NIM: 2074201097
PERSADA BUNDA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat perlu dikaji dalam rangka mendorong terjadinya perubahan sosial. Pengaruh peranan
hukum ini bisa bersifat langsung dan tidak langsung. Hukum memiliki peran yang tidak langsung
dalam mendorong munculnya perubahan sosial yang berpengaruh langsung terhadap masyarakat.
di wilayah Nusantara.
Penegakan peran,fungsi serta kemanfaatan hukum akan membawa kepada suasana aman
dan tertib dalam kehidupan suatu masyarakat. Kehidupan masyarakat tersebut yang kemudian
berkembang menjadi suatu negara, tentunya lebih memerlukan suatu perangkat peraturan formal
yang akan menjadi alat pengatur kehidupan warga negara, yang pada hal ini dalam rangka
dimulai dengan penyediaan aturan yang akan dipedomani, kemudian ditetapkan penegak
hukumnya, dilengkapi dengan sarana atau fasilitas penegakan hukum, yang dengan ketiga unsur
ini, diharapkan apa yang menjadi kebutuhan dasar warga negara dalam bidang penegakan hukum
Hukum merupakan himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang dengan tujuan
untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat yang mempunyai ciri memerintah dan melarang
serta mempunyai sifat memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi yang melanggarnya.
1
Umanailo, M. Chairul Basrun. 2016. Sosiologi Hukum. FAM Publishing. Maluku. Hal.41
Hukum dirasa bisa berfungsi seutuhnya jika mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan
pada masyarakat, serta memberikan rasa keadilan yang memang merupakan tujuan hukum.
Untuk menunjang hal tersebut, maka hukum haruslah mendekati masyarakat yang mana dalam
Bila diibaratkan sebagai sebuah bangunan tubuh manusia, maka hukum formal yang
kerangka (Sketch, skeleton) saja bagi bangunan hukum itu sedangkan “masyarakat” boleh
diibaratkan dagingnya. Jadi ada kerangka dan ada dagingnya. Para ahli hukum biasanya lebih
senang menekuni kerangka bangunan itu dari pada mengkaji pula daging-dagingnya maupun
urat-uratnya yang menempel pada kerangka itu. Sebaliknya para ahli sosiologi akan merasa lebih
betah menggumuli daging-daging suatu bangunan hukum, yaitu proses-proses yang menyangkut
Menurut pendapat aristoteles bahwa manusia itu adalah Zoon Politicon, dimana dalam
hidupnya manusia selalu akan membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
yang hal ini dapat dilihat dari interaksi antara sesama manusia. Reaksi semacam ini
menimbulkan keinginan untuk menjadi satu dengan masyarakat sekelilingnya (antar manusia)
Interakasi manusia berlaku timbal balik yang artinya saling mempengaruhi satu sama lain
yang dengan demikian maka suatu kelompok sosial mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:2
Setiap warga kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari
2
Ibid, Hal.54
Ada hubungan timbal balik antara warga negara yang satu dengan warga-warga
lainnya.
Terdapat beberapa faktor yang dimiliki bersama oleh warga - warga kelompok itu,
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor yang tadi merupakan
nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang
- Ada struktur.
Mempelajari kelompok-kelompok sosial merupakan hal yang penting bagi hukum, oleh
karena hukum merupakan abstraksi daripada interaksi-interaksi sosial yang dinamis tersebut
lama kelaman karena pengalaman, menjadi nilai-nilai sosial yaitu konsepsi-konsepsi abstrak
yang hidup di dalam alam pikiran bagian terbesar warga-warga masyarakat tentang apa yang
Dalam lapisan masyarakat terdapat golongan atas (Upper Class) dan golongan bawah
(Lower Class), dijelaskan bahwa kalangan Upper Class jumlahnya lebih sedikit dibandingkan
Lower Class, karena Kalangan Upper Class jelas – jelas memiliki kemampuan yang lebih
banyak dan dianggap suatu hal yang terpenting dalam kehidupan bermasyarakat.
Upper Class yang memiliki kemampuan yang lebih tadi akan berwujud kepada
kekuasaan yang tentunya dapat menentukan berjuta – juta kehihupan manusia. Dan baik
buruknya suatu kekuasaan senantiasa diukur dari kegunaanya untuk mencapai suatu
BAB II
PEMBAHASAN
sebagai media pengatur interaksi sosial dan sebagai petunjuk yang mana perbuatan yang boleh
dilakukan dan tidak boleh dilakukan manusia,Lawrence Friedman mengatakan fungsi hukum
yaitu:3
social yang baru, yaitu dengan peraturan-peraturan hukum yang diciptakan dan
keadaan hidup yang serba terbatas menuju di kehidupan yang sejahtera atau
sebagai alat mengecek benar tidaknya tingkah laku) yakni hukum sebagai alat
untuk mengecek benar tidaknya suatu tingkah laku dengan di ketahuinya ciri-ciri
kebenaran yang dikehendaki oleh hukum, maka dengan cepat akan terlihat apabila
langkah kita agar kita selalu terpelihara dan tidak melakukan perbuatan yang
melanggar hukum.
3
Chandra Pratama, 1996). Muhammad Abu Zahrah, Ushul ul-Fiqhi (Kairo: Darul Fikriil ‘Achmad
Ali, Menguak Tabir Hukum, Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis, (Cet I: Jakarta: Arabi, t.th), hal.35
Untuk memberikan pedoman kepada warga masyarakat,bagaimana mereka harus
Dalam memandang hukum sebagai alat kontrol sosial manusia, maka hukum merupakan
salah satu alat pengendali sosial,Kontrol sosial merupakan aspek normatif kehidupan sosial. Hal
itu bahkan dapat dinyatakan sebagai pemberi defenisi tingkah laku yang menyimpang dan
akibat-akibat yang ditimbulkannya, seperti berbagai larangan, tuntutan, dan pemberian ganti
rugi.Hukum sebagai alat kontrol sosial memberikan arti bahwa ia merupakan sesuatu yang dapat
mengatur tingkah laku manusia. Tingkah laku ini dapat didefenisikan sebagai sesuatu yang tidak
menyimpang terhadap aturan hukum.Sebagai akibatnya, hukum dapat memberikan sangsi atau
tindakan terhadap si pelanggar.Karena itu, hukum pun menetapkan sanksi yang harus diterima
oleh pelakunya. 4
Ini sekaligus berarti bahwa hukum mengarahkan agar masyarakat berbuat secara benar
menurut aturan sehingga ketentraman dan ketertiban terwujud, Perwujudan sosial control berupa
sebuah pemidanaan, kompensasi, terapi, maupun konsoliasi. Standar atau patokan pemidanaan
adalah kewajiban,dimana inisiatif untuk memprosesnya ada pada pihak yang dirugikan.pihak
4
http://www.duniapelajar.com/2010/06/05/kaidah-kaidah-sosial-dan-hukum/
yang dirugikan ini akan meminta ganti rugi,sedangkan terapi maupun konsoliasi sifatnya
karna itu,yang pokok bukanlah siapa yang kalah dan siapa yang menang melainkan yang penting
adalah menghilangkan keadaan yang tidak menyenangkan bagi para pihak. Hal itu tampak
keharmonisan.
Hukum mungkin dipergunakan sebagai suatu alat oleh agent of change atau pelopor
perubahan adalah seseorang atau kelompok orang yang mendapatkan kepercayaan dari
perubahan sosial yang dikehendaki atau direncanakan, selalu berada di bawah pengendalian serta
Cara-cara untuk mempengaruhi masyarakat dengan system yang teratur dan direncanakan
terlebih dahulu, dinamakan sosial engineering atau sosial planning.Hukum mepunyai pengaruh
langsung atau pengaruh yang tidak langsung di dalam mendorong terjadinya perubahan
sosial.Misalnya, suatu peraturan yang menentukan system pendidikan tertentu bagi warga
Negara mepunyai pengaruh secara tidak langsung yang sangat penting bagi terjadinya
terhadap lembaga-lembaga kemasyarakatan yang artinya adalah bahwa terdapat hubungan yang
Suatu kaidah hukum yang menetapkan bahwa janda dan anak-anak tanpa memperhatikan
5
Zainuddin Ali, Sosiologi Hukum, Jakarta:Snar Grafika,2010
perubahan-perubahan sosial, sebab tujuan utamanya adalah untuk mengubah pola-
Negara-negara lain dapat membuktikan bahwa hokum, sebagiamana halnya dengan bidang-
bidang kehidupan lainnya dipergunakan sebagai alat untuk mengadakan perubahan sosial.
