Disusunoleh :
1908016179
SAMARINDA
2019
Agar lebih memahami apa definisi masyarakat, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. Paul B. Harton
2. Ralp Linton
3. John J. Macionis
4. Soerjono Soekanto
5. Selo Sumardjan
Hubungan antara hukum dan masyarakat sangat erat dan tak mungkin
dapat diceraipisahkan antara satu sama lain, menginga bahwa dasar hubungan
tersebut terletak dalam kenyataan-kenyataan berikut ini.;
Kehidupan masyarakat tidak mungkin bisa teratur kalau tidak ada hukum.
Jadi, dari kedua pernyataan di atas ini sudah dapat dibuktikan, dimana ada
hukum di situ pasti ada masyarakat dan demikian pula sebaliknya, dimana dad
masyarakat disitu tentu ada hukumnya.
c. Disamping itu, tak dapat disangkal adanya kenyataan bahwa hukum juga
merupakan salah satu sarana utama bagi manusia melalui masyarakat di mana ia
menjadi warga atau anggotanya, untuk memenuhi segala keperluan pokok
hidupnya dalam keadaan yang sebaik dan sewajar mungkin, mengingat hukum
itu pada hakikatnya:
1). Memberikan perlindungan (proteksi) atas hak-hak setiap orang secara wajar,
disamping juga menetapkan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhinya
sehubungan dengan haknya tersebut.
2). Memberikan juga pembatasan (restriksi) atas hak-hak seseorang pada batas
yang maksimal agar tidak mengganggu atau merugikan hak orang lain,
disamping juga menetapkan batas-batas minimal kewajiban yang harus
dipenuhinya demi wajarnya hak orang lain
Individu berasal dari kata undivided atau dengan kata lain tidak bisa dibagi,
hanya satu. Pada saat seorang manusia berperan sebagai individu atau
perseorangan, maka bisa dikatakan bahwa ia hidup atau tinggal bersama individu
lain dan melakukan interaksi dengan individu di sekitarnya.
dan hukum.
Masyarakat adat sebagai komunitas yang memiliki asal-usul leluhur secara turun
temurun yang hidup di wilayah geografis tertentu, serta memiliki sistem nilai,
ideologi ekonomi, politik, budaya dan sosial yang khas”.Masyarakat ini masih
memegang nilai-nilai tradisi dalam sistem kehidupannya.
1. Plato
Menurut Plato, hukum merupakan sebuah peraturan yang teratur dan tersusun
dengan baik. Serta dapat mengikat terhadap masyarakat ataupun pemerintah.
4. Achmad Ali
Hukum merupakan norma yang mengatur yang benar dan mana yang salah.
Pembuatannya dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk tertulis dan tidak
tertulis. Memiliki ancaman hukuman jika melanggar norma tersebut.
5. E. M. Meyers
6. S. M. Amin
Hukum yaitu sekumpulan aturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi yang
memiliki tujuan untuk menertibkan pergaulan dalam suatu masyarakat. Sehingga
keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terjaga.
7. Aristoteles
Menurut Aristoteles, hukum yaitu tidak hanya kumpulan aturan yang dapat
mengikat masyarakat saja tetapi juga kepada pemegang hukum.
Menurutnya, hukum adalah keseluruhan peraturan yang dibatasi oleh hak orang
lain. Maka dari itu, setiap orang harus menghargai hak maupun kewajiban orang
lain selama tidak merugikan pihak-pihak terkait.
Sumber Hukum
Pengertian Norma
Sumber hukum materil merupakan akibat dari berbagai macam gejala politik,
ekonomi, ideologi, sosial, budaya dari kehidupan masyarakat.Sehingga
memerlukan sumber hukum yang sesuai dengan kondisi tersebut. Artinya dari
kondisi tersebut akan timbul dasar hukum yang baru.
Karakteristik Hukum
Tujuan Hukum
Unsur-Unsur Hukum
Tidak semua orang dapat membuat hukum.Hukum dibuat oleh badan atau
lembaga yang telah diakui resmi oleh negara. Kemudian sifat hukum akan
mengikat seluruh masyarakat.
