Anda di halaman 1dari 6

Create a Website

Online games [ Play Free Online Games, sports games, massive multiplayer games,
action games, puzzle games, flash games and more. ]
Monday
12-03-2012
16:39:40
Kanal Penerjemah
Main
Login
Registration
RSS
Welcome, Guest
Site menu
Home
Free Making Money Online and Other Tips 'n Trick Articles
Free Translation/Writing/Job-Hunting Articles
Free Translation/Writing/Teaching Jobs
Submit Your Translation Quote
Free Translator/Linguist Company Directory
Free Translation Sample Database and Download Link
Free Online Games
Forum
List of Free e-Books
Guest Book
E-shop
Privacy Policy
Latest Article
Tips Menghindari Scammer Terjemahan
Rahasia Meraup Dolar dari Biro Penerjemah Luar Negeri Terungkap
Dapatkan Buku 99 Contoh Surat Lamaran Berbahasa Inggris
Tips Mendongkrak Penghasilan Penerjemah Freelance
Tips Menulis Novel Hari ke-37

Tips Menulis Novel Hari ke-38


Tips Menulis Novel Hari ke-39
Entries archive
2009 May
2009 June
2009 July
2009 August
2009 September
2009 October
2010 February
2010 May
2010 June
2010 November
2010 December
2011 January
2011 February
2011 July
2011 October
2011 November
2011 December
Login form
E-mail:
Password:
remember
Lost password | Registration
Statistics
Total online: 2
Guests: 2
Users: 0
Site Friends
Read and Download English, Spanish, Indonesian Free Ebooks and Novels for Cell
Phone

Main 2009 August 6 Tips Memilih Karir 2: Pentingnya Bekerja di Bidang


Pekerjaan yang Sesuai Minat
09:24:21 Tips Memilih Karir 2: Pentingnya Bekerja di Bidang Pekerjaan yang
Sesuai Minat
Berbahagialah orang-orang yang telah menemukan pekerjaannya.
(THOMAS CARLYLE)
Kisah Arden W. Sharpe. Ada kisah menarik tentang seorang wiraniaga asal Amerika
bernama Arden W. Sharpe. Pecahnya Perang Dunia II telah memaksanya berhenti dari
pekerjaannya. Ia terpaksa bekerja di bidang pekerjaan yang tidak disukai, yakni
menjadi buruh di sebuah pabrik industri.
Lima tahun lalu, katanya, saya pernah merasa cemas, tertekan, dan sakit.
Dokter mengatakan saya menderita penyakit lambung. Mereka menyarankan saya
melakukan diet. Saya harus banyak makan telur dan minum susu sampai-sampai saya
merasa mual jika melihat kedua makanan itu. Namun kondisi saya tidak kunjung
berubah! Suatu hari saya membaca artikel tentang penyakit kanker. Tiba-tiba saya
merasa memiliki semua gejala penyakit tersebut. Saya tidak lagi merasa cemas
saat itu, tapi benar-benar ketakutan setengah mati! Tentu saja hal itu membuat
sakit saya semakin bertambah parah.
Saya merasa putus asa, katanya, Saya merasa tidak punya harapan sedikit pun.
Di tengah keputusasaan itu, saya mencoba menganalisa apa yang membuat saya
terjebak dalam kondisi menyedihkan ini. Perlahan saya mulai melihat segalanya
dengan lebih jelas.
Dua tahun sebelumnya saya adalah seorang yang sehat dan bahagia dengan
pekerjaan saya sebagai salesman. Tapi perang telah memaksa saya meninggalkan
pekerjaan dan mulai bekerja di sebuah industri. Saya benci pekerjaan pabrik!
Buruknya lagi, saya berteman dengan sekelompok orang yang selalu berpikiran
negatif. Mereka senantiasa berpikiran negatif tentang segala hal. Semuanya
dipandang salah. Mereka terus mengeluh tentang pekerjaan, gaji, jam kerja,
atasan, dan semuanya. Saya sadar sekarang secara tidak langsung saya telah
menyerap kebiasaan buruk mereka.
Perlahan saya mulai menyadari jika sakit saya mungkin saja disebabkan emosi dan
pikiran negatif saya sendiri. Akhirnya saya memutuskan kembali ke bidang
pekerjaan yang disuka: menjadi wiraniaga; dan berkumpul dengan orang-orang yang
berpikiran positif dan konstruktif. Keputusan itu telah menyelamatkan hidup saya
.
Saya mulai mencari teman serta rekan kerja yang berpikiran maju, bahagia,
optimis, dan bebas dari rasa cemas. Segera setelah emosi saya berubah, lambung
saya ikut berubah. Dalam waktu singkat saya telah lupa jika saya pernah
menderita penyakit lambung. Saya sadar sekarang, Anda bisa tertular kesehatan,
kebahagiaan, dan keberhasilan dari orang lain sama mudahnya seperti Anda
tertular kecemasan, kegagalan, dan kegetiran dari mereka. Ini salah satu
pelajaran paling berharga yang pernah saya alami. Seharusnya saya belajar hal
itu sejak lama. Saya telah banyak mendengar dan membaca hal itu sebelumnya, tapi
saya harus melewatinya dengan cara yang paling sulit!
Pekerjaan dan Karir Anda. Di samping berpengaruh buruk terhadap kesehatan, salah

dalam memilih pekerjaan juga ternyata dapat berdampak negatif terhadap karir
Anda. Jika memang memungkinkan, kata Dale Carnegie, cobalah memilih bidang
pekerjaan yang Anda sukai. Usahakan sungguh-sungguh memilih bidang pekerjaan
yang benar-benar diminati sehingga Anda merasa nyaman dan bisa menikmati
pekerjaan yang dilakukan.
Hal ini penting, karena menurut David Goodrich, mantan ketua Dewan Direktur B. F
.
Goodrich Company, kunci utama meraih sukses adalah menikmati pekerjaan Anda. Jika
menyukai apa yang sedang dilakukan, Anda bisa bekerja hingga waktu yang lama
tanpa terasa seperti bekerja sama sekali. Anda seperti sedang bermain-main saja,
katanya. Buktinya, banyak orang-orang besar yang berhasil karena mereka memiliki
minat yang besar dengan pekerjaannya.
Ambil contoh Thomas Alfa Edison yang berhasil membuat ribuan penemuan sepanjang
hidupnya. Selama bertahun-tahun, Edison bekerja di laboratorium miliknya lebih
dari delapan belas jam sehari. Walau begitu, ia mengaku kepada teman terdekatnya
bahwa ia tidak pernah bekerja selama satu hari pun dalam hidupnya. Semuanya
terasa menyenangkan! katanya.
Hal serupa juga dikemukakan Jerry Yang, salah seorang penemu Yahoo! yang menjadi
multi milyuner pada usia 30 tahun. Ia mengatakan, Pekerjaan telah menjadi
bagian paling penting dalam hidup sampai-sampai saya merasa tidak pernah bekerja
sama sekali.
Isaac Asimov, penulis lebih dari 400 buku laris, tidak pernah merokok atau minum
minuman beralkohol selama hidupnya. Tetapi, akunya, saya memiliki kecanduan
yang lain, yakni menulis. Jika berada jauh dari mesin tik, saya akan mulai
merasakan gejala kecanduan. Pada saat sedang menulis, saya benar-benar merasa
bergairah. Anda tahu, saya mampu menulis 12 jam non-stop tanpa merasa lelah
sedikitpun! Ayah saya selalu berkata, kata Jim Fox, carilah pekerjaan yang
paling kamu suka, dan kamu pun tidak akan perlu bekerja selama satu hari pun
dalam hidup kamu.
Orang-orang yang beruntung, kata Jerome Kern, adalah mereka yang melakukan
pekerjaan yang disukainya. Mereka beruntung, kata Dale Carnegie, karena
memiliki lebih banyak energi, lebih banyak kebahagiaan, lebih sedikit kecemasan,
dan lebih sedikit kelelahan dibanding orang-orang yang tidak menikmati
pekerjaannya. Dimana minat Anda berada, di situlah energi berada. Berjalan
seratus meter dengan seorang isteri yang ceriwis akan jauh lebih melelahkan
dibanding berjalan sepuluh kilometer dengan seorang kekasih yang menyenangkan.
Seseorang akan berhasil dalam apapun juga, kata Charles Schwab, jika ia
memiliki minat dan hasrat yang besar.
Kisah Dale Carnegie. Ambil contoh Dale Carnegie. Sebelum menjadi penulis sukses,
ia pernah mengalami betapa tidak enak dan sengsaranya bekerja di bidang
pekerjaan yang tidak disukai. Dilahirkan di Missouri, AS, tahun 1897, Dale muda
pergi ke kota New York pada 1923 guna mencari pekerjaan.
Tiga puluh lima tahun yang lalu, tulis Dale dalam pengantar bukunya How to
Stop Worrying and Start Living, saya adalah salah seorang anak muda yang paling

tidak bahagia di New York. Saat itu saya berjualan motor truk untuk hidup. Saya
tidak tahu apa yang membuat motor truk itu menyala. Tidak hanya itu: saya pun
tidak mau tahu! Saya membenci pekerjaan saya. Saya benci harus tinggal di kamar
murahan di West-Fifthy-Sixth Street yang penuh kecoa. Saya ingat, kala itu
mempunyai setumpuk dasi yang tergantung di dinding. Pada waktu akan mengambil
salah satunya di pagi hari, serombongan kecoa lari bertebaran ke segala arah.
Saya benci harus makan di restoran yang murah, kumuh, dan mungkin juga penuh
kecoa.
Dale pulang setiap malam ke kamarnya dengan membawa sakit kepala. Sakit kepala
yang tumbuh karena kekecewaan, kecemasan, kegetiran, dan pemberontakan di dalam
dirinya. Ia memberontak karena semua mimpi yang ia bangun semasa kuliah dulu
telah berubah menjadi mimpi buruk. Apakah ini hidup? tulisnya, Apakah ini
petualangan hidup yang selama ini saya tunggu dengan penuh harap? Apakah seperti
ini hidup yang ditakdirkan bagi saya? Bekerja di bidang pekerjaan yang tidak
saya sukai, tinggal bersama kecoa, makan makanan murahan, dan sama sekali tidak
punya harapan akan masa depan?
Dale merindukan waktu luang untuk membaca dan menulis seperti yang pernah
diimpikan dan direncanakan semasa kuliah dulu. Ia tahu tidak ada ruginya baginya
jika berhenti dari pekerjaannya sekarang. Karenanya, ia pun mengambil keputusan
yang ternyata benar-benar mengubah seluruh masa depannya!
Keputusan yang saya ambil adalah seperti ini: saya akan berhenti dari pekerjaan
yang saya benci, dan karena saya telah menghabiskan empat tahun belajar mengajar
di State Teachers College, Missouri, maka saya akan mencari nafkah dengan
mengajar kursus di sekolah malam. Dengan demikian pada siang harinya saya akan
bebas membaca buku, mempersiapkan bahan kursus, serta menulis novel dan cerita
pendek. Saya ingin menulis untuk hidup dan hidup untuk menulis, katanya.
Dale pun mulai melamar untuk menjadi pengajar public speaking pada kelas
ekstensi malam di Universitas Colombia dan New York. Tapi kedua universitas
besar tersebut ternyata menolak lamarannya.
Saya benar-benar merasa kecewa saat itu, tapi sekarang saya justru bersyukur
karena tidak lama kemudian saya mulai mengajar di sekolah malam YMCA. Di tempat
itu saya harus menunjukkan hasil nyata dalam waktu singkat. Awalnya, saya merasa
tidak nyaman dengan pekerjaan ini, tapi kini saya sadar bahwa saya tengah
mendapat pelatihan yang amat berharga. Ini adalah pekerjaan yang menarik. Saya
menyukainya. Kelas yang saya pimpin berhasil meraih kesuksesan jauh melampaui
perkiraan yang paling optimistis sekalipun. Dalam tiga bulan, pihak YMCA yang
awalnya menolak membayar lima dollar per malam untuk gaji saya, sekarang
bersedia membayar tiga puluh dollar semalam berdasarkan persentase keuntungan,
tulisnya.
Mula-mula Dale hanya mengajarkan public speaking, tapi selang beberapa tahun ia
pun sadar jika murid-muridnya membutuhkan kemampuan untuk menambah teman dan
memengaruhi orang. Karena saat itu tidak ada buku teks yang memadai tentangnya,
ia pun memutuskan untuk menulisnya sendiri. Selama bertahun-tahun buku How to
Win Friends and Influence People yang ditulis Dale Carnegie berhasil menempati
peringkat atas dalam daftar buku laris di Amerika dengan total penjualan lebih
dari 15 juta eksemplar di seluruh dunia.
Apakah saya bahagia karena telah membuat keputusan itu? tanyanya, Bahagia?
Setiap kali saya berpikir tentang hal itu, saya merasa seperti sedang menari di
jalanan dengan riang gembira!

Menurut Paul W. Boynton, mantan Direktur HRD Socony Vacuum Oil Company, yang
selama dua puluh tahun karirnya telah mewawancarai lebih dari tujuh puluh lima
ribu orang pencari kerja, kesalahan terbesar yang biasa dilakukan anak muda yang
mulai mencari kerja adalah mereka tidak tahu apa yang ingin dilakukan dalam
hidupnya.
Sungguh menyedihkan melihat orang-orang bersikap lebih teliti dan hati-hati
pada saat akan membeli sepasang baju, yang dalam waktu beberapa tahun akan rusak
,
daripada ketika akan memilih pekerjaan yang sesungguhnya sangat menentukan masa
depan mereka. Menentukan seluruh kebahagiaan dan kedamaian hidup mereka di masa
yang akan datang.
Pendapat serupa juga dikemukakan Edna Carr. Menurutnya, salah satu tragedi
terbesar yang ia ketahui tentang orang yang mencari kerja adalah, Begitu banyak
anak muda yang tidak pernah tahu apa sebenarnya yang ingin mereka lakukan.
Mereka berkata, Saya memiliki gelar sarjana dari Dartmouth (atau master dari
Cornell). Apakah ada pekerjaan yang bisa saya lakukan untuk perusahaan Anda?
Coba bayangkan! Mereka sendiri tidak tahu apa alasan melamar di perusahaan
tersebut! Karenanya, tidaklah mengherankan, jika di antara sekian banyak pencari
kerja, hanya sedikit saja yang akhirnya berhasil diterima kerja dalam waktu
singkat. Sisanya, harus berulang-kali mengikuti tes seleksi kerja sebelum
akhirnya mendapat pekerjaan yang diinginkan.
Jadi, sebelum memilih karir atau pekerjaan, pastikan dahulu bidang pekerjaan apa
sebenarnya yang Anda minati. Apakah Anda ingin menjadi guru, fotografer,
reporter, pengusaha, atau karyawan biasa. Semuanya berpulang pada diri Anda
sendiri.
Sumber: Buku Kiat Jitu Mendapatkan Pekerjaan Idaman (Edwin Solahuddin, Penerbit
Escaeva, 2008)
Views: 1326 | Added by: kanalku | Rating: 5.0/1
Total comments: 1
0 1 Andrio eric (27-03-2010 21:38:58)
Apa mungkin ada yg memilih karir sesuai minat kita saja?
Bagaimana saya dapat menemukan minat saya jika hal itu telah terpendam selama
bertahun2?
Name *:
Email:
Code *:
Copyright Kanal Penerjemah 2012
Powered by uCoz

Anda mungkin juga menyukai