Misalnya di Tunisia, maka sejak diperlakukannya Code of Personal Status pada tahun 1957,
seorang wanita yang telah dewasa, mempunyai kemampuan hukum untuk menikah tanpa harus
di dampingi oleh seorang wali.Kiranya dapat dikatakan bahwa kaidah-kaidah hukum sebagai alat
suatu perubahan yang dikehendaki dan direncanakan oleh warga masyarakat yang berperan
sebagai pelopor masyarakat.Dan dalam masyarakat yang sudah kompleks di mana birokrasi
memegang peranan penting tindakan-tindakan sosial, mau tak mau harus mempunyai dasar
hukum untuk sahnya.Oleh sebab itu, apabila pemerintah ingin membentuk badan-badan yang
berfungsi untuk mengubah masyarakat (secara Terencana), maka hukum diperlukan untuk
membentuk badan tadi serta untuk menentukan dan membatasi kekuasaannya.Dalam hal ini
Perubahan hukum (legal change) dan perubahan sosial (social change) merupakan dua hal
yang selalu menjadi perhatian dan kajian para ahli hukum maupun ahli ilmuilmu sosial lainnya,
bagaimana keterkaitan antara hukum dan perubahan sosial. Perhatian pertama dalam pengertian
hubungan antara hukum dan perubahan sosial adalah pada pengertian atau masalah definisi, apa
yang dimaksud dengan perubahan sosial tersebut. Secara sederhana perubahan sosial dapat
diartikan sebagai sebuah restrukturisasi pola-pola dasar di mana orang dalam tatanan masyarakat
tertentu terlibat satu dengan lainnya dalam bidang pemerintahan, politik, hukum, ekonomi,
terjadi secara terstruktur dalam bentuk perubahan-perubahan masyarakat yang teratur dan
berpikir dan sikap hidup, tanpa sikap dan cara berpikir yang berubah, pengenalan lembaga-
lembaga baru dalam kehidupan tentu tidak akan berhasil, Mengaitkan secara sistematis antara
hukum dan pembangunan berarti meningkatkan pula intensitas pertukaran antara hukum dan
politik. Posisi hukum sebagai sarana untuk melakukan perubahan atau rekayasa sosial menjadi
semakin besar, dalam kontek ini, maka hubungan ketegangan antara kemandirian asas, doktrin,
Peranan hukum dalam pembangunan dapat kita katakan sebagai satu instrumen untuk
menjamin bahwa perubahan sosial yang terjadi akan berjalan secara teratur. Perubahan sosial
yang teratur melalui prosedur hukum, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan atau
keputusan badan-badan peradilan akan lebih baik daripada perubahan yang tidak teratur, lebih-
lebih melalui cara-cara kekerasan, perubahan maupun ketertiban (keteraturan) merupakan tujuan
6
Soekanto, Soerjono. 2015. Pokok-Pokok SosiologiHukum. Rajawali Pers cet-5, Jakarta. Hal.62
Menurut Harry C. Bredemeiersuatu analisis terhadap fungsi-fungsi hukum dan
hubungannya dengan sub sistem fungsional lain dari masyarakat. Ia kemudian membahas
beberapa garis penting dalam sosiologi hukum yang menjadi penekanan analisis itu dan
kedudukan sosiologi dalam hukum. Bredemeier juga menggunakan teori yang didasarkan pada
teori Sibernetica Talcott Parsons yang menggunakan empat proses fungsional dari suatu sistem
socialantara lain:7
b) Sistem politik, berupa penetapan tujuan dan dasar kekuasaan penegakkan hukum sebagai
imbalan dari penafsiran dan legitimasi yang diberikan oleh sistem hukum.
d) sistem pattern maintenance berupa konflik dan penghargaan sebagai imbalan dari
berhasilnya sistem hukum untuk menciptakan derajat stabilitas tertentu dalam proses hubungan
7
http://aepcitystudio.blogspot.com/2014/09/ruang-lingkup-sosiologi-hukum.html?m=1.
antara sistem hukum dengan sektor-sektor lainnya. Beberapa faktor yang dapat mengganggu
kepentingan pribadi.
4. tidak adanya fasilitas untuk melembagakan fungsi peradilan dalam diri warga
masyarakat.
dapatdipenuhi.
timbul dalam masyarakat secara teratur, atau seperti yang sudah disebutkan diatas sebagai
mekanisme intgerasi.pada waktu timbul sengketa dalam masyarakat, maka ia memberikan tanda
bahwa diperlukan suatu tindakan agar sengketa itu diselesaikan. Pembiaran terhadap sengketa-
sengketa itu tanpa penyelesaian akan menghambat terciptanya suatu kerjasama yang produktif
dalam masyarakat. pada itulah dibutuhkan mekanisme yang mampu mengintegrasikan kekuatan-
kekuatan dalam masyarakat, sehingga dapat diciptakan atau dipulihkan suatu proses kerjasama
yang produktif. Pada saat hukum itu mulai bekerja, maka pada saat itu pula mulai dilihat betapa
8
Soekanto, Soerjono.Mengenal Sosiologi Hukum. Citra Aditya Bakti.Bandung. hal.23
bekerjanya hukum itu sebagai mekanisme pengintegrasi melibatkan pula ketiga proses yang lain,
1) Masukan Dari Bidang Ekonomi; Fungsi adaptif atau proses ekonomi memberikan bahan
informasi kepada hukum mengenai bagaimana penyelesaaian sengketa itu dilihat sebagai
dan bagaimana kemungkinannya diwaktu yang akan datang apabila sesuatu keputusan
dijatuhkan. Pertukaran antara proses integrasi dan adaptasi atau antara proses hukum dan
Keluaran yang berupa pengaruh yang datang dari pengorganisasian kembali oleh
tujuan yang harus dicapai oleh masyarakat dan negara serta bagaimana mengorganisasi
dan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada untuk mencapainya. Hukum dalam hal
ini pengadilan, menerima masukkan dari sektor politik dalam benruk petunjuk tentang
dan eksplisit tercantum dalam hukum positif dan menjadi pegangan pengadilan untuk
9
Ibid, Hal.36
peraturan-peraturan hukum, yang di Indonesia dikenal sebagai masalah hak menguji
undang-undang.
Masukan Bidang Budaya: Pertukaran yang terjadi disini bisa dikatakan sebagai yang
terjadi antara proses sosialisasi dengan hukum. Hukum sebagai mekanisme pengintegrasi hanya
dapat menjalankan pekerjaannya tersebut dengan seksama apabila memang dari pihak rakyat
memang ada kesediaan untuk menggunakan jasa pengadilan. Keadaan tersebut bisa diciptakan
melalui masukan yang datang dari proses sosialisasi tersebut diatas. proses ini akan bekerjan
dengan cara mendorong rakyat untuk menerima pengadilan sebagai tempat untuk menyelesaikan
sengketa. Sebagai pertukaran bagi masukan yang datang dari bidang budaya tersebut, maka
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara tak dapat lepas dari peranan hukum.
Ketertiban, keamanan, dan keserasian hidup serta keberlangsungan pembangunan dalam upaya
mencapai tujuan hidup berbangsa dan bernegara amat ditentukan oleh hukum. Mengapa
demikian? Hal ini karena hukum berperan mengatur tingkah laku seluruh warga negara,
termasuk mengatur interaksi atau hubungan antarwarga negara serta antara warga negara dan
pemerintah. Tentang pentingnya peranan hukum, kita dapat merasakan sendiri dalam kehidupan
sehari-hari: bergaul dengan sesama, dalam mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan,
menjalankan usaha, menekuni pekerjaan atau profesi, dan dalam kegiatan-kegiatan lain di tengah
masyarakat. Ketertiban, keamanan, dan ketenangan yang kita nikmati selama ini jelas tidaklah
lepas dari peranan hukum. Peranan hukum lebih terperinci dalam kehidupan kita dapat kita
10
Achmad Ali. 2012. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicialprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence). Jakarta: Kencana. Cet 4 .
1. Hukum berperan menciptakan keamanan dan ketertiban. Hukum akan mencegah
bersama,dimana hal ini akan mendorong terwujudnya suasana aman dan tertib dalam
kehidupan masyarakat.
yang biasa bahwa konflik dan kejahatan terjadi dalam kehidupan masyarakat akan
tetapi selama hukum dapat ditegakkan, pihak-pihak yang terlibat konflik serta para
Selama hukum dilaksanakan dengan semestinya, kebenaran dan keadilan akan tetap
3. Hukum berperan mengatur tingkah laku individu dan masyarakat. Masyarakat terdiri
atas banyak pribadi atau individu yang mempunyai karakter yang bermacam-
kedekatan antarwarga masyarakat akan terjalin. Berkat hukum, akan tumbuh sikap
saling menghormati, saling menghargai, dan saling tolong sehingga relatif akan
iklim kehidupan yang kondusif, hal ini menjadikan masyarakat dapat bebas atau
leluasa mengembangkan potensinya dalam usaha meraih kesuksesan-kesuksesan
hidup.
