Anda di halaman 1dari 7

PENGANTAR; RUANG LINGKUP EKONOMI MIKRO,

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESEIMBANGAN HARGA


PASAR

Makalah

diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ekonomi

dosen pengampu Ajeng Luthfiyatul Farida, S.E., M. Akun.

oleh:

1. Nurul Aiman Fiqararimmakin (1402192336)

2. Faris Adzhar Rifqi (1402194161)

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2020
Ekonomi

Ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “oikos” yang berarti “keluarga, rumah
tangga” dan “nomos” yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Ekonomi dapat diartikan
sebagai seseorang yang mengelola rumah tangga. Istilah ekonomi tercatat pertama kali
digunakan oleh sebuah gereja pada abad ke-15 untuk menggambarkan administrasi atau sistem
pengelolaan. Makna ekonomi sebagai sebuah sistem di suatu negara atau wilayah baru
berkembang pada abad ke-19.

Ekonomi ada karena keterbatasan akan ketersediaan sumber daya di dunia. Sumber
daya di dunia ini akan habis suatu saat nanti, maka dari itu pengelolaan sumber daya yang ada
sangat penting. Sumber daya ini suatu saat nanti pun akan langka. Kelangkaan inilah yang akan
memengaruhi pilihan dan pilihan yang ada akan berdampak pada biaya. Maka dari itu, ilmu
ekonomi sering juga disebut sebagai ilmu alokasi sumber daya.

Untuk mencapai keefektifan dan efisiensi yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi, maka dalam praktiknya ekonomi memiliki 10 prinsip. Misal jika seseorang hendak
membeli barang, tentu dia akan membandingkan harga dan kualitas yang ditawarkan oleh suatu
toko dengan toko lain. Pelaku ekonomi yang menerapkan prinsip ekonomi biasanya memiliki
ciri-ciri berhemat, mengutamakan kebutuhan yang penting dan mendesak, merinci kebutuhan
dari yang terpenting sampai yang tidak dibutuhkan, rasional dan ekonomis, dan “biaya = hasil”.

10 prinsip ekonomi tersebut antara lain:

1. Bagaimana masyarakat berinteraksi


2. Perdagangan dapat menguntungkan setiap orang
3. Pasar biasanya adalah tempat dan cara yang baik mengorganisasikan aktivitas ekonomi
4. Regulasi pemerintah ditujukan mendorong peningkatan ekonomi dan mengoreksi
kegagalan pasar
5. Standar kehidupan masyarakat tergantung pada produktivitas suatu negara
6. Kenaikan harga dipengaruhi oleh regulasi pemerintah
7. Masyarakat menghadapi inflasi dan pengangguran
8. Orang berpikir secara rasional
9. Pemerintah mampu meningkatkan faktor produksi
10. Harga naik ketika pemerintah mencetak uang dalam jumlah yang banyak
Ekonomi terjadi disebabkan oleh kegiatan yang disebut dengan kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku ekonomi untuk terus memenuhi kebutuhan rumah
tangganya. Kegiatan ini dispesifikan menjadi 3, yakni Produksi, Konsumsi, dan Distribusi.
Produksi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan atau menambah nilai guna dari
suatu barang atau jasa. Konsumsi adalah kegiatan memakai, memanfaatkan atau mengurangi
nilai guna barang atau jasa, baik secara langsung maupun tidak langsung, bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan. Sedangkan Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang atau jasa.
Pelaku produksi disebut produsen, pelaku konsumsi disebut konsumen, dan pelaku distribusi
disebut distributor.

Dengan diawali dari 3 kegiatan ekonomi yang berkelanjutan, maka timbulah komponen
dalam keberlangsungan ekonomi. Komponen ini diantaranya produsen, konsumen, pasar, dan
kebijakan moneter atau fiskal. Seperti yang disebutkan sebelumnya, produsen adalah pelaku
produksi., sedangkan konsumen adalah pelaku konsumsi. Untuk mendistribusikan hasil
produksi, biasanya mereka akan bertemu di pasar. Pasar ini memertemukan produsen dan
konsumen sesuai dengan permintaan dan penawaran. Untuk menjaga kegiatan ekonomi agar
tetap berlangsung teratur, pemerintah setempat biasanya akan mengeluarkan kebijakan
moneter atau fiskal guna mengatur arus uang, melumas kegiatan ekonomi, mendapatkan
pendapatan nasional, dan sarana untuk mendistribusikan kembali pendapatan tersebut.

Ibarat mobil yang membutuhkan bensin sebagai sumber daya untuk bisa berjalan,
ekonomi pun memilik sumber dayanya juga. Sumber daya dari kegiatan ekonomi adalah faktor
produksi. Faktor produksi ini dimulai dari sumber daya alam yang ada di dunia, seperti tanah,
air, hasil pertambangan, minyak bumi, dan sebagainya. Untuk mengelola sumber daya alam
dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan keahlian sesuai bidangnya. Tenaga
kerja dalam faktor produksi ini disebut sebagai sumber daya manusia. Untuk membantu sumber
daya manusia mengolah sumber daya alam menjadi suatu produk maka dbutuhkan modal dan
teknologi. Dengan adanya produk, produsen pun akan menjual untuk mendapatkan penghasilan
yang nantinya digunakan kembali untuk memproduksi barang. Kegiatan menjual barang ini
disebut wirausaha (entrepreneurship).

Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi memiliki 2 cabang, yakni Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro.
Ekonomi Mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang penawaran dan
permintaan atas barang dan jasa dan bagaimana harga menentukan penawaran dan permintaan
barang dan jasa ke depannya. Ekonomi mikro juga membahas bagaimana rumah tangga dan
produsen membuat keputusan dan bagaimana mereka berinteraksi dengan pasar yang lebih
spesifik. Sedangkan Ekonomi Makro adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang
perekonomian secara kesatuan. Maksudnya pembahasan ini menyangkut dengan produksi dan
pendapatan nasional, penanaman modal, kebijakan fiskal, siklus bisnis, pertumbuhan ekonomi
negara, peranan uang dan perbankan, serta ekspor dan impor. Dalam makalah ini, pembahasan
yang akan didalami hanyalah ekonomi mikro.

Gambar 1 Circular Flow Diagram

Penggambaran dari praktik ekonomi dimulai dari sebuah rumah tangga. Rumah tangga
ini mengeluarkan sejumlah biaya untuk memenuhi kebutuhannya kepada perusahaan.
Perusahaan pun akan memberi timbal balik berupa barang atau jasa yang dibutuhkan oleh
rumah tangga. Namun untuk terus dapat menghidupi rumah tangga, mereka pun bekerja pada
perusahaan untuk memperoleh penghasilan. Penghasilan inilah yang akan digunakan kembali
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehingga terjadilah siklus ekonomi mikro.

Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Harga Pasar

Produk-produk yang ada di pasar tentu memiliki kualitas dan harga masing-masing. Ini
memicu terjadinya permintaan oleh konsumen dan penawaran oleh produsen di pasar.
Permintaan adalah jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada tingkatan harga dan waktu
tertentu (demand). Permintaan memiliki hukum yang berbunyi, “Semakin turun tingkat harga,
maka semakin banyak jumlah barang yang diminta. Sebaliknya, semakin naik tingkat harga,
semakin sedikit jumlah barang yang diminta.” Permintaan dipengaruhi oleh harga barang,
pendapatan konsumen, selera konsumen, harga barang kompetitor, jumlah penduduk suatu
wilayah, dan perkiraan trend yang akan terjadi di masa mendatang.

Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga
dan waktu tertentu (supply). Seperti permintaan, penawaran pun memiliki hukum yang
berbunyi, “Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.” Penawaran
dipengaruhi oleh harga barang, harga barang lain yang sudah ada, biaya produksi, tujuan
perusahaan, dan selera konsumen.

Dengan adanya perbedaan mencolok antara permintaan dan penawaran, untuk


menemukan titik persetujuan antara produsen dan konsumen, maka timbulah harga pasar.
Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli setelah dilakukannya
proses tawar menawar atau negosiasi. Harga pasar terbentuk karena adanya permintaan dan
penawaran di pasar. Jika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan, maka tercapailah keseimbangan pada harga pasar.
Gambar 2. Keseimbangan Harga Pasar

Penggambaran keseimbangan harga pasar bisa dilihat di Gambar 2. Sesuai dengan


hukumnya, baik permintaan maupun penawaran, kurva permintaan akan selalu miring ke
bawah dikarenakan jumlah permintaan akan selalu bertambah seiring dengan harga yang
menurun. Sebaliknya, penawaran akan selalu naik seiring dengan naiknya tingkat harga. Pada
Gambar 2 terdapat titik temu antara permintaan dengan penawaran (titik E). Titik itulah
keseimbangan harga pasar.

Kasus di Kehidupan Nyata yang Berkaitan dengan Materi

Untuk kasus yang berkaitan dengan materi, kami menggunakan berita lonjakan harga
bawang merah di Aceh. Berita itu bersumber dari
https://mediaindonesia.com/read/detail/355416-harga-bawang-merah-di-aceh-melonjak.
Berikut isi dari berita tersebut.
Harga Bawang Merah di Aceh Melonjak

Jelang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, harga bawang merah di Provinsi Aceh
melonjak. Sementara harga cabai merah yang justru lebih rendah dari pekan lalu.

Pengamatan Media Indonesia di Kabupaten Pidie, harga bawang merah lokal mencapai
Rp35.000 per kg. Harga itu berbeda dari dua pekan lalu yaitu Rp25.000 per kg. Lalu, bawang
merah peking Rp25.000 per kg dari sebelumnya Rp15.000 per kg.

Berbeda dengan harga cabai merah yang dari pekan lalu sudah mencapai Rp40.000 per kg, kini
turun ke level Rp25.000 per kg.

Fadhli, pedagang cabai merah eceran di pusat pasar sayur Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibu Kota
Kabupaten Pidie, kepada Media Indonesia, mengatakan, kenaikan harga bawang itu ditengarai
karena produksi dari petani lokal sudah menurun. Hal itu berpengaruh terhadap respon pasar
yang permintaannya tetap stabil.

"Sudah hukum pasar kalau barang banyak harganya cenderung turun, begitu juga sebaliknya
saat barang berkurang hargapun ikut naik," kata Fadhli.

Dikatakan Fadhli, turunnya harga cabai merah itu karena panen dari petani lokal meningkat.
Sedangkan permintaan pasar tidak melonjak.

"Tapi dalam sepekan ke depan ada kemungkinan besar harga cabai merah ikut naik. Ini sering
terjadi saat peringatan maulid nabi. Karena masyarakat Aceh gemar melakukan kenduri
merayakan kelahiran Rasulullah," kata warga lainnya.

Dari pemaparan di berita, produksi dari petani bawang merah lokal sudah menurun
tetapi respon pasar yang permintaannya tetap stabil memaksa untuk menaikkan harga bawang
merah. Lain halnya dengan harga cabai merah yang menurun. Harga cabai merah turun karena
panen dari petani lokal meningkat, sedangkan permintaan pasar tidak ikut melonjak.

Ini membuktikan bahwa permintaan dan penawaran terhadap suatu barang


memengaruhi harga barang tersebut. Dengan dinamisnya permintaan dan penawaran,
keseimbangan harga pasar pun berubah. Keseimbangan harga pasar harus selalu stabil agar
tidak terjadi harga yang terlalu mahal atau pun harga terlalu murah.

Anda mungkin juga menyukai