Anda di halaman 1dari 3

1.

Hak sewa untuk bangunan


A. Pengertian hak sewa untuk bangunan

Menurut pasal 44 ayat (1) UUPA , seseorang atau suatu badan hukum mempunyai
hak sewa atas tanah , apabila ia berhak menggunakan tanah milik orang lainuntuk
keperluan bangunan, dengan membayar kepada pemiliknya sejumlah uang sewa , jadi
hak sewa untuk bangunan yaitu hak yang dimiliki seseorang atau badan hukum untuk
mendirikan dan mempunyai bangunan diatas tanah hak milik orang laindengan
membayar sejumlah uang sewa tertentudalam jangka waktu tertentu yang telah
disepakati oleh pemilik tanah dengan pemegang hak sewa untuk bangunan.

Yang mana telah dijelaskan dalam pasal 44 dan pasal 45 UUPA bahwa “oleh karena
hak sewa merupakan hak pakai yang mempunyai sifat-sifat khusus , maka disebut
tersendiri , yang mana hak sewa hanya di sediakan untuk bangunan-banguna yang
berhubungdengan ketentuan pasal 10 ayat 1 UUPA , sementara hak sewa tanah
pertanian mempunyai sifat sementara ada di pasal 16 jo.pasal 53.Negara tidak dapat
menyewakan tanah karena negara bukan pemilik tanah.

Budi harsono menyatakan bahwa hanya karena pemilik tanah yang dapat
menyewakan tanah , maka negara tidak dapat menggunakan lembaga inisifat dan ciri-
ciri hak sewa bangunan adalah :

1. Sebagimana dengan hak pakai , maka tujuan penggunaannya sementara ,


artinya jangka waktunya terbatas
2. Umumnya hak sewa bersifat pribadi dan tidak di perbolehkan untuk dialihkan
kepada pihak lain maupun untuk menyerahakan kepada pihak penyewa
(ondhervevuur) tanpa izin pemilik tanah
3. Sewa dapat diandalkan dengan ketentuan bahwa jika penyewa meninggal
dunia hubungan sewanya akan putus
4. Hubungan sewa tidak terputus dengan dialihknannya hak milik yang
bersangkutan ke pihak lain.
5. Hak sewa tidak dapat dijadikan jaminan utang denagn di bebani
haktanggungan
6. Hak sewa dengan sendirinya dapat dilepas oleh pihak yang menyewa
7. Hak sewa tidak termasuk golongan hak-hak yang di daftar menurut peraturan
pemerintah No. 10 tahun 1961 (sekarang peraturan pemerintah NO. 24 tahun
1997)
A. Objek hak sewa untuk bangunan
Adalah hak milik dan objek yang disewakan oleh pemilik tanah kepada pihak
pemegang hak sewa untuk bangunan , yaitu tanah bukan bangunan1

B. Pememgang hak sewa untuk bangunan

Menurut pasal 45 UUPA , yang dapat mempunyai hak sewa untuk bangunan
adalah:

1. WNI
2. Orang asing yang berkependudukan indonesia
3. Badan hukum yang didirikan menurut hukum indonesia , dan berkedudukan
indonesia
4. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di inonesia

C. Terjadinya hak sewa atas bangunan


Atas dasar ketentuan pasal 9 ayat1 peraturan pemerintah No. 24 tahun 97 ,
haks ewa bangunan tidak termasuk hak atas tanah yang wajib di daftarkan
kepada kepala kantor pertanahan kabupaten/kota.

2. Hak membuka tanah dan memungut hasil lahan


A. Pengertian hak membuka tanah dan memungut hasil lahan

Ialah temasuk hak untuk menggunakan lahan milik negara dan memungut hasil tanah
yang telah di kuasai yang memberi kewenangan dan kewajiban yang di tentukan
dalam keputusan pemberian oleh pihak berwenang .

B. Subjek hak membuka tanah

ini masuk pada pasal 42 UUPA yang dapat menentukan hak ini yaitu :

1. WNI
2. Orang asing yang berkependudukan indonesia
3. Badan hukum yang didirikan menurut hukum indonesia , dan berkedudukan
indonesia
4. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di inonesia.2

1
Sudargo Gautama,tafsiran undang-undang pokok agraria ,Citra Aditya Bakti ,bandung, 1990 hal 152
2
A.P.Parlindungan ,beberapa konsep tentang hak-hak atas tanah” ,majalah CSIS, tahun 20 NO.2
jakarta,april 1991 , hal 135
Sumber :Santoso Urip,hukum agraria kajian komprehesif,jakarta ,PT fajar
interpratama mandiri ,jakarta 2013

Anda mungkin juga menyukai