Kesuksesan merupakan salah satu kunci dalam usaha mencapai kesejahteraan hidup.
Adapun peran-peran hukum yang lain : a).Peranan Hukum Dalam Masyarakat Hukum Sebagai
Sosial Kontrol, dimana setiap kelompok masyarakat selalu ada problem sebagai akibat adanya
perbedaan antara yang ideal dan yang aktual, antara yang standard dan yang parktis.
perzinahan, hutang, pembunuhan dan lain-lain. Semua contoh ini adalah bentuk prilaku yang
menyimpang yang menimbulkan persoalan didalam masyarakat, baik pada masyarakat yang
sederhana maupun pada masyarakat yang modern,dalam situasi yang demikian,setiap kelompok
berhadapan dengan problem untuk menjamin ketertiban bila kelompok itu menginginkan dan
mekanisme kontrol sosial yang akan membersihkan masyarakat dari sampah-sampah masyarakat
yang tidak dikehendaki, sehingga hukum mempunyai suatu peran yakni untuk mempertahankan
Hukum sebagai alat untuk mengubah masyarakat, adalah hukum sebagai sosial control, dan
sebagai alat untuk mengubah masyarakat atau biasa disebut social enginnering, sebagai alat
pengubah masyarakat adalah dianalogikan sebagai suatu proses mekanik. Terlihat akibat
masyarakat melalui bantuan ilmu sosilogi, maka akan terlihat adanya nilai-nilai atau norma-
11
Ibid hal.45
norma tentang hak individu yang harus dilindungi, dan unsur tersebut kemudian dipegang oleh
masyarakat dalam mempertahankan kepada apa yang disebut dengan hukum alam (natural
law),oleh karena itu sekalipun hukum itu mempunyai otonomi tertentu, tetapi hukum juga harus
fungsional dan menempatkan peranan dari keadilan dalam konteks kehidupan hukum secara
lebih seksama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara tak dapat lepas dari peranan hukum.
Ketertiban, keamanan, dan keserasian hidup serta keberlangsungan pembangunan dalam upaya
mencapai tujuan hidup berbangsa dan bernegara amat ditentukan oleh hukum. Mengapa
demikian? Hal ini karena hukum berperan mengatur tingkah laku seluruh warga negara,
termasuk mengatur interaksi atau hubungan antarwarga negara serta antara warga negara dan
pemerintah. Tentang pentingnya peranan hukum, kita dapat merasakan sendiri dalam kehidupan
sehari-hari: bergaul dengan sesama, dalam mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan,
menjalankan usaha, menekuni pekerjaan atau profesi, dan dalam kegiatan-kegiatan lain di tengah
masyarakat. Ketertiban, keamanan, dan ketenangan yang kita nikmati selama ini jelas tidaklah
lepas dari peranan hukum. Peranan hukum lebih terperinci dalam kehidupan kita dapat kita
1. Hukum berperan menciptakan keamanan dan ketertiban. Hukum akan mencegah warga
bersama,dimana hal ini akan mendorong terwujudnya suasana aman dan tertib dalam
kehidupan masyarakat.
2. Hukum berperan menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Merupakan hal yang
biasa bahwa konflik dan kejahatan terjadi dalam kehidupan masyarakat akan tetapi
selama hukum dapat ditegakkan, pihak-pihak yang terlibat konflik serta para pelaku
hukum dilaksanakan dengan semestinya, kebenaran dan keadilan akan tetap muncul dan
dinikmati masyarakat.
3. Hukum berperan mengatur tingkah laku individu dan masyarakat. Masyarakat terdiri atas
tingkah lakunya agar senantiasa tidak merugikan kepentingan orang lain dan kepentingan
umum.
antarwarga masyarakat akan terjalin. Berkat hukum, akan tumbuh sikap saling
menghormati, saling menghargai, dan saling tolong sehingga relatif akan mudah pula
ketertiban, keamanan, ketenangan, dan kestabilan berkat hukum akan menciptakan iklim
kehidupan yang kondusif, hal ini menjadikan masyarakat dapat bebas atau leluasa
DAFTAR PUSTAKA
Soerjono, soekanto. Sosiologi, suatu pengantar. Cetakan VI. Jakarta ; yayasan penerbit U.I 1978
Achmad Ali. 2012. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan