Anda di halaman 1dari 4

AFIF DHARMAWAN

1220210036
UJIAN AKHIR SEMESTER
SOSIOLOGI HUKUM
MUHAMMAD FAHRUDDIN,SH,MH
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM AS SYAFI`IYAH
JAWABAN
1. Sosiologi hukum termasuk dalam ilmu hukum. Hal ini disebabkan karena, dalamobjek
sosiologi hukum telah dijelaskan bahwa yang melahirkan sosiologi hukumbukanlah
kalangan sosiologi melainkan kalangan ilmu hukum. Dalam hal ini, paraahli yang
menguasai bidang sosiologi bersamaan mereka telah ahli dibidang hukum.Maka, jika
ditinjau dari ilmu hukum, hukum dapat dilihat atau di pandang sebagaiperangkat
peraturan yang dapat kita lihat pada kenyataannya hakekat sosial berasaldari tata
hukum, dimana hukum lahir dari hasil sosial, hukum lahir sebagai fungsikontrol
sosial. Yang mengatakan kajian hukum termasuk keduanya adalah Prof.Dr.Soejono
Soeekanto.
2. Hal-hal yang disoroti atau dipersoalkan dalam sosiologi hukum adalah :
1) Hukum dan sistem sosial masyarakat
2) Hukum dan nilai-nilai sosial budaya
3) Peranan hukum sebagai alat mengubah perilaku masyarakat
4) Hukum dan stratifikasi sosial
5) Hukum dan fenomena-fenomena sosial
Contohnya : Dalam rana pengadilan, ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhiseorang hakim dalam memberi keputusan atau dalam
menemukan hukum, faktortersebut berupa suasana politik, status ekonomi,
ataupun unsur-unsur psikologi yangsedang dialami oleh hakim
3. Roscoe Pound adalah salah satu pemikir hukum dunia yang nama dan pemikirannya
diperbincangkan dan diperhitungkan.Dia adalah salah seorang pemuka
aliran sociological jurisprudence dan pragmatic legal realism.
Roscoe Pound menganggap bahwa hukum sebagai alat rekayasa sosial (Law as a tool
of social engineering and social controle) yang bertujuan menciptakan harmoni dan
keserasian agar secara optimal dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia
dalam masyarakat.

David Émile Durkheim dikenal sebagai salah satu pencetus sosiologi modern. Ia
mendirikan fakultas sosiologi pertama di sebuah universitas Eropa pada 1895, dan
menerbitkan salah satu jurnal pertama yang diabdikan kepada ilmu sosial, L'Année
Sociologique pada 1896.

4. - Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan


dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-
bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-
perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada.
- Struktur sosial adalah suatu bangunan sosial yang tersusun atas berbagai unsur
pembentuk masyarakat. Unsur unsur tersebut saling berkaitan satu dengan yang
lainnya secara fungsional.
- Perubahan sosial adalah suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan
didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan
sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.
5. Hukum sebagai sosial kontrol, sosial engineering dan soasial welfare

a. Berperan aktif sebagai sesuatu yang dapat menetapkan tingkah laku manusia.
Tingkah laku yang menyimpang terhadap aturan hukum. Sehingga hukum dapat
memberikan sanksi atau tindakan terhadap si pelanggar.

b. Berperan sebagai rekayasa sosial dalam proses perubahan masyarakat yang di


manapun senantiasa terjadi, apalagi dalam kondisi kemajuan yang menuntut perlunya
perubahan-perubahan yang relatif cepat. sebagai a tool of engineering yang pada
prinsipnya merupakan arahan untuk merubah pola-pola tertentu dalam suatu
masyarakat, baik dalam arti mengokohkan suatu kebiasaan menjadi sesuatu yang
lebih diyakini dan lebih ditaati, maupun dalam bentuk perubahan lain.

c. Demikian halnya sebagai welfare berperan dan merupakan sarana untuk mengatur
sebaik mungkin dan memperlancar proses interaksi sosial sehingga terwujudlah
masyarakat yang harmonis, aman dan sejahtera (baldatun toyyibatun warabbun
ghafur).

6. a) Dalam pandangan Max Weber , aturan ialah aturan-hukum yang membolehkan


orang kebanyakan untuk secara aktif melaksanakan melalaui prnaata-pranata khusus
yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan paksaan secara sah, hukuman
ekonomi mirip denda, dan lain-lain, sumber kekuasaaan yang membuat orang tunduk
atau untuk menjatuhkan hukuman bagi pelaku kekerasan. Dan yang paling menawan
dari persepsi Weber, perihal aturan ialah sebab Weber menyaksikan hukum
merupakan perpacuan antara konsensus dan paksaan.
b) Dalam persepsi Emile Durkheim, bahwa aturan menjadi lebih independen dari
kondisi sosialnya dan juga menjadi lebih berlawanan-beda selaku penduduk yang
berubah dari organisasi dan perkumpulan yang relatif berbentuk sederhana menjadi
organisasi dan perkumpulan yang mempunyai contoh-contoh yang lebih kompleks.
Jadi, Jika Dukheim lebih menekankan pentingnya fungsi aturan kepada masyarakat
sebagai sebuah keseluruhan, sebaliknya Max Weber menekankan bagaimana hukum
dipengaruhi oleh aneka macam kepentingan yang sifatnya ideal maupun material.

7. Efektif jika berdasarkan fakta di lapangan, berdasarkan subyek dan obyek yang
dihadapi, dan berdasarkan keuntungan dan kerugian yang dirasakan masyarakat.
8. Menurut Soerjono Soekanto, indikator-indikator dari kesadaran hukum sebenarnya
merupakan petunjuk yang relatif kongkrit tentang taraf kesadaran hukum. Dijelaskan
lagi secara singkat bahwa

Indikator pertama adalah pengetahuan hukum. Seseorang mengetahui bahwa perilaku-


perilaku tertentu itu telah diatur oleh hukum. Peraturan hukum yang dimaksud disini
adalah hukum tertulis maupun hukum yang tidak tertulis. Perilaku tersebut
menyangkut perilaku yang dilarang oleh hukum maupun perilaku yang diperbolehkan
oleh hukum.

Indikator kedua adalah pemahaman hukum. Seseorang warga masyarakat mempunyai


pengetahuan dan pemahaman mengenai aturan-aturan tertentu, misalnya adanya
pengetahuan dan pemahaman yang benar dari masyarakat tentang hakikat dan arti
pentingnya Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Indikator yang ketiga adalah sikap hukum. Seseorang mempunyai kecenderungan


untuk mengadakan penilaian tertentu terhadap hukum.

Indikator yang keempat adalah perilaku hukum, yaitu dimana seseorang atau dalam
suatu masyarakat warganya mematuhi peraturan yang berlaku.

9. Hukum dan kekuasaan mempunyai hubungan yang sangat erat. Hubungan simbolik
hukum dan kekuasaan melahirkan hubungan fungsional di antara keduanya.
Kekuasaan menpunyai fungsi sebagai alat untuk membentuk hukum, menegakan
hukum, dan melaksanakan hukum. Sedangkan fungsi hukum terhadap kekuasaan
meliputi alat untuk melegalisasi atau menjustifikasi kekuasaan, alat untuk mengatur
dan mengontrol kekuasaan, dan juga alat untuk mengawasi dan mewadahi
pertanggungjawaban kekuasaan.
10. Menurut pandangan saya seseorang terjun kedunia seperti itu dikarenakan memang
kendala ekonomi atau dikarenakan tidak ada nya hubungan yang pasti dan
melakukann nya demi kepuasan tersendiri dan jika karena hedon brarti secara tidak
eksklusif telah menunjukkan motivasi masyarakat kelompok bawah untuk menekuni
dunia prostitusi, terlebih belum ada hukum yang mengontrol dengan niscaya dunia
prostitusi ini.

Anda mungkin juga menyukai