NAMA : AHMADJULHIDJAH
NIM : 211 09 340
FAKULTAS : ILMU HUKUM
TUGAS : HUKUM WARIS
Alhamdulillah, segala Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena
atas Izin, Taufiq dan Hidayah NYA jualah penyusunan makalah yang berjudul “Hukum Waris
Indonesia Menurut KUH-Perdata” ini dapat penulis selesaikan.
Selanjutnya Salawat beriring Salam tak lupa pula penulis tujukan kepada Nabi dan Rasul
Muhammad SAW, beserta keluarga dan pengikutnya sekalian. Yang mana Beliau telah
mewariskan dua pusaka yang tak ternilai untuk kebaikan manusia di dunia wal akhirat.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Waris
di Universitas Muhammadiyah Kendari jurusan Civic Hukum.
.
Raha, 01 Juli 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hubungan persaudaraan bisa berantakan jika masalah pembagian harta warisan seperti
rumah atau tanah tidak dilakukan dengan adil. Untuk menghindari masalah, sebaiknya
pembagian warisan diselesaikan dengan adil. Salah satu caranya adalah menggunakan Hukum
Waris menurut Undang-Undang (KUH Perdata).
Banyak permasalahan yang terjadi seputar perebutan warisan, seperti masing-masing ahli
waris merasa tidak menerima harta waris dengan adil atau ada ketidaksepakatan antara masing-
masing ahli waris tentang hukum yang akan mereka gunakan dalam membagi harta warisan.
Oleh karenanya, dalam pembagian warisan harus di lihat terlebih dahulu hukum yang
mana yang akan di gunakan oleh para ahli waris dalam menyelesaikan sengketa waris yang
terjadi.
Disini pemakalah akan sedikit mengupas tentang Hukum waris dipandang dari Hukum
Perdata (BW).
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya aturan-aturan yang telah di nukilkan di dalam KUH-Perdata mengenai hal waris,
maka kita dapat menjadikannya sebagai acuan untuk menyelesaikan segala bentuk sengketa
waris yang terjadi.
Namun bila KUH-Perdata tidak dapat menyelesaikan sengketa waris tersebut, maka dapat di
gunakan alternative lain yaitu dengan menggunakan referensi Hukum Agama
ataupunHukum Adat.
Seperti yang telah di papar kan di atas, terdapat beberapa golongan orang yang berhak
mendapatkan waris (ahli waris). Dan setiap golongan menutup golongan yang lain. Dengan
artian, golongan pertama menutup hak waris golongan kedua dan begitu seterusnya.
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat dan
dapat memberikan kontribusi kepada proses pembelajaran kita semua.
DAFTAR PUSTAKA