2. Secara harafian zoon artinya hewan dan politicon artinya bermasyarakat. Maka zoon politicon
adalah hewan yang bermasyarakat. Hal ini lah yang dimaksud Aristoteles sebagai kodrat
manusia yang membedakannya dengan hewan. Manusia memerlukan manusia lain untuk
aktualisasi diri, sehingga akan tercipat interaksi. Oleh karena itu di dalam interaksi juga pasti
tercipta konfilk dan dinamika lainnya.
Dalam kasus di atas, Joko akan merasa terbantu dengan kehadiran manusia lain. Mereka akan
mulai menjalin interaksi, dan bukan tidak mungkin aka nada konflik yang muncul. Hal ini bisa
terjadi karena Joko membutuhkan penyesuaian karena adanya manusia baru di tempat
tinggalnya.
Nah untuk mengatasi konflik ini maka ada serangkaian aturan mulai dari norma hingga hukum.
Maka manusia, masyarakat dan hukum tidak dapat dipisahkan. Sebab jika tidak ada hukum,
manusia bisa bertindak semaunya dan merugikan manusia lainnya.
Hubungan antara manusia masyarakat dan hukum pada umumnya adalah hubungan yang tidak
dapat di pisahkan, karena ketiganya saling berkaitan. Penjelasannya adalah :
3. a. Teori Stufenbau adalah teori yang mengatakan bahwa sistem hukum adalah sistem anak
tangga atau piramid yang memiliki kaidah bertingkat di mana norma hukum yang menempati
tingkat paling rendah harus berprinsip pada norma hukum yang lebih tinggi, dan kaidah hukum
yang tertinggi seperti konstitusi harus berkaitan pada norma hukum yang paling mendasar atau
grundnorm. Menurut Kelsen norma hukum yang paling dasar atau grundnorm memiliki bentuk
yang tidak konkret atau abstrak. Contoh konkret dari penerapan teori stufenbau di Indonesia
yaitu peraturan mengenai UU PKS.
b. Sistem hukum di Indonesia mengadopsi teori piramida hukum atau norma berjenjang dari
Hans Kelsen karena teori ini mengakomodasi prinsip-prinsip negara hukum yang mendasar,
yaitu supremasi hukum dan pemisahan kekuasaan. Dalam teori piramida hukum, hukum
dianggap sebagai piramida dengan hukum tertinggi di puncaknya, dan setiap peraturan atau
norma harus sesuai dengan hukum yang lebih tinggi di atasnya.
Dalam sistem hukum Indonesia, hukum tertinggi adalah Undang-Undang Dasar 1945, yang
menetapkan prinsip-prinsip dasar negara, hak asasi manusia, dan tugas negara. Kemudian di
bawahnya terdapat hirarki peraturan perundang-undangan yang lebih rendah, seperti undang-
undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan daerah, dan kebijakan pemerintah.
Setiap peraturan atau norma harus sesuai dengan hukum yang lebih tinggi di atasnya, dan tidak
boleh bertentangan dengan Undang-Undang Dasar.
Dalam teori piramida hukum, kekuasaan legislatif memiliki peran penting dalam menetapkan
hukum tertinggi, sedangkan kekuasaan yudikatif memiliki peran penting dalam menegakkan
hukum tersebut. Oleh karena itu, prinsip pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan
yudikatif sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan keadilan dalam sistem hukum.
Dalam pendapat saya, penggunaan teori piramida hukum atau norma berjenjang dari Hans
Kelsen sangat relevan dengan sistem hukum di Indonesia. Dengan mengakui hirarki peraturan
perundang-undangan dan prinsip supremasi hukum, kita dapat memastikan bahwa hukum di
Indonesia berdasarkan pada aturan yang jelas dan adil, dan mampu menjamin keamanan,
perlindungan hak asasi manusia, serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.