NIM : 049024565
1. Jelaskan mengapa kita perlu mempelajari ilmu hukum! Dan apa saja metode
mempelajarinya ?
Mengapa perlu mempelajari ilmu hukum, Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan,
Ilmu hukum dalam arti luas, yaitu ilmu yang mencakup dsan membicarakan segala hal
yang berhubungan dengan hukum yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan
tentang segala hal dan semua seluk-beluk mengenai hukum.
1. Guna Mempelajari asas-asas hukum yang pokok dan mempelajari sistem formal
hukum
2. Mempelajari konsepsi-konsepsi hukum dan arti fungsionalnya dalam masyarakat.
3. Mempelajari tentang kepentingan-kepentingan sosial apa saja yang dilindungi oleh
hukum.
4. Agar mengetahui tentang apa sesungguhnya hukum itu, dari mana dia asal usulnya,
apa yang dilakukannya dan dengan cara-cara atau sarana-sarana seperti apa harus
dilakukan.
5. Untuk mempelajari tentang apakah keadilan itu dan bagaimana ia diwujudkan dalam
hukum.
6. Untuk Mengetahui tentang perkembangan hukum : apakah hukum itu sejak dahulu
sama dengan yang kita kenal sekarang ini? Bagaimana sesungguhnya hukum itu
berubah dari masa ke masa.
7. Mempelajari pemikiran-pemikiran mengenai hukum sepanjang masa
8. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan hukum itu sesungguhnya dalam
masyarakat. Dan bagaimana hubungan antara hukum dengan sub-sub sistem lain dalam
masyarakat, seperti politik, ekonomi dan sebagainya.
9. Dan untuk mengetahui bagaimanakah sifat-sifat atau karakteristik keilmuan hukum.
Metode Idealis : merupakan bertitik tolak dari pandangan bahwa hukum sebagai
perwujudan dari nilai-nilai tertentu dalam masyarakat.
Metode Normatif Analitis : ini merupakan metode yang mana melihat hukum sebagai
aturan yang abstrak. Metode ini melihat hukum sebagai lembaga otonom dan dapat
dibicarakan sebagai subjek tersendiri terlepas dari hal-hal lain yang berkaitan dengan
peraturan-peraturan. Bersifat abstrak artinya kata-kata yang digunakan di dalam setiap
kalimat tidak mudah dipahami dan untuk dapat mengetahuinya perlu peraturan-
peraturan hukum itu diwujudkan. Perwujudan ini dapat berupa perbuatan-perbuatan
atau tulisan. Apabila ditulis, maka sangat penting adalah pilihan dan susunan kata-kata.
Metode Sosiologis : adalah metode yang bertitik tolak dari pandangan bahwa hukum
sebagai alat untuk mengatur masyarakat.
Metode Historis : metode yang mempelajari hukum dengan melihat sejarah hukumnya.
Namun pada suatu hari daerah yang ditinggali Joko kedatangan serombongan
petualang yang tersesat dan tidak bisa kembali ke tempat asalnya. Rombongan
petualang tersebut memutuskan untuk menetap hidup disana berdampingan
bersama Joko. Aristoteles menyebut manusia sebagai makluk sosial dengan
istilah Zoon Politicon. Zoon Politicon memiliki arti hewan yang bermasyarakat
atau binatang politik. Istilah itu memberi penjelasan mengenai perbedaan antara
manusia dengan hewan. Manusia memiliki kelebihan akal sehingga ia memiliki
kemampuan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya, dan
akan cenderung hidup berkelompok sama seperti hewan. Ia berinteraksi dengan
manusia lainnya hingga munculah keinginan untuk hidup berkelompok dan
membentuk suatu komunitas atau kelompok tertentu. Munculnya kelompok ini
didasarkan atas kesamaan pemikiran mengenai suatu hal, salah satunya yaitu
joko dan rombongan lain sama-sama petualang yang awalnya tersesat dan tidak
menemukan jalan kembali akhirnya memilih menetap dan bertempat tinggal
disana. Yang awalnya joko hidup sendirian kini joko hidup berdampingan
dengan rombongan lain sehingga munculah interaksi sosial satu sama lainnya.
Interaksi Sosial diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis.
Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang
satu dengan individu yang lainnya, antara kelompok yang satu dengan
kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu.
Teori hukum stufen merupakan teori yang dikemukakan oleh Hans Kelsen yang
menyatakan bahwa sistem hukum merupakan sistem anak tangga dengan kaidah
berjenjang dimana norma hukum yang paling rendah harus berpegangan pada norma
hukum yang lebih tinggi, dan kaidah hukum yang tertinggi (seperti konstitusi) harus
berpegangan pada norma hukum yang paling mendasar (grundnorm).
Menurut Kelsen grundnorm adalah : “a statement from which all other duty statements
ultimately get their validity from”
Dengan perkataan lain grundnorm adalah sumber tertinggi bagi validitas suatu norma
yang supremasi validitasnya diasumsikan seperti itu. Kelsen mengakui bahwa bentuk
grundnorm dalam setiap sistem hukum berbeda-beda. Grundnorm dapat berbentuk
konstitusi tertulis atau perintah diktator.
Pilihan hukum susunan norma hukum Indonesia berdasarkan teori Hans Kelsen adalah
berjenjang dan berlapis-lapis, dari norma hukum lapisan terendah yang operatif-
konkret-individual berjenjang dan bersumber pada norma hukum general-abstract
berpuncak dalam pandangan dan cita hukum yang menjadi staatsnorm atau
staatsfundamentalnorm, berpuncak pada Pancasila sebagai cita hukum.
Undangan apabila dilakukan yudisial review melalui lembaga yang berwenang untuk
itu. Satu tingkat di bawah basic (staatsfundamentalnorm) norm dalam teori Kelsen,
terdapat norma umum yang bersumber pada konstitusi, yaitu, yang oleh Hans Nawlasky
sebut sebagai Staatsgudngezets (Aturan Dasar/ Pokok Negara), yang dalam hirarki
Undnag-Undang Nomor 12 Tahun 2011 adalah mencakup batang tubuh. UUD Tahun
1945 dan Ketetapan MPR. Pada tingkatan berikumya terdapat Formelgesetz yang dapat
diterjemahkan dalam Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011 adalah mencakup a)
Undang- Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang b) Peraturan
Pemerintah; c) Peraturan Presiden; d). Peraturan Daerah Provinsi; dan e). Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota.
Sumber :
Taufiq Rahman, Glosari Teori Sosial, Ibnu Sina Press, Bandung, 2011, hlm. 35
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 133-
134.
https://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/fiat/article/view/75/76
https://mh.uma.ac.id/apa-itu-teori-hukum-stufenbau/
https://medium.com/@dewaganam34/hubungan-manusia-masyarakat-dan-hukum-
e1a38b2871b7
https://jurnal.iainambon.ac.id/index.php/THK/article/download/57/pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/17260/4/4_bab1.pdf