Anda di halaman 1dari 14

TUGAS POKOK & FUNGSI PENGADILAN NEGERI

Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk


menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1
Undang-Undang Dasar pasca Amandemen).
Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh Mahkamah Agung RI, Badan-badan
peradilan lain di bawah Mahkamah Agung (Peradilan Umum, PTUN, Peradilan
Militer, Peradilan Agama) serta Mahkamah Konstitusi (Pasal 24 ayat 2 Undang-
Undang Dasar 1945).
Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badan-
badan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan
Mahkamah Agung sebagai pengadilan tertinggi dengan tugas pokok untuk menerima,
memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan
kepadanya).
(Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2)
Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan Kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan pada umumnya (Pasal 2 UU No.2 Tahun 1984). Pengadilan Negeri
bertugas dan berwenang, memeriksa, mengadili, memutuskan dan menyelesaikan
perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama (Pasal 50 UU No.2 Tahun 1986)
Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang
hukum kepada instansi pemerntah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 UU No.2
Tahun 1986). Selain menjalankan tugas pokok, pengadilan dapat diserahi tugas dan
kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang-Undang.
Adapun tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Negeri diautur dalam UU No.49
Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas UU No.2 Tahun 1986 tentang Peradilan
Umum dalam Pasal 55 sampai dengan pasal 67 sebagai berikut :
1. KETUA
Tugas Pokok :
a. Ketua selaku Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas
kekuasaan kehakiman, untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama.
b. Ketua Pengadilan mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan
tingkah laku Hakim, Panitera, Panitera Pengganti dan Jurusita serta Pejabat
Struktur di daerah hukumnya.
c. Ketua Pengadilan mengatur pembagian tugas para hakim.
Fungsi :
a. Ketua Pengadilan membagikan semua berkas perkara dan atau surat-surat
lainnya yang berhubungan dengan perkara yang diajukan ke Pengadilan
kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan.
b. Ketua Pengadilan Negeri menetapkan perkara yang harus diadili berdasarkan
nomor urut, tetapi apabila terdapat perkara tertentu yang karena menyangkut
kepentingan umum harus segera diadili, maka perkara itu didahulukan.
2. WAKIL KETUA
Tugas Pokok :
a. Wakil Ketua selaku Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas
kekuasaan kehakiman, untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama.
Fungsi :
a. Wakil Ketua Pengadilan Negeri berfungsi sebagai Koordinator Pengawasan
di daerah Hukumnya
3. HAKIM
Tugas Pokok :
a. Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan
kehakiman, untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana
dan perkara perdata di tingkat pertama.
Fungsi :
a. Melakukan tugas-tugas Pengawasan sebagai Pengawas Bidang dengan
memberi petunjuk dan bimbingan yang diperlukan bagi para Pejabat
structural maupun Fungsional.

4. PANITRA/SEKRETARIS
Tugas Pokok :
a. Panitera Pengadilan bertugas menyelenggarakan administrasi perkara dan
mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda, dan Panitera Pengganti.
b. Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda, dan Panitera Pengganti bertugas
membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang
Pengadilan.
c. Sekretaris bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan DIPA selaku
Kuasa Penggugat Anggaran (KPA).
d. Sekretaris selaku Pengguna barang (Kuasa Pengguna Barang) bertanggung
jawab atas keberadaan dan pemanfaatan barang milik negara (BMN).
e. Sekretaris Pengadilan bertugas menyelenggarakan administrasi umum
Pengadilan, dan mengatur tugas Wakil Sekretaris, Kasub Kepegawaian,
Kasub Umum dan Kasub Keuangan.
Fungsi :
a. Panitera wajib membuat daftar semua perkara perdata dan pidana yang
diterima di Kepaniteraan.
b. Panitera membuat salinan putusan menurut ketentuan undang-undang yang
berlaku.
c. Panitera bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan,
dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara,uang titipan pihak ketiga, Surat-
surat berharga, barang bukti, dan surat-surat lainnya yang disimpan di
Kepaniteraan.
d. Melaksanakan Penyusunan Rencana dan Program Kerja Anggaran (RAK-
KL).
e. Menunjuk Bendaharawan Penerima (PNBP).
f. Menunjuk Bendaharawan Pengeluaran, termasuk Bendaharawan Gaji dan
Pembuat Daftar Gaji.
g. Menunjuk Pejabat yang berwenang menguji Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) dan penanda tangan Surat Perintah Membayar (SPM)
h. Melakukan penilaian DP3 kepada Wakil Panitera dan Wakil Sekretaris
5. WAKIL PANITRA
Tugas Pokok :
a. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang
Pengadilan selaku Panitera Pengganti.
Fungsi :
a. Membantu Panitera didalam melaksanakan tugasnya dalam memimpin
Kepaniteraan di Pengadilan Negeri.
b. Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan.
c. Membantu Panitera untuk membina secara langsung pelaksanaan
administrasi perkara antara lain ketertiban dalam mengisi buku register,
pembuaran laporan periodik dan lain-lain.
6. WAKIL SEKRETARIS
Tugas Pokok :
a. Sekretaris Pengadilan bertugas menyelenggarakan administrasi umum
Pengadilan, dan mengatur tugas Wakil Sekretaris, Kasub Kepegawaian,
Kasub Umum dan Kasub Keuangan.
Fungsi
a. Membantu Sekretaris didalam melaksanakan tugasnya dalam memimpin
Sekretariatan di Pengadilan Negeri.
b. Melaksanakan tugas Sekretaris apabila Sekretaris berhalangan.
c. Membantu Sekretaris untuk membina secara langsung pelaksanaan
administrasi umum antara lain ketertiban pengelolaan Kepegawaian,
Keuangan DIPA, Pengisian Register, Pelaporan Pelaporan, Surat
Menyurat, Kearsipan dan pembuatan laporan periodik lainnya

7. JURUSITA
Tugas Pokok :
a. Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua / Hakim Ketua
Mejlis untuk menyampaikan pengumuman-pengumuman, tegoran-tegoran,
protes-protes, dan pemberitahuan putusan Pengadilan menurut cara-cara
berdasarkan ketentuan undang-undang.
Fungsi
a. Membuat relaas panggilan sidang.
b. Membuat relaas Pemberitahuan Putusan Pengadilan Negeri, Pengadilan
Tinggi dan Mahkamah Agung.
c. Membuat relaas pemberitahuan-pemberitahuan yang berkaitan dengan
banding, kasasi PK dan Eksekusi.
d. Membuat berita acara penyitaan, yang salinannya diserahkan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
e. Membuat Penetapan-Penetapan dan berita acara yang berkaitan dengan
pelaksanaan Eksekusi.
PENDAFTARAN DAN ALUR PENDAFTARAN PERKARA (PERDATA)
Petugas Meja 1(satu) :
Menerima Gugatan, Permohonan, Verzet, Pernyataan Banding, Kasasi,
Peninjauan Kembali, Eksekusi,
Memberikan penjelasan dan penafsiran biaya perkara atau biaya Eksekusi yang
dituangkan dalam SKUM (surat kuasa untuk membayar).
Dan menyerahkan kembali surat gugatan / permohonan tersebut kepada calon
Penggugat atau Pemohon agar membayar panjar biaya perkara ke Pemegang Kas.
Pemegang Kas :
Menerima pembayaran panjar biaya perkara sesuai penafsiran biaya perkara atau
biaya Eksekusi yang dituangkan dalam SKUM (surat kuasa untuk membayar).
Petugas Meja 2 (dua) :
Menerima surat gugatan / permohonan dari Calon Penggugat atau Pemohon
sebanyak jumlah Tergugat atau Terlawan di tambah 4 (empat) rangkap untuk
Majelis Hakim.
Mendaftarkan perkara yang masuk sesuai dengan urutan penerimaan dari
pemegang kas, dan membubuhi nomor perkara gugatan / permohonan sesuai
dengan urutan dalam buku register tersebut.
Mengembalikan 1 (satu) rangkap surat gugatan / permohonan ke calon
Penggugat / Pemohon.
Dan surat gugatan / permohonan yang asli diserahkan ke Panmud Perdata untuk
diparaf setelah dilampiri SKUM, dan penetapan penunjukan Majelis.
Setelah diparaf berkas diteruskan ke Wakil Panitera untuk diparaf.
Berkas diteruskan ke KPN melalui Panitera untuk ditunjuk Majelis.
Kemudian berkas diserahkan kembali ke Panitera untuk penunjukan Panitera
Pengganti.
Pemegang register menyerahkan berkas tersebut kapada Majelis yang
bersangkutan.
Majelis Hakim menetapkan hari sidang disertai perintah kepada Juru sita untuk
memangggil para pihak (Penggugat & Tergugat, Pemohon & Termohon)
menghadap dipersidangan pada waktu yang telah ditentukan.
Petugas Meja 3 (tiga) :
Menyiapkan dan menyerahkan salinan Salinan Putusan Pengadilan apabila ada
permintaan dari para pihak.
Menerima dan memberikan tanda terima atas :
a. Memori Kasasi dan PK
b. Kontra Memori Kasasi dan PK
c. Jawaban/tanggapan atas Alasan PK







ADMINISTRASI PERKARA PIDANA PENGADILAN NEGERI
A. MEJA PERTAMA
1. Menerima berkas perkara pidana, lengkap dengan surat dakwaannya dan
surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut. Terhadap perkara yang
terdakwanya ditahan dan masa tahanan hampir berakhir, petugas segera
melaporkan kepada Ketua Pengadilan.
2. Berkas perkara dimaksud diatas meliputi pula barang bukti yang akan
diajukan oleh Jaksa Penuntut umum, baik yang sudah dilampirkan dalam berkas
perkara maupun yang kemudian diajukan kedepan persidangan. Barang-barang
bukti tersebut didaftarkan dalam register barang bukti
3. Bagian penerimaan perkara memeriksa kelengkapan berkas.Kelengkapan dan
kekurangan berkas dimaksud diberitahukan kepada Panitera Muda Pidana.
4. Dalam hal berkas perkara dimaksud belum lengkap, Panitera Muda Pidana
meminta kepada Kejaksaan untuk melengkapi berkas dimaksud sebelum
diregister.
5. Pendaftaran perkara pidana biasa dalam register induk, dilaksanakan dengan
mencatat nomor perkara sesuai dengan urutan dalam buku register tersebut
6. Pendaftaran perkara pidana sigkat, dilakukan setelah Hakim melaksanakan
sidang perkara
7. Pendaftaran perkara tindak pidana ringan dan lalu lintas dilakukan setelah
perkara itu diputus oleh Pengadilan
8. Petugas buku register harus mencatat dengan cermat dalam register terkait,
semua kegiatan yang berkenaan dengan perkara dan pelaksanaan putusan
kedalam register induk yang bersangkutan.
9. Pelaksanaan tugas pada meja pertama, dilakukan oleh Panitera Muda Pidana
dan berada langsung dibawah koordinasi Wakil Panitera.
B. MEJA KEDUA
1. Menerima pernyataan banding, kasasi, Peninjauan Kembali dan Grasi/Remisi
2. Menerima dan Memberikan tanda terima atas:
- Memori Banding
- Kontra Memori Banding
- Memori Kasasi
- Kontra Memori Kasasi
- Alasan Peninjauan Kembali
- Jawaban/Tanggapan Peninjauan Kembali
- Permohonan Grasi/Remisi
- Penangguhan Pelaksanaan Putusan
C. Perkara Banding
1. Membuat:
- Akta Permohonan pikir-pikir bagi terdakwa
- Akta permintaan Banding
- Akta terlambat mengajukan permintaan banding
- Akta Pencabutan Banding
2. Permintaan Banding yang diajukan, dicatat dalam register induk perkara
pidana dan register banding oleh masing-masing petugas register.
3. Permintaan Banding diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari
sesudah putusan dijatuhkan, atau 7 (tujuh) hari setelah putusan diberitahukan
kepada terdakwa yang tidak hadir dalam pengucapan putusan.
4. Permintaan banding yang diajukan melampaui tenggang waktu tersebut diatas
tetap dapat diterima dan dicatat dengan membuat Surat Keterangan Panitera
bahwa permintaan banding telah lewat tenggang waktu dan harus dilampirkan
dalam berkas perkara
5. Dalam hal pemohon tidak datang menghadap, hal ini harus dicatat oleh
Panitera dengan disertai alasannya dan catatan tersebut haus dilampirkan dalam
berkas perkara.
6. Panitera wajib memberitahukan permintaan bandingdari pihak yang satu
kepada pihak yang lain
7. Tanggal penerimaan memori dan kontra memori banding dicatat dalam
register dan salinan memori serta kontra memori disampaikan kepada pihak yang
lain dengan relaas pemberitahuan
8. Dalam hal pemohon belum mengajukan memori banding sedangkan berkas
perkara telah dikirim ke Pengadilan Tinggi, pemohon dapat mengajukannya
langsung ke Pengadilan Tinggi, sedangkan salinannya disampaikan kepada
pihak lain
9. Selama 7 (tujuh) hari sebelum pengiriman berkas perkara kepada Pengadilan
Tinggi, pemohon wajib diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara
tersebut di Pengadilan Negeri.
10. Jika kesempatan mempelajari berkas diminta oleh pemohon dilakukan di
Pengadilan Tinggi maka pemohon harus mengajukan secara tegas dan tertulis
kepada Ketua Pengadilan Negeri
11. Berkas perkara banding bundle A dan bundle B dalam waktu selambat-
lambatnya 14 hari sejak permintaan banding diajukan sesuai dengan pasal 236
ayat 1 KUHAP harus sudah dikirim ke Pengadilan Tinggi
12. Selama perkara banding belum diputus oleh Pengadilan Tinggi, Permohonan
banding dapat dicabut sewaktu waktu untuk itu Paniterabmembuat akta
pencabutan banding yang ditandatangani oleh Panitera, Pihak yang mencabut
dan diketahui oleh Ketua Pengadilan Negeri. Akta tersebut dikirim ke
Pengadilan Tinggi.
13. Salinan Putusan Pengadilan Tinggi yang telah diterima oleh Pengadilan
Negeri, harus diberitahukan kepada terdakwa dan Penuntut Umum dengan
membuat Akta Pemberitahuan Putusan
14. Petugas register harus mencatat semua kegitan yang berkenaan dengan
perkara banding dan pelaksanaan putusan ke dalam buku register terkait
15. Pelaksanaan tugas pada mejakedua, dilakukan oleh Panitera Muda Pidana
dan berada langsung dibawah Koordinasi Wakil Panitera.
D. Perkara Kasasi
Permohonan kasasi diajukan oleh Pemohon kepada Panitera selambat-
lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari sesudah putusan Pengadilan
diberitahukan kepada terdakwa/Penuntut Umum dan selanjutnya dibuatkan akta
permohonan kasasi oleh Panitera:
1. Permohonan Kasasi yang melewati tenggang waktu tersebut, tidak dapat
diterima,selanjutnya Panitera membuat Akta terlambat mengajukan Permohonan
Kasasi yang diketahui oleh Ketua Pengadilan Negeri

2. Dalam tenggang waktu 14(empat belas)hari setelah permohonan kasasi
diajukan, pemohon kasasi harus sudah menyerahkan memori kasasi dan
tambahan memori kasasi (jika ada).Untuk itu petugas membuat akte tanda terima
memori/tambahan memori.
3. Dalam hal pemohon kasasi adalah terdakwa yang kurang memahami hokum,
Panitera pada waktu menerima permohonan kasasi wajib menanyakan apakah
alasan ia mengajukan permohonan tersebut dan untuk itu Panitera membuatkan
memori kasasinya
4. Panitera memberitahukan dan menyerahkan tembusan memori kasasi/tambahn
memori kasasi kepada pihak lain, untu itu petugas membuat tanda terima
5. Termohon kasasi dapat mengajukan kontra memori kasasi, untuk itu panitera
memberikan surat tanda terima
6. Dalam hal Pemohon Kasasi tidak menyerahkan memori kasasi dan atau
terlambat menyerahkan memori kasasi,untuk itu Panitera membuat akta
7. Apabila Pemohon tidak menyerahkan dan atau terlambat menyerahkan
memori kasasi berkas perkara tidak dikirim ke Mahkamah Agung, untuk itu
Ketua Pengadilan Negeri mengeluarkan surat Keterangan yang disampaikan
kepada Pemohon Kasasi dan Mahkamah Agung (SEMA No.7 Tahun 2005)
8. Tehadap Perkara Pidana yang diancam pidana paling lama 1 (satu)tahun, dan
atau denda putusan Pra Peradilan tidak dapat diajukan Kasasi
9. Permohonan Kasasi yang telah memenuhi syarat formal selambat-lambatnya
dalam waktu 14(empat belas)hari setelah tenggang waktu mengajukan memori
kasasi berakhir berkas perkara kasasi harus sudah dikirim ke Mahkamah Agung
10.Dalam hal permohonan Kasasi diajukan sedangkan terdakwa masih dalam
tahanan Pengadilan Negeri paling lambat 3(tiga) hari sejak diterimanya
permohonan kasasi tersebut segera melaporkan ke Mahkamah Agung melalu
surat atau melalui sarana-sarana elektronik
11. Selama perkara kasasi belum diputus oleh Mahkamah Agung permohonan
kasasi dapat dicabut oleh Pemohon dalam hal pencabutan dilakukan oleh kuasa
hukum terdakwa, harus mendapat persetujuan terlebih dahuludari terdakwa
12. Atas pencabutan tersebut Panitea membuat akte pencabutan kasasi yang
ditanda tangani oleh Panitera, Pihak yang mencabut diketahui oleh Ketua
Pengadilan Negeri selanjutnya akte tersebut dikirim ke Mahkamah Agung

13. Untuk perkara kasasi yang terdakwanya ditahan Panitera Pengadilan Negeri
wajib melampirkan penetapan Penahanan dimaksud dalamberkas perkara
14. Dalam hal perkara yang telah diputu oleh Mahkamah Agung salinan putusan
dikirim kepada Pengadilan Negeri untuk diberitahukan kepada terdakwa dan
Penuntut Umum yang untuk itu Panitera membuat akta pemberitahuan putusan
15. Fotocopy relaas pemberitauan putusan Mahkamah Agung segera dikirim ke
Mahkamah Agung
16. Petugas buku register harus mencatat dengan cermat dalam register terkait
dengan semua kegiatan yag berkenaan dengan perkara kasasi dan pelaksanaan
putusan

Anda mungkin juga menyukai