Anda di halaman 1dari 4

SOAL ESSAY PERDATA

1. Jaminan kebendaan dapat berupa jaminan atas benda bergerak dan benda tak
bergerak, jaminan benda bergerak dapat berupa (Hipotik)
Hipotik adalah bentuk jaminan jaminan kredit yang timbul dari perjanjian, yaitu suatu bentuk
jaminan yang adanya harus diperjanjikan terlebih dahulu.
1) Objek Hipotik
Adapun benda-benda tidak bergerak milik debitur yang dapat dihipotikkan yaitu ;

a. Tanah dan Bangunan . ialah jaminan atas semua tanah yang berstatus hak milik, hak
guna usaha dan hak guna bangunan berikut seperti: Bangunan rumah, bangunan pabrik,
bangunan gudang, bangunan hotel, bangunan losmen dan lain sebagainya.
b. Kapal laut yang berukuran 20 m3  isi kotor ke atas.Dasar dari ketentuan bahwa kapal laut
yang berukuran paling sedikit 20 m3  isi kotor ke atas dapat dihipotikkan ialah Pasal 314
ayat 1 dan Pasal 314 ayat 3 KUHD Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
2) Sifat-Sifat Hipotik
a. Hipotik merupakan perjanjian yang  accessoir, artinya bahwa perjanjian hipotik itu
merupakan perjanjian tambahan terhadap perjanjian pokoknya yaitu perjanjian pinjam
mengganti (kredit), sehingga perjanjian hipotik itu tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya
perjanjian pokok tersebut.
b. Hipotik ini tidak dapat dibagi-bagi, artinya bahwa hipotik itu akan selalu melekat sebagai
jaminan sampai hutang yang bersangkutan seluruhnya dilunasi oleh debitur.
c. Hipotik bersifat zaaksgevolg  (droit de suitei),  artinya bahwa hak hipotik akan selalu
melekat pada benda yang dijaminkan dimanapun atau pada siapapun benda tersebut
berada.
d. Hipotik mempunyai sifat lebih didahulukan pemenuhannya dari piutang lainnya.
3) Cara Mengadakan Hipotik
Menurut ketentuan pasal 1171 KUH Perdata, hipotik hanya dapat diberikan dengan suatu
akta otentik, kecuali dalam hal-hal yang dengan tegas ditunjuk oleh undang-undang. Dari
ketentuan Pasal 1171 KUH Perdata tersebut berarti kalau seseorang akan memasang
hipotik, maka perjanjian pemasangan hipotik harus dibuat dalam bentuk akta resmi. Seperti
dalam hal hipotik atas tanah maka perjanjian pemasangan atau pembebanannya harus
dibuat oleh Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) setempat.

2. Berikut ini merupakan unsur-unsur hipotik, Kecuali, adalah (Akta di bawah


tangan)
4 unsur hipotik :
 Bendanya merupakan benda tak bergerak
 Dilakukan oleh orang yang berhak memindahtangankan benda jaminan
 Ada jumlah uang tertentu dalam perjanjian pokok yang di tetapkan dalam suatu akta
 Diberikan dengan suatu akta otentik.
3. Fidusia di di Indonesia diatur dalam (Undang-Undang No 42 Tahun 1999)
fidusia adalah sebuah proses pengalihan hak kepemilikan suatu benda. Dimana meski hak
kepemilikan sudah dialihkan kepada orang lain. Namun sebenarnya benda tersebut masih menjadi
milik pemberi wewenang.Contohnya adalah pada sistem kredit motor. Meski nama yang diajukan
dalam proses registrasi hak kepemilikan adalah kalian. Namun sebenarnya motor tersebut masih
dalam kuasa pemberi motor tsb.

4. Suatu jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah berikut atau tidak berikut
benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk
pelunasan hutang tertentu yang memberikan kedudukan diutamakan kepada
kreditur tertentu terhadap kreditur-kreditur lain, hal tersebut merupakan
pengertian dari (Hak Tanggungan)

5. Keadaan hukum perdata di Indonesia adalah ber-bhineka, istilah tersebut dikenal


dengan istilah (Pluralisme Hukum)
Pluralisme hukum merupakan munculnya suatu ketentuan atau sebuah aturan hukum yang lebih
dari satu dalam kehidupan social. Hal ini disebabkan karena factor historis bangsa Indonesia
yang mempunyai perbedaan suku, bahasa, budaya, agama dan ras.

6. Ketentuan yang menyatakan Pasal-pasal dalam KUHPerdata ada yang dianggap


sudah tidak sesuai lagi dengan alam kemerdekaan. Hal tersebut terdapat dalam (
SEMA No.3 Tahun 1963)

7. Peralihan harta kekayaan dari pewaris kepada sekalian ahli waris baru akan
terjadi jika (Pewaris meninggal)

8. Ketentuan hukum waris dalam hukum perdata (BW) dijumpai di dalam buku
(Buku I KUHPdt)

9. Dalam hukum perdata (BW) cara memperoleh hak milik dengan pewarisan hal
tersebut diatur dalam ketentuan Pasal (584)
Pasal 584
Hak milik atas sesuatu kebendaan tak dapat diperoleh dengan cara lain, melainkan dengan
pemilikan, karena perlekatan; karena daluarsa, karena perwarisan, baik menurut undang2,
maupun menurut surat wasiat, dan karena penunjukan atau penyerahan berdasar atas suatu
peristiwa perdata untuk memindahkan hak milik, dilakukan oleh seorang yang berhak berbuat
bebas terhadap kebendaan itu.

10. Berikut ini merupakan macam-macam perikatan yang diatur dalam hukum
perdata (BW), Kecuali adalah (Tidak bersyarat)
11. Asas kebebasan berkontrak dalam hukum perdata (BW) diatur dalam ketentuan
Pasal (1338)
12. Lahirnya perjanjian dalam KUH Perdata adalah apabila sudah tercapai
kesepakatan, hal ini disebut sebagai asas (Konsensualitas)
13. Risiko dalam perjanjian tukar menukar dalam hukum perdata (BW) diatur dalam
ketentuan Pasal (1545)
14. Dalam perjanjian tukar menukar kedua belah pihak saling berjanji untuk
memberikan barang secara timbal balik. Hal itu dikenal dengan (Barter)
15. Bagian warisan dari ayah maupun ibu ditentukan secara tegas oleh UU yaitu
tidak boleh kurang dari (Seperempat)
16. Pengaturan domisili dalam KUH Perdata terdiri dari domisili, kecuali (Pribadi)
17. Di Indonesia, instrumen hukum yang mengatur tentang Perseroan Terbatas
diatur dalam (Undang-Undang No 40 Tahun 2007)
18. Obyek hukum menurut pasal 499 KUH Perdata, yakni benda . Kemudian
berdasarkan pasal 503-504 KUH Perdata disebutkan bahwa benda dapat dibagi
menjadi 2, yakni (Benda yang bersifat kebendaan dan Benda yang bersifat tidak
kebendaan)
19. Tempat untuk melakukan suatu perbuatan hukum tertentu yang ditentukan oleh
para pihak disebut sebagai (Hak domisili pilihan)
20. Hukum perdata yang berlaku di Indonesia adalah hukum perdata barat Belanda
yang pada awalnya berinduk pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang
aslinya berbahasa Belanda atau dikenal dengan (Burgerlijk Wetboek)
21. Undang-undang mengenai catatan sipil saat ini diatur dalam (UU No. 23 tahun
2006)
22. Yang merupakan kewajiban balai peninggalan harta menurut hukum perdata
(BW) adalah (Melakukan pengurusan suatu harta benda subjek hukum yang
tidak hadir dan menyegelnya berdasarkan putusan pengadilan)
23. Hukum perdata adalah ketentuan hukum yang mengatur mengenai hubungan
antar manusia dengan manusia. Pengaturannya dapat dilihat pada (KUHPerdata
(BW))
24. Di bawah ini merupakan hal-hal yang diatur dalam sistematika hukum perdata
(BW), Kecuali (Hukum profesi)
25. Sesuatu hal yang mempengaruhi kecakapan bertindak dalam lalu lintas hukum
adalah (Sudah dewasa)
26. Di bawah ini merupakan Arti penting pembedaan benda bergerak dan benda tak
bergerak secara yuridis, kecuali adalah (Eigendom)
27. Penyerahan benda bergerak dilakukan dengan penyerahan yang (Secara nyata)
28. Ketentuan dalam hukum perdata (BW) mengenai benda bergerak karena tujuan
pemakaian diatur dalam Pasal (507)
29. Penyerahan benda tak bergerak harus dilakukan secara yuridis yang dilakukan di
hadapan ( PPAT )
30. Perjanjian untuk melakukan suatu pekerjaan dikenal ada 3 macam, antara lain,
kecuali perjanjian (Pemborongan pekerjaan)
31. Suatu perjanjian dengan mana si penghibah di waktu hidupnya dengan cuma-
cuma dan dengan tidak dapat ditarik kembali menyerahkan sesuatu barang guna
keperluan si penerima hibah yang menerima penyerahan hibah itu. Hal tersebut
merupakan pengertian dari (Perjanjian penghibahan)
32. Kewajiban orang yang meminjamkan dalam hukum perdata (BW) diatur dalam
Pasal (1759)
33. Sifat perjanjian penanggungan merupakan perjanjian (Ikutan)
34. Dalam perjanjian sewa beli hak milik akan beralih pada saat (Pembayaran
angsuran terakhir)
35. Berdasarkan peraturan yang berlaku, jangka waktu terhadap hak erfpacht adalah
(75)
36. Dalam ketentuan UU No. 1 Tahun 1974 terdapat asas monogami yang sifatnya
(Relatif)
37. Ketentuan tentang hukum perkawinan yang diatur dalam Hukum Perdata (BW)
mengandung asas (Monogami)
38. Subjek hukum adalah pengemban hak dan kewajiban dalam lalu lintas hukum,
subjek hukum yang berupa manusia baru lahir (Dilahirkan hidup)
39. Pengampuan dapat dilakukan dengan alasan antara lain, kecuali (Boros)
40. Pendewasaan penuh suatu subyek hukum dapat diajukan apabila sudah
mencapai usia (20)
41. Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan pihak yang dapat
mencegah perkawinan ialah (Suami atau istri dari perkawinan pertama)
42. Anak luar kawin yang diakui jika mewaris bersama golongan kedua akan
memperoleh bagian (Seperempat)
43. Dalam UU No. 1 Tahun 1974 ketentuan yang mengatur akibat perkawinan
terhadap harta dijumpai dalam ketentuan Pasal (35)
44. Orang dewasa yang sakit ingatan, pemboros, lemah akal dapat diletakkan dalam
lembaga (Pengampuan)
45. Perwalian menurut UU No. 1 Tahun 1974 dikenal dengan perwalian (Oleh
keluarga terdekat)
46. Hakim memiliki peran dalam meredam perselisihan dalam perkawinan dalam
proses siding cerai khususnya pada tahap (Mediasi)
47. Di bawah ini merupakan hal yang mengakibatkan kekuasaan orang tua dapat
dicabut, Kecuali adalah (Orang tua berkelakuan baik)
48. Ketentuan dalam Staat Blad No. 129 bagian kedua diatur mengenai
pengangkatan anak untuk warga timur asing Tionghoa, diatur mengenai syarat
usia, yaitu (18 tahun)
49. Pengangkatan anak yang memutuskan hubungan hukum dengan orang tua
biologis disebut dengan adopsi (Plena)
50. Permohonan untuk mendapatkan penetapan pendewasaan penuh seseorang
harus sudah berusia (20 tahun)
51. Hukum Perikatan diatur dalam KUH Perdata (BW) pada buku ke ( III )
52. Dalam hukum perdata (BW) ketentuan syarat sahnya gadai diatur dalam Pasal
(1152)

Anda mungkin juga menyukai