Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Disusun oleh :

- Aulia Siregar
- Feni Juliana

- Fajar Kurnia Fadilah


- Tedi Muliawan

- Anjas Saputra
- Dimas Aditia

- Dedi Kurniawan

Guru Pembimbing : Wiwin Lindasari S.Pd


Kelas : X. ips 2

UPT SMAN 2 MUSI RAWAS

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Permintaan dan penawaran”

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal
‘Alamiin.

Megang sakti, September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Permintaan ......................................................................................................... 2
B. Penawaran .......................................................................................................... 8
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 17
DAFTARPUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Beberapa orang menganggap bahwa ilmu ekonomi dimulai dan diakhiri dengan hukum
permintaan dan penawaran. Jelas bahwa anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi
satu seksi atau ilmu ekonomi satu menit. Akan tetapi hukum yang dikenal dengan hukum
penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman
kita mengenai sistem pasar.
Pertama kita perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
komoditi tertentu berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana permintaan dan penawaran
bersama-sama menentukan harga serta bagaimana sistem harga itu secara keseluruhan
memungkinkan sistem perekonomian bereaksi terhadap perubahan permintaan dan
perubahan penawaran. Permintaan dan penawaran membantu kita dalam memahami
keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Softskill dan mengetahui
permintaan dan penawaran dalam menentukan keberhasilan sistem harga dan juga
kegagalannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu permintaan?
2. Apa itu penawaran?

C. TUJUAN
1. Untuk menetahui apa itu permintaan.
2. Untuk mengetahui apa itu penawaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERMINTAAN
1. pengertian permintaan

Pengertian Permintaan menurut para ahli:


- Menurut Gilarso (2007)
Dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand) mempunyai arti tertentu, yaitu selalu
menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang akan dibeli
orang dan harga barang tersebut. Permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau
dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu,
dengan anggapan
hal-hal lain tetap sama (ceteris paribus).

- Menurut Sadono Sukirno (2005)


Teori permintaan adalah teori yang menerangkan tentang ciri-ciri hubungan antara jumlah
permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat
dibuat grafik kurva permintaan.
- Menurut Adiwarman A. Karim (2007)
Permintaan barang yaitu bahwa factor harga dari komoditas merupakan variable dependen
yang akan menentukan beberapa jumlah komoditas yang bersangkutan diminta oleh
konsumen.
Jadi, permintaan adalah sesuatu yang lebih menjelaskan tentang jumlah permintaan
barang atau jasa yang akan dibeli sesuai dengan harga dan waktu yang sesuai dan
telah disepakati bersama.

Berdasarkan jumlah konsumennya, permintaan dibedakan atas dua macam:


2. Permintaan Individu
Permintaan individu adalah sejumlah permintaan individu terhadap barang atau jasa
tertentu. Misalnya sebuah permintaan dari seorang ibu terhadap tas tertentu, atau
permintaan Anda terhadap baju tertentu dan sebagainya.
3. Permintaan Pasar
Permintaan pasar adalah hasil penjumlahan dari permintaan-permintaan individu
terhadap barang atau jasa tertentu. Misalnya Anda menginginkan sebuah sepatu dan
teman Anda juga membutuhkan sebuah sepatu maka penjumlahan permintaan Anda
dengan teman Anda adalah permintaan pasar.
2
4. Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat
negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah
barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta
meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia
diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta.”

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap
tetap).

5. Kurva Permintaan

Kurva permintaan adalah sebuah grafik yang menggambarkan hubungan antara harga barang
atau jasa dengan kuantitas barang atau jasa yang diminta, dengan asumsi
faktor-faktor yang lain tetap.
Dari kurva permintaan di samping, dapat diketahui bahwa makin tinggi harga barang
maka semakin sedikit jumlah unit barang yang diminta Di atas dapat dilihat kurva
permintaan memiliki kemiringan yang negatif, hal tersebut menegaskan hubungan
antara harga barang dan kuantitas barang yang diminta, dimana bila harga naik, maka
kuantitas barang yang diminta akan turun, dan jika harga turun maka kuantitas barang
yang diminta akan naik dengan syarat harga barang lain tetap (ceteris paribus).
Pergeseran kurva permintaan

3
Kurva permintaan dibuat dengan mengasumsikan hal lain selain harga barang seperti
misalnya pendapatan, ekspektasi dan selera tidak berubah atau tetap, hal tersebut dinamakan
ceteris paribus. Jika dalam asumsi hal lain tersebut berubah, itu berarti akan terjadi perubahan
permintaan konsumen yang artinya juga kurva permintaan akan bergeser baik dari kiri bawah
ke kanan atas maupun sebaliknya.

Perhatikan kurva permintaan berikut ini.

Jika dilihat pada kurva di atas, pada awalnya kurva permintaan pada garis lengkung DD
atau pada harga P1 dan kuantitas Q. Namun pada saat tingkat pendapatan seseorang naik,
kurva permintaan yang tadinya pada garis lengkung DD akan bergeser menjadi D2D2,
meskipun harga tetap pada titik P1 tetapi kuantitas barang yang diminta naik menjadi Q2.
Pergeseran garis lengkung DD yang bergeser menjadi D2D2 inilah yang dinamakan
dengan pertambahan permintaan, sedangkan perubahan Q menjadi Q2 dinamakan dengan
pertambahan permintaan jumlah barang.
Dari kurva diatas dapat disimpulkan bahwa ketika pendapatan konsumen meningkat dan
harga barang tetap, maka jumlah barang yang diminta akan bertambah dan permintaan
konsumen meningkat. Tetapi ketika pendapatan konsumen menurun dan harga barang
tetap, maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan dan menyebabkan
permintaan konsumen juga menurun.

6. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara variabel harga (P)
dengan variabel jumlah barang (Q) yang diminta. Fungsi permintaan sesuai dengan
hukum permintaan yang menyatakan bahwa bila harga naik maka jumlah permintaan
turun, dan bila harga turun maka jumlah permintaan naik.
Dengan demikian, hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta
adalah negatif atau berbanding terbalik. Bentuk umum fungsi permintaan adalah:

4
Keterangan:
Q : jumlah barang yang
diminta P : harga barang per
unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
Adapun syarat mutlak fungsi permintaan adalah:
a. nilai a harus positif (+)
b. nilai b harus negatif (–)
Untuk menentukan fungsi permintaan atau persamaan kurva penawaran dapat dicari
dengan menggunakan rumus:

Contoh:
Jika harga barang Rp80,00 per unit, maka jumlah permintaan 10 unit. Dan jika harga
barang Rp60,00 per unit, maka jumlah permintaan 20 unit. Tentukan persamaan fungsi
permintaan dan gambarkan kurvanya!
Jawab:

5
Jadi, fungsi permintaannya adalah Q = 50 – ½ P
Untuk menggambar grafik fungsi permintaan,caranya dengan menentukan titik potong
terhadap sumbu P dan sumbu Q, yaitu:
a. memotong sumbu P, syaratnya Q = 0,
maka 0 = 50 – ½ P
½P=
50 P =
100
b. memotong sumbu Q, syaratnya P = 0,
maka Q = 50 – ½ (0)
Q = 50

c. grafiknya

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan


1) Harga Barang Itu Sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
Begitu juga sebaliknya. Hal ini membawa kita ke hukum permintaan, yang menyatakan
”Bila harga suatu barang naik, ceteris paribus, maka jumlah barang itu yang diminta akan
berkurang, dan sebaliknya."

2) Harga Barang Lain yang Terkait


Harga barang lain juga dapat memengaruhi permintaan suatu barang tetapi kedua macam
barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat
substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap). Misalnya, barang substitusi

6
dari daging ayam adalah daging sapi, ikan atau tempe. Suatu barang menjadi substitusi
barang lain bila terpenuhi paling tidak salah satu syarat dari dua syarat: memiliki fungsi
yang sama dan atau kandungan yang sama. Dalam hal ini, bila harga substitusi daging
sapi (misalnya
daging ayam) meningkat, harga relatif daging sapi menjadi lebih murah, sehingga
permintaan daging sapi meningkat. Sedangkan kalau harga komplemen daging sapi
(misalnya beras) turun, permintaan terhadap beras meningkat, sehingga permintaan daging
sapi mungkin meningkat pula. Contoh lain dua macam barang yang mempunyai hubungan
komplementer adalah BBM dan mobil. Bila dua macam barang tidak mempunyai
hubungan dekat (keterkaitan), maka perubahan harga satu barang tidak memengaruhi
permintaan barang satunya lagi. Bila harga pensil naik, misalnya, tidak ada pengaruhnya
terhadap permintaan daging sapi, karena antara pensil dan daging sapi tidak berkorelasi,
baik sebagai barang substitusi maupun barang komplemen.
3) Tingkat Pendapatan Per Kapita
Tingkat pendapatan per kapita dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat
pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
4) Selera atau Kebiasaan
Selera atau kebiasaan juga dapat memengaruhi permintaan suatu barang. Beras misalnya.
Walaupun harganya sama, permintaan beras per tahun di provinsi Maluku lebih rendah
dibanding dengan di Sumatra Utara. Mengapa? Karena orang-orang Maluku lebih
menyukai sagu (sejak kecil mereka makan sagu). Sebaliknya di Sumatra Utara, selain
lebih menyukai beras, ada kebiasaan (adat) yang mem-butuhkan beras, terutama di
kalangan masyarakat Batak, pada saat acara pernikahan.
5) Jumlah Penduduk
Kita ambil contoh beras lagi. Sebagai makanan pokok rakyat Indonesia, maka permintaan
beras berhubungan positif dengan jumlah penduduk. Makin banyak jumlah penduduk,
permintaan beras makin banyak.

6) Perkiraan Harga di Masa Mendatang


Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli
barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini
guna menghemat belanja di masa mendatang.
7) Distribusi Pendapatan
Tingkat pendapatan per kapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi
pendapatan buruk. Artinya sebagian kecil kelompok masyarakat menguasai begitu
besar ”kue” perekonomian. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara

7
umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
8) Usaha-usaha Produsen Meningkatkan Penjualan
Dalam perekonomian yang modern, bujukan para penjual untuk membeli barang besar
sekali peranannya dalam memengaruhi masyarakat. Pengiklanan memungkinkan
masyarakat untuk mengenal suatu barang baru atau menimbulkan permintaan terhadap
barang tersebut. Di samping itu, untuk barang-barang yang sudah lama, pengiklanan akan
mengingatkan orang tentang adanya barang tersebut dan menarik minat untuk membeli.
Usaha-usaha promosi penjualan lainnya, seperti pemberian hadiah kepada pembeli
apabila membeli suatu barang atau iklan pemberian potongan harga, sering mendorong
orang untuk membeli lebih banyak daripada biasanya.

8. Analisis Permintaan
Permintaan ialah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan atau diminta dan mampu
dibeli konsumen pada tingkat harga dan periode tertentu. Dalam pengertian permintaan
setidaknya terkandung tiga unsur penting, yaitu jumlah barang atau jasa yang diminta
(quantity demanded) dan mampu dibeli oleh konsumen, apa yang diinginkan konsumen
terhadap barang atau jasa diikuti oleh kemampuan membeli barang dengan harga yang
ditentukan.
Jumlah yang diminta adalah arus pembelian yang kontinu sehingga harus dinyatakan
dalam satuan waktu, misalnya 2 unit perhari, 100 unit perbulan atau 1000 unit pertahun.

B. PENAWARAN
1. Pengertian Penawaran
Pengertian Penawaran menurut para ahli:
- Menurut Hanafie (2010)
Dalam ilmu ekonomi istilah penawaran (supply) mempunyai arti jumlah dari suatu
barang tertentu yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu
tertentu, ceteris paribus. Penawaran menunjukkan jumlah (maksimum) yang mau dijual
pada berbagai tingkat harga atau berapa harga (minimum) yang masih mendorong
penjual untuk menawarkan berbagai jumlah dari suatu barang. Hubungan antara harga
per satuan dan jumlah yang mau dijual dirumuskan dalam hukum penawaran: ceteris
paribus, produsen atau penjual cenderung menghasilkan dan menawarkan lebih banyak
pada harga yang tinggi daripada pada harga yang rendah.
Jadi, penawaran adalah sesuatu yang lebih menjelaskan tentang ketersediaannya barang
atau jasa yang bisa dijual pada harga dan waktu tertentu yang sesuai.

Berdasarkan jumlah konsumennya, penawaran dibedakan atas dua macam:


8
2. Pernawaran Individu
Penawaran perorangan / individu merupakan penawaran barang atau jasa yang dilakukan
oleh seorang produsen atau penjual pada tingkat harga tertentu.

3. Penawaran Pasar
Penawaran pasar adalah jumlah keseluruhan dari penawaran barang atau jasa yang
dilakukan oleh seorang produsen atau penjual pada tingkat harga tertentu.
4. Hukum Penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya
semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah
yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara
jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum
penawaran berbunyi:
“Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
ditawarkan.”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran
tidak berubah (ceteris paribus).

5. Kurva Penawaran

Kurva penawaran adalah sebuah grafik yang


menggambarkan hubungan antara harga
barang atau jasa dengan kuantitas barang
atau jasa yang ditawarkan, dengan asumsi
faktor- faktor yang lain tetap.
9
Dari kurva di samping kita dapat
menyimpulkan bahwa ketika harga naik
maka kuantitas barang yang ditawarkanpun
akan naik begitupun sebaliknya tetapi
dengan syarat ceteris paribu.

10
Pergeseran Kurva Penawaran

Sama seperti halnya kurva permintaan, kurva penawaran juga dibuat dengan
mengasumsikan hal lain selain harga barang seperti misalnya biaya produksi,
teknologi produksi, ekspektasi produsen dan sebagainya tidak berubah atau tetap, hal
tersebut dinamakan ceteris paribus.

Jika dalam asumsi hal lain tersebut


berubah, itu berarti akan terjadi
perubahan penawaranprodusen yang
artinya juga kurva penawaran akan
bergeser baik dari kiri bawah ke kanan
atas maupun sebaliknya. Perhatikan
kurva penawaran berikut ini.
Bisa dilihat di samping, awalnya kurva
penawaran berada pada garis lengkung
SS dengan harga P0 dan kuantitas Q0,
jika diasumsikan harga produksi naik
maka kurva penawaran akan bergeser
menuju S2S2 dengan harga yang lebih
tinggi dan kuantitas
barang yang ditawarkan menurun, dan jika diasumsikan harga produksi turun maka
kurva penawaran akan bergeser menuju S1S1 dengan harga produksi yang lebih
murah dan kuantitas barang yang ditawarkan mengalami peningkatan.
6. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga (P) dengan
jumlah barang (Q) yang ditawarkan. Fungsi penawaran harus sesuai dengan hukum
penawaran yang menyatakan bahwa, Bila harga barang naik, maka jumlah
penawarannya bertambah dan bila harga barang turun, maka jumlah penawarannya
berkurang.

Dengan demikian, hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang
ditawarkan adalah positif atau berbanding lurus. Bentuk umum fungsi penawaran
adalah

11
Keterangan:
Q : jumlah barang yang
ditawarkan P : harga barang
per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
Adapun syarat fungsi penawaran adalah:
a. nilai a boleh positif atau negatif (+ / – )
b. nilai b harus positif (+)

Untuk mencari persamaan fungsi penawaran, rumusnya sama dengan rumus


menentukan fungsi permintaan, yaitu

Contoh:
Pada saat harga Rp60,00 per unit, jumlah penawarannya 20 unit. Dan jika harga
Rp80,00 per unit, jumlah penawarannya 30 unit. Tentukan fungsi penawaran dan
gambarlah kurvanya!

12
Jadi, fungsi penawarannya adalah Q = -10 + ½ P
Untuk membuat grafik fungsi penawaran, caranya dengan menentukan titik potong
terhadap sumbu P dan sumbu Q, yaitu:
a. memotong sumbu P, syaratnya Q = 0,
maka 0 = -10 + ½ P
-1/2 P
= -10
P = 20
b. memotong sumbu Q, syaratnya P = 0,
maka Q = -10 + ½ (0)
Q = -10
c. grafiknya:
7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
1) Harga Barang itu Sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang
yang dihasilkan. Hal ini membawa kita ke hukum penawaran, yang menjelaskan sifat
hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang ter-sebut yang ditawarkan
penjual. Hukum penawaran menyatakan "Semakin tinggi harga suatu barang, ceteris
paribus, semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin ditawarkan oleh penjual,
dan sebaliknya".
2) Harga Barang lain yang Terkait
Barang-barang substitusi dapat memengaruhi penawaran suatu barang. Misalkan,
dikarenakan kenaikan biaya produksi di luar negeri, atau kenaikan tarif impor, baju
yang diimpor menjadi bertambah mahal harganya. Konsumen baju impor sekarang
lebih suka membeli baju buatan dalam negeri sehingga permintaan terhadap baju
produksi dalam negeri meningkat. Kenaikan permintaan ini pada gilirannya akan
mendorong para produsen dalam negeri untuk meningkatkan hasil produksinya,
sehingga penawaran baju meningkat.
Secara umum dapat dikatakan bahwa apabila harga barang substitusi naik, maka
penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang
komplemen, dapat kita nyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka
penawaran suatu barang berkurang, dan sebaliknya.
3) Harga Faktor Produksi
Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan

13
baku yang meningkat, atau kenaikan tingkat bunga modal, akan me-nyebabkan
perusahaan memprodulsi output-nya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang
tetap. Kenaikan harga faktor produksi ini juga akan mengurangi laba perusahaan.
Apabila tingkat laba suatu industri tidak menarik lagi, mereka akan pindah ke industri
lain, dan hal ini akan mengakibatkan berkurangnya penawaran barang.
4) Biaya Produksi
Kenaikan harga input sebenarnya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi. Dengan
demikian, bila biaya produksi meningkat (apakah dikarenakan kenaikan harga faktor
produksi atau penyebab lainnya), maka produsen akan mengurangi hasil produksinya,
berarti penawaran barang itu berkurang.

5) Teknologi Produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan
barang- barang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang,
kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
6) Jumlah Pedagang/Penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran
barang tersebut akan bertambah.
7) Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba, bukan memaksimum. kan hasil
produksinya. Akibatnya, tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas
produksinya secara maksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi
yang memberikan keuntungan maksimum.
Namun demikian, sering kita temui produsen yang mempunyai tujuan lain dalam
berproduksi. Misalnya, ada perusahaan yang tidak mau menanggung risiko; mereka
cenderung melakukan kegiatan produksi yang lebih "aman” meskipun hal itu
menyebabkan tingkat keuntungannya menjadi lebih sedikit. Sedangkan BUMN,
misalnya, lebih mementingkan mencapai tingkat produksi yang maksimum (agar
tingkat kemakmuran masyarakat meningkat), dan bukan keuntungan yang maksimum.
Dengan demikian penawaran suatu barang dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai
produsen.
8) Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah juga dapat memengaruhi penawaran suatu barang. Di
Indonesia, beras merupakan makanan utama. Kebijakan pemerintah untuk

14
mengurangi impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri guna tercapainya
swasembada beras, menyebabkan para petani menanam padi tertentu yang
memberikan hasil banyak setiap panennya.
Kebijakan ini jelas menambah supply beras dan keperluan impor beras dapat dikurangi.

8. Analisis Penawaran
Konsep penawaran dalam ilmu ekonomi menunjukkan jumlah barang yang akan
dijual oleh seseorang atau beberapa orang penjual di pasar. Penawaran (supply)
adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen atau penjual pada
berbagai tingkat harga dan pada periode/waktu tertentu.

Jumlah barang yang akan dijual oleh perodusen disebut sebagai kuantitas yang
ditawarkan (quantity supplied) yang merupakan arus kontinu persatuan waktu.
Biasanya jumlah yang ditawarkan bisa berbeda dengan jumlah yang terjual, bisa
saja jumlah barang yang ditawarkan lebih besar dari pada jumlah barang yang
terjual
9. Keseimbangan Permintaan Dan Penawaran
Keseimbangan atau ekuilibrium pasar (en: market equilibrium) adalah suatu kondisi
di mana jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta.
Pada titik ini tidak ada kecenderungan perubahan harga (harga cenderung tetap).
Apabila digambarkan ke dalam grafik, titik keseimbangan adalah titik perpotongan
antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Harga pada titik potong ini
disebut dengan harga keseimbangan dan jumlah barang pada titik potong ini disebut
dengan jumlah barang keseimbangan.

Terbentuknya Keseimbangan Pasar (Market Equilibrium)

Keseimbangan pasar terjadi karena perilaku penjual dan pembeli secara alami
menggerakkan jumlah permintaan dan jumlah penawaran kepada titik
keseimbangan. Perhatikan tabel daftar permintaan dan penawaran, serta kurva
permintaan dan penawaran berikut ini.
Daftar Permintaan dan Penawaran Mie Instan

15
Pilihan (Unit) Harga (Unit) Jumlah Permintaan Jumlah Penawaran
(Unit) (Unit)

A 5000 9 18

B 4000 10 16

C 3000 12 12

D 2000 15 7

E 1000 20 0

Perhatikan kurva di samping. Titik C


adalah titik ekuilibrium karena pada titik
ini jumlah barang yang ditawarkan (Cs)
sama dengan jumlah barang yang
diminta (Cd). Pada titik ekuilibrium C,
Rp. 3.000 merupakan harga ekuilibrium,
dan 12 merupakan jumlah barang
ekuilibrium.

Anak panah pada kurva mengilustrasikan


bahwa secara alami perilaku penjual dan
pembeli menggerakkan jumlah barang
pada titik ekuilibrium. Misalnya penjual
ingin
menjual 16 unit mie instan pada harga Rp. 4.000, sedangkan pada harga tersebut pembeli
hanya mau membeli 10 unit mie instan. Sisa 6 mie instan yang tidak terjual tersebut
membuat penjual menurunkan harga agar semua mie dapat laku terjual.

16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Hukum permintaan dan penawaran ini menjelaskan hubungan antara harga dan jumlah yang
ditawarkan. Jika harga suatu benda di pasar meningkat, produsen akan bersedia untuk
memasok lebih banyak produk. Jika harga objek di pasar menurun, mereka tidak bersedia
untuk memasok banyak dan kuantitas berkurang

17
DAFTAR PUSTAKA

 Sukirno, Sadono, 1985, PENGANTAR TEORI MIKROEKONOMI, Jakarta, :


Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI dengan Bima Grafika.
 Rahardja, Pratama, dan Mandala Manurung, 2008, PENGANTAR ILMU
EKONOMI (Mikroekonomi & Makroekonomi) Edisi Ketiga, Jakarta, :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
 http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/permintaan.html?m=1
 http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/penawaran-supply.html?m=1
 http://www.pendidikanekonomi.com/2013/10/pergerakan-dan-
pergeseran- kurva.html?m=1
 https://www.tentorku.com/ekuilibrium-keseimbangan-permintaan-penawaran/amp/

18

Anda mungkin juga menyukai