Anda di halaman 1dari 13

DEFINISI DAN KARAKTERISTIK SOSIOLOGI HUKUM

MAKALAH

Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sosiologi
Hukum

Dosen Pengampu Bapak Mochamad Nadif Nasrullah S.H M.H

Disusun Oleh :

1. Ramona Nofitri (214110301151)


2. Fitri Rahmadina (224110301014)
3. Agus Felani (224110301048)
4. Kevin Archie M (224110301077)

5 HES C
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
2023
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosiologi hukum adalah cabang ilmu sosial yang berfokus pada
studi tentang bagaimana hukum mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
masyarakat. Sosiologi hukum melibatkan pemahaman terhadap bagaimana
hukum beroperasi dalam masyarakat, termasuk cara hukum dibuat,
diterapkan, dan diinterpretasikan oleh individu dan kelompok. Hal ini
melibatkan konsep-konsep seperti norma sosial, nilai-nilai, dan konflik
dalam hubungannya dengan hukum
Salah satu peran utama hukum dalam masyarakat adalah sebagai alat
kontrol sosial. Hukum digunakan untuk mengatur perilaku individu dan
mencegah tindakan yang dianggap merugikan atau tidak sesuai dengan
nilai-nilai masyarakat. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan pola
perilaku masyarakat, dengan adanya proses pengkhususan atau spesialisasi
maka tumbuhlah suatu cabang sosiologi yaitu sosiologi hukum yang
merupakan cabang dari ilmu-ilmu hukum yang banyak mempelajari proses
terjadinya norma atau kaidah (hukum) dari pola perilaku tertentu. Studi
sosiologi membantu kita memahami bagaimana hukum ini diterapkan dan
efektif dalam mengendalikan perilaku sosial.Sosiologi hukum juga
membantu kita melihat bagaimana hukum mencerminkan nilai-nilai,
keyakinan, dan prioritas masyarakat. Misalnya, perubahan dalam hukum
pernikahan mencerminkan pergeseran nilai-nilai sosial terkait dengan
perkawinan dan keluarga.
Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam,
bergantung dari berbagai faktor dan keadaan masyarakat. Disamping itu.
Fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju juga akan berbeda
dengan yang terdapat dalam masyarakat maju. Dalam setiap masyarakat,
hukum lebih berfungsi untuk menjamin keamanan dalam masyarakat dan
jaminan pencapaian struktur sosial yang diharapkan oleh masyarakat.

1
PEMBAHASAN

A. Definisi Sosiologi Hukum


Sosiologi hukum pada hakekatnya dua istilah ilmu yang menjadi
satu, yakni kata “Sosiologi” yang memiliki arti ilmu pengetahuan tentang
masyarakat. Sosiologi dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari jaringan
hubungan antar manusia, baik manusia dianggap sebagai makhluk individu
maupun sekaligus sebagai makhluk sosial atau anggota masyarakat.
Sedangkan “Hukum” yaitu bermakna aturan yang terjadi karenanya
penyesuaian terhadap berbagai bentuk gejala sosial yang ada dalam
masyarakat atau dapat dinyatakan bahwa hukum ialah salah satu norma
sosial yang dilengkapi dengan sanksi bagi para pelanggarnya dan
keberlakuannya dipertahankan oleh penguasa.
Sosiologi hukum merupakan ilmu pengetahuan yang empiris analitis
sebagai bentuk mendalami tentang hubungan-hubungan yang karena gejala
sosial yang terjadi dalam masyarakat. Baik dilihat dari arti lembaga
hukumnya, pranata sosial, dan bentuk perubahan sosial. Oleh karena itulah
sosiologi hukum dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji
kehidupan masyarakat dalam pandangan ilmu hukum, sebagai upaya
menciptakan keteraturan sosial yang terjadi di dalamnya. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa sosiologi hukum adalah ilmu yang mempelajari
segala aktivitas, interaksi, dan perilaku manusia secara timbal balik dengan
hukum.
Dilihat dari sudut sejarah, sosiologi untuk pertama kalinya
dikenalkan oleh seseorang dari itali yang bernama Anzilotti, pada tahun
1882. sosiologi hukum pada hakikatnya lahir dari hasil pemikiran para ahli,
baik dibidang filsafat hukum, ilmu maupun sosiologi. Pada saat ini
perkembangan sosiologi hukum sangat berkembang dengan pesat. Ilmu ini
diarahkan untuk menjelaskan hukum positif yang berlaku isi dan bentuknya

