A. TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah menyelesaikan pertemuan ke-4 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
struktur sosial dan hukum.
B. URAIAN MATERI
1. Kaedah Sosial dan Hukum
Pergaulan hidup manusia diatur oleh perbagai macam kaidah atau norma, yang pada
hakikatnya bertujuan untuk menghasilkan kehidupan bersama yang tertib dan tentram. Di
dalam pergaulan hidup tersebut, manusia mendapatkan pengalaman-pengalaman tentang
bagaimana memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok atau primary needs,yang antara lain,
mencakup sandang, pangan, papan, keselamatan jiwa dan harta, harga diri, potensi untuk
berkembang dan kasih sayang.
Pola fikir manusia akan mempengaruhi sikapnya yang cenderung untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu terhadap manusia, benda ataupun keadaan. Kaidah-kaidah itu
ada yang mengatur pribadi manusia dan terdiri dari kaidah kepercayaan dan kesusilaan.
Kaidah kepercayaan bertujuan untuk mencapai suatu kehidupan yang beriman sedangkan
kaidah kesusilaan bertujuan agar manusia berakhlak atau mempunyai hati nurani bersih.
Di lain fihak ada kaedah-kaedah yang mengatur kehidupan antar manusia atau pribadi,
yang terdiri dari kaidah-kaidah kesopanan dan kaidah hukum.
Kaidah kesopanan bertujuan agar pergaulan hidup berlangsung dengan menyenangkan,
sedangkan kaidah hukum bertujuan untuk mencapai kedamaian dalam pergaulan antar
manusia. Kedamaian tersebut akan tercapai dengan menciptakan suatu keserasian antara
ketertiban (yang bersifat lahiriah) dengan ketentraman (yang bersifat bathiniah).
Kedamaian melalui keserasian antara ketertiban dengan ketentraman, merupakan suatu
ciri yang membedakan hukum dengan kaidah-kaidah sosial lainnya.
Ciri-ciri kaidah hukum yang membedakan dengan kaidah lainnya :
- Hukum bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara kepentingan.
- Hukum mengatur perbuatan manusia yang bersifat lahiriah
- Hukum dijalankan oleh badan-badan yang diakui oleh masyarakat.
- Hukum mempunyai berbagai jenis sanksi yang tegas dan bertingkat.
- Hukum bertujuan untuk mencapai kedamaian (ketertiban dan ketentraman).
Dalam lapisan masyarakat terdapat golongan atas (Upper Class) dan golongan bawah
(Lower Class), dijelaskan bahwa kalangan Upper Class jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan Lower Class, karena Kalangan Upper Class jelas-jelas memiliki
kemampuan yang lebih banyak dan dianggap suatu hal yang terpenting dalam kehidupan
bermasyarakat.Upper Class yang memiliki kemampuan yang lebih tadi akan berwujud
kepada kekuasaan yang tentunya dapat menentukan berjuta-juta kehihupan manusia. Dan
baik buruknya suatu kekuasaan senantiasa diukur dari kegunaanya untuk mencapai suatu
tujuan yang disadari oleh masyarakat. Kekuasaan mempunyai peranan yang sangat
penting karena dapat menentukan nasib beuta-juta nasib manusia. Baik buruknya
kekuasaan tadi senantiasa dapat diukur dengan kegunaanya untuk mencapai suat tujuan
yang telah ditentukan atau disadari oleh masyarakat terlebih dahulu.Kekuasaan
bergantung dari hubungan antara yang berkuasa dan yang dikuasai. Atau dengan kata
lain, antara pihak yang memiliki kemampuan untuk melancarkan pengaruh dan pihak lan
yang menerima pengaruh itu dengan rela atau karna terpaksa. Apabila kekuasaan
dihubungkan denga hukum, maka paling sedkit dua hal yang menonjol, pertama para
pembentuk,penegak maupun pelaksana hukum adalah para warga masyarakat yang
mempunyai kedudkan yang mengandung unsureunsur kekuasaan akan tetapi mereka tak
dapat mempergunakan kekuasaannya dengansewenang-wenang karna ada pembatasan-
pembatasan praktis dari penggunaan kekuasaan itu sendiri.Yang kedua, karna sistem
hukum antara lain menciptakan dan merupakan hak dan kewajiban beserta
pelaksanaanya. Dalam hal ini ada hak warga masyarakat ang tak dapat dijalankan karna
yang tak dapat dijalankan karna ynag bersangkutan tidak mempunyai kekuasaan untuk
melaksanakannya dan sebaliknya adahak-hak yang dengan sendirinya didukung oleh
kekuasaan tertentu. Dapat dikatakan bahwa kekuasaan dan hukum mempunyai hubungan
timbal balik disatu pihak hukum member batas kekuasaan, dan dilain pihak kekuasan
merupakan suatu jaminan berlakunya hukum. Peran hukum disini adalah untuk menjaga
agar kekuasaan tadi tidak melakukan tindakan yang sewenang-wenangnya dimana ada
batasan-batasan tentang perannanya yang tujuannya tidak lain untuk menciptakan
keadilan. Dan hal ini tidak menepis kemungkinan bahwa:
1. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam stratafikasi, semakin sedikit hukum yang
mengaturnya.
2. Semakin rendah kedudukan seseorang dalam stratifikasi, semakin banyak hukum yang
mengaturnya.
D. DAFTAR PUSTAKA