Pengertian Wirausahawan
Jika individu melakukan pelanggaran hukum maka pastinya akan dikenakan oleh
sanksi ataupun hukuman. Sanksi tegasnya telah diatur oleh hukum.
Pelanggar hukum pasti akan dikenakan sanksi. Sanksi diberikan akan disesuaikan
lagi dengan pelanggaran yang diperbuat.
Pengelompokan Hukum
Berbagai jenis dan golongan hukum yang ada di dunia ini. Setiap golongan akan
memiliki manfaat dan dampak yang berbeda satu sama lain. Ada beberapa
pengelompokan hukum yang dapat diketahui.hukum berdasarkan sumbernya ada
hukum adat, hukum undang-undang, traktat, yurisprudensi dan doktrin.
setiap negara pasti memiliki jenis hukum yang berbeda-beda. begitu juga dengan
Indonesia. Ada 2 jenis hukum yang dikenal Indonesia yaitu hukum privat dan
hukum publik:
DAFTAR PUSTAKA :
1.https://www.maxmanroe.com/vid/sosia
2.https://www.romadecade.org
Sumber : https://jambi.tribunnews.com/2018/06/09/dua-acara-televisi-ini-dapat-
teguran-dari-kpi-pelanggaran-norma-kesopanan-dan-kesusilaan.
"Kami juga mendesak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini karena karya
seni ini telah melanggar norma kesusilaan, kepatutan, agama dan bila terbukti
melanggar UU akan dikenakan Pasal 27 ayat 1 Undang- Undang ITE dan pasal
282 ayat 3 KUHP kesusilaan," ujar Yohana dalam keterangannya, Selasa
(28/2/2017).
Sumber : https://news.detik.com
Sumber : https://nasional.tempo.com
Sumber : https://news.detik.com
Usai sudah perjalanan panjang Umar Patek yang buron selama sekitar 10
tahun. Terdakwa kasus terorisme, Umar Patek alias Hisyam bin Alizein alias Abu
Syekh alias Mike (45), divonis 20 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan
Negeri Jakarta Barat. Patek, yang kepalanya pernah dihargai 1 juta dollar AS,
dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar enam dakwaan
berlapis yang dikenakan jaksa penuntut umum (kompas, 20 Juni 2012)
Selain Patek, Indonesia juga telah memvonis terpidana bom Bali, Ali Imron,
dengan hukuman seumur hidup. Pengadilan Negeri Bali menyatakan, Imron,
pembuat bom, terbukti secara sah dan meyakinkan terlibat dalam aksi terorisme
tersebut. Indonesia juga telah mengeksekusi tiga terpidana mati peledakan bom
di Bali, yakni Amrozi, Imam Samudra, dan Ali, di Lembah Nirbaya,
Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada November 2008. Satu-satunya
tersangka terorisme yang belum diproses adalah Riduan Isamuddin alias
Hambali. Hambali ditahan di penjara pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di
Teluk Guantanamo, Kuba, sejak tahun 2006. Pemimpin Jemaah Islamiyah itu
ditangkap di Thailand pada Agustus 2003. Persidangan Umar Patek menimbulkan
persoalan dari ilmu hukum pidana. Terbuktinya Pasal 15 juncto Pasal 9 Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak
Berdasarkan kepada runut dan perjalanan dari Umar Patek, maka Umar Patek
terbukti dengan sengaja dan terencana merampas nyawa orang lain melalui
keterlibatannya dalam peristiwa Bom Bali I yang menewaskan 192 orang. Bom
tersebut meledak di tiga lokasi, di antaranya sebelah selatan Kantor Konsulat
Amerika Serikat, Denpasar; di dalam Paddy''s Pub, dan di depan Sari Club,
Denpasar, pada tanggal 12 Oktober 2002. Dalam rencana peledakan itu, ia
berperan sebagai peracik bom. Ia juga menyembunyikan informasi rencana
Sumber : https://www.kompasiana.com
"Konteks kita gugat untuk melindungi peternak kita dari potensi penyakit
mulut dan kuku. Kita ingin negara tidak mengimpor ruminansia dari negara
zone based," ujar Ketua Umum Dewan Peternakan Nasional yang juga
koordinator penggugat, Teguh Boediyana Teguh kepada detikFinance,
Jumat (27/1/2017). Teguh menjelaskan, impor daging atau sapi dari negara
zone based dikhawatirkan bisa memicu wabah penyakit pada hewan ternak
lokal. Dia mencontohkan, Inggris sendiri pernah mengalami wabah penyakit
ternak sehingga terpaksa memusnahkan 600 ribu ekor sapi dan 4 juta
domba.
