bagaimana cara
memandang  hukum sebagai  seperangkat realitas (reality), tindakan (action)
dan perilaku (behavior).
-. Pada pendekatan ini yang memfokuskan kajiannya terhadap bagaimana cara
memandang hukum sebagai seperangkat ide yang abstrak dan ide - ide moral
antara lain kajian tentang moral keadilan. Pendekatan filosofis ini dipelajari
dalam Mata Kuliah Filsafat Hukum, Logika Hukum, dan teori Hukum. Perlu
kami tegaskan bahwa setiap bidang hukum itu dapat dikaji dengan
menggunakan ketiga jenis pendekatan tersebut. Contohnya hukum pidana
(Criminal Law) dapat kita kaji dengan pendekatan Jurisprudential, empiris dan
filosofis. Oleh sebab itu, dengan kita mempelajari  hukum pidana, maka dapat
menimbulkan kajian
2. Sosiologi Hukum adalah cabang dari Ilmu Pengetahuan sosial yang
mempelajari hukum dalam konteks sosial. Sosiologi Hukum membahas tentang
hubungan antara masyarakat dan hukum; mempelajari secara analitis dan
empiris pengaruh timbal balik antara hukum dengan gejala sosial lainnya
3. -Aliran Formalistis/Teori Positivisme Hukum
Dalam bentuknya yang paling murni, maka positivisme hukum itu adalah aliran
dalam ilmu pengetahuan hukum, yang ingin memahami hukum (yang berlaku)
itu semata-mata “dari dirinya sendiri” dan menolak memberikan sedikit pun
putusan nilai mengenai peraturan hukum
-Aliran/Teori Hukum Sejarah/Historis.
Teori atau mashhaf ini, mempunyai pendirian yang sangat berbeda dengan
aliran teori hukum posivtisme. Aliran ini justru menekankan bahwa hukum
hanya dapat dimengerti dengan menelaah kerangka sejarah dan kebudayaan di
mana hukum tersebut timbul
-Aliran Utilitarianisme
Ajaran ini didasarkan pada hedonistic utilitarianism, yang menghendaki bahwa
manusia bertindak untuk memperbanyak kebahagiaan dan mengurangi
penderitaan.Prinsip utama pemikiran teori ini adalah mengenai tujuan dan
evaluasi hukum. Tujuan hukum adalah kesejahteraan yang sebesar-beasrnya
bagi sebagian terbesar rakyat atau bagi seluruh rakyat, dan evaluasi hukum
dilakukan berdasarkan akibat-akibat yang dihasilkan dari proses penerapan
hukum. Berdasarkan orientsi ini, maka isi hukum adalah ketentuan tentang
pengaturan penciptaan kesejahteraan negara
- Aliran Sociological Jurisprudence
Aliran ini menghendaki bahwa hukum tidak hanya dapat dilihat dari dalam
hukum itu sendiri, melainkan mencoba memandangnya dari sudut sosialnya.
Aliran ini memperkenalkan teori-teori dan metode-metode sosiologi pada ilmu
hukum.
-Aliran Hukum Realis-Pragmatis (Pragmatic Legal Realism).
Aliran ini memberikan perhatian terhadap penerapan hukum dalam kehidupan
masyarakat (bernegara). Hal terpenting bagi teori ini adalah bagaimana hukum
itu diterapkan dalam kenyataan, dan hukum yang sebenarnya adalah hukum
yang dijalankan itu. Hukum bukanlah apa yang tertulis dengan indah dalam
udnang-undang, melainkan adalah apa yang dialakukan oleh aparat
penyelenggara hukum, polisi, hakim. Atau siapa saja yang melakukan fungsi
pelaksana hukum

