Nurul ifhadiyanti
90500120101
Prodi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar
Hasil Pembahasan
1. Permintaan
Menurut Ibnu Khaldun, faktor- faktor yang menentukan penawaran adalah permintaan,
tingkat keuntungan relatif, tingkat usaha manusia, besarnya tenaga buruh termasuk ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, ketenangan dan keamanan, kemampuan teknik dan
perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Semua ini merupakan elemen-elemen penting dari
teori produksinya. Jika harga turun dan menyebabkan kebangkrutan, modal menjadi hilang,
insensif untuk penawaran menurun dan mendorong munculnya resesi. Sedangkan faktor-faktor
yang menetukan permintaan adalah pendapatan, jumlah penduduk, kebiasaan dan adat istiadat
masyarakat, serta pembangunan dan kemakmuran masyarakat secara umum.
Dalam analisis permintaan terhadap suatu barang atau jasa, ditelaah faktor – faktor yang
memengaruhi besar kecilnya kuantitas atau jumlah barang / jasa yang diminta oleh konsumen.
Faktor yang paling utama adalah:
Penawaran adalah kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk menjualnya pada
berbagai tingkat harga dalam suatu periode waktu tertentu.
Hukum penawaran yaitu “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah
barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang,
semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang / jasa adalah: a.
Permintaan agregat adalah keseluruhan permintaan terhadap barang & jasa oleh pengguna
dalam ekonomi. Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan
terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Faktor-faktor yang menyebabkan
Kurva permintaan agregat ber-slope negatif adalah:
a. Efek kekayaan
b. Dampak harga bunga
c. Efek pembelian asing (Ekspor dan Impor)
Ketika orang mengkonsumsi barang dan jasa tidak secara berlebih-lebihan, tapi sesuai
dengan tingkat kebutuhannya masing-masing. Itulah yang merupakan titik ekuilibrium dalam
permintaan agregatif dalam Islam. Dalam permintaan agregatif, pemerintah juga turut andil di
dalamnya yaitu:
• Belanja Pemerintah
• Pengeluaran Pemerintah
• Penawaran Pemerintah contohnya menawarkan jasa listri dan Pertamina.
Sehingga Islam memandang bahwa permintaan dan penawaran agregatif bisa seimbang
manakala pemerintah bisa mengontrol konsumsi masyarakat secara agregatif dan pemerintah
secara umum menyeimbangkan antara pendapatan dari masyarakat dan pemerintah.
Referensi:
1. Makalah kelompok 1
2. Karimm, Adiwarman. 2008. Ekonomi Makro Islami. Edisi 1-2. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
3. Sukirno, Sadono. 2012. Makro Ekonomi : Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta : Rajawali
Pers.
4. Parakassi, I. (2017). Inflasi dalam perspektif Islam. Laa Maisyir: Jurnal Ekonomi Islam,
4(2).