BOOK REVIEW
PENGANTAR
Buku Sosiologi Hukum tergolong buku yang masih jarang ditemukan ditoko buku,
terutama sosiologi hukum yang dilengkapi dengan perspektif hukum islam. Mungkin saya
termasuk penulis yang terlalu berani menulis buku sosiologi hukum di lengkapi dengan
perspektif aplikasi hukum islam dalam kehidupan masyarakat. Akan tetapi, kalau saya tidak
melakukannya, menunggu munculnya buku yang akan melengkapi kajian diseputar Sosiologi
Hukum akan lebih lama. Itu pun kalau ada yang menulisnya. Dengan latar belakang
pemikiran tersebut, paling tidak buku ini merangsang penulis yang lainnya yang konsen
menyempurnakannya. Sebab, kita semua mengerti bahwa ilmu bagaikan orang yang berdiri
di atas pundak raksasa, artinya ilmu tidak dapat berdiri sendiri. Semakin banyak literatur
yang dijadikan rujukan akan semakin baik pemahaman masalah yang dikaji.
Sosiologi yang saya tekankan di sini mengajukan dua pendekatan, yakni memahami
hukum sebagai gejala social dan memahami gejala social yang melahirkan hukum. Hukum
sebagai gejala social adalah harapan masyarakat terhadap keadilan dan ketentraman hidup
pemahaman ini, hukum adalah norma social yang menjaga keharmonisan hidup di
masyarakat, terutama interaksi timbal balik dengan sesama anggota masyarakat. Sedangkan
gejala social sebagai hukum adalah kenyataan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
sebagai refleksi normatif yang menjelaskan kehendak social melalui tolak ukur moralitas
yang berlaku secara social. Hukum ada, tetapi tidak tertulis. Hukum berlaku tanpa harus
dikelola secara structural. Gejala social bergerak mengadapi berbagai tantangan hidup dan
jawaban atas segala tantangan perubahan social adalah hukum yang berlaku.
tidak dapat terlepas dari kenyataan social yang menjadi latar belakang diberlakukannya
hukum untuk kepentingan masyarakat, sebagai mana hukum yang di adopsi dari colonial
Belanda sebagai indicator bahwa hukum diproduksi oleh gejala social. Demikian pula
pandangan tentang norma social dan mitologinya, yang memberikan konsep hukum dan
undang-undang tidak terlepas dari realitas falsafah social. Sebagaimana hukum tentang
Paling tidak, buku ini akan menjawab rasa penasaran tentang paradigma sosiologis
mengenai hukum dan gejala social yang mendasari natalitas dan perubahannya.
BAB I
PENDAHULUAN
bermasyarakat, bertindak untuk dirinya atau orang lain, dan perilaku atau
ilmu social terhadap hukum yang berlaku dimasyarakat dan perilaku serta
dibentuk akibat adanya gejala social dapat menjadi hukum yang tertulis atau
tidak tertulis. Hukum atau peraturan yang tertulis dapat berbentuk undang-
dan pengadilan, semua Tindakan social tersebut secara langsung atau tidak,
akan berkaitan dengan berbagai bentuk hukum kepidanaan maupun
keperdataan.
kebudayaan social, tentang etnis, ras, dan berbagai simbol kemanusiaan yang
Hubungan antara warna kulit, bentuk hidung, rambut, bibir, kaki, cara
berjalan, dan sebagainya. Ada empat macam hubungan ilmiah antara sosiologi
1. Hubungan dialektika
4. Hubungan paternalistic
Kesimpulan dari empat hubungan di atas bahwa sosiologi hukum dan
antropologi hukum merupakan ilmu social yang selalu Bersatu, tetapi tidak
apabila dilihat dari objek utamanya, yaitu manusia, komunitas, peran, dan
BAB II : Perspektif Sosiolog iHukum Tentang Realitas Pelaksana Hukum Islam yaitu:
diputuskan, putus pula imannya. Maka saling berintraksilah satu sama lainnya
dan satukan dengan sistem nilai yang dikehendaki Allah SWT., yakni
ketakwaan.
perbedaan manusia dalam konteks kesukuan, ras dan sehingga perilaku social
tuhan, yaitu Allah sebagai Hakim Maha Agung. Allah yang telah menciptakan
sesamanya. Oleh karena itu, manusia menjadi objek hukum. Manusia yang
taat dan menjalankan hukum yang berlaku adalah subjek hukum, yang
tindakan yang melanggar hukum, yang akan dikenakan sanksi bila telah
lingkungan (siskamling)
A. Perubahan Sosial
berubah.