Wabah PMK sendiri selama ini jadi salah satu penyakit yang paling
dikhawatirkan peternak. Sejak tahun 1986, Indonesia dinyatakan sudah
terbebas dari PMK. Pembukaan impor dari negara zona based dikhawatirkan
membuat wabah PMK kembali merebak di Indonesia. Meski tak berbahaya
bagi manusia, PMK membuat pertumbuhan hewan berkaki empat terganggu.
Pasal 36 D ayat 1
Pemasukan Ternak Ruminansia Indukan yang berasal dari zona sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36C harus ditempatkan di pulau karantina sebagai
instalasi karantina hewan pengamanan maksimal untuk jangka waktu
tertentu.
Pasal 36 E ayat 1
Dalam hal tertentu, dengan tetap memerhatikan kepentingan nasional, dapat
dilakukan pemasukan Ternak dan/atau Produk Hewan dari suatu negara atau
zona dalam suatu negara yang telah memenuhi persyaratan dan tata cara
pemasukan Ternak dan/atau Produk Hewan.
Sumber : https://finance.detik.com
Sumber : https://akuelsa.wordpress.com
Sumber : https://akuelsa.wordpress.com
Lebih jelas lagi dikatakan oleh Todung Mulya Lubis saat menjadi penasehat
hokum dari Erwin Ardana, pemimpin majalah playboy Indonesia. Todung
mengajukan PK atas putusan dua tahun penjara terhadap kliennya. Dalam
memori PK setebal 30 halaman, Todung menolak pertimbangan hukum MA atau
Judex Juris yang menyebut UU Pers tidak mengatur penyebaran tulisan, gambar,
benda yang melanggar kesusilaan.
Sumber : : https://akuelsa.wordpress.com
1. Putusan
Putusan adalah pernyataan hakim yang dituangkan dalam bentuk tertulis dan
diucapkan oleh hakim dalam sidang terbuka untuk umum sebagai hasil dari
pemeriksaan perkara gugatan (kontentius).
2. Ketetapan
Ketetapan adalah suatu penetapan tertulis yang di keluarkan oleh badan atau
pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit,
individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang dan badan
hukum perdata
3. Keputusan
Ralph C. Davis
Mary Follet
Menurut Mary Follet, Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi.
Jika semua fakta dari situasi tersebut bisa didapatkannya dan semua yang
terlibat, baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukum ataupun
ketentuannya, maka tidak sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal
dilaksanakan namun itu merupakan wewenang hukum situasi.
Perihal yang berkaitan dengan putusan; segala putusan yang telah ditetapkan
(sesudah dipertimbangkan, dipikirkan, dan sebagiannya)
4. Penetapan
1. Pemerintahan
Pengertian Pemerintahan
dalam arti luas adalah semua kegiatan yang bersumber pada kedaulatan
dan kemerdekaan, berlandaskan pada dasar negara, rakyat atau
penduduk dan wilayah negara itu demi tercapainya tujuan negara.
Kamus KBBI
1. Suradinata
Menurut Suradinata, pengertian pemerintah adalah organisasi yang
memiliki kekuatan besar di negeri ini, termasuk urusan publik, teritorial,
dan urusan kekuasaan dalam rangka mencapai tujuan negara.
2. Affan
Menurut Affan, pengertian pemerintah adalah kegiatan terorganisir orang
/warga di wilayah negara berdasarkan atas dasar kedaulatan negara dan
bersumber untuk mencapai tujuan dari orang/warga di daerah itu sendiri.