4. kaidah sosial adalah aturan atau tata-tertib dalam masyarakat yang


dipergunakan sebagai pedoman dalam mengatasi masalah-masalah sosial,
mengintral penyimpangan sosial, serta fenomena sosial yang melanggar dari
keteraturan sosial yang ada
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama
akan keanggotaan dan saling berinteraksi
Lembaga sosial disebut juga lembaga kemasyarakatan atau pranata sosial.
Lembaga sosial didefinisikan sebagai kumpulan individu yang disatukan untuk
mencapai tujuan bersama
kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut
kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Kewenangan
(authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu
Jika ada salah satu yg berjalan tidak seharusnya maka terjadinya tidak
keseimbangan sosial yg terjadi antar masyarakat,antar individu dengan lembaga
5.adalah perubahan yg dilakukan oleh hakim yg wajib menggali nilai2 dari
hidup masyarakat dan dapat juga dilakukan oleh badan badan yg memiliki
otoritas untuk hal tersebut,seperti badan legislatif
Hukum membawa perubahan pada masyarakat ialah tidak terjadi secara instan
melainkan proses yang panjang dan akan menimbulkan efek yg sifatnya
berantai
6.HUKUM sebagai a tool of social control memberikan arti bahwa ia
merupakan sesuatu yang dapat menetapkan tingkah laku manusia. Tingkah laku
ini dapat didefenisikan sebagai sesuatu yang menyimpang terhadap
aturan hukum. Sebagai akibatnya, hukum dapat memberikan sanksi atau
tindakan terhadap si pelanggar.
Law as a tool of sosial engineering merupakan teori yang dikemukakan oleh
Roscoe Pound, yang berarti hukum sebagai alat pembaharuan dalam
masyarakat, dalam istilah ini hukum diharapkan dapat berperan merubah nilai-
nilai sosial dalam masyarakat.

7. Keadilan alamiah adalah keadilan yang daya berlakunya tidak dipengaruhi


oleh ruang dan waktu, serta keberadaannya bukan hasil pemikiran masyarakat.
Keadilan hukum adalah keadilan yang pada asalnya tidak berbeda, tetapi
bilamana telah dijadikan landasan, ia menjadi berlainan.memprioritaskan suatu
keadilan dengan memberi apa yang seharusnya ia dapatkan sesuai apa yg ia
lakukan
Kepastian hukum secara normatif adalah ketika suatu peraturan perundang-
undangan dibuat dan diundangkan secara pasti, karena mengatur secara jelas
dan logis, maka  tidak akan menimbulkan keraguan karena adanya multitafsir
sehingga tidak berbenturan atau menimbulkan konflik norma
manfaatan hukum adalah asas yang menyertai asas keadilan dan kepastian
hukum. Dalam melaksanakan asas kepastian hukum dan asas keadilan,
seyogyanya dipertimbangkan asas kemanfaatan. Contoh konkret misalnya,
dalam menerapkan ancaman pidana mati kepada seseorang yang telah
melakukan pembunuhan, dapat mempertimbangkan kemanfaatan penjatuhan
hukuman kepada terdakwa sendiri dan masyarakat. Kalau hukuman mati
dianggap lebih bermanfaat bagi masyarakat, hukuman mati itulah yang
dijatuhkan
8. Beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas hukum dalam
masyarakat, yaitu (1) kaidah hukum/ peraturan itu sendiri; (2) petugas/penegak
hukum; (3) sarana atau fasilitas yang digunakan oleh penegak hukum; (4)
kesadaran masyarakat.
suatu asumsi yang menyatakan bahwa semakin besar peran sarana pengendalian
sosial selain hukum (agama dan adat istiadat), semakin kecil peran hukum. Oleh
karena itu, hukum tidak dapat dipaksakan keberlakuannya di dalam segala hal,
selama masih ada sarana lain yang ampuh. Hukum hendaknya dipergunakan
pada tingkat yang terakhir bila sarana lainnya tidak mampu lagi untuk
mengatasi masalah. Namun, untuk mengakhiri pembahasan ini, perlu
diungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan kesadaran masyarakat terhadap
hukum, yaitu (1) penyuluhan hukum yang teratur; (2) pemberian teladan yang
baik dari petugas di dalam hal kepatuhan terhadap hukum dan respek terhadap
hukum; (3) pelembagaan yang terencana dan terarah.

Anda mungkin juga menyukai