DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK: V
1. Uni Tangkelangan.
2. Budiawan>Tidak aktif.
3. Jonatan>Tidak aktif.
4. Muh Faisal.
5. Nurmayani.
6. Rohid.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “EKONOMI BISNIS”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata Pelajaran Ekonomi
Bisnis di SMK NEGERI 1 MAMUJU
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Guru kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul...................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................2
C. TUJUAN MASALAH................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
B. RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi permasalahan dalam penyusunan makalah ini penulis akaN membahas
tentang:
1. apa pengertian dari permintaan dan penawaran beserta konsep yang
terdapat didalamnya
2. apa penjelasan dari keseimbangan dan elastisitas beserta konsepnya
C.TUJUAN MASALAH
1. sebagai tugas dari Dosen mata Pelajaran Ekonomi Bisnis
2. penyusun dapat memahami apa yang dimaksud dari pokok pembahasan
tersebut
3. menambah wawasan bagi para pembaca
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada
suatu harga dan waktu tertentu.
Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang
terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap
perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai
titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa
dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara
kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen,
sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini
mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan,
yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau
penawaran.
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka
permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin
rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.Semua terjadi karena
semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila
harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki
terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang
yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi
juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti
barang yang harganya mahal.
1. Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang
bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik
jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta
meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:Semakin turun tingkat harga,
maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik
tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”Pada hukum
permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika
keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
2.Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.
Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit.
Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara
jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum
penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran
tidak berubah (ceteris paribus).
Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya, antara
lain adalah : perilaku/selera konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan
pelengkap, pendapatan/penghasilan konsumen, perkiraan harga di masa depan dan
banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen. Sedangkan pada tingkat penawaran akan
dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi dan teknologi yang digunakan, tujuan dari suatu
Perusahaan, pajak, ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
3. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengukur derajat
kepekaa perubahan jumlah kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang
mempengaruhi.
Dalam hal ini pada dasrnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga
elastisitas permintaan, yahitu :
(1). elastisitas harga permintaan
(2). elastisitas silang
(3). elastisitas pendapatan
(1). Apabila perubahan harga (ΔP) mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah
barnag yang diminta (Δ Q), sisebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar
koefisiennya adalah besar dari satu (Eh.1). Nemtuk kurva permintaannya lebih landai. [ % ΔP
< % Δ Q].
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas
harga permintaan, yaitu :
(2). Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan
tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap
perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna
sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya
bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.
Masing-masing bentuk kurva elastisitas harga tersebut,
Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga.
Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan
penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, a pakah kenaikan/menurunkan jumlah
barang yang akan dijualnya.
tersebut.
(5). Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang astisitas akan besar bilamana :
(1). terdapat banyak barang subsitusi yang baik
(2). harga relatif tinggi
(3). ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga
barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan
komplementer Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon permintaan terhadap harga yang berhubungan
dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk
lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari
barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap)
terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan
harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya
adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah
permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.
SEBAGAI BERIKUT.
(5). perkembangan mode
(6). jumlah pemakaian
4. Harga Keseimbangan
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya
langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan
bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan
uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar
obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk
secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara
kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
CONTOH :
1.600 = 0,002 Pq