Menurut undang-undang
Dasar Hukum
Contoh Kasus
2. Empiris
Pengertian
3. Organisasi
Pengertian Organisasi
organisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk bekerjasama secara rasional dan sistematis,
Berdasarkan KBBI
Monarkibentuk pemerintahan yang dikepalai oleh raja: negara itu berubah
dari -- menjadi republik
Menurut Para Ahli
1. Menurut Garner, sistem pemerintahan monarki menyatakan bahwa
setiap pemerintahan yang didalamnya menerapkan kekuasaan yang
akhir atau tertinggi pada seseorang tanpa melihat pada sumber sifat-
sifat dasar pemilihan dan batas waktu jabatannya.
2. Menurut Jallinek, sistem pemerintahan monarki adalah pemerintahan
kehendak satu fisik dan menekankan bahwa karakteristik sifat-sifat
7. Dasar Negara
Pengertian
Dasar negara adalah sebuah sikap hidup, pandangan hidup, atau sesuatu
yang tidak bisa dibuktikan bukti kebenaran dan kesalahannya.
Sebenarnya, sebuah dasar negara ini adalah falsafah negara yang
memiliki kedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
aturan tata dan tertib dalam sebuah negara. Supaya kamu lebih paham
mengenai pengertian dari falsafah negara, kita harus tahu terlebih dahulu
arti atau pengertian dari falsafah.
Berdasarkan KBBI
Dasar Negara adalah latar organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat,
kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang
diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif,
mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan
8. Peraturan
Pengertian
Peraturan adalah perangkat yang berisi sejumlah aturan yang dibuat
untuk menegakkan ketertiban dalam masyarakat. Peraturan diciptakan
untuk mengatur perilaku dan hubungan antara anggota kelompok.
Peraturan berupa tertulis dan tidak tertulis.
Peraturan merupakan sebuah kebutuhan untuk menciptakan keteraturan
hidup bersama. Keteraturan itu haruslah terciptanya keadilan, kedamaian,
dan kebaikan bersama. Peraturan pada hakikatnya adalah tatanan,
petunjuk atau kaidah yang dibuat untuk mengatur perilaku manusia agar
tercipta kebaikan bersama.
Berdasarkan KBBI
1. Perataan (petunjuk, kaidah, ketentuan) yang dibuat untuk
mengatur: gaji pegawai, pemerintah.
2. Hubungan keluarga (kepada): bunda raja Ahmad itu ~ saudara dua
pupu kepada ayahanda; delisting n peraturan pencoretan saham
dari bursa; hukum prinsip yang menyatakan bahwa keunggulan
hukum membatasi pejabat negara dalam menyelenggarakan
9. Pertentangan
Pengertian
Pertentangan adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok
berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak
lawan yang disertai dengan ancaman dan/ atau kekerasan. Pertentangan
dapat pula sebut sebagai pertikaian.
Berdasarkan KBBI
1. perihal bertentangan; perlawanan: di antara partai politik tidak lagi
sehebat dulu.
2. perselisihan; pertikaian: kedua negara itu memang mempunyai ~
politik, logika pengingkaran dari kebenaran logika
Contoh Kasus
Anda sebagai pelajar yang selalu ingin berprestasi. Anda mencari
kepuasan dalam belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik,
tidak jarang Anda harus berhadapan dengan perbedaan pendapat, baik
10. Konvergen
Pengertian
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, konvergen (kata sifat) artinya
bersifat menuju satu titik pertemuan; bersifat memusat.
Menurut Bahasa adalah keadaan satu titik pertemuan atau memusat,
keadaan garis disamudra yang terlihat nyata memisahkan pertemuan
beberapa massa air yang berbeda suhu dan kadar garam atau
salinitasnya, aliran udara di suatu daerah pada ketinggian tertentu
dengan aliran udara masuk yang lebih besar dari pada aliran keluar
sehingga terjadi semacam penimbunan udara.
Menurut Para Ahli
1. Jamaludin Darwis
Secara bahasa yaitu berasal dari bahasa inggris dari kata verge yang
artinnya menyatu, mendapat awalan con yang artinya menyertai, dan
mendapat akhiran ance sebagai pembentuk kata benda.
2. Sumardi Surya Brata
Bahwa dalam perkembangan individu itu baik dasar atau pembawaan
maupun lingkungan memainkan peranan penting, bakat kemungkiinan
telah ada pada masing-masing individu, akan tetapi bakat yang sudah
tersedia itu perlu menemukan lingkungan yang sesuai agar dapat
berkembang.
3. PUTUSAN
Putusan adalah pernyataan hakim yang dituangkan dalam bentuk tertulis
dan diucapkan oleh hakim dalam sidang terbuka untuk umum sebagai
hasil dari pemeriksaan perkara gugatan (kontentius).
Menurut Para ahli
Menurut Ralp C. Davis menyatakan bahwa Keputusan ialah suatu hasil
pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan
adalah suatu jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.
4. KEPUTUSAN
Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang
dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan –
kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.Setiap
keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau
opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu
tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat
dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat
Para filsafat
MATERIL
Sosiologi dan
artopologi budaya
Udang-undang
(statue)
FORMIL Kebiasaan
(costome)
Keputusan hakim
(jurisprudentie)
Traktat (treaty)
Pendapat sarjana
hukum (doktrin)
Ketetapan MPR
Undang-undang/peraturan
pengganti undang-undang
Keputusan Presiden
Convention (konvensi
ketatanegaraan)
Kekuasaan yudikatif
yurisprudensi
putusan.mahkamahagung.go.id
PENETAPAN
Nomor 083/Pdt.G/2015/PA.Ktl
FULANAH binti FULAN, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SLTP,
pekerjaan SWASTA, tempat tinggal di Jalan Kesejahteraan, RT.019, Kelurahan
Tungkal III, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
selanjutnya disebut sebagai Penggugat ;
Melawan
FULAN bin FULAN, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SLTP,
pekerjaan Swasta, tempat tinggal di Jalan Kesejahteraan, RT.019, Kelurahan
Tungkal III, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
selanjutnya disebut sebagai Tergugat;
DUDUK PERKARA
b. Menjatuhkan talak satu bain sugra dari Tergugat (FULAN bin FULAN)
terhadap diri Penggugat (FULANAH binti FULAN).
Bahwa, pada hari sidang pertama tanggal 12 Maret 2015 Penggugat dan
Tergugat tidak datang menghadap ke persidangan tanpa alasan yang sah,
meskipun keduanya telah dipanggil secara resmi dan patut;
Bahwa, pada hari sidang kedua tanggal 26 Maret 2015 Penggugat dan Tergugat
juga tidak datang menghadap ke persidangan tanpa alasan yang sah, meskipun
keduanya telah dipanggil secara resmi dan patut;
Bahwa, oleh karena Penggugat dan Tergugat telah 2 kali tidak hadir menghadap
ke persidangan, maka Majelis Hakim berkesimpulan Penggugat tidak
bersungguh-sungguh menyelesaikan perkaranya dan diduga mereka telah rukun
kembali;
Bahwa, untuk mempersingkat putusan ini, maka ditunjuk kepada semua yang
termuat dalam Berita Acara Sidang dalam perkara ini sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari putusan ini ;
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat pada dua kali persidangan terakhir
setelah mediasi tidak pernah hadir dan tidak pula mewakilkan kepada orang lain
meskipun telah dipanggil dengan patut dan resmi tidak menghadap
dipersidangan, tidak pula ternyata bahwa tidak datangnya disebabkan suatu
halangan yang sah, maka Majelis Hakim menganggap bahwa Penggugat tidak
bersungguh-sungguh dalam mengajukan perkaranya dan dinyatakan gugur
dengan pertimbangan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 124 HIR /
Pasal 148 R.Bg Putusan gugur ialah putusan yang menyatakan bahwa
permohonan gugur, karena Penggugat tidak pernah hadir, meskipun telah
dipanggil secara resmi dan patut sedang Tergugat hadir dan mohon putusan
dengan cara-cara sebagai berikut :
MENGADILI
Ketua Majelis
Panitera Pengganti,
Nazaruddin
1. Pendaftaran : Rp 30.000,00
5. Materai : Rp 6.000,00
4. Redaksi : Rp 5.000,00
Jumlah Rp 391.000,00
2. Putusan Sela
tembusan kepada ;
di Seluruh Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
PUTUSAN SELA
SOIMAH, umur 55 Tahun, peker jaan pedagang, ber tempat tinggal di Ds.
Klahang Rt.002/003 , Kecamatan Sokaraja , Kabupaten Banyumas. Selanjutnya
disebut sebagai ………………………………………………………………………………………..….
PENGGUGAT ;
MAD FADIL Alias DAKHIRIN, Pekerjaan Pensiunan PNS, bertempat tinggal di Ds.
Lemberang Rt.001 / 004 Kecamatan Sokaraja , Kabupaten Banyumas.
Dalam hal ini dikuasakan kepada WASLAM MAKHSID, S.H. dan Rekan Advokat
/Pengacara yang beralamat di Jl . Banyumas – Banjar Negara KM 10 Piasa Kulon
RT 02 RW 02 Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas Jawa Tengah
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 6 November 2009 yang telah
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Banyumas tanggal 9 November 2009
No. 15/SK/2009 ;Selanjutnya disebut sebagai
……………………………….…………………………... TERGUGAT ;
Bahwa penggugat dan tergugat dahulu adalah suami isteri yang sah menikah
secara resmi dihadapan pegawai pencatat Nikah Kantor Urusan Agama
Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas pada tanggal 26 agustus 1970;
Bahwa antara penggugat dan tergugat telah bercerai dan tidak lagi sebagai
suami isteri yang mana masing- masing hidup sendiri - sendiri hal ini dikuatkan
dengan Putusan cerai dari Pengadilan Agama Kabupaten Banyumas No.0178/Pdt
.G /2009 /PA.Bms tertangga l7 Oktober 2009, dan terhadap anak- anak yang
mendidik dan membesarkan semuanya oleh penggugat ;
Bahwa tergugat sebelumnya adalah bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan
sekaligus sebagai guru yang pada akhirnya telah memasuki masa pensiun hingga
saat ini;
Bahwa yang menjadi permasalahan saat ii adalah tergugat selaku pegawai negeri
sipil meskipun telah bercerai dengan penggugat tentunya tidak bisa melepas
tanggung jawabnya selaku orang tua dari anak-anak hasil perkawinannya
dengan penggugat sehingga dalam hal ini penggugat selaku bekas/mantan isteri
dari tergugat masih berhak menuntut hak dari penghasilan (pensiunan) tergugat
yang diterima saat ini demi untuk kelangsungan hidup bersama anak-anak
penggugat yang tidak lain juga anak-anak tergugat;
bahwa pernah suatu saat anak tergugat pergi mendatangi tergugat dengan
maksud untuk meminta uang sebagai biaya sekolah tetapi namun oleh tergugat
di tolak dan tidak diberi bahkan oleh tergugat diusirnya, betapa teganya
terhadap anak kandung yang masih darah dagingnya sendiri diperlakukan
sekejam itu ;
Bahwa tergugat dalam hal ini benar- benar telah lupa akan tanggung jawabnya
sebagai orang tua dan sekaligus sebagai bapak dari anak- anak yang masih
membutuhkan biaya untuk hidup, tentunya dalam hal ini penggugat selaku ibu
dari anak- anak dan juga bekas isteri / mantan dari tergugat menuntut keadilan
serta hak- hak untuk anak, dimana tergugat seorang Pegawai Negeri Sipil
Bahwa jelas dalam hal ini tergugat telah melakukan kesalahan terhadap
kepentingan anak- anak khususnya sehingga perbuatan tergugat bertentangan
dengan norma hukum yang berlaku sehingga perbuatan atau sikap yang di
tunjukkan oleh tergugat jelas - jelas melawan hukum yang berlaku ;
Menetapkan hukum bahwa tergugat adalah ayah dari anak-anak yang saat ini
diasuh dan dibesarkan oleh penggugat;
ATAU :
Menimbang, bahwa dalam upaya damai telah dilakukan melalui proses Mediasi ,
dimana para pihak menyerahkan kepada Hakim Ketua Majelis untuk menunjuk
mediator dari kalangan Hakim Pengadilan Negeri Banyumas dan selanjutnya
Hakim Ketua Majelis menunjuk R. Ari Muladi , S.H.;
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah orang – orang yang beragama Isl am
yang pernah terikat dalam perkawinan secara Islam serta antara Penggugat dan
Tergugat telah sah bercerai dengan mendasarkan Putusan Pengadilan Agama
Banyumas nomor 178/PDT.G/2009/PA.BMS ter t angga l 29 Jul i 2009 yang telah
berkekuatan hukum tetap ;
DALAM KONVENSI
Memberi ijin kepada Pemohon MAD FADZIL alias DAKHIRIN bin SANMUKRIM
untuk menjatuhkan talak satu terhadap Termohon SOIMAH binti ABDUL HADI di
hadapan sidang Pengadilan Agama Banyumas ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
-------------
DALAM REKOVENSI
DALAM EKSEPSI :
Bahwa Tergugat te lah melaksanakan secara suka rela atas Putusan Perkara
tersebut di depan sidang Pengadilan Agama banyumas pada tangga l7 Oktober
2009 sekaligus mengucapkan Ikrar Talak melalui Kuasa Hukumnya ;
Berdasarkan hal - hal tersebut diatas kami mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menjatuhkan putusan sela sebagai
berikut : - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
ATAU
Apabi la Majelis Hakim berpendapat lain , mohon putusan yang seadil - adilnya .
-------------------
Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian Putusan Sela ini , maka segala
sesuatu yang tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan dianggap telah
termasuk dalam Putusan ini ;
TENTANG HUKUMNYA
Bahwa oleh karena Penggugat dan Tergugat adalah pemeluk agama Islam yang
pernah terikat dalam perkawinan secara Islam serta antara Penggugat dan
Tergugat telah bercerai maka Pengadilan Negeri Banyumas tidak berwenang
untuk memeriksa dan mengadili karena merupakan kewenangan dari Pengadilan
Agama Banyumas untuk memeriksa dan mengadilinya sebagaimana diatur dalam
Pasal 49 dan Pasal 66 ayat (5) Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang
Perubahan atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang peradilan agama.
DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan terhadap perkara ini tidak perlu di
lanjutkan dan Penggugat berada pada pihak yang kalah, oleh karenanya
terhadap Penggugat dibebankan untuk membayar biaya perkara ini yang
besarnya akan di ten tukan dalam amar putusan ;
Mengingat , Pasal 136 HIR, Pasal 49 dan Pasal 66 ayat (5) ayat dar i Undang-
Undang No 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 7
Tahun 1989 Tentang Peradi l an Agama ser ta pasal - pasal la i n dar i peratu ran
perundang- undangan yang ber laku.
MENGADILI
DALAM EKSEPSI
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini
sebesar Rp 344.000, - ( tiga ratus empat puluh empat ribu rupiah ) ; - - - - - - - -
-------------------------------
HAKIM KETUA
HAKIM ANGGOTA
PANITERA PENGGANTI
SUPARMAN
Biaya- biayanya :
Jumlah Rp 344.000, -
3. Putusan Verstek
MAHKAMAH AGUNG
REPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 13 April 1964
“Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.”
Suatu perbuatan.
Antara sekurangnya dua orang.
Perbuatan tersebut melahirkan perikatan di antara pihak-pihak yang berjanji
tersebut.
Hanya menyangkut sepihak saja. Hal ini dapat diketahui dari rumusan kata
kerja “mengikatkan diri”, sifatnya hanya datang dari satu pihak saja, tidak dari
kedua belah pihak. Seharusnya rumusan itu ialah “saling mengikatkan diri”, jadi
ada konsensus antara dua pihak.
Secara sederhana, pengertian perjanjian adalah apabila dua pihak saling berjanji
untuk melakukan atau memberikan sesuatu yang mereka perjanjikan mengenai
harta kekayaan yang dapat dinilai dengan uang.
Sejarah perjanjian
2. Undang-Undang
Undang-undang dasar adalah suatu naskah yang tertulis yang merupakan
hukum tertulis yang tertinggi dan berlaku di suatu negara,serta berisikan
aturan-aturan yang bersifat fundamental/mendasar.
[un·dang-un·dang]
3) hukum (dalam arti patokan yang bersifat alamiah atau sesuai dengan sifat-
sifat alam)
Janji tersebut antara lain berisi “sejak dari dahulu, sebelum pecahnya
peperangan asia timur raya, Dai Nippon sudah mulai berusaha
membebaskan bangsa Indonesia dari kekuasaan pemerintah hindia
belanda. Tentara Dai Nippon serentak menggerakkan angkatan
perangnya, baik di darat, laut, maupun udara, untuk mengakhiri
kekuasaan penjajahan Belanda”.
Sejak saat itu Dai Nippon Teikoku memandang bangsa Indonesia
sebagai saudara muda serta membimbing bangsa Indonesia dengan giat
dan tulus ikhlas di semua bidang, sehingga diharapkan kelak bangsa
Indonesia siap untuk berdiri sendiri sebagai bangsa Asia Timur Raya.
Namun janji hanyalah janji, penjajah tetaplah penjajah yang selalu ingin
lebih lama menindas dan menguras kekayaan bangsa Indonesia. Setelah
Jepang dipukul mundur oleh sekutu, Jepang tak lagi ingat akan janjinya.
Setelah menyerah tanpa syarat kepada sekutu, rakyat Indonesia lebih
bebas dan leluasa untuk berbuat dan tidak bergantung pada Jepang
sampai saat kemerdekaan tiba.
3. Konstitusi
http://www.pa-garut.go.id/tentang-pengadian/sistem-pengelolaan-
pengadilan/yurisprudensi
https://kbbi.web.id/yurisprudensi
http://hitamandbiru.blogspot.com/2011/01/yurisprudensi-traktat-dan-
doktrin.html
http://putu-dharmayasa.blogspot.com/2013/12/pengertian-traktat-treaty_4.html
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt548d38322cdf2/perbedaan-
peradilan-dengan-pengadilan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kontrak
https://ngobrolinhukum.wordpress.com/2013/01/20/kesepakatan-dalam-
perjanjian/
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-perjanjian-dalam-
pandangan-hukum/13411/2
https://digilib.unila.ac.id/597/7/BAB%20II.pdf
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5094bd4fc0c40/perbedaan-
undang-undang-dengan-peraturan-perundang-undangan/
https://butew.com/2018/05/23/pengertian-uud-1945-menurut-para-ahli/
https://vivajusticia.law.ugm.ac.id/2018/02/26/sejarah-undang-undang-dasar-
negara-republik-indonesia-tahun-1945-sebagai-konstitusi-di-indonesia/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-konstitusi.html
Argumentasi :
Adapun perspektif Hukum Positif, menikahkan wanita hamil karena zinah telah
dimuat dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan.
Peraturan pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan
Undangundang. Hanya saja dalam Kompilasi hukum Islam muatanya lebih
terperinci, larangan lebih dipertegas, dan menambah beberapa poin sebagai
aplikasi dari peraturan perundang-undangan yang telah ada. Adapun hal-hal
yang menjadi perhatian Kompilasi Hukum Islam dan mempertegas hal-hal
kembali yang telah disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan dan Peraturan pemerintah Nomor 9 tahun 1975 antara lain
adalah tentang perkawinan wanita hamil. Dalam Undang-Undang Perkawinan
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan secara eksplisit tidak ada mengatur
tentang perkawinan wanita hamil tetapi secara implisit ada yaitu dalam Pasal 2
ayat (1) bawha :“ perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum
masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu”. Dengan demikian
Perkawinan wanita hamil karena zina sah sesuai dengan pasal 2 ayat 1 Undang-
Undang Perakwinan Nomor 1 Tahun 1974 dan juga harus memenuhi syarat-
syarat sahnya suatu perkawinan.