2
berubah-rubah menurut waktu dan tempat dengan bantuan faktor
kemasyarakatan.
Konteks pendekatan sosiologi hukum lebih melihat hukum sebagai
bangunan so.sial (sosial institution) yang tidak terlepas dari bangunan sosial
lainnya. Hukum tidak dipahami sebagai teks dalam undang-undang atau
peraturan tertulis, tetapi sebagai kenyataan sosial yang menafest dalam
kehidupan. Hukum tidak dipahami secara tekstual normatif, tetapi secara
kontekstual. Sejalan dengan itu maka pendekatan hukum tidak hanya
dilandasi oleh sekedar logika hukum, tetapi juga dengan logika sosial.1

B. Sosiologi Hukum Menurut Para Ahli


1. Soerjono Soekanto, sosiologi hukum merupakan suatu cabang ilmu
pengetahuan yang secara analitis dan emperis menganalisa atau
mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala
lainya.
2. C.J.M Schuyt, salah satu tugas sosiologi hukum adalah untuk
mengungkapkan sebab atau latar belakang timbulnya kepentingan
antara tata tertib prilaku masyarakat yang dicita-citakan dengan keadaan
masyarakat yang ada pada kenyataannya.2
3. Ronni Hanitijo Soemitro ilmu hukum dapat dibedakan ke dalam 2 (dua)
cabang spesialisasi, yaitu Studi tentang Law in Books dan Studi tentang
Law in Actions. Law in books disebutkan bagi studi/kajian tentang
hukum sebagaimana tercantum di dalam kitab Undang-Undang atau
sebagaimana di dalam peraturan Perundang-undangan, dengan kata lain
studi tentang hukum sebagai norma atau kaedah. Hukum sebagai norma
atau kaedah bersifat otonom, artinya bahwa hukum tersebut berdiri
sendiri dan bebas dari segala pengaruh. Sedangkan Law in Actions
disebutkan bagi studi/kajian tentang hukum sebagai gejala/proses sosial.

11
Dr. Yoyok Hendraso, M.A, “Pengertian Sosiologi Hukum dan Tempatnya Dalam Sosiologi Dan
Ilmu Hukum”
2
Yesmil Anwar dan Adang, Pengantar Sosilogi Hukum, PT. Grasindo, Jakarta, 2008, hlm, 109.

3
Hukum sebagai gejala/proses sosial sifatnya heteronom, artinya hukum
tersebut memiliki pengaruh dan hubungan timbal balik dengan gejala
sosial lainnya seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, agama dan
lainlain.
4. Satjipto Raharjo Sosiologi Hukum (sosiologi of law) adalah
pengetahuan hukum terhadap pola perilaku masyarakat dalam konteks
sosial.
5. R. Otje Salman Sosiologi Hukum adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara hukum dan gejala-gejala sosial lainnya
secara empiris analitis
6. H.L.A. Hart H.L.A. Hart tidak mengemukakan definisi tentang
sosiologi hukum. Namun, definisi yang dikemukakannya mempunyai
aspek sosiologi hukum. Hart mengungkapkan bahwa suatu konsep
tentang hokum memngandung unsur-unsur kekuasaan yang terpusatkan
kepada kewajiban tertentu di dalam gejala hukum yang tampak dari
kehidupan bermasyarakat. Menurut Hart, inti dari suatu sistem hukum
terletak pada kesatuan antara aturan utama/primary rules dan aturan
tambahan /secondary rules (Zanudin Ali,2006,1). Aturan utama
merupakan ketentuan informal tentang kewajiban-kewajiban warga
masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pergaulan hidup
sedangkan aturan tambahan terdiri atas :
a. Rules of recognition, yaitu aturan yang menjelaskan aturan utama yang
diperlukan berdasarkan hierarki urutannya,
b. Rules of change, yaitu aturan yang mensahkan adanya aturan utama
yang baru.
c. Rules of adjudication, yaitu aturan yang memberikan hak-hak kepada
orang perorangan untuk menentukan sanksi hukum dari suatu peristiwa
tertentu apabila suatu aturan utama dilanggar oleh warga masyarakat.

4
C. Ruang Lingkup, Objek Dan Karakteristik Sosiologi Hukum
Sosiologi hukum adalah ilmu yang mempelajari perilaku hukum dari
warga masyarakat. 3
Ruang lingkup Sosiologi hukum secara spesifik
mencakup dua hal yaitu:
1. Dasar-dasar sosial dari hukum, misalnya hukum nasional Indonesia
yang dasar sosialnya adalah Pancasila, dengan ciri gotong royong,
musyawarah, dan kekeluargaan.
2. Efek-efek hukum terhadap gejala-gejala sosial lainnya, misalnya UU
Penanaman Modal terhadap gejala ekonomi, UU Pemilu terhadap gejala
politik, UU Hak Cipta terhadap gejala budaya, UU Pendidikan Tinggi
terhadap gejala pendidikan, dan lainnya.4

Kemudian objek sosiologi hukum adalah sosiologi hukum yang


mempelajari hukum dalam bentuknya atau dikenal dengan Government
Social Control, yaitu sebagai kontrol sosial terhadap negara. Sosiologi
hukum memandang hukum dalam objek ini sebagai aturan khusus yang
diterapkan dan diperlukan untuk menjaga ketertiban dalam masyarakat.
Undang-undang dipandang sebagai acuan yang digunakan pemerintah
untuk mengontrol perilaku warga negara. Sosiologi hukum mengkaji
persoalan kontrol sosial dalam kaitannya dengan proses sosialisasi
pembentukan masyarakat. Sebagai makhluk sosial yang sadar akan adanya
aturan-aturan sosial dalam masyarakat, yang meliputi aturan-aturan moral,
agama, dan aturan-aturan sosial lainnya.

Sosiologi hukum memiliki beberapa karakteristik yakni berusaha


memberikan gambaran terhadap praktik hukum yang jika dibedakan dalam
pembuatan undang-undang juga penerapan nya dalam undang-undang,
menjelaskan kenapa suatu praktik hukum dalam kehidupan masyarakat itu
dapat terjadi mempelajari sebab akibat, faktor yang mempengaruhi serta
latar belakangnya. Menguji sah nya secara fakta dan dapat dibuktikan dari

3
Dr. Fithriatus Shalihah, S.H,. M.H, “Sosiologi Hukum” PT Raja Grafindo Persada, 2017 Depok
4
Yesmil Anwar Pengantar Sosiologi Hukum, Jakarta: Grasindo, 2011. www.hukumonline.com

5
peraturan dan pernyataan hukum dan mampu menganalisis serta
memprediksi hukum yang sesuai untuk masyarakat. Sosiologi hukum tidak
mengatur dan memberikan penilaian terhadap hukum fokus utamanya ialah
memberikan penjelasan dan deskripsi yang jelas terhadap objek yang
diamati.5

Ciri-ciri penelitian hukum sosiologi adalah fenomena hukum yang ada


di masyarakat dengan melakukan: menggambarkan, menjelaskan,
mengungkapkan dan meramalkan. Ciri-ciri sosiologi hukum lainnya dapat
dijelaskan sebagai berikut

1. Sosiologi hukum berupaya memberikan gambaran tentang praktik


hukum. Meskipun praktik-praktik tersebut berbeda dalam rumusan
hukum dan penerapannya di pengadilan, namun praktik ini juga
mempelajari bagaimana praktik-praktik tersebut terjadi di setiap
bidang praktik hukum.
2. Sosiologi hukum bertujuan untuk menjelaskan:
mengapa praktik hukum ada dalam kehidupan sosial masyarakat,
penyebabnya, faktor apa yang mempengaruhinya, konteksnya, dan
sebagainya. Mempelajari sosiologi hukum berarti mempelajari
tingkah laku manusia dalam bidang hukum sehingga dapat
menunjukkan tingkah laku tersebut. Perilaku yang dimaksud
mempunyai dua aspek yaitu eksternal dan internal. Oleh karena itu,
sosiologi hukum tidak hanya menerima perilaku yang diungkapkan
secara eksternal tetapi juga ingin mempunyai penjelasan internal,
termasuk motif yang menyebabkan perilaku seseorang. Jika perilaku
ini kita namakan (hukum), maka sosiologi hukum tidak
membedakan antara perilaku taat hukum dan perilaku menyimpang,
yang keduanya dinyatakan sama sebagai objek observasi
penyelidikan ilmiah.

5
Abd Razak Muhasib, S.H., M.H., CMMP “Sosiologi Hukum” Bandung: CV Media Sains
Indonesia: Mei 2022

6
3. Sosiologi hukum selalu mengkaji keabsahan empiris suatu
peraturan atau pernyataan hukum untuk dapat memperkirakan
hukum mana yang pantas dan/atau tidak pantas bagi suatu
masyarakat tertentu. Tipikalnya “apakah kenyataannya sesuai
dengan surat penyelesaian? » Apa sebenarnya peraturan hukumnya?
Ada perbedaan besar antara pendekatan hukum normatif dengan
pendekatan hukum empiris atau sosiologi hukum. Pendekatan
pertama menerima segala sesuatu yang tertuang dalam peraturan
perundang-undangan, sedangkan pendekatan kedua selalu
mengujinya dengan data empiris.
4. Sosiologi hukum tidak mengevaluasi hukum. Perilaku taat hukum
juga harus diawasi secara setara. Dia tidak menyukai yang satu lebih
dari yang lain. Perhatian utamanya hanyalah memberikan
penjelasan terhadap objek yang dipelajarinya. Pendekatan ini sering
menimbulkan kesalahpahaman, seolah-olah sosiologi hukum ingin
membenarkan tindakan yang menyimpang atau melanggar hukum.
Sosiologi hukum tidak membuat penilaian tetapi mendekati hukum
dari sudut pandang objektif murni dan bertujuan untuk memberikan
penjelasan terhadap fenomena hukum yang sebenarnya.

Keempat ciri-ciri objek penelitian dalam sosiologi hukum yang telah


dijelaskan di atas merupakan pengetahuan kunci bagi siapa pun yang
tertarik untuk melakukan penyelidikan penelitian yang dimaksud.
Metode penyelidikan hukum ini menempatkan masyarakat sebagai
pusat penelitian sosiologi. Apapun mata pelajaran yang dipelajarinya,
jika ingin menggunakan pendekatan di atas, ia akan melakukan kegiatan
di bidang sosiologi hukum. Beberapa subjek penelitian sosiologi hukum
adalah sebagai berikut:

1. Sosiologi hukum mempelajari organisasi sosial hukum. Sasarannya


adalah instansi-instansi yang terkait dengan kegiatan administrasi
peradilan. Misalnya, pembuatan undang-undang untuk pengadilan,

7
polisi, pengacara, dll. Dalam mempelajari hukum, perhatian dapat
diberikan pada susunan badan legislatif, misalnya umur anggotanya,
tingkat pendidikannya, asal usul sosialnya, dan lain-lain. Faktor-
faktor tersebut mendapat perhatian karena pembuatan undang-
undang dianggap sebagai ekspresi perilaku manusia. Oleh karena
itu, faktor-faktor di atas dinilai penting untuk menjelaskan
mengapa kerja legislator seperti saat ini. Dalam sosiologi hukum
ada beberapa. Asumsinya adalah hukum tidak sepenuhnya netral,
apalagi jika berkembang dalam masyarakat modern yang kompleks,
dan sosiologi hukum harus mempelajari dan menjelaskan
permasalahan dan faktor yang menyebabkan keadaan hukum saat ini
menjadi seperti itu.
2. Sosiologi hukum perundang-undangan akan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berbeda sekali dengan studi hukum
normatif. Pertanyaan yang karakteristik adalah misalnya seberapa
besarkah efektivitas dari peraturan-peraturan hukum tertentu?
Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas peraturan-
peraturan hukum tertentu? Apakah sebabnya orang patuh kepada
hukum? Manakah golongan-golongan yang diuntungkan dan
golongan- golongan yang dirugikan dengan dikeluarkan undang-
undang tertentu? Apakah benar bahwa undang- undang perburuhan
melindungi buruh? Seberapa besarkah perlindungannya? Dalam hal-
hal apakah yang melindungi buruh? Dengan memberikan contoh-
contoh dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan demikian itu dapat
diketahui tentang apakah yang sebenarnya yang menjadi perhatian
dan objek penelitian sosiologi hukum.
3. Sosiologi hukum umumnya dimulai dengan sikap kecurigaan
intelektual, yaitu tidak mau begitu saja mempercayai dan menerima
pernyataan-pernyataan hukum, apakah itu dalam bentuk peraturan
ataukah keputusan-keputusan pengadilan. Sosiologi hukum,
misalnya tidak menerima begitu saja bahwa hukum itu bertujuan

8
untuk menyelesaikan konflik. Pertanyaan kritis yang datang dari
sosiologi hukum adalah: Apakah hukum itu sendiri tidak mungkin
pula menyimpan dan menimbulkan konflik? Studi- studi sosiologis
pada suatu ketika dapat menyingkap bahwa suatu peraturan yang
berisi penyelesaian konflik, namun yang sesungguhnya bersifat
semu, di kemudian hari malah dapat meledakkan suatu konflik baru.
4. Perspektif organisasi dari sosiologi hukum jugamenyingkapkan
bahwa sekalipun hukum itu menyediakan janji-janji kepada orang-
orang tertentu, janji-janji itu lebih dapat dinikmati oleh kelompok
yang mampu mengorganisasikan dirinya secara baik. Dengan
demikian antara hukum dan pengorganisasian sosial terdapat suatu
hubungan tertentu. Schuyt mengatakan bahwa kemampuan untuk
mengorganisasikan diri yang demikian itu ternyata bergantung pula
pada beberapa faktor, misalnya prestige sosial dari suatu kelompok.6

D. Fungsi Mempelajari Sosiologi Hukum


Manfaat mempelajari sosiologi hukum ialah mampu
merepresentasikan kajian ilmu pengetahuan sosial yang mengkaji serta
mempelajari hukum dalam ruang lingkup sosial. Banyak manfaat
mempelajari ilmu pengetahuan sosiologi hukum karena Pada awalnya
banyak yang meragukan keberhasilan Hukum dan Sosiologi yang dipelajari
secara bersama karena keduanya memiliki ranah yang berbeda dalam
kajiannya. Adapun manfaat mempelajari sosiologi hukum adalah
1. Mngetahui dan memahami perkembangan hukum positif (tertulis dan
tidak tertulis) di dalam negara atau masyarakat
2. Mengetahui efektivitas berlakunya hukum positif dalam masyarakat;
3. Mampu menganalisis penerapan hukum dalam masyarakat;
4. Mengkontruksi fenomena hukum dalam masyarakat

6
Ricard Zeldi Putra, Buku Sosiologi Hukum, (Bandung, CV Media Sains Indonesia, 2022), Hal
24-28

9
5. Mampu memetakan masalah-masalah sosial dalam kaitannya dengan
penerapan hukum dalam masyarakat.7
Berikut juga beberapa fungsi yang dapat berguna dalam Mempelajari
sosiologi hukum:
1. Sosiologi hukum sebagai aturan yang mengatur kehidupan manusia
menurut hati nuraninya orang itu sendiri, alasan ini diungkapkan karena
memperlakukan hukum sebagai proses kemanusiaan.
2. Hukum sebagai sanksi yang diberikan dalamhubungan masyarakat yang
dianggap menyimpang dari proses ketaraturan sosial yang ada.
3. Sosiologi hukum dipelajari dalam upaya ilmu sosial untuk
menciptakan keselarasan dan keseimbangan batin hidup adalah
Penelitian ini dilakukan di upaya untuk menciptakan masyarakat yang
menguntungkan.
4. Sosiologi sebagai petunjuk masa depan dalam melakukan tindakan yang
tidak menyimpang antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

7
Dr. Yoyok Hendraso, M.A, “Pengertian Sosiologi Hukum dan Tempatnya Dalam Sosiologi Dan
Ilmu Hukum”

10
PENUTUP

A. Kesimpulan
Definisi Sosiologi Hukum sendiri adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara hukum dan gejala-gejala sosial lainnya
secara empiris dan analitis. Sedangkan Ruang Lingkup Sosiologi Hukum
mempelajari hukum dalam konteks sosial yang mempelajari pola perilaku
masyarakat dalam konteks sosial.
Karakteristik Sosiologi Hukum merupakan suatu cabang ilmu
pengetahuan yang secara empiris dan analitis mempelajari hubungan timbal
balik antara hukum sebagai gejala sosial, dengan gejala-gejala sosial
lainnya. Sosiologi Hukum memiliki cakupan ruang yang luas, mencakup
berbagai aspek kehidupan sosial dan mempelajari hukum sebagai suatu
fenomena sosial, sehingga memerlukan pendekatan interdisipliner
bagaimana hukum mempengaruhi masyarakat dan sebaliknya, serta
bagaimana masyarakat mempengaruhi hukum.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa sosiologi hukum
adalah ilmu yang menganalisa bagaimana jalannya suatu hukum dalam
Masyarakat. Dan juga meneliti mengapa manusia patuh pada hukum dan
mengapa manusia gagal untuk mentaati hukum dan faktor sosial lainnya
yang mempengaruhi hukum. Selain itu, karakteristik atau ciri khas dari
sosiologi hukum adalah ilmu yang mempelajari perilaku hukum warga
Masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abd Razak Muhasib, S. M. (2022). Sosiologi Hukum. Bandung.


Anwar, Y. (2011). Pengantar Sosiologi Hukum . Jakarta: Grasindo.
Dr. Fithriatus Shalihah, S. M. (2017). Sosiologi Hukum. Depok: PT Raja
Grafido Persada.
Dr. Yoyok Hendarso, M. (n.d.). Pengertian Sosiologi Hukum Dan Tempatnya
Dalam Sosiologi Dan Ilmu Hukum.
Hukum, S. (2022). L.M Ricard Zeldi Putra, S.H., M.H. Bandung: CV. Media
sains Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai