Anda di halaman 1dari 10

EKONOMI BISNIS

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK: V

KELAS: X [OTKP ‘C’]

1. Uni Tangkelangan.
2. Budiawan>Tidak aktif.
3. Jonatan>Tidak aktif.
4. Muh Faisal.
5. Nurmayani.
6. Rohid.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang  “EKONOMI BISNIS”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata Pelajaran  Ekonomi
Bisnis di SMK NEGERI 1 MAMUJU
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Guru kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

                                                                                              Mamuju 2 September 2019

                                                                                                            Penulis

DAFTAR ISI
Halaman judul...................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG...............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................2
C. TUJUAN MASALAH................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Permintaan Dan Penawaran.....................................................................4


B. Hukum Permintaan Dan Penawaran..........................................................................5
C. Faktor Yang Mempengaruh PermintaanDan Penawaran...........................................6
D. Pengertian Keseimbangan dan Elastisitas.................................................................7
E.Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Dan Eastisitas.......................................8

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

A.      Latar Belakang Masalah


Di setiap transaksi perdagangan dalam ekonomi pasti terdapat suatu permintaan
(demand), penawaran (supply), harga dan kuantitas  akan suatu barang atau jasa yang
saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Permintaan dan penawaran akan saling
bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas
(jumlah barang). Akan selalu ada konsep Permintaan dan Penawaran disetiap nadi
perekonomian.

B. RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi permasalahan dalam penyusunan makalah ini penulis akaN membahas
tentang:
1. apa pengertian dari permintaan dan penawaran beserta konsep yang
terdapat didalamnya
2. apa penjelasan dari keseimbangan dan elastisitas beserta konsepnya

C.TUJUAN MASALAH
1. sebagai tugas dari Dosen mata Pelajaran Ekonomi Bisnis
2. penyusun dapat memahami apa yang dimaksud dari pokok pembahasan
tersebut
3. menambah wawasan bagi para pembaca

A. Pengertian Permintaan (demand) dan Penawaran (supply)


Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu
penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual
terhadap suatu barang.

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada
suatu harga dan waktu tertentu.

Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang
terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap
perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai
titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa
dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara
kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen,
sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini
mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan,
yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau
penawaran.

B.Hukum Permintaan dan Penawaran

Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka
permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin
rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.Semua terjadi karena
semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila
harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki
terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang
yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi
juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti
barang yang harganya mahal.

1. Hukum permintaan

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang
bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik
jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta
meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:Semakin turun tingkat harga,
maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik
tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”Pada hukum
permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika
keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

2.Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.
Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit.
Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara
jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum
penawaran berbunyi:

“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
ditwarkan.”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran
tidak berubah (ceteris paribus).

Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya, antara
lain adalah : perilaku/selera konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan
pelengkap, pendapatan/penghasilan konsumen, perkiraan harga di masa depan dan
banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen. Sedangkan pada tingkat penawaran akan
dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi dan teknologi yang digunakan, tujuan dari suatu
Perusahaan, pajak, ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap

3. Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengukur derajat
kepekaa perubahan jumlah kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang
mempengaruhi.
Dalam hal ini pada dasrnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga
elastisitas permintaan, yahitu :
(1). elastisitas harga permintaan
(2). elastisitas silang
(3). elastisitas pendapatan

1. Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan jumlah permintaan akibat


perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada
persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga
di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang
turun Dan sebaliknya. Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan
yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya dapat
kurang dair, dama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute),
sehingga permintaannya dapat dikatakan :
1. Tidak elastisitas (in elastic)
2. Unitari (unity) dan
3. Elastis (elastic)
Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :
Δ Q ΔP Δ Q P
Eh : atau Eh = X
Q P ΔP Q
Dimana :
Eh =adalah elastisitas harga permintaan
Qn =adalah Jumlah barang yang diminta
P   =adalah harga barang tersebut
Δ   =adalah delta atau tanda perubahan.

Hasil akhir dari elastisitas tersebut memberikan 3 kategori :

(1). Apabila perubahan harga (ΔP) mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah
barnag yang diminta (Δ Q), sisebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar
koefisiennya adalah besar dari satu (Eh.1). Nemtuk kurva permintaannya lebih landai. [ % ΔP
< % Δ Q].

(2). Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) sama besarnya dengan persentase


perubahan jumlah barang yang diminta (% Δ Q), disebut dengan elastisitas yang unity
(unitari), dimana besar koefisiennnya adalah sama dengan satu (eh=1), bentuk kurva
permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik asal [% ΔP = % Δ Q].

(3). Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) mengakibatkan perubahan kenaikan


jumlah barang yang diminta (% Δ Q) yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas yang in
elastic dimana besar keofisiennya lebih kecil dari satu (Eh<1). Bentuk kurva permintaannya
lebih vuram[ % ΔP > % Δ Q].
Pembagian kedalam tiga kategori tersebut disebabkan karena perbedaan total penerimaan
(Total Renenue)nya sebagai akibat perubahan harga masing-masing kategori.
Pada suatu kurva permintaan akan terdapat ketiga keadan tersebut, tergantung dititik mana
mengjkurnya. Pada harga tinggi, elastisitasnya lebih besar dari satu atau elastis, pada harga
yang rendah elastisitasnya kurang dari satu atau tidak elastis (in elastic), sedangkan titik
tengah dari kurva permintaan mempunya elastisitas sama dengan satu atau unity (unitari),

Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas
harga permintaan, yaitu :

(1). Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang


paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari
jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis
horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar
dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini berapapun
jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan
dapat lebih banyak.

(2). Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan
tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap
perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna
sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya
bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.
Masing-masing bentuk kurva elastisitas harga tersebut,
Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga.
Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan
penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, a pakah kenaikan/menurunkan jumlah
barang yang akan dijualnya.

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :

(1). Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar


(2). Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
(3). Jenis barang dan pola preferensi konsumen
(4). Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga
waktupenggunaan barang

      tersebut.
(5). Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang astisitas akan besar bilamana :
(1). terdapat banyak barang subsitusi yang baik
(2). harga relatif tinggi
(3). ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :


(1). benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
(2). barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga
yang rendah.
(3). Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda
tersebut sangat dibutuhkan.

2. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)

Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga
barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan
komplementer Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon permintaan terhadap harga yang berhubungan
dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang  (Cross Price Elasticity of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk
lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari
barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap)
terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan
harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya
adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah
permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

3. Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)


Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan
berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut
diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan ini dapat
dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan
persentase perobahan pendapatan, dengan rumus.  Δ Q Δ Y Δ Q Y Em = ——- : ——– atau
Em = ——– x ——– Q Y ΔY Q Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan
akan menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta; Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan
membelanjakan bahagian yang lebih besar dari pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian
pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik. Apabila yang
terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta,
maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal
atau superior. Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu
barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan
barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASITITAS HARGA
PERMINTAAN, ANTARA LAIN

SEBAGAI BERIKUT. 

(1). terdapat tidaknya barang subtitusi

(2). tingkat kebutuhan konsumen

(3). pesentase kenaikan harga barang terhadap promosi pendapatan konsumen

(4). terasisi atau kebiasaane.perkembangan mode

(5). perkembangan mode

(6). jumlah pemakaian

4. Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan


harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara
pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang
ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan
ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam
menentukan harga.

Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya
langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan
bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan
uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar
obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk
secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara
kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.

Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga


yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya
harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan
sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan
bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan
harga.

Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan Matematik

Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan


memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.

CONTOH :

 Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq


 Persamaan penawaran  : Qs = -100 + 0,001 Pq

Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau Qd = Qs.

1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq

1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq

1.600 = 0,002 Pq

Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).

Anda mungkin